Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI MUTU FISIK TEH HERBAL BUNGA KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea L.) Nur Atika Aqila; Nur Ida; Tahirah Tahirah
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i2.252

Abstract

Tubuh membutuhkan antioksidan untuk mencegah stress oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan adalah bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.). Pembuatan teh herbal bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.) perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan tanaman. Tujuan penelitian untuk menentukan nilai IC50 dan mutu fisik teh herbal bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.). Metode penelitian meliputi pembuatan teh herbal dari simplisia bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.). Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian mutu fisik yaitu uji kadar air, kadar abu total, kadar abu larut air, kadar abu tidak larut asam dan alkalinitas abu. Hasil uji aktivitas antioksidan teh herbal bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.) diperoleh nilai IC50 sebesar 259,84 ± 0,50 ppm dengan pembanding asam askorbat sebesar IC50 2,657 ± 0,007 ppm dan hasil uji mutu fisik yaitu kadar air 5,4%, kadar abu total 6,3%, kadar abu larut air 4,2%, kadar abu tidak larut asam 0,42% dan alkalinitas abu 2,1%, sehingga dapat disimpulkan bahwa teh herbal bunga kembang telang (Clitoria ternatea L.) memiliki aktivitas antioksidan dan memenuhi 4 syarat mutu fisik teh yaitu kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam dan alkalinitas abu.
Determination of Micro Minerals of Several Species of Sea Urchins from Samboang Waters as Functional Food Candidates Hartanti, Lucky; Warsidah; Helena, Shifa; Tahirah; Irwan
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.54621

Abstract

Functional foods are foods that can be consumed with additional health benefits beyond their basic function as an energy source. The search for food sources from the sea is increasing, with many discoveries of active compounds from marine organisms. This research aims to determine the micromineral content of iron (Fe), zinc (Zn), and iodine (I) in several species of sea urchins in the coastal waters of Samboang Bulukumba. The results of this research can be a basis for utilizing this biota as a functional food. This laboratory research uses micromineral measurement instruments, for example, Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) for Fe and Zn, while for iodine minerals using High Performed Liquid Chromatography (HPLC) instruments. In this study, 2 types of sea urchins were found which were identified as Diadema cytosum and Tripneustes gratilla. The results of measuring the water content and ash content of the gonads of the two sea urchins were 77.32% and 1.15% for Diadema cytosum and 72.22% and 2.09% for Tripneustes gratilla. The results of measuring the levels of micro minerals Fe, Zn, and Iodine were respectively 115.24 ppm, 31.44 ppm and 16.71 ppm for Diadema cytosum and 150.75 and 27.27 ppm 21.21 ppm for Tripneustes gratilla. Keywords: functional food, AAS, HPLC, Diadema cytosum, Tripneustes gratilla Abstrak Pangan fungsional adalah makanan yang dapat dikonsumsi dengan manfaat kesehatan tambahan di luar dari fungsi dasarnya sebagai sumber energi. Pencarian sumber pangan dari laut semakin meningkat, dengan banyaknya penemuan senyawa-senyawa aktif dari organisme laut. Penelitian ini bertujuan  menentukan kandungan mikro  mineral besi (Fe), seng (Zn) dan yodium (I) dalam beberapa spesies bulu babi di perairan pantai Samboang Bulukumba. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam memanfaatkan biota tersebut sebagai pangan fungsional. Penelitian laboratorium ini menggunakan instrumen pengukuran mineral mikro misalnya dengan  penggunaan Atomic Absorption Spectrofotometry (AAS) untuk Fe dan Zn, sedangkan untuk mineral yodium menggunakan instrumen High Performed Liquid Chromatography (HPLC). Dalam penelitian ini ditemukan 2 jenis bulu babi yang teridentifikasi sebagai  Diadema sitosum dan Tripneustes gratilla. Hasil pengukuran kadar air dan kadar abu gonad kedua bulu babi tersebut  diperoleh 77.32% dan 1.15% untuk Diadema sitosum dan sebesar 72.22% dan 2.09% untuk Tripneustes gratilla.  Hasil pengukuran  kadar mineral mikro Fe,  Zn dan Yodium masing-masing adalah sebesar 115.24  ppm, 31.44 ppm dan 16.71ppm untuk Diadema sitosum dan 150.75 dan 27.27 ppm 21.21 ppm untuk Tripneustes gratilla. Kata kunci : pangan fungsional, AAS, HPLC, Diadema sitosum, Tripneustes gratilla
Aktivitas Antioksidan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) Asal Kolaka Utara Dengan Metode DPPH: Antioxidant Activity of Patchouli Oil (Pogostemon cablin Benth) From North Kolaka Using the DPPH Method Nurdin, Syamsidar; hasan, tahirah
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 1: Volume 1 Issue 1
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i1.592

