Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search
Journal : Distilat: Jurnal Teknologi Separasi

ANALISA EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH DENGAN KATALIS KOH KAPASITAS 37.000 TON/TAHUN Delfira Yudith Tomasila; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.141

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan masyarakat akan bahan bakar fosil terus meningkat. Hal ini tidak seimbang dengan ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menurun. Cadangan bahan bakar fosil di Indonesia sendiri diperkirakan akan habis dalam 10 tahun kedepan. Sehingga dibutuhkan suatu energi alternatif. Biodiesel adalah energi alternatif yang terbuat dari bahan bakar nabati, menyerupai solar atau minyak diesel, dan dapat menghasilkan emisi CO2 lebih sedikit dibanding solar. Pemillihan minyak jelantah dilakukan karena mudah didapat serta mampu menekan biaya produksi. Penambahan katalis KOH untuk membantu mempercepat reaksi. Pra rancangan pabrik biodiesel kapasitas 37.000 ton/tahun ini diharapkan mampu memenuhi 60% kebutuhan masyarakat. Hasil dari perhitungan diperoleh nilai Return on Investment (ROI) sebelum dan seudah pajak berturut-turut sebesar 24% dan 18%, nilai Pay Out Time sebelum dan sesudah pajak berturut-turut adalah 4,1 tahun dan 5,4 tahun,  nilai Break Even Point (BEP) sebesar 58,14%, dan nilai Shut Down Point (SDP) sebesar 27%. Berdasarkan hasil perhitungan maka Pra Rancangan Pabrik Kimia Pembuatan Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah dengan Katalis KOH Kapasitas 37.000 Ton/tahun layak untuk didirikan.
ANALISA EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK HAND SANITIZER ANTISEPTIC DARI TANAMAN TOGA KUNYIT (CURCUMA LONGA) Eka Farah Dewi Firda Ainurohmah; Galuh Citra Cahya Rohmana; Rafdi Ramadhan Amrozi; Tri Endang Prasasti; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.306

Abstract

Pendirian pabrik hand sanitizer merupakan salah satu solusi untuk mengatasi virus yang semakin bermacam-macam bentuknya dan semakin tidak terkendali. Dengan berdirinya pabrik hand sanitizer ini dapat menunjang kebutuhan antiseptik untuk mengatasi virus yang semakin banyak. Pabrik hand sanitizer ini menggunakan bahan baku tanaman toga kunyit (curcuma longa) dengan kapasitas pabrik 14.000 ton/tahun. Pabrik hand sanitizer direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan didirikan di kota Gresik. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari dengan jumlah pegawai 168 orang. Hasil analisa ekonomi menunjukkan bahwa Total Capital Investment (TCI) pabrik hand sanitizer ini sebesar Rp 135.189.298.143, sedangkan Total Production Cost (TPC) sebesar Rp 110.373.517.192. Hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Laba kotor yang akan diperoleh sebesar Rp 131.104.748.408 dan untuk laba bersih sebesar Rp 78.662.849.045. Dengan demikian, laju pengembalian modal Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 97%, sedangkan setelah pajak sebesar 58%. Lama pengembalian modal Pay Out Time (POT) 1,7 tahun serta Break Event Point (BEP) sebesar 44 %.
OPTIMASI PEMURNIAN ETANOL DENGAN DISTILASI EKSTRAKTIF MENGGUNAKAN CHEMCAD Muhammad Suharto; Agung Ari Wibowo; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i1.53

