Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN INDONESIA: Teori, Penelitian, dan Inovasi

STUDI TENTANG PARITAS DAN USIA IBU DENGAN TERJADINYA KALA II LAMA DI PUSKESMAS SINGOSARI KABUPATEN MALANG wati, susana setyo; Sayuti, Sayuti
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 4 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v3i1.310

Abstract

Old partus is one of the few causes of maternal and newborn death. According to the World Health Organization (WHO) in 2021, as many as 536,000 women died as a result of childbirth. As many as 99% of maternal deaths due to childbirth or birth problems occur in developing countries. The maternal mortality ratio in developing countries is the highest with 450 maternal deaths in nine developed countries and 51 commonwealth countries. The average old partus in the world causes maternal mortality by 8% (Mustika, 2012). The purpose of the study was to find out the Study of Parity and Maternal Age with the Occurrence of Kala 2 Lama at the Singosari Puskemas, Malang Regency. This study is a descriptive study of correlation with a cross secsional approach. The samples used in this study were 34 mothers who experienced 2 long periods at the Singosari health center, Malang Regency. The results of data analysis showed that there was a significant influence between Parity (X1) and the occurrence of the old 2 times with the results of the calculationttable analysis, namely 7,8722,045. And for Maternal Age (X2) there is a significant influence between Maternal Age and 2 long incidence with the results of statistical analysis of calculationsttabel, namely 7,8722,045. While the FhitungFtabel value is 17,3292.91 which means that there is a significant influence between the variables Parity (X1) and Maternal Age (X2) with the occurrence of 2 long periods (Y). The Rsquare value at X1 (Parity) and X2 (Maternal Age) was 0.528, which means that Parity and Maternal Age affect the occurrence of the 2-long period (Y) by 29.5%, while the remaining 70.5% is influenced by other factors that were not studied.ABSTRAKPartus lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegara-negara berkembang. Rasio kematian ibu dinegara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu sembilan negara maju dan 51 negara persemakmur. Partus lama rata-rata di dunia memyebabkan kematian ibu sebesar 8% (Mustika, 2012). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Studi tentang Paritas dan Usia Ibu dengan Terjadinya Kala 2 Lama di Puskemas Singosari Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross secsional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34 ibu yang mengalami kala 2 lama di puskesmas Singosari Kabupaten Malang. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Paritas (X1) dengan kejadian kala 2 lama dengan hasil analisa thitungttabel yaitu 7,8722,045. Dan untuk Usia Ibu (X2) terdapat pengaruh yang signifikan antara Usia Ibu dengan Kejadian kala 2 lama dengan hasil analisis statistik thitungttabel yaitu 7,8722,045. Sedangkan nilai FhitungFtabel yaitu 17,3292,91 yang diartikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Paritas (X1) dan Usia Ibu (X2) dengan terjadinya kala 2 lama (Y). Nilai Rsquare pada X1 (Paritas) dan X2 (Usia Ibu) sebesar 0,528 yang artinya Paritas dan Usia Ibu berpengaruh terhadap terjadinya kala 2 lama (Y) sebesar 29,5%, sedangkan sisanya 70,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
STUDI PREEKLAMSI DAN PARTUS LAMA DENGAN TERJADINYA ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT BENMARI KABUPATEN MALANG mah, rokhamah; Sayuti, Sayuti
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 6 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i6.311

