Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Isolasi dan Implementasi Protein Bioaktif Kepah (Atactodea striata) Sebagai Bahan Obat Antibakteri Tahirah Hasan; Abd. Rauf Patong; Abd. Wahid Wahab; M. Natsir Djide
Al-Kimia Vol 2 No 2 (2014): Desember
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.675 KB) | DOI: 10.24252/al-kimia.v2i2.1652

Abstract

This study aimed to 1) determine the degree of saturation of ammonium sulfate right to extract and purify the bioactive protein from shells (Atactodea striata), 2) determine the fraction of active protein from shells (Atactodea striata) as a potential antibacterial. In this study used the Lowry method for determine protein concentration and agar diffusion method for antibacterial activity. Extraction of shells Atactodea striata was conducted by making use of buffer solution (0,1 M Tris-HCl of pH 8.3, 2 M NaCl, 0.01 M CaCl2, 1 % β-mercaptoethanol, and  0.5 % Triton X-100). Purification of proteins by  precipitation using ammonium sulfate at saturation level 30 %, 50 %, 70 %, and 90 %. The results showed that the protein concentration of the crude   extract is 41.6354 mg/mL. At fractionation rate of 0-90% saturation showed the highest concentration of protein found in fractions with 70% saturation level is 56.4184 mg/mL. The testing of antibacterial activity against Staphylococcus aureus showed that crude extracts and protein fractions Atactodea striata is considered effective as an antibacterial. The highest bioactivity during 24-hour incubation in protein fractions obtained by ammonium sulfate saturation level of 50% is 25.17 mm. Whereas the lowest activity was obtained at 90% saturation level is 14.05 mm. Bioactivity against Escherichia coli after incubation for 24 hours has the highest activity in the protein fraction with 30% ammonium sulfate saturation is 15.12 mm. Whereas the lowest activity was showed at 70% saturation level is 10.30 mm. After the observation was continued for 48 hours on both test bacteria, which formed a clear area becomes cloudy. It shows that the crude extract and fractions of protein tend to be bacteriostatic against Staphylococcus aureus and Escherichia coli.
Kandungan Gelatin Ekstrak Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Variasi Konsentrasi Asam Sitrat Tahirah Hasan; Endah Dwijayanti
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v5i1p38-43

Abstract

Gelatin adalah molekul polipeptida yang berasal dari kolagen yang merupakan protein utama penyusun jaringan kulit dan tulang pada hewan, salah satunya pada tulang ikan bandeng. Kolagen merupakan protein bermolekul besar yang diperoleh dengan cara ekstraksi dalam suasana asam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam sitrat terhadap kandungan gelatin ekstrak tulang ikan bandeng (Chanos chanos). Metode penelitian meliputi tahap degreasing pada suhu 60 – 70 oC selama 30 menit, demineralisasi dengan variasi konsentrasi asam sitrat ekstraksi dilakukan menggunakan akuades dalam waterbath pada suhu 70° C selama enam jam dan penentuan rendemen gelatin. Karaktersitik gelatin dilakukan dengan uji fisik dan kimia. Uji fisik meliputi uji viskositas, penentuan pH, dan uji daya serap air sedangkan uji kimia meliputi analisis kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gelatin ekstrak limbah tulang ikan bandeng dengan variasi konsentrasi asam sitrat 5%, 7%, 9%, 11%, dan 13% berbanding lurus terhadap kandungan gelatin yaitu semakin tinggi konsentrasi asam sitrat semakin banyak kandungan gelatin yang diperoleh dimana kandungan gelatin tertinggi terdapat pada konsentrasi 13% sebesar 9,78%. Berdasarkan analisis data dengan ANAVA, konsentrasi asam sitrat berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan gelatin yang diperoleh. Karakterisitik fisik dan kimia gelatin ikan bandeng meliputi viskositas 16,25 cP; daya serap air 4,20 mL/g; pH 4,57; kadar air 13,12%; abu 1,67%; dan protein 69,26%.
Perbandingan Metode Ekstraksi terhadap Kadar Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Batang Boehmeria virgata M. Rusdi; Tahirah Hasan; Ardillah Ardillah; Evianti Evianti
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.036 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i1.6426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode ekstraksi terhadap kandungan flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak batang Boehmeria virgata. Batang Boehmeria virgata diekstraksi melalui dua metode ekstraksi yaitu refluks dan maserasi. Kandungan flavonoid total ditentukan dengan menggunakan metode aluminium klorida dan dihitung sebagai ekivalen kuersetin (QE). Aktivitas antioksidan diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan (Uji DPPH) ekstrak Boehmeria virgata (Forst) Guill yang diperoleh melalui metode refluks lebih baik daripada dengan metode maserasi (IC50 pada 30,58 μg /mL) karena menunjukkan kandungan flavonoid lebih tinggi (sampel 2,554 mg QE / g).
Phytochemical Screening, Relationship of Total Phenolic with Antioxidant Activity Of Ethanol and Methanol Extracts of Kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken) Bark Nur Alim; Tahirah Hasan; Rusman Rusman; Jasmiadi Jasmiadi; Zulfitri Zulfitri
Jurnal Ilmiah Sains Volume 22 Nomor 2, Oktober 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.689 KB) | DOI: 10.35799/jis.v22i2.40091