Abstract

Etanol pada beberapa dekade ini menjadi suatu bahan yang banyak diproduksi karena berbagai fungsinya. Pemisahan etanol-air tidak dapat dilakukan dengan distilasi konvensional karena adanya titk azeotrop. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan distilasi ekstraktif. Distilasi ekstraktif merupakan proses pemisahan campuran yang terkendala titik azeotrop dengan menambahkan zat ketiga yang bersifat non-volatile dan biasanya disebut sebagai solvent atau entrainer. Optimasi kolom konvensional dalam penelitian ini menggunakan kolom dengan 12  tray buble cap, sedangkan untuk optimasi kolom distilasi ekstraktif menggunakan solvent etilen glikol : DMSO (Dimetil Sulfoksida) 1:1 dengan suhu solvent 77⁰C dan kolom beroperasi pada tekanan 1 atmosfer. Hasil optimasi kolom distilasi konvensional mendapatkan kadar distilat sebesar 79,3148% mol pada kondisi suhu preheater 50⁰C, reflux ratio 3, bottom temperature 97⁰C, dan konsentrasi umpan 20%v/v. Berbeda dengan hasil optimasi kolom konvensional, hasil optimasidistilasi ekstraktif menghasilkan kadar distilat terbaik sebesar 99,9632% mol pada kondisi stage pelarut 6, rasio solvent:umpan 3.
EVALUSI KINERJA FURNACE PADA PROSES REMELTING PT. ALUVINDO EXTRUSION Deasfenta Rizky Kurniawan; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.89

Abstract

PT Aluvindo Extrusion (PT AE) merupakan salah satu pabrik penghasil aluminium dengan bahan baku utama berupa aluminium ingot dengan tingkat kemurnian 99%. Proses produksi alumnium meliputi proses remelting, proses casting, proses extrusion, proses oven aging, proses pelapisan (anodizing dan powder coating), serta proses packing. Remelting merupakan bagian proses di mana terjadi peleburan aluminium ingot menggunakan furnace. Furnace yang dipergunakan bertipe box dengan 2 lubang burner sebagai pembakarnya dan natural gas sebagai bahan bakar. Furnace beroperasi secara batch dengan suhu operasi 35oC – 1100oC dan berat bahan baku 10.000 kg. Evaluasi furnace dilakukan untuk mengetahui kinerja proses pemanasan dalam peleburan aluminium ingot. Bahan yang dipanaskan dalam furnace ini adalah padatan aluminium ingot dengan suhu masuk 35oC. Produk keluar dari furnace pada suhu 770oC berupa aluminium dalam fasa cair (telah melebur). Metode perhitungan yang digunakan adalah direct method di mana efisiensi dihitung berdasarkan nilai kalor dari aliran massa (bahan) yang masuk maupun keluar dari furnace. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa efisiensi furnace yang digunakan pada proses remelting di PT Aluvindo Extrusion (PT AE) adalah sebesar 6,23% dan 6,28%.
ANALISIS EKONOMI PRA-RANCANGAN PABRIK HAND SANITIZER DAUN SIRIH DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 TON/TAHUN Wulandari Novi Pradana; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.275

Abstract

Hand sanitizer adalah cairan antiseptik untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan. Peran antiseptik dalam hand sanitizer biasanya bergantung pada komposisi alkohol. Alkohol membuat tangan menjadi kering serta menimbulkan dehidrasi pada kulit. Penggunaan alkohol sebagai antiseptik dapat diganti dengan bahan-bahan alami. Bahan alami yang digunakan harus memiliki sifat antibakteri seperti daun sirih serta jeruk nipis. Daun sirih (Piper betle Linn) sangat terkenal dalam kehidupan warga di Indonesia. Daun sirih bermanfaat untuk kesehatan gigi serta kerap digunakan selaku obat kumur, menghilangkan bau tubuh serta mulut, mengobati sariawan, mimisan, gatal- gatal, koreng serta keputihan pada perempuan. Daun sirih memiliki senyawa antibakteri yang terdiri dari senyawa fenol serta turunannya. Daun sirih memiliki berbagai kandungan kimia yaitu minyak atsiri. Proses pembuatan hand sanitizer ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun sirih menggunakan metode soxhlet. Hasil ekstrak daun sirih ditambahkan bahan lainnya yaitu etanol, na-cmc, natrium metabisulfit, dan gliserin dalam rangka menghasilkan hand sanitizer berbentuk gel. Perhitungan analisis ekonomi pabrik ini didasarkan pada rencana pendirian pabrik di Rembang pada tahun 2024 untuk hasil dari perhitungan didapatkan nilai Return on Investment (ROI) saat sebelum pajak sebesar 90% serta Return on Investment (ROI) setelah pajak sebesar 54%. Nilai Pay Out Time (POT) sehabis pajak sebesar 1,8 tahun dan sebelum pajak sebesar 1,1 tahun. Break Even Poin (BEP) sebesar Rp. 99.064.027.413,39 serta Shut Down Point (SDP) sebesar Rp. 28.773.654.292,14. Berdasarkan  hasil analisis yang sudah dilakukan, pra-perancangan pabrik hand sanitizermenggunakan daun sirih dengan formulasi na-cmc dan gliserin dengan kapasitas 480 ton/ tahun layak untuk didirikan.
PENGARUH SUHU PEMANASAN DAUN KELOR (MORINGE OLEIFERA) TERHADAP YIELD DALAM PEMBUATAN HAND SANITIZER GEL Shintiya Gangsar Rahayu; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.259

