Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Sistem Honorifik Bahasa Lapung Dialek Pesisi di Kabupaten Tanggamus (suatu kajian sosiolinguistik) Dessy Saputry
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2005)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v7i1.2028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan bentuk, jenis, faktor sosial, dan kaidah pemakaian honorifik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif-naturalistik. Sumber data adalah para informan yang dijaring dengan teknik simak libat cakap (SLQ. Para informan berasal dari daerah-daerah di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Subjek penelitian ini adalah penutur asli (informan) bahasa Lampung dialek Pesisir yang bertempat tinggal di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Subjek penelitian ini berjumlah 14 penutur yang diambil secara acak 2 orang dari tiap lokasi penelitian. Sumber data lisan diambil melalui wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan cara: (1) perpanjangan kesertaan; (2) ketekunan pengamatan; (3) triangulasi; (4) pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata bentuk hononfik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus meliputi: (1) kata; (2) kelompok kata; (3) singkatan kata; (4) kelompok singkatan kata; dan (5) gabungan singkatan dan kata. Jenis honorifik meliputi hononfik: (1) kekerabatan; (2) kata ganti per­sona; (3) pangkat, jabatan, dan profesi; (4) gelar; (5) religius; (6) tokoh gaib; dan (7) umum. Faktor-faktor sosial penentu pemilihan honorifik meliputi faktor: (1) hubungan kekerabatan; (2) usia; (3) jenis kelamin; (4) status sosial; {5) latar belakang etnik; (6) situasi dan forum; (7) hubungan antarinterlokutor, (8) lokasi. tempat tinggal; dan (9) status perkawinan. Adapun kaidah pemakaian honorifik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus meliputi kaidah: (1) alternasi; (2) kookurensi; dan (3) sekuensi. Honorifik dapat menambah kekayaan bahasa Lampung. Pemilihan honorifik yang tepat merupakan salah satu cara atau strategi untuk menunjukkan sopan santun dan sikap hormat terhadap or­ang lain. Katakunci: sistem honorifik, bentukjenisfaktor sosial, kaidabpemakaian honorifik, kajian sosiolinguistik
Gaya Bahasa Pada Novel “Bara Dalam Jelaga” Karya Napermana Eli, elisafitri; kholidah, umi; Dessy Saputry
Edukasi Lingua Sastra Vol 22 No 1 (2024): Edukasi Lingua Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/elsa.v22i1.1099

Abstract

This study examines the language style in the novel “Bara in Jelaga” by Napermana based on Tarigan theory which divides four types of language styles, namely comparative language style, conflict language style, connection language style, and repetition language style. This study uses qualitative descriptive research method. The data source for this study is the novel “Bara in Jelaga” by Napermana. Data collection techniques use reading and note techniques. According to the results and discussion, a language style with a total of 42 quotations was found which shows language style, consisting of: 1) comparative language style, 22 quotations, including 10 parable language styles, 3 quotations in periphrasis language style, 8 personification language styles. Quotations, and pleonasm language style contains 1 quotation. 2) the conflicting language style consists of 8 quotations, including the climax language style containing 2 quotations, the hyperbole language style containing 5 quotations, and the sarcasm language style containing 1 quotation. 3) the linking language style consists of 3 quotations, including the erotic language style containing 1 quotation, the eponymous language style containing 1 quotation, and the ellipsis language style containing 1 quotation. 4) the repetition language style consists of 9 quotations, including the episcopal language style containing 3 quotations, the anaphoric language style containing 5 quotations, and the epistrophic language style containing 1 quotation.The conclusion of this research is that the novel “Bara in Jelaga” predominantly uses a comparative language style.
Karakteristik Analisis Wacana Kritis Dalam Wacana Berita “ Stebi Gelar Seminar Ekonomi Kreatif” Melvin Arfiandita; Dessy Saputry; Amy Sabila
Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher) e- ISSN 2721-9666 Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/teacher.v5i2.2980