Abstract

Phenolic content has a role in antioxidant activity. The higher the phenolic content of a test sample, the higher the antioxidant activity, which is indicated by a smaller IC50 value. Methanol and 70% ethanol are solvents that have been proven to be widely used to extract total plant phenolic compounds. This study aims to determine the phytochemical content and the relationship of total phenolic content with antioxidant activity of ethanol and methanol extract of Schleichera oleosa (Lour.) Oken) bark using UV-Vis spectrophotometry. Schleichera oleosa (Lour.) Oken was extracted by maceration using 70% ethanol and methanol as solvent. Qualitative analysis of phytochemical compounds using specific reagents, analysis of total phenolic content, and antioxidant activity test using the DPPH method using UV-Vis spectrophotometry at 764 nm and 515 nm, respectively. The results of the qualitative test showed that the ethanol and the methanol extract was positive for alkaloids, flavonoids, and phenolics. The results of the analysis of total phenolic content and antioxidant activity showed that the 70% ethanol extract had a total phenolic content of 7.6829 mg gallic acid equivalent/g with IC50 28.5240 ppm and the methanol extract had a total phenolic content of  9.2057 mg gallic acid equivalent/g with IC50 1.6191 ppm. From these results, it was concluded that the higher the total phenolic content, the higher the antioxidant activity.Keywords: Antioxidant; Schlechera oleosa (Lour.) Oken.; total phenolic Skrining Fitokimia dan Hubungan Kadar Fenolik Total dengan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan Metanol Kulit Batang Kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken)ABSTRAKKadar fenolik memiliki peran terhadap aktivitas antioksidan. Semakin tinggi kadar fenolik suatu sampel uji maka aktivitas antioksidannya juga semakin tinggi, yang ditunjukkan dengan nilai IC50 yang lebih kecil. Pelarut metanol dan etanol 70% merupakan pelarut yang telah terbukti banyak digunakan untuk menarik senyawa fenolik total tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fitokimia, hubungan kadar fenolik total dengan aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan ekstrak metanol kulit batang kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken) menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Kulit batang kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken) diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan pelarut metanol. Analisis kualitatif senyawa fitokimia menggunakan pereaksi spesifik, analisis kadar fenolik total dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis masing-masing pada panjang gelombang 764 nm dan 515 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan ekstrak metanol kulit batang kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken) positif mengandung alkaloid, flavonoid dan fenolik. Hasil analisis kadar fenolik total dan uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% memiliki kadar fenolik total sebesar 7,6829  mgGAE/g ekstrak dengan nilai IC50 sebesar 28,5240 ppm dan esktrak metanol memiliki kadar fenolik total sebesar 9,2057 mgGAE/g ekstrak dengan nilai IC50 sebesar 1,6191 ppm. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar fenolik total maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya.Kata kunci: Antioksidan; fenolik total; Schlechera oleosa (Lour.) Oken
Antioxidant Activity of Crude Protein of Xestospongia Sponge from Spermonde Sulawesi Tahirah Hasan; Mega Sari Juane Sofiana; Apriansyah; Lucky Hartanti; Desriani Lestari; Ikha Safitri; Syarif Irwan Nurdiansyah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 4 (2022): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4402

