Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Frozen Shoulder Sinistra dengan Modalitas Ultrasound, TENS, Terapi Latihan dan Muscle Release Syamsul Ari Wicaksono; Totok Budi Santoso; Gemilang Gemilang
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni : Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v2i2.1944

Abstract

Frozen shoulder is a musculoskeletal disorder of the glenohumeral joint characterized by pain, stiffness, and decreased range of motion, generally occurring at the age of 45-60 years and often associated with low physical activity or comorbid diseases. This study aims to evaluate the effectiveness of physiotherapy interventions in the form of a combination of ultrasound, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), muscle release, and exercise therapy in a 72-year-old male patient with left frozen shoulder. The method used is a case study with interventions including ultrasound, TENS, muscle release, and active, passive, isometric, pendulum, walking finger, and passive stretching exercises given during three meetings. The results showed a decrease in silent, pressure, and motion pain, as well as a decrease in the SPADI score indicating an increase in shoulder function. The implications of this study indicate that the combination of electrotherapy and exercise therapy modalities can provide positive results in reducing pain and increasing functional activity in cases of frozen shoulder, although further research is needed with more varied intervention designs and durations to strengthen these findings.
Manajemen Fisioterapi Terhadap Kasus Lateral Ankle Sprain Akut pada Atlit Sepak Bola U-20: A Case Report Afifatuzzahra, Sabina; Santoso, Totok Budi; Muhammad, Imam Fadli
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 2 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i2.468

Abstract

Cedera ankle sprain adalah salahsatu cedera muskuloskeletal yang paling sering atau umum terjadi pada atlet. pada studi kasus ini melaporkan seorang atlet sepak bola U-20 yang mengalami sprain ankle akut akibat mekanisme inversi saat akibat disliding oleh lawan saat bertanding. penatalaksanaan fisioterapi yang dilakukan selama 3 kali pertemuan menggunakan pendekatan teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) untuk penanganan cedera akut, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), Ultrasound terapi, active ROM exercise dan strengthening exercise. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa adanya pengurangan nyeri yang diukur menggunakan NRS, peningkatan kekuatan otot yang diukur menggunakan MMT, peningkatan lingkup gerak sendi yang diukur menggunakan goniometer, penurunan lingkar odema diukur dengan mitline, dan peningkatan kemampuan fungsional yang diukur menggunakan FAAM dan FAAM Sport Subscale. Studi ini menunjukkan efektivitas terapi fisioterapi dalam mempercepat atau enchancing recovery pada atlet muda sepak bola, dengan hasil yang menunjukkan perubahan signifikan pada nyeri, fungsi dari sendi, dan kemampuan aktivitas berolahraga.
Management Fisioterapi untuk Penangganan Cedera Olahraga Sprain Ankle : Case Report Yngvie Salma Kirani; Totok Budi Santoso; Hakny Maulana
Jurnal Medika Nusantara Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v3i2.1828

Abstract

Ankle sprain is a tearing or rupture injury that occurs in the ligaments, especially the lateral part, which triggers joint instability, causing pain, disrupting functional activities and reducing the athlete's ability. The purpose of this study was to determine the management and effectiveness of physiotherapy interventions carried out in cases of ankle sprains. the study used a case report with single subject research, observing a patient, Mr. S, aged 27 years who complained of pain and swelling in the ankle due to a sports injury. The study was conducted in December 2024. Physiotherapy was carried out every 3 days, 3 times with ultrasound intervention, ice compresses, TENS and exercise therapy in the form of ankle theraband, calf raise, toe curl with towel, and marble pick-up. Results: This study showed periodic improvements in T0 to T3 as seen from several aspects such as pain evaluated using NRS, increased ROM measured using a goniometer, decreased edema evaluated with the midline, and improved functional ability evaluated with FAAM. Treatment of ankle sprain with ultrasound modality, ice compress, TENS and exercise therapy in the form of ankle theraband, calf raise, toe curl with towel, and marble pick-up can reduce pain, increase LGS, reduce swelling, and improve functional activities in ankle sprain patients.
Management Fisioterapi untuk Penanganan Stifness Knee Et Causa Fraktur Tibia 1/3 Distal : Case Report Tasya Ghea Amanda; Totok Budi Santoso; Kingkinnarti Kingkinnarti
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): July: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i4.1521