Abstract

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Daun kelor mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan lain-lain hingga mencapai 5,52%. Kandungan flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakterial dan antivirus yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu pemanasan dalam pengambilan ekstrak daun kelor hingga bisa memaksimalkan dalam pengambilan ekstrak. Selain itu, juga mempengaruhi terhadap yield yang diperoleh dari pemanasan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode infusa. Metode infusa dipilih karena memiliki berbagai keunggulan yaitu murah, mudah dalam penggunaan dan aplikatif digunakannya. Metode ekstraksi ini dilakukan pada suhu 700C dan 900C. Hasil yang didapat semakin tinggi suhu yang digunakan untuk pemanasan maka semakin sedikit yield yang diperoleh, karena faktor pemanasan tersebut bisa membuat penguapan terjadi pada campuran air dan daun kelor tersebut.
BRICKETTING POLY-STYRENE WASTE DENGAN METODE THERMAL DECOMPOSITION SEBAGAI BOILER FUEL RAMAH LINGKUNGAN Naila Adiba; Profiyanti Hermien Suharti; Agung Ari Wibowo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.68

Abstract

Modernisasi saat ini berdampak besar bagi kemajuan teknologi, disisi lain terdapat banyak masalah yang ditimbulkan yaitu meningkatnya permasalahan limbah yang tidak terselesaikan dikarenakan pertumbuhannya semakin tidak terkendali, terutama limbah styrofoam (polystyrene). Produksi styrene pada tahun 1973 tercatat 25.000 ton, dan pada 2010 jumlahnya melonjak 1.000 kali menjadi 25 juta ton. Sampah plastik membutuhkan 100-500 tahun untuk terurai dan styrofoam sebagai limbah yang tidak dapat diurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan rasio massa styrofoam : massa limbah makanan terhadap kapasitas panas dan lama nyala serta mengetahui nilai kalor tertinggi pada variabel terbaik. Styrofoam dapat diproses dengan Metode Dekomposisi Termal untuk memecah rantai polimernya yang panjang. Metode Dekomposisi Termal adalah proses pengolahan dimana styrofoam akan mengalami pemutusan ikatan dan pembentukan tar batubara. Penambahan limbah organik yaitu sisa makanan akan meningkatkan nilai kapasitas panas produk. Produk briket dianalisis dalam dua tahap di mana hasil konversi tertinggi dari analisis pertama akan diteliti lebih lanjut menurut analisis batubara. Hasil briket terbaik dengan perbandingan 2:1 (styrofoam : limbah makanan) dengan lama proses 5 menit dan suhu 450˚C dengan hasil nilai kalor 6352,072 kal/gram.
EVALUASI KINERJA ALAT GLYCOL FAN COOLER (E-230) PADA PROSES REGENERASI GLIKOL MINARAK BRANTAS GAS, INC Silvi Adelia Pravitasari; Felix Angestine; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.104

