Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Kedudukan Hukum Islam Dalam Sistem Civil Law Dan Sistem Common Law Muksana Pasaribu
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 7, No 1 (2020): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.111 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v7i1.77-83

Abstract

Kajian ini berupaya mengeksplorasi perbandingan dua sistem hukum, yakni civil law dan common  law system yang mewarnai perjalanan sejarah sistem hukum Indonesia. Sistem civil law lebih mengedepankan tradisi hukum tertulis, sementara sistem hukum Islam (Islamic legality system) yang mengedepankan nilai-nilai moral kegamaan. Kajian ini juga akan mengupas bagaimana civil law dan hukum Islam bersinergi serta berinteraksi dalam implementasi sistem hukum di Indonesia. Dari kajian perbandingan dua sistem hukum diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, Terdapat perbedaan antara civil law system dengan islamic law system, dalam hal prinsip-prinisp dan karakteristik berhukum. Beberapa perbedaan itu diantaranya, secara mendasar civil law lebih mengedepankan hukum tertulis yang merupakan warisan tradisi Romawi, sementara hukum Islam lebih mengedepankan nilai-nilai moral kegamaan yang bersumber dari wahyu. Selain itu, sistem hukum sipil cenderung kaku dan tekstual sementara sistem hukum Islam tampak lebih dinamis dan fleksibel atau eklektik. Kedua, dalam perkembangan sistem hukum Indonesia, meski awalnya lebih berkarakter Civil law, namun sistem hukum Islam juga dapat bersinergi, selain juga tentunya common law system dan hukum adat. Interaksi hukum Islam dalam sistem hukum Indonesia terlihat dalam berbagai regulasi, khususnya hukum perdata Islam, semisal perkawinan dan warisan. Dalam keaneka ragaman sistem hukum yang saling bersinergi dan melengkapi, tentu menunjukkan bahwa sistem hukum Indonesia tengah mewujudkan suatu sistem hukum Indonesia yang berkarakteristik ke-Indonesia-an.Kata kunci : civil law, sistem hukum Indonesia
MASLAHAT DAN PERKEMBANGANNYA SEBAGAI DASAR PENETAPAN HUKUM ISLAM Muksana Pasaribu
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 1, No 04 (2014): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.311 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v1i04.%p

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah, pertama, bagaimana kedudukan dan kehujjahan maslahah mursalah” dalam hukum Islam? Kedua, apakah “maslahah mursalah” ini dapat diterima oleh Ulama Usul Fiqh dalam menetapkan permasalahn dalam hukum Islam? Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data dianalisa dengan teknik induksi dan deduksi. Hasil diperoleh bahwa “maslahah” berkedudukan sebagai bagian dari syariat, yang tidak boleh dikesampingkan meskipun ia tidak disebut dalam nash secara tekstual secara substansial dihajatkan oleh manusia dalam membangun kehidupan mereka. Kemudian secara prinsipil  ulama Fiqh dapat menerimanya, meskipun dengan persyaratan-persyaratan yang berbeda. Adakelompok yang langsung dapat menerima, tetapi ada pula yang lebih hati-hati, sebab di khawatirkan, menjadikan “maslahah” sebagai metode penetapan hukum, hanya sekedar memenuhi kehendak hawa nafsu dan akal semata
BIMBINGAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN GRATIS PADA ANAK ASUH RUMAH PINTAR ACIBU DESA PURWODADI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA Samsidar Lubis; Muksana Pasaribu; Rosmaimuna Siregar; Rini Agustini; Jumaita Nopriani Lubis
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i1.357-362

Abstract

In Islam, the Koran and Al-Hadith are two sources that serve as the basis for Muslims. In order to better understand and study the contents of the Al-Qur'an, a Muslim must have the ability to read the Al-Qur'an. For Muslims studying the Koran is obligatory because it contains Islamic teachings regarding the commandments and all the prohibitions so that humans are safe in the world and the hereafter. The Purwodadi area of Padangsidimpuan Batunadua district has a smart house called the Acibu (I Love Books). This smart house has foster children aged 9-12 years old belonging to elementary school children from a similar family in Purwodadi Village. The Acibu Smart House does not have programs related to the religious field, therefore it is necessary to provide children with the ability to read the Qur'an. Referring to this existing reality, it is very necessary to provide actions that enable participants to read the Qur'an by making free tutoring at the Acibu Purwodadi Smart House, Padangsidimpuan Batunadua District. This PKM activity is carried out only 2 times a week every Wednesday and Thursday with a limited time of only 3 hours a day, from 14.00 to 17.00
EKSISTENSI KURIKULUM TERSEMBUNYI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL PADANGSIDIMPUAN Adek Kholijah; Muksana Pasaribu
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 4, No 2 (2019): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v4i2.197-207