Abstract

Knee stiffness is one of the most common complications experienced by patients with tibial fractures. It can weaken and limit accessory joint movement, inhibit muscle activation, impair gait pattern, and reduce the overall physiological range of motion. Surgical procedures may also affect functional capacity and decrease quality of life due to limitations in the patient's activities of daily living (ADL).This case report aims to explore the management and effectiveness of physiotherapy interventions in a case of knee stiffness. A single-subject research design was used to observe a patient, Mr. JP, aged 53 years, who complained of stiffness, pain, and muscle weakness in the left knee (genu sinistra) following trauma. The study was conducted in February 2025. Physiotherapy sessions were carried out every three days, for a total of four sessions. Interventions included Infrared therapy, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), and exercise therapy in the form of passive forced exercises, hold-relax techniques, and active resisted exercises.Progress was observed from session T1 to T4, assessed through various parameters: pain levels measured by the Numerical Rating Scale (NRS), muscle strength evaluated using Manual Muscle Testing (MMT), range of motion (ROM) assessed with a goniometer, and functional ability measured using the International Knee Documentation Committee (IKDC) questionnaire. The physiotherapy intervention using Infrared, TENS, and therapeutic exercises (passive forced, hold-relax, and active resisted) showed improvements in reducing pain, increasing muscle strength, enhancing joint ROM, and improving ADL performance in a patient with post-tibial fracture knee stiffness.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Carpal Tunnel Syndrome Dextra dengan Modalitas Ultrasound, TENS, Gliding Exercise dan Stretching: Case report Rahmi, Aulia; Totok Budi Santoso; Melur Belinda
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/e8vx9t27

Abstract

Latar belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kondisi yang disebabkan oleh penjepitan nervus medianus di area pergelangan tangan, mengakibatkan keluhan nyeri, kesemutan, dan gangguan motorik tangan. Gangguan ini kerap dijumpai pada individu yang melakukan aktivitas repetitif dalam waktu lama, seperti mengetik. Jumlah penderita CTS meningkat selama masa pandemi COVID-19, terutama akibat perubahan pola kerja menjadi work from home (WFH) yang menyebabkan intensitas penggunaan tangan meningkat. Tujuan: Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai efektivitas kombinasi modalitas fisioterapi, termasuk terapi ultrasound, stimulasi listrik saraf transkutan (TENS), latihan gliding, dan stretching dalam menangani gejala CTS tangan kanan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus terhadap seorang wanita berusia 42 tahun yang terdiagnosis CTS pada tangan kanan. Program terapi terdiri dari tiga sesi yang mencakup penggunaan US, TENS, latihan penguatan otot, gliding tendon, serta edukasi untuk mencegah aktivitas yang memperparah gejala. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat nyeri (menggunakan NRS), kekuatan otot (MMT), rentang gerak sendi (ROM), dan fungsi tangan (WHDI). Hasil: Setelah tiga sesi terapi, ditemukan penurunan tingkat nyeri baik saat gerak maupun saat ditekan, serta peningkatan fungsi tangan berdasarkan skor WHDI. Meskipun belum terdapat perbaikan signifikan dalam kekuatan otot, terjadi perbaikan pada rentang gerak sendi yang mendekati normal. Kesimpulan: Terapi kombinasi yang terdiri dari modalitas US, TENS, stretching, gliding exercise, dan edukasi terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tangan pada pasien CTS. Pendekatan ini dapat dijadikan salah satu pilihan intervensi konservatif dalam praktik fisioterapi.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Carpal Tunnel Syndrome Dextra dengan Modalitas Ultrasound, TENS, Gliding Exercise dan Stretching: Case report Rahmi, Aulia; Totok Budi Santoso; Melur Belinda
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/e8vx9t27