Abstract

Glycol fan cooler (E-230) pada Minarak Brantas Gas, Inc merupakan salah satu alat penukar panas dengan jenis air cooled heat exchanger tipe forced draft. Alat ini berfungsi untuk mendinginkan suhu triethylene glycol (TEG) hingga 110–120oF dengan menggunakan udara sekitar. Sehingga TEG dapat digunakan kembali untuk menyerap kandungan air pada gas alam. Glycol fan cooler (E-230) ini telah berdiri sejak tahun 1976. Pada Minarak Brantas Gas, Inc terdapat 2 glycol fan cooler, akan tetapi yang satu telah tidak difungsikan karena produksi gas yang terus menurun. Hal ini menyebabkan E-230 beroperasi selama 24 jam. Dikarenakan E-230 telah beroperasi 24 jam selama beberapa tahun terakhir maka diperlukan adanya evaluasi kinerja glycol fan cooler (E-230). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui kelayakan dari alat glycol fan cooler (E-230). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap efisiensi alat rata-rata sebesar 97,09%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa glycol fan cooler (E-230) masih layak beroperasi.Namun, nilai fouling factor rata-ratanya adalah 0,003 hr.ft2.oF/Btu, nilai ini melebihi batas maksimal nilai fouling factor untuk TEG. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menjaga kinerja glycol fan cooler (E-230) agar tetap beroperasi dengan baik.
PERHITUNGAN DESAIN PRE-HEATER DALAM PERANCANGAN PABRIK HANDSANITIZER DAUN KELOR Novia Jennis Ainurrohmah; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.304

Abstract

Daun kelor merupakan tumbuhan yang ada hampir di Indonesia. Salah satu kandungan daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik yang bisa membunuh bakteri. Kandungan tersebut berupa flavonoid. Flavonoid ini menjadi alasan pemanfaatan ekstrak daun kelor dalam pembuatan handsanitizer. Handsanitizer adalah cairan atau gel yang digunakan untuk mengurangi bakteri pada tangan atau bakteri patogen. Dalam pembuatan handsanitizer berbahan baku ekstrak daun kelor, terdapat tahap penyiapan bahan baku yang membutuhkan pre-heater. Preheater dibutuhkan dalam proses pemanasan freshwater untuk mengekstrak daun kelor dan menghasilkan ekstrak daun kelor yang akan melalui proses pemisahan. Tujuan dari dilakukannya perhitungan desain ini adalah untuk mendapatkan spesifikasi alat penukar panas yang memenuhi kebutuhan untuk memanaskan freshwater sebelum masuk ke tangki ekstraksi. Dari perhitungan yang sudah dilakukan di dapatkan hasil dimensi pipa yaitu luas permukaan kalor (A) 16 ft2, design overall coeffisient 261,741 Btu/lb.ft2 F, Foulling Factor  0,0032 J.ft2.OF/Btu.
SELEKSI PROSES EKSTRAKSI DAUN SIRIH PADA PRA RANCANGAN PABRIK HAND SANITIZER DAUN SIRIH DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 TON/TAHUN Farah Yulinar; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.305