Abstract

Xestospongia sp. is a barrel sponge belonging to the phylum porifera of the class Demospongia. This sponge abundant in coral reefs ecosystem. It is a filter feeder where the filtering of nutrients available in the environment occurs in the pores along the body. Various microorganisms in the seawater were exposed to sponges, so that they can produce various biological activities. This study aims to determine the antioxidant activity of crude protein from sponge Xestospongia sp from Spermonde waters of Sulawesi Island. The protein of the sponge was extracted using ammonium sulfate. Then, the protein was determined by the Lowry method in each fraction. Furthermore, the antioxidant activity was carried out by the DPPH method. The crude protein extracts in various fractions produced intermediate antioxidant activity produced from each fraction. They are fraction 1 (0-30%) of 81.31 ppm, fraction 2 (30-60%) was 180.22 ppm, and fraction 3 (60–90%) was 93.97 ppm, while crude protein was 128.33 ppm.The ascorbic acid as a positive control has antioxidant 2.98 ppm.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA BUAH LEMON CUI (Citrus microcarpa) ASAL AMBON dan UJI AKTIVITAS sebagai ANTIOKSIDAN Rachmin Munadi; Tahirah Hasan; Titi Firdha
Cokroaminoto Journal of Chemical Science Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian analisis kandungan senyawa kimia dan uji aktivitas antioksidan perasan lemon cui (Citrus microcarpa) asal Kota Ambon telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk, mengidentifikasi kandungan senyawa kimia yang terdapat pada hasil perasan lemon cui (Citrus microcarpa) dan menentukan nilai IC50 perasan lemon cui (Citrus microcarpa). Identifikasi lemon cui (Citrus microcarpa) menggunakan metode kualitatif dengan pereaksi metanol. Hasil analisis kandungan senyawa kimia menunjukkan bahwa perasan lemon cui (Citrus microcarpa) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin namun tidak mengandung senyawa golongan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan perasan lemon cui (Citrus microcarpa) ter radikal bebas DPPH diperoleh nilai IC50 sebesar 9094.2457 ppm dan kategori sangat lemah.
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH : CREAM FORMULATION AND ANTIOXIDANT TESTS OF ETHANOL EXTRACTS OF BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) WITH DPPH METHOD Besse Yuliana; Tahirah Hasan; Ardiansyah Habar; Abdul Wahid Suleman
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.706

Abstract

Daun belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, dimana senyawa ini dapat berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan adalah menangkap Reactive Oxygen Species secara langsung, menghambat regenerasi Reactive Oxygen Species, dan secara tidak langsung mampu meningkatkan aktivitas antioksidan enzim antioksidan seluler. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi dan mengetahui persentase (%) antioksidan pada krim ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-2-picrylhydrazyl) berdasarkan nilai IC50, dan spektrofotometri UV-Vis serta sifat fisik dan kimia sediaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil dari masing-masing formula dibuat dengan beberapa konsentrasi yaitu 2, 1,5, 1, 0,5, dan 0,25 ppm dan  diuji aktivitas antioksidannya dengan mengukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 515,10 nm. Untuk pengujian pembanding yaitu vitamin C dibuat dengan konsentrasi yang sama yaitu 2, 1,5, 1, 0,5, dan 0,25. Hasil penelitian menunjukkan pada formula I memiliki aktivitas nilai IC50 7,75 g/mL, formula II memiliki aktivitas nilai IC50 7,09 g/mL, dan formula III memiliki aktivitas nilai IC50 5,19 g/mL, sedangkan vitamin C sebagai pembanding memiliki aktivitas  nilai IC50 4,23 g/mL. Aktivitas antioksidan dari semua sediaan memiliki sifat antioksidan yang sangat kuat karena <50 ppm. Kata kunci : Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.), DPPH, Antioksidan
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT HITAM (Curcuma caesia Roxb.) DENGAN METODE ABTS (2,2 azino-bis (3- ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) Hasri Hasri Hasri; Tahirah Hasan
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p34-43