Abstract

Latar belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kondisi yang disebabkan oleh penjepitan nervus medianus di area pergelangan tangan, mengakibatkan keluhan nyeri, kesemutan, dan gangguan motorik tangan. Gangguan ini kerap dijumpai pada individu yang melakukan aktivitas repetitif dalam waktu lama, seperti mengetik. Jumlah penderita CTS meningkat selama masa pandemi COVID-19, terutama akibat perubahan pola kerja menjadi work from home (WFH) yang menyebabkan intensitas penggunaan tangan meningkat. Tujuan: Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai efektivitas kombinasi modalitas fisioterapi, termasuk terapi ultrasound, stimulasi listrik saraf transkutan (TENS), latihan gliding, dan stretching dalam menangani gejala CTS tangan kanan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus terhadap seorang wanita berusia 42 tahun yang terdiagnosis CTS pada tangan kanan. Program terapi terdiri dari tiga sesi yang mencakup penggunaan US, TENS, latihan penguatan otot, gliding tendon, serta edukasi untuk mencegah aktivitas yang memperparah gejala. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat nyeri (menggunakan NRS), kekuatan otot (MMT), rentang gerak sendi (ROM), dan fungsi tangan (WHDI). Hasil: Setelah tiga sesi terapi, ditemukan penurunan tingkat nyeri baik saat gerak maupun saat ditekan, serta peningkatan fungsi tangan berdasarkan skor WHDI. Meskipun belum terdapat perbaikan signifikan dalam kekuatan otot, terjadi perbaikan pada rentang gerak sendi yang mendekati normal. Kesimpulan: Terapi kombinasi yang terdiri dari modalitas US, TENS, stretching, gliding exercise, dan edukasi terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tangan pada pasien CTS. Pendekatan ini dapat dijadikan salah satu pilihan intervensi konservatif dalam praktik fisioterapi.
PHYSIOTHERAPY COUNSELING ON INCREASING KNOWLEDGE OF LOW BACK PAIN AND NECK PAIN IN THE ELDERLY IN DESA GUWOREJO Ilmi, Dhiki Fadhilah; Arieputra, Achmad Briliansyah; Maulana, Jais Rizki; Khairullah, Fakhri; Lestari, Sulis; Ramona, Dela; Khairunnisa, Fatimah As-Syifa; Nurwahidah, Kamila; Handayani, Dwi Putri Puspita; Naim, Karimatun; Naufal, Adnan Faris; Santoso, Totok Budi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung bawah (LBP) merupakan kondisi terjadinya nyeri di daerah punggung bawah, dan neck pain adalah sensasi tidak nyaman atau rasa sakit di daerah leher. LBP dan neck pain dapat terjadi pada lansia karena faktor degenerasi tubuh. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan serta meningkatkan pengetahuan peserta Posyandu Lansia Srono Mulyo, Desa Guworejo mengenai LBP dan neck pain. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada lansia di Posyandu Lansia Srono Mulyo, Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta ibu – ibu dari 52,4% menjadi 84,6% dan bapak – bapak dari 50,3% menjadi 81,1%.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN ET CAUSA ISCHIALGIA DENGAN TENS, ESWT, EXERCISE, DAN STRETCHING: CASE REPORT Putra, Bima Lesmana; Santoso, Totok Budi; Musrifah, Indriyani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Pendahuluan: Ischialgia adalah kondisi dimana pasien mengalami nyeri atau paresthesia pada saraf skiatik atau akar saraf lumbosacral.Topik yang perlu digali lebih dalam kasus ini adalah faktor risiko yang rentan. Hal ini dapat berupa kualitas pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kurangnya informasi, terbatasnya cakupan, dan rendahnya kualitas pelayanan terhadap spesifikasi Ischialgia . Presentasi Kasus: Pasien Tn.T, 40 tahun, seorang Dosen dengan diagnosa medis low back pain Ischialgia , datang untuk pengobatan low back pain, nyeri yang dirasakan menjalar dari panggul sampai paha.Pasien mengeluhkan nyeri pada area panggul sampai paha (menjalar). Pasien dulu