Abstract

Characteristics in Critical Discourse Analysis (AWK) include action, context, history, power, and ideology. When viewed from the news coverage of the Mina tragedy, it can be analyzed according to these five characteristics. The purpose of this study is to describe the characteristics of critical discourse analysis in the news discourse "STEBI Holds a Seminar on Creative Economy: Higher School of Business Economics holds a seminar on creative economy among university students. The data was collected using (a) the method of freeliving and proficient viewing, (b) note, (c) ) interviews, (d) literature study, and (e) documentation. The results of the research found based on these five characteristics, the most prominent are activities that can later generate jobs for the local community. In the news it was explained that students must have the enthusiasm to reach and pursue their desires and still have to study in order to increase knowledge so that what is the goal can be achieved. Keywords: critical discourse analysis, news discourse, Creative Economy Seminar
PELATIHAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKOHARJO Saputry, Dessy; Sabila, Amy; Shany, Alfia
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2365

Abstract

Keterampilan  dan menulis  merupakan  salah  satu  aspek  keterampilan  berbahasa  yang  sangat dibutuhkan, terutama dalam mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan melalui karangan, baik fiksi maupun nonfiksi. Teks deskripsi adalah rangkaian kalimat yang memaparkan atau melukiskan sesuatu, baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan. Tujuan dari pelatihan ini ialah untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam berbagai bidang sehingga mereka bukan hanya mampu secara kognitif dan psikomotor, tetapi juga mampu bersikap  baik dalam berkomunikasi baik dengan sesama teman maupun orang tua dan guru mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  yaitu mengumpulkan data dari tugas siswa yang telah kami tugaskan, kemudian kami analisis berdasarkan materi teks deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk melatih siswa agar lebih mengembangkan kreativitas dalam berbahasa dan menulis.
PELATIHAN MENULIS IKLAN DAN POSTER SISWA Diana, Ani; Saputry, Dessy; Fahrudin, Saleh
Bagimu Negeri Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v7i2.2174

Abstract

Kemampuan menulis iklan dan poster sangat penting untuk dikuasai siswa, Namun, kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang belum mampu untuk menulis iklan dan poster dengan baik, terutama dalam membuat gambar iklan dan poster. Untuk itu perlu diberikan pelatihan di luar jam pelajaran yang terstrukur agar kemampuan siswa dapat meningkat. Tujuan pemberian pelatihan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis iklan dan poster. Pelatihan diberikan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2, khususnya siswa Kelas VIII E dan F yang berjumlah 28 siswa. Untuk mengetahui kemampuan siswa tersebut dilakukan tes berupa pemberian tugas membuat iklan dan poster. Data yang berupa hasil penugasan yang dikerjakan oleh siswa kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus, yaitu jumlah jawaban yang benar dibagi jawaban yang seharusnya lalu dikali seratus. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang mendapat katagori sangat baik ada 4 siswa (14%), katagori baik 16 siswa (57%), dan katagori cukup 8 siswa (29%). Adapun untuk rata-rata kemampuan siswa dalam menulis iklan dan poster 76, tergolong baik Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberian pelatihan kepada siswa dapat memberikan kontribusi yang positif karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis iklan dan poster.
Apresiasi sastra melalui pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Sabila, Amy; Kurniati, Lisdwiana; Saputry, Dessy
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 23, No 2 (2022): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v23i2.pp189-202

Abstract

Apresiasi sastra merupakan pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat di Sekolah Dasar. Apresiasi melibatkan pikiran, perasaan, penghayatan, analisis, evaluasi, hingga deskripsi. Mengapresiasi puisi berarti sadar akan nilai mengenai puisi. Pembelajaran apresiasi sastra hendaknya disesuaikan dengan tema yang diberikan. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk memahami dan mengaplikasikan pembelajaran apresiasi sastra melalui pembelajaran tematik terpadu. Hasil dan pembahasan dapat dikatakan bahwa pembelajaran apresiasi sastra dapat diimplementasikan melalui pembelajaran tematik.Kata kunci: Apresiasi, Sastra, Pembelajaran, dan Tematik
Analisis Semiotik Dalam Lirik Lagu “Amin Paling Serius” Karya Sal Priadi & Nadin Amizah Indriyani, Dewi; Diana, Ani; Saputry, Dessy
Prawara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jpbsi.2024.5.1.10322