Abstract

Penelitian Uji Aktivitas Antioksidan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) Asal Kolaka Utara dengan metode DPPH telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) Asal kolaka utara dengan metode DPPH. Simplisia daun nilam (Pogostemon cablin Benth) diekstraksi secara destilasi. Pengujian aktivitas antioksidan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) terhadap DPPH dianalisis menggunakan spektrofotometer visible pada panjang gelombang 515 nm dengan pembanding asam askorbat. Hasil pengujian aktivitas antioksidan minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) dengan konsentrasi 1000 µg/mL hanya dapat meredam 15,46%. Hal ini menunjukkan bahwa minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) Asal kolaka Utara memiliki aktivitas antioksidan kategori lemah.
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Awar-Awar (Ficus septica burm) dengan Asam Askorbat Menggunakan Metode DPPH Alim, Nur; Hasan, Tahirah; Musdalifah; Abidin, Araf Asraf
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 3: Volume 1 Issue 3
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i3.663

Abstract

Daun awar-awar diketahui memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan Penelitian perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus septica Burm) dengan askorbat menggunakan metode DPPH telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus septica Burm) dibandingkan dengan asam askorbat menggunakan metode DPPH. Metode penelitian meliputi ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan baku pembanding asam askorbat. Aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH dianalisis menggunakan spektorofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 515 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun awar-awar diperoleh nilai IC50 sebesar 199, 2853 μg/mL dan kemampuan aktivitas antioksidannya 0,0138 dibandingkan aktivitas antioksidan asam askorbat IC50 2,7595 μg/mL.Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol awar-awar memiliki potensi sebagai antioksidan alami
Uji Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kunyit Hitam (Curcuma caesia Roxb.) Asal Kabupaten Bone dengan Metode DPPH Yusniawati, Wa; Hasan, tahirah
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 1: Volume 3 Issue 1
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i1.824

Abstract

kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa fenolik dan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar fenolik total dan menentukan nilai IC50 ekstrak etanol rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) asal Kabupaten Bone dengan metode DPPH. Metode penelitian meliputi ekstraksi simplisia kunyit hitam dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Penetapan kadar fenolik total dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 764 nm dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 505 nm. Hasil analisis kadar fenolik total ekstrak etanol kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) asal Kabupaten Bone diperoleh kadar rata-rata 25,058 mg EAG/g sampel dan hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) diperoleh nilai IC50 sebesar 56,630 + 0,468 μg/mL. Kemampuan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) 0,028 kali asam askorbat dengan nilai IC50 sebesar 1,607 + 0,0916 μg/mL.
Skrining Fitokimia dan uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Metode ABTS Damayanti, Riska; Tahirah Hasan
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 1: Volume 3 Issue 1
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i1.869