pernah jatuh kurang lebih 2 tahun yang lalu ketika berdiri dan duduk terlalu lama sekitar 1 jam pasien mulai merasakan nyeri pada area panggulnya. Beberapa hari terakhir pasien merasakan nyeri pada panggulnya dan juga menjalar ke kaki, terlebih jika pasien itu berdiri atau duduk terlalu lama maka nyeri tersebut akan timbul. Metode: Hasil Visual analog scale yang di peroleh setelah melakukan terapi sebanyak 3 kali pertemuan dengan menggunakan intervensi Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), Exercise, dan Stretching terdapat penurunan paresthesia gerak hip dextra. Hasil dan pembahasan: Stretching pasif ditujukan untuk untuk mengurangi rasa sakit, memberikan stabilisator batang bawah melalui pengembangan aktif otot perut, gluteus maximus, dan paha belakang. ESWT memiliki pengaruh gelombang kejut pada titik pemicu di otot tulang belakang dan daerah otot kuadratus lumborum sehingga pencapaian kemanjuran terapeutik tertinggi. TENS akan menyebabkan penekanan aktifitas simpatis yang berdampak peningkatan aliran darah sehingga pengangkutan yang berpengaruh terhadap nyeri juga akan meningkat sehingga menyebabkan terjadinya penurunan nyeri. Kesimpulan: Penatalaksanaan Fisioterapi kasus Low Back Pain Et Causa Ischialgia dengan menggunakan intervensi Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), Exercise, dan Stretching dengan 3 kali pertemuan menunjukan hasil meregangnya otot ekstensor lumbal dan spasme otot yang berakibat penurunan nyeri punggung bawah. "
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS : CASE REPORT Firdaus, Muhammad Yusuf; Santoso, Totok Budi; Prayitno, P
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati, disebabkan oleh peradangan pada saluran nafas karena paparan kronis gas atau partikel berbahaya. The Asia Pacific Chronic Obstructive Pulmonary Disease Round Table Group memperkirakan jumlah pasien PPOK sedang-berat di negara-negara asia pasifik tahun 2006 mencapai 56,6 juta populasi dengan prevalensi 6,3%. Insiden PPOK lebih banyak terjadi pada pria. Kejadian PPOK juga lebih sering terjadi pada individu yang lebih tua (lansia) terutama diatas 75 tahun .Presentasi Kasus: Pasien Tn. C yang berusia 58 tahun dengan diagnosa medis Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) datang ke RS Paru Respira dengan keluhan sesak nafas Pasien mengalami batuk sejak tahun 2018 dan sudah berobat ke fasilitas kesehatan terdekat namun tidak kunjung membaik. Pasien memiliki riwayat merokok namun sudah berhenti.Metode: Penelitian dilakukan di bulan Januari 2024. Pasien diberikan intervensi modalitas Micro Wave Diathermy (MWD), Latihan Thoracic expansion exercise (TEE), latihan endurance dan streching.Hasil dan pembahasan: Dari hasil NRS untuk sesak nafas dan Ekspansi thoraks didapatkan hasil dapat menurukan derajat sesak nafas dan dapat meningkatkan ekspansi thoraks. Micro wave diathermy digunakan untuk mengurangi myeri dan spasme yang dirasakan oleh pasien,latihan Thoracic Expansion Exercise dugunakan untuk meningkatkan ekspansi thoraks, latihan endurance digunakan untuk kemampuan pasien dan streching untuk meningkatkan mobilitas dinding dada dan meningkatkan fungsi pernapasanKesimpulan: Penatalaksanaan Fisioterapi kasus Low Back Pain Et Causa Ischialgia dengan menggunakan intervensi Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), Exercise, dan Stretching dengan 3 kali pertemuan menunjukan hasil meregangnya otot ekstensor lumbal dan spasme otot yang berakibat penurunan nyeri punggung bawah.
Efektivitas Program Aquatic Exercise Terhadap Fleksibilitas Lumbal Pasien Chronic Low Back Pain Pristianto, Arif; Wardani, Aulia Ayu Kusuma; Ervianta, Widya; Santoso, Totok Budi
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol 2, No.1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v2i1.4952