Abstract

Penggunaan hand sanitizer oleh masyarakat di era pandemi Covid-19 semakin meningkat sebagai salah satu protokol Covid-19 pengganti cuci tangan. Zat antiseptik yang ada pada kandungan Hand sanitizer membantu mengatasi berbagai virus yang menempel pada permukaan tangan yang mempunyai kandungan alkohol dan berwujud gel. Penggunaan alkohol yang terlalu sering akan menyebabkan kulit menjadi kering. Daun sirih hijau memiliki sifat antiseptik karena memiliki minyak atsiri yang mengandung +30% fenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan proses terbaik yang akan digunakan dalam masing-masing tahapan pembuatan hand sanitizer gel tersebut. Tujuan dari seleksi itu sendiri adalah untuk mendapatkan proses yang terbaik dari dua pilihan alternatif proses yang mungkin dari segi teknis dan ekonomis. Seleksi proses ekstraksi daun sirih pada proses pembuatan hand sanitizer ini mencakup serangkaian jenis proses produksi dengan membandingkan penggunaan metode maserasi dan soxhletasi. Soxhletasi adalah teknik ekstraksi secara berkesinambungan dengan alat soxhletasi menggunakan pelarut organik pada suhu didih. Metode soxhletasi dilakukan dengan cara melarutkan sampel dalam pelarut soxhletasi yang telah dipanaskan, sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel dapat terisolasi dengan sempurna. Proses ekstraksi yang dipilih yaitu metode soxhletasi dengan produk yang dihasilkan berupa minyak atsiri. Waktu proses ekstraksi adalah 4 sampai 6 jam untuk mencapai sirkulasi dengan suhu ekstraksi 60-80°C.
Co-Authors Ade Sonya Suryandari Adiba, Naila Afnan , Aldyn Firstiano Afnan, Aldyn Firstiano Agung Ari Wibowo Agung Ari Wibowo Agung Ari Wibowo Ainurohmah, Eka Farah Dewi Firda Ainurrohmah, Novia Jennis Aji, Hanif Achmad Fianto Aldyn Firstiano Afnan Amrozi, Rafdi Ramadhan Amrullah, Ustman Syah Anang Arianto Angestine, Felix Anggraeni, Devi Risma Anugraheni Nur Arifa Ari Susanti Ariani Ariani Arianto, Anang Arief Rahmatulloh Arifa, Anugraheni Nur Arta, Bagos Tedy Asalil Mustain Bagos Tedy Arta Brahmansyah Diar Rosiarto Bratastuti, Faarisa Nurjihaan Dani, Agus Deasfenta Rizky Kurniawan Delfira Yudith Tomasila Dewajani, Heny Dita Ayu Permatasari, Dita Ayu Dyah Ratna Wulan Eka Farah Dewi Firda Ainurohmah Ennada, Sabrina Asyrofa Aulia Farah Yulinar Felix Angestine Gagah Arga Raya Saputra Galuh Citra Cahya Rohmana Gayatri, Bintang Febrina Hadi Priya Sudarminto Hadi Saroso Hapsari, Ratih Indri Hardjono Hardjono Hardjono Hardjono, Hardjono Haris Puspito Buwono Heny Dewajani Hidayati, Mutia Devi Humairi, Ainul Yaqein Iswara, M. Agung Indra Iswara, Mochammad Agung Indra Jamilatus Sa'diyah Janitra, Alzena Araminta Aileen Khalimatus Sa'diyah Khalimatus Sa'diyah Khalimatus Sa’diyah Kurniawan, Deasfenta Rizky Luchis Rubianto3 Mas'udah Mas'udah Mashliha, Lailatul Meydana Nurrisky Mochammad Agung Indra Iswara Muchamad Syarwani Muchammad Syarwani mufid mufid Muhammad Suharto Nadhziroh, Khoiriana Jesnita Naila Adiba Nanik hendrawati, Nanik Nasution, Siti Khodijah Nazar, Ibadul Wasi’an Novia Ardarini Pangestuti Novia Jennis Ainurrohmah Nugraha, Dwi Rendy Arya Pangestuti, Novia Ardarini Prasasti, Tri Endang Prasetyo, Bowo Pujo Pratamasari, Finda Agustin Pravitasari, Silvi Adelia Prayitno Prayitno Qasimatul Wasilah Rafdi Ramadhan Amrozi Rahayu, One Mahardika Rahma Nur Amalia Ratih Indri Hapsari Rohmana, Galuh Citra Cahya Rucita Ramadhana S. Sigit Udjiana S.Sigit Udjiana Sa'diyah, Khalimatus Sa'diyah, Khalimatus Sandra Santosa Saraswati, Bernadetta Indira Shabrina Adani Putri Shabrina Adani Putri, Shabrina Adani Shintiya Gangsar Rahayu Sigit Hadiantoro, Sigit Silvi Adelia Pravitasari Simamora, Lorenz Octavia Sriambarwati, Sonia Amelia Sudarminto, Hadi Priya Suharto, Muhammad Tasyakuranti, Virsa Faliolla Tirza Putri Dianda Tri Endang Prasasti Ustman Syah Amrullah Virsa Faliolla Tasyakuranti Vivi Alvionita Sari, Vivi Alvionita Wulandari Novi Pradana Yunia, Yessy Prisca