Abstract

ABSTRAK Bawang putih (Allium sativum L.) diidentifikasi memiliki kandungan senyawa metaboilt sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa dan mentukan nilai IC50 ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) dengan metode ABTS. Simplisia bawang putih di ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% lalu dilanjutkan skrining fitokimia menggunakan berbagai pereaksi yang spesifik dan uji aktivitas antioksidan dengan metode ABTS. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang putih mengandung golongan senyawa alkaloid, terpenoid, flavonoid dan saponin. Pengujian aktivitas antioksidan terhadap radikal ABTS menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 740 nm. Hasil analisis menunjukan bahwa ekstrak etanol bawang putih memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 187,682 ± 0.06670 µg/mL. Kemampuan aktivitas antioksidan ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) yaitu 0,0129 kali dari aktivitas antioksidan asam askorbat IC50 sebesar 2,427 ± 0,01014 µg/mL Kata Kunci: ABTS, Antioksidan; Asam Askorbat; Bawang Putih (Allium sativum L.); Skrining Fitokimia ABSTRACT Research has shown that secondary metabolic products found in garlic (Allium sativum L.) have potential use as antioxidants. This study uses the ABTS technique to identify the class of chemicals and calculate the IC50 value of an ethanol extract of garlic (Allium sativum L.). After macerating the garlic simplicia in 96% ethanol, the phytochemicals were screened using a variety of specialized reagents, and the antioxidant activity was assessed using the ABTS technique. Garlic ethanol extract includes alkaloid, terpenoid, flavonoid, and saponin components, according to the results of phytochemical screening. ABTS radicals were tested for antioxidant activity using a visible spectrophotometer set to 740 nm. The study findings indicate that the ethanol extract of garlic contains 187.682 ± 0.06670 µg/mL of antioxidant activity. The action of antioxidants Keywords: ABTS, Antioxidant; Ascorbic Acid; Garlic (Allium sativum L.); Phytochemical Screening
PENINGKATAN MUTU PRODUK IKAN TONGKOL ASAP MELALUI SOSIALISASI TEKNIK PENGEMASAN PADA POKLASHAR MARNIATI DI WILAYAH DESA TRITIRO Yasnidar, Yasnidar; Hasan, Tahirah; Helena, Shifa; Warsidah, Warsidah; Nurdiansyah, Syarif Irwan
Bina Bahari Vol 2, No 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v2i2.37

Abstract

Smoked cob fish is one of the processed marine fisheries commodities which is much loved by the community, both local people and outside the Tritiro village area. The marketing of this smoked fish product reaches outside the Tritiro village area, which causes the need for packaging that can maintain the quality of the fish until it reaches the customer. This independent community service activity (PKM) aims to improve the quality of smoked fish products produced by smoked fish processing groups through socialization of packaging techniques using a vacuum sealer so as to extend the shelf life of smoked fish, especially in distribution outside the region. The activity was attended by smoked fish processor Poklashar Marniati in the South Kalumpang sub-village, with lecture and practice methods or demonstrations in using a vacuum sealer. The results of the activity show that packaging with a vacuum sealer can increase the durability of smoked tuna so that the risk of damage when shipping out of the area can be minimized. Monitoring and evaluation of packaging socialization activities with this technique is carried out during the PKM activity and up to 3 months after the completion of the activity. The monitoring and evaluation results show that this packaging socialization can increase the productivity of processed smoked fish in the village.Keywords : smoking, vacuum, sealer, smoked cob fish, Tritiro village
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MELALUI EDUKASI DAN INISIASI PEMBENTUKAN BANK SAMPAH Hasan, Tahirah
Bina Bahari Vol 3, No 3 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v3i3.68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pemberdayaan masyarakat pesisir Panrang Luhu dalam pengelolaan sampah plastik melalui inisiasi pembentukan bank sampah dan edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Metode kegiatan yang digunakan adalah edukasi melalui ceramah ilmiah dan praktek manajemen sampah yang berlokasi di kawasan destinasi wisata Pantai Panrang Luhu. Sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah plastik melalui bank sampah dan pentingnya pengolahan sampah berbasis Reduce, Reuse, Recycle (3R) diikuti oleh 20 warga Panrang Luhu. KEgiatan diikuti secara antusias oleh peserta dan selanjutnya dilakukan pendampingan lanjut untuk legalisasi dan pelatihan kelembagaan untuk masyarakat desa Panrang Luhu.Kata Kunci:Pemberdayaan, Pesisir, Sampah Plastik, Bank Sampah, Panrang Luhu 
Uji Efektivitas Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Tembelekan (Lantana Camara L.) Asal Wangi-Wangi Sulawesi Tenggara Terhadap Luka Bakar pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus): Evaluation of the Ethanol Extract Gel Formulation of Tembelekan Leaves (Lantana Camara L.) from Southeast Sulawesi for Burns in Rabbits (Oryctolagus Cuniculus) Arfiani Arifin; Tahirah Tahirah; Riska Ninsi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 6 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i6.1814