Abstract

Neonatoral asphyxia is a condition of a newborn who experiences spontaneous and regular breathing failure immediately after birth, so that the baby cannot enter oxygen and cannot remove charcoal acid substances from his body. Preeclampsia results in high blood pressure causing reduced blood delivery to the placenta, causing hypoxia and causing asphyxia at birth. From a preliminary study conducted by researchers at Ben Mari Hospital, data on 102 deliveries were obtained. From these data, 30 babies who had asphyxia were obtained. Of the 30 babies, 15 of them had asphyxia due to preeclampsia and 10 of them had asphyxia due to the long labor process. While the other 5 are caused by other factors. Based on the preliminary study, researchers are interested in taking the title Relationship Between Preeclampsia And Old Partus With The Risk Of Asphyxia In Newborns In Benmari Hospital. The research method used uses quantitative methods using a cross sectional approach. Which is carried out with the aim of explaining relationships or influences, estimates, testing based on existing theories or revealing correlative relationships between research variables. This research was carried out at Benmari Hospital, Malang Regency. The sampling method uses the total sampling technique, which is a sample determination technique when all members of the population are sampled. The value of t count variables preeclampsia and old partus t count is 10,219 t table 2,051 which means that there is a significant relationship Between preeclampsia and old partus (X1, X2) and the incidence of asphyxia in newborns (Y). The calculated f value is 14,194 the Ftabel value is 2.95, meaning that there is a significant difference between the preeclampsia and old partus variables (X1, X2) and the risk of asphyxia in newborns (Y). The value of the coefficient of determination of0.513 means that the relationship of the free variable (X1, X2) with the bound variable is 51.3%, while the other 48.7% is influenced by other factors that are not studied.ABSTRAKAsfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya. Preeklamsi mengakibatkan tekanan darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya kiriman darah ke plasenta sehingga menyebabkan hipoksia dan menyebabkan asfiksia pada saat lahir. Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Ben Mari, didapatkan data 102 persalinan. Dari data tersebut diperoleh 30 bayi yang mengalami asfiksia. Dari 30 bayi tersebut 15 diantaranya mengalami asfiksia karena preeklamsi dan 10 diantaranya mengalami asfiksia karena proses persalinan yang lama. Sedangkan 5 lainnya disebabkan karena faktor lain. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut peneliti tertarik ingin mengambil judul hubungan preeklamsi dan partus lama dengan resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir di rumah sakit benmari. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Yang dilakukan dengan tujuan menjelaskan hubungan atau pengaruh, perkiraan, menguji berdasarkan teori yang ada atau mengungkapkan hubungan yang korelatif antara variabel penelitian.penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit benmari kabupaten malang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Nilai t hitung variabel preeklamsia dan partus lama t hitung sebesar 10.219 t tabel 2.051 yang artinya ada hubungan yang signifikan Antara preeklamsia dan partus lama (X1, X2) dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir (Y). Nilai f hitung sebesar 14.194 nilai Ftabel sebesar 2.95, artinya terdapat yang signifikan antara variabel preeklamsia dan partus lama (X1, X2) dengan Resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir (Y). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,513 artinya hubungan variabel bebas (X1, X2) dengan variabel terikat sebesar 51.3%, sedangkan 48.7% lainnya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti.
Studi Tentang Pendidikan dan Sikap Kader Posyandu Terhadap Pelaksanaan Program Posyandu di Desa Wonorejo Rokhamah, Rokhamah; Setyowati, Susana; Sayuti, Sayuti; Qotimah, Qotimah
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 4 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i4.1839

Abstract

Education constitutes the transmission of knowledge, competencies, and habits within a community through learning activities, training, or research. Posyandu cadres possess strategic functions as healthcare providers positioned within the reach of posyandu targets with higher interaction intensity compared to other health personnel. Educational levels of posyandu cadres in Wonorejo encompass elementary, junior high, and senior high school levels, with none achieving higher education. Based on interviews with six cadres, four stated that services are provided only when community members come, but no proactive efforts exist when no one comes. This research aims to identify correlations between educational levels and attitudes of posyandu cadres toward posyandu program implementation in Wonorejo Village. Research methodology employed analytical surveys with cross-sectional approaches. Analysis results demonstrate correlations between education and attitudes toward posyandu program implementation, evidenced by Fcount values exceeding Ftable at 20.186 3.320 in simultaneous testing. Partial testing shows educational levels toward posyandu program implementation with Tcount 4.198 Ttable 2.042, while attitude variables toward posyandu program implementation yield Tcount 3.552 Ttable 2.042. Conclusions indicate the existence of significant relationships between educational factors and attitudes toward posyandu program implementation in Wonorejo Village, Poncokusumo District, Malang.ABSTRAKProses pendidikan merupakan transfer pengetahuan, kompetensi, dan kebiasaan suatu kelompok masyarakat melalui aktivitas pembelajaran, pelatihan, atau riset. Kader Posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyedia layanan kesehatan yang berada dalam jangkauan sasaran posyandu dengan intensitas interaksi yang lebih tinggi dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Tingkat pendidikan kader posyandu di Wonorejo mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA, tanpa ada yang mencapai perguruan tinggi. Berdasarkan wawancara dengan enam kader, empat di antaranya menyatakan bahwa pelayanan diberikan hanya ketika masyarakat datang, namun tidak ada upaya proaktif jika tidak ada yang datang. Tujuan riset ini adalah mengidentifikasi korelasi antara tingkat pendidikan dan sikap kader posyandu terhadap implementasi program posyandu di Desa Wonorejo. Metodologi penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi antara pendidikan dan sikap terhadap pelaksanaan program posyandu, yang dibuktikan melalui nilai Fhitung yang melampaui Ftabel yaitu 20.186 3.320 pada pengujian simultan. Pengujian parsial menunjukkan tingkat pendidikan terhadap pelaksanaan program posyandu dengan nilai Thitung 4.198 Ttabel 2.042, sedangkan variabel sikap terhadap pelaksanaan program posyandu menghasilkan Thitung 3.552 Ttabel 2.042. Kesimpulan menunjukkan eksistensi hubungan signifikan antara faktor pendidikan dan sikap terhadap implementasi program posyandu di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Malang.