Abstract

The background of this research is the neglect of the hidden curriculum, so that the morals of students are not fostered well, and even cause a crisis of faith and morals, even though the existence of a hidden curriculum is very influential on the achievement of educational goals. The research problem is about the Nature of the Hidden Curriculum in Madrasah Aliyah Negeri 2 Padangsidimpuan Model, and the Impact of the Implementation of the Hidden Curriculum in the Moral Development of Students in Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan. This study aims to describe the Nature of Hidden Curriculum in Madrasah Aliyah Negeri 2 Padangsidimpuan Model, and the Impact of the Implementation of Hidden Curriculum in the Development of Student Morals in Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan. To achieve this goal, researchers used qualitative data collection techniques by conducting interviews, observations and study documents. The findings of this study indicate that: 1. The nature of the hidden curriculum in Madrasah Aliyah Negeri 2 The Padangsidimpuan model is in the form of activities and habituation such as: accustoming greetings, daily Duha prayer, maintaining cleanliness, fard prayer in congregation, fasting on Monday and Thursday, practicing Monday and giving thursday, holding an honest canteen, syarhil quran, memorizing the surah, carrying out takziah, visiting the sick, disciplining the time, sympathizing people overwritten by calamity, carrying out fardhu kifayah on corpses, full day school, 2. The impact of applying a hidden curriculum in fostering student morals in Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Padangsidimpuan, namely: growing awareness and habits of students to perform commendable qualities such as: diligently carrying out fard prayer in congregation, diligently praying duha, diligently reading the Koran memorizing the Koran, diligently fasting Monday and Thursday, fond of practicing charity, caring for others, diligently praying dhuha, diligently reading the Koran memorizing the Koran, diligently fasting Monday and Thursday, fond of practicing charity, caring for others, friendly, honest, patient, polite, polite, orderly, disciplined, responsible answer, love parents, appreciate teachers, love learning, smart, active and creative.Keyword: existence, hidden curriculum and moral development
KONSEP PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN IBNU SINA Darliana Sormin; Muksana Pasaribu; Mira Rahmayanti Sormin; Robiyatul Robiyatul
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 5, No 1 (2020): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v5i1.87-95

Abstract

Abstract: This study is motivated by the current national education system, which is an adoption of Western educational theories. While the theories of Islamic education are sometimes often abandoned or ignored even do not know at all distinguish which educational theories originate in the West and which also come from the Islamic world. Whereas between the theories of Western education and Islam there are fairly basic differences. Basically, many classical Islamic thinkers, who had formulated an education system, included Ibn Sina. To obtain data relevant to this problem I used a descriptive analysis method, namely by providing a clear picture of the ideas and thoughts developed by Ibn Sina about the concept of education as well as trying to analyze it and compare it with the concept of modern education today. The results of the study show that Ibn Sina's thoughts about the concept of education can be seen through goals, materials, methods, educators and punishment. The concept is still very actual and relevant to be developed and should be emulated and developed by educational practitioners in this modern era.
PERANAN MATA KULIAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN Samsidar Samsidar; Darliana Sormin; Muksana Pasaribu
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 4, No 2 (2019): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.353 KB) | DOI: 10.31604/muaddib.v4i2.296-305

Abstract

Al-Islam courses and kemuhammadiyahan. Seharunya can provide enlightenment, become the basis of spiritual or religious and moral strength for the entire academic community who intellectually, can print students who are professionals in their fields. Al Islam and Kemuhammadiyah education can be a means to shape students' social behavior, including by instilling students to talk, behave politely and politely, and not hurt their friends, etc. Students are less interested in Al Islam and Kemuhammadiyah courses because they are not a main course. This causes students to only focus on mastery of the material and not live up to or practice the teachings contained therein. As a result, there are not many positive behaviors displayed by students after taking the course.Keywords: Al-Islam kemuhammadiyahan, behavior, students
Menata dan Mengelola Lembaga Pendidikan Yang Good Governance di Era Otonomi Daerah (Studi di Dinas Pendidikan Padang Sidempuan) Nurhamidah Gajah; Muksana Pasaribu
Jurnal Manajemen Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi [JMP-DMT] Vol 4, No 2 (2023): JURNAL JMP-DMT
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jmp-dmt.v4i2.16188

Abstract

The current era of educational autonomy is a decisive moment in building a culture of regional education governance through the development of an effective educational planning system and good governance. The principle of regional autonomy is the widest possible autonomy in the sense that the region is given the authority to manage and regulate all government affairs outside of being the affairs of the regional government as stipulated in the applicable laws and regulations. The results of the study provide an overview of the Padang Sidempuan City Education Office having the authority to make regional policies in the framework of public services, increasing roles, initiatives, and community empowerment aimed at improving welfare and community services. towards education in the city of Padang Sidempuan. Practical education management in creating good governance. The arrangement and management of good governance educational institutions can be seen from the commitment of the education office to formulate the vision and mission of the institution. Leadership is quite visionary, developing the education sector, setting and fulfilling education quality standards in accordance with the expectations of stakeholders. Have strong political will accompanied by policies and planning systems that prioritize the importance of education as a human investment effort.
DAKWAH ‘AISYIYAH DALAM PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH Samsidar, Samsidar; Pasaribu, Muksana; Liza, Mei; Harapan Gaja, Rawalan; Sormin, Darliana; Siregar, Rosmaimuna
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 6, No 2 (2021): AL-MUADDIB : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEISLAMAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v6i2.336-345