Abstract

Chronic low back pain (CLBP) dapat mempengaruhi perubahan postur dan mengurangi kekuatan otot yang dihasilkan dan dapat menyebabkan berkurangnya fleksibilitas tulang belakang. Aquatic exercise telah digunakan selama bertahun tahun dalam mengelola masalah muskuloskeletal termasuk low back pain. Tujuan Mengetahui efektivitas program aquatic exercise terhadap peningkatan fleksibilitas lumbal pada pasien chronic low back pain di RST dr. Soedjono Magelang. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan One Group Pre Test dan Post Test. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 11 orang. Hasil Hasil Uji Paired Sample t Test rata-rata pengukuran fleksibilitas lumbal sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 1.7091 cm dan 2.3091 cm. Hasil uji statistik diperoleh p adalah 0.001. Kesimpulan Aquatic exercise efektif terhadap peningkatan fleksibilitas lumbal pasien chronic lowback pain pada RST dr. Soedjono Magelang.
Co-Authors Adlina, Adlina Afifatuzzahra, Sabina Alfida, Nur Anggraini, Nadya Aquariza, Eliska Elok Ardiyanto, Irfan Arianti, Bella Arieputra, Achmad Briliansyah Arif Pristianto Arzhuma Arza Lazuardy Atik Hidayati Aulia Ayu Kusuma Wardani Aulia Rahmi, Aulia Az-Zahra, Fadhilah Cikiesa Ilham Faiz Desvita Savitri Kusuma Wardhani Dewangga, Mahendra Wahyu Dianingtyas, Ayu Sulistiani DWI YULIANTI Edy Waspada Ervianta, Widya Faaiza, Firya Zalfaazza Fahrizal, Dani Fazira, Elfa Risma Firdaus, Muhammad Yusuf Fitriani, Dessy Gemilang Gemilang Hakny Maulana Hamidah, Nilam Nur Handayani, Dwi Putri Puspita Hendra, Zulnanda Ilmi, Dhiki Fadhilah Irfan, Naufal Khairullah, Fakhri Khairunnisa, Fatimah As-Syifa Kingkinnarti Kingkinnarti Kingkinnarti, Kingkinnarti Komalasari, Dwi Rosella KS, Putri Sakinah Larasati, Prihantoro lestari, sulis Marcelia, Riza Maulana, Jais Rizki Meir, Ruth Golda Melur Belinda Muhammad fauzan Muhammad, Imam Fadli Musrifah, Indriyani Musyafa, Zafaf Nadeputri, Anindya Evan Salma Majiid Naim, Karimatun Naufal, Adnan Faris Novita Sri Wulandari Nurma, Hanifah Dwi Nurwahidah, Kamila Perdana, Suryo Saputra Pradana, Nur Widya Pradana, Nurwidya Prayitno, P Putra, Bima Lesmana Putri, Adelia Kurnia Putri, Leony Dewinta Putri, Thesa Arsita Putri, Yuanita Aisyah Ramadhani, Nanda Ayu Ramadhani, Raden Shafira Saniyyah Ramona, Dela Salma Muazzaroh Salsabila, Kamilia Malihah Nur Silaen, Nevada Bulandari Syamsul Ari Wicaksono Tasya Ghea Amanda Taufik Eko Susilo Tiara Fairuz Firdausi Vitamara, Yohanna Vivian Jennie Diva Carissa Wahyu Tri Sudaryanto wahyuni wahyuni Wardani, Aulia Ayu Kusuma Widya Ervianta Wijayanti, Wahyu Kusuma Wiyono Putra, Yosa Endrika Wulan, Ayundya Putri Antoko Wulandari, Tri Asih Yngvie Salma Kirani Yulia Dewi Zahra, Salma