Abstract

Rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) mengandung senyawa fenolik yang dapat meredam radikal bebas sehingga berpeluang sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai IC50 ekstrak etanol rimpang kunyit hitam dengan metode ABTS. Metode penelitian meliputi ekstraksi simplisia kunyit hitam dengan cara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70%. Uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS, menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 739 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol rimpang kunyit hitam dengan metode ABTS diperoleh nilai IC50 sebesar 124,8576 ± 0,231µg/mL. Kemampuan aktivitas antioksidannya 0,0012 kali dibandingkan asam askorbat dengan nilai IC50 sebesar 0,15256 ± 0,293 µg/mL.
LITERASI BERBAGAI OBAT HERBAL DAN CARA TEPAT PENGGUNAANNYA UNTUK KESEHATAN A Tenriugi Daeng Pine; Tahirah; Yasnidar; Sitti Fauziah Noer; Mora; Harningsih Karim; Irman Idrus; Dwi Sasongko Mardiono; Junaidin
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v2i2.310

Abstract

Sistem pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional. Saat ini kesehatan tradisional diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 103 tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Penggunaan tanaman sebagai obat telah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi warisan turun-temurun yang masih dapat ditemui dan masih dilestarikan di wilayah Indonesia. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki keragaman hayati adalah Pangkep (Pangkajene Kepulauan). Kekayaan alam ini dapat diinformasikan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah Pangkep dan sekitarnya salah satunya sebagai bahan pengobatan. Adanya penggunaan tanaman obat (herbal) yang masih kurang tepat dapat memberikan efek samping terhadap kesehatan di masa depan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional dan penggunaannya yang aman dan tepat. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah dalam bentuk penyuluhan yang disertai dengan diskusi. Kegiatan ini memberikan dampak positif yakni adanya peningkatan pengetahuan masyarakat Kelurahan Bonto Perak Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep terhadap berbagai herbal dan penggunaannya yang aman dan tepat.
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH : CREAM FORMULATION AND ANTIOXIDANT TESTS OF ETHANOL EXTRACTS OF BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) WITH DPPH METHOD Besse Yuliana; Tahirah Hasan; Ardiansyah Habar; Abdul Wahid Suleman
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.706

Abstract

Daun belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, dimana senyawa ini dapat berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan adalah menangkap Reactive Oxygen Species secara langsung, menghambat regenerasi Reactive Oxygen Species, dan secara tidak langsung mampu meningkatkan aktivitas antioksidan enzim antioksidan seluler. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi dan mengetahui persentase (%) antioksidan pada krim ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-2-picrylhydrazyl) berdasarkan nilai IC50, dan spektrofotometri UV-Vis serta sifat fisik dan kimia sediaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil dari masing-masing formula dibuat dengan beberapa konsentrasi yaitu 2, 1,5, 1, 0,5, dan 0,25 ppm dan  diuji aktivitas antioksidannya dengan mengukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 515,10 nm. Untuk pengujian pembanding yaitu vitamin C dibuat dengan konsentrasi yang sama yaitu 2, 1,5, 1, 0,5, dan 0,25. Hasil penelitian menunjukkan pada formula I memiliki aktivitas nilai IC50 7,75 g/mL, formula II memiliki aktivitas nilai IC50 7,09 g/mL, dan formula III memiliki aktivitas nilai IC50 5,19 g/mL, sedangkan vitamin C sebagai pembanding memiliki aktivitas  nilai IC50 4,23 g/mL. Aktivitas antioksidan dari semua sediaan memiliki sifat antioksidan yang sangat kuat karena <50 ppm. Kata kunci : Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.), DPPH, Antioksidan