Abstract

Dakwah dalam ajaran Islam merupakan proses perubahan sosial terencana yang bertujuan untuk menjadikan sarana dakwah menjadi lebih baik, baik dari segi rohani maupun kehidupan di dunia. Dengan dakwah manusia dapat belajar dan mengajar kebaikan kepada seluruh ummat. ‘Aisyiyah menjadikan dakwahnya untuk memberikan perubahan social kepada masyarakat agar dapat mewujudkan tujuan dari pernikahan itu sendiri yaitu menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Adanya program dakwah ‘Aisyiyah telah membuktikan bahwa mereka peduli dengan kehidupan rumah tangga dan kehidupan generasi muda yang akan datang. Ranting ‘Aisyiyah memiliki Program kegiatan salah satunya bidang dakwah. Kegiatan dakwah ini dilaksanakan oleh suatu tingkat kepemimpinan mulai dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah dan pusat diseluruh Indonesia. Yang menjadi objek dalam pelaksanaan dakwahnya antara lain masyarakat, keluarga, muallaf, anak remaja serta kelompok khusus dengan menggunakan model dakwah yaitu  Dakwah Bil-Allisan, Dakwah Bil-Alkalam, Dakwah Bil-Alhal, Dakwah Jama’ah. ‘Aisyiyah melaksanakan dakwah kepada objek komunitas masyarakat atau kelompok-kelompok keluarga dalam masyarakat.  Pelaksana atau subjek dakwah pada organisasi ini adalah semua anggota ‘Aisyiyah mulai dari pimpinan dan juga tak terkecuali anggota-anggotanya. Usaha ini dilakukan demi  menciptakan keluarga Sakinah.  Kriteria keluarga sakinah adalah hidup rukun, tenang, dan saling cinta mencintai, saling kasih mengasihi, karena dibentuk berdasarkan tauhid, yaitu adanya kesadaran bahwa semua proses dan keadaan kehidupan kekeluargaan harus berpusat pada Allah SWT.  Keluarga sakinah diterapkan mulai pada proses pemilihan pasangan dalam proses pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan serta dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi oleh suatu keluarga.
METODE PENGAJIAN MUHAMMADIYAH DALAM MEMBENTUK AQIDAH WARGA MUHAMMADIYAH DI RANTING HUTA BANGUN JAE CABANG BUKIT MALINTANG KABUPATEN MANDAILING NATAL Gaja, Rawalan Harapan; Rozi, Fahrur; Sormin, Darliana; Pasaribu, Muksana; Lubis, Samsidar; Hermanto, Mulyadi
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 6, No 1 (2021): AL-MUADDIB : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEISLAMAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v6i1.96-108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Metode Pengajian Muhammadiyah dalam membentuk Aqidah warga Muhammadiyah di Ranting Huta Bangun Jae Cabang Bukit Malintang. Metode penelitian kualitatif dengan mengambil latar Huta Bangun Jae. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis datanya, menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, berupa pemaparan data secara tertulis mengenai data terkait, baik yang tertulis maupun lisan dari informan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan metode dalam pengajian dalam membentuk Aqidah di Ranting Huta Bangun Jae belum sepenuhnya sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih dan kaidahorganisasi Muhammadiyah, pengamalan ibadah sholat, perilaku (aklhak) dalam kehidupan sehari -hari warga Muhammadiyah. Kendala-kendala yang di temukan dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyahini diantaranya, kurangnya minat warga untuk mempelajari buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah dan mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan baik oleh Muhammadiyah cabang Bukit Malintang maupun ranting Huta Bangun Jae. Akibatnya adalah kurang tersosialisinya buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah kepada warga Muhammadiyah di Ranting Huta Bangun Jae, ditambah kurangnya kemampuan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam menyampaikan dan menentukan pemateri dalam pengajian.
DAMPAK PENDIDIKAN INFORMAL SANGGAR BIMBINGAN MUALLIM TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PEKERJA MIGRAN INDONESIA Sormin, Darliana; Samsidar, Samsidar; Pasaribu, Muksana; Pohan, Sarmadan; Nopriani Lubis, Jumaita; Daulay, Ferdiansyah; Putriana, Putriana
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 9, No 2 (2024): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v9i2.399-405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pendidikan yang diberikan di Sanggar Bimbingan Muallim terhadap perkembangan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Sanggar Bimbingan Muallim merupakan bentuk pendidikan informal yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi dampak pendidikan di sanggar tersebut pada perkembangan akademik, sosial, dan emosional anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat keterbatasan dalam sarana dan pra sarana, Sanggar Bimbingan Muallim memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk karakter dan keterampilan dasar anak-anak pekerja migran.