Abstract

Tembelekan leaves (Lantana camara L.) are a plant that includes flavonoid chemicals, saponins, and tannins that have antimicrobial properties, allowing them to be used in gel formulations. This study's objectives were to analyze the physical quality of the gel preparation of the ethanol extract of tembelekan leaves (Lantana camara L.) and to determine the concentration of the ethanol extract of tembelekan leaves that had the greatest effect on healing rabbit burns (Oryctolagus cuniculus). The leaves of tembelekan (Lantana camara L.) are extracted using the maceration process with 96% ethanol as the solvent. The gel formulation utilized several extract concentrations, including 10%, 15%, and 20%, as well as a base gel without extract as a negative control and Bioplacenton® gel as a positive control. The results of this study reveal that the organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, and adhesion tests indicate that the ethanol extract gel of tembelekan leaves meets the physical quality requirements. Statistic test revealed that the ethanol extract gel formulation of tembelekan leaves with a concentration of 20% for 18 days had the greatest effect on the healing of burns in rabbits (Oryctolagus cuniculus). Keywords:          Gel, Tembelekan Leaf (Lantana camara L.), Burns, rabbit (Oryctolagus cuniculus)   Abstrak Daun tembelekan (Lantana camara L.) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa flavanoid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas salah satunya sebagai antimikroba sehingga dapat diaplikasikan pada sediaan gel. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi mutu fisik sediaan gel ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara L.) dan menentukan konsentrasi ekstrak etanol daun tembelekan yang memberikan efek tertinggi terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Metode penelitian meliputi ekstraksi daun tembelekan (Lantana camara L.) secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi gel menggunakan variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda-bedayaitu 10%, 15%, 20%, basis gel tanpa ekstrak sebagai control negatif dan gel Bioplacenton® sebagai control positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol daun tembelekan memenuhi mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Analisis uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tembelekan dalam bentuk sediaan gel yang memberikan efek tertinggi terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) adalah formula gel ekstrak etanol daun tembelekan dengan konsentrasi 20% selama 18 hari. Kata Kunci:         Gel, DaunTembelekan (Lantana camara L.), Luka Bakar, kelinci (Oryctolagus cuniculus)
ANALISIS KADAR OMEGA 3 PADA DAGING IKAN TAWASSANG (Naso thynnoides) ASAL PAOTERE KOTA MAKASSAR Tahirah Hasan; Yasnidar Yasnidar; Muhammad Jusman Risaldi; Riza Linda; Mega Sari Juane Sofiana; Ikha Safitri
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v13i1.17935

Abstract

Omega-3 adalah kelompok asam lemak tak jenuh  essensial yang angat dibutuhkan oleh tubuh, karena tubuh tidak dapat mensintesa senyawa tersebut. Asam lemak omega-3 banyak ditemukan pada berbagai spesies ikan yang merupakan sumber asam lemak  hewani laut, seperti ikan tawassang (Naso thynnoides).  Telah dilakukan analisis kadar omega 3 pada daging ikan tawassang (Naso thynnoides) asal Paotere Kota Makassar.  Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis  kadar dan jenis asam lemak omega 3 pada daging ikan tawassang (Naso thynnoides). Ekstraksi sampel secara sokhletasi dengan pelarut n-heksan, yang dilanjutkan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif kadar dan jenis omega 3  menggunakan  instrument Gas Chromatography-Mass Spektrofotometer (GC-MS).  Hasil  analisis menunjukkan bahwa ekstrak daging ikan tawassang (Naso thynnoides) memiliki kandungan omega 3 sebesar 14,7941% dengan komposisi asam linolenat 0,3474%, DHA 10,7933% dan EPA 3,5735%.