Abstract

Research uses the lyrics of the song "Amin Paling Serius" by Sal Priadi and Nadin Amizah. Aims to find out the signifiers and signifieds in song lyrics using Ferdinand De Sausurre's semiotic theory based on the object system of signifiers and signifieds. This research uses a descriptive qualitative method, by reading and taking notes to find out the system of signs contained in the lyrics of the song "Amin Paling Serius" by Sal Priadi and Nadin Amizah. Based on the results of the analysis based on the system of signs in the lyrics of the song "Amin Paling Serius" by Sal Priadi and Nadin Amizah, there are signs and signifiers that point to romance. Where in it there is an ideal form of harmony. This form of love has three components, namely passion, intimacy and commitment. This is an ideal form of true love.
SOCIOLECTIC VARIATIONS IN SEVERAL ACCOUNTS ON SOCIAL MEDIA Pranata, Jodi; Kurniati, Lisdwiana; Saputry, Dessy
Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) untuk mendeskripsikan macam-macam variasi Bahasa Sosiolek yang terdapat di berbagai akun media sosial  seseorang; (2) untuk memberikan perbaikan kesalahan berbahasa dari berbagai variasi bahasa di akun media sosial seseorang. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berupa variasi Bahasa Sosiolek yang ada dalam berbagai kiriman akun media sosial. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolingusitik yang dikemukakan Chaer. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data berbagai ragam variasi bahasa seperti: variasi akrolek, variasi basilek, variasi vulgar, variasi slang,variasi argot,variasi jargon, variasi kolokial dan variasi ken.Kata Kunci : Variasi Bahasa, Sosiolek, Media Sosial 
Tindak Tutur pada Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Sabila, Amy; Alvianto, Fadly; Saputry, Dessy; Kholidah, Umi
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 7 No 1 (2023): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v7i1.8061

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur pada interaksi jual beli di pasar tradisional Adiluwih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk tindak tutur lokusi sebanyak 46 data, ilokusi sebanyak 84, dan perlokusi sebanyak 30 data. Simpulan, tuturan ilokusi banyak digunakan dalam percakapan antara penjual dan pembeli karena tuturan tersebut memiliki makna tertentu dalam tuturannya. Kata Kunci: Interaksi jual beli, Pasar Tradisional, Tindak Tutur
Kedwibahasaan pada Masyarakat Desa Kacamarga Diana, Ani; Saputry, Dessy; Izhar, Izhar; Safitrian, Eka
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 7 No 2 (2024): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v7i2.8139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kedwibahasaan berdasarkan klasifikasi tingkat dan konteksnya, serta faktor penyebab terjadinya kedwibahasaan pada masyarakat Desa Kacamarga Kecamatan Cukuhbalak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, rekam, dan simak. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 255 KK dan sampel 30 KK. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa untuk kedwibahaan berdasarkan tingkatnya ada 19 tuturan (63%) tipe koordinatif, 11 tuturan (37%) tipe majemuk, dan untuk tipe subordinatif tidak ada. Jika dilihat berdasarkan konteksnya semua tuturan tersebut termasuk dalam tipe alamiah, sedangkan untuk sedangkan jika dilihat dari kedwibahasaan berdasarkan konteksnya hanya ada tipe alamiah saja, yaitu 30 tuturan (100%). Faktor penyebab terjadinya kedwibahasaan pada masyarakat Desa Kacamarga karena pengaruh penggunaan lebih dari satu bahasa daerah, yakni bahasa Lampung, Jawa, dan Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari sehingga terjadi transfer bahasa secara alamiah antarwarga, terutama yang tempat tinggalnya berdampingan. Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas tuturan kedwibahasaan berdasarkan tingkatnya untuk tipe koordinatif lebih tinggi daripada tipe majemuk, dan dilihat dari konteksnya hanya ditemukan tipe alamiah saja. Kata Kunci: Faktor Kedwibahasaan, Tipe Kedwibahasaan