Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Inovasi Pertanian dalam Penyemprotan Pestisida dengan Drone untuk Tanaman yang Sehat dan Aman di Area Persawahan Desa Musir Lor Kecamaan Rejoso Kabupaten Nganjuk Megawati Citra Alam; Bayu Aji, Satriya; Puri Dwi Purwanti; Kustiani, Edy
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i2.5127

Abstract

Counseling in Musi Lor Village, Rejoso District, Nganjuk Regency, regarding the use of drones in agriculture has shown significant results in increasing the efficiency of agricultural processes. Using drones in fertilizing and exterminating pests replaces conventional methods, providing benefits in time efficiency, reduced labor, technological education, and spraying accuracy. Time efficiency can be seen with the drone's ability to spray ten minutes per hectare, reaching four hectares per hour, far exceeding manual methods. Reducing the workforce also contributes to lower operational costs. In addition, technology education and adaptation to the latest innovations are significant added values. However, there are several disadvantages, such as high initial costs and the effect of wind on spraying accuracy. The survey of training participants' satisfaction results showed that 75% agreed with the effectiveness of drones as the main tool in agriculture. Meanwhile, 60% believe that using drones can reduce labor costs. A positive response was also given to using village funds to procure agricultural drones, considering the adequacy of funds in Musi Lor Village. Despite obstacles such as high initial costs and environmental factors, such as wind, agricultural drones offer a long-term solution with efficiency and accuracy benefits. The reliability, durability and adaptability of drone technology were the main factors when considering the adoption of this technology in the agricultural sector Penyuluhan di Desa Musi Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, mengenai penggunaan drone dalam pertanian telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi proses pertanian. Penggunaan drone dalam pemupukan dan pembasmian hama menggantikan metode konvensional, memberikan keuntungan berupa efisiensi waktu, pengurangan tenaga kerja, edukasi teknologi, dan akurasi penyemprotan. Efisiensi waktu terlihat dengan kemampuan drone menyemprot sepuluh menit per hektar, mencapai empat hektar per jam, jauh melebihi metode manual. Pengurangan tenaga kerja juga berkontribusi pada penurunan biaya operasional. Selain itu, pendidikan teknologi dan adaptasi terhadap inovasi terbaru menjadi nilai tambah signifikan. Namun, terdapat beberapa kekurangan, seperti biaya awal yang tinggi dan pengaruh angin terhadap akurasi penyemprotan. Hasil survei kepuasan peserta pelatihan menunjukkan bahwa 75% setuju dengan efektivitas drone sebagai alat utama dalam pertanian. Sementara itu, 60% percaya bahwa penggunaan drone dapat mengurangi biaya tenaga kerja. Tanggapan positif juga diberikan terhadap penggunaan dana desa untuk pengadaan drone pertanian, mengingat kecukupan dana Desa Musi Lor. Meskipun terdapat hambatan seperti biaya awal yang tinggi dan faktor lingkungan, seperti angin, drone pertanian menawarkan solusi jangka panjang dengan manfaat efisiensi dan akurasi. Keandalan, durabilitas, dan kemampuan adaptasi teknologi drone menjadi faktor utama dalam pertimbangan adopsi teknologi ini di sektor pertanian
Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Petani Melalui Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Pangan Lestari Alam, Megawati Citra; Aji, Satriya Bayu; Rosadi, Imam; Artini, Widi; Kustiani, Edy; Supandji, Supandji
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i1.5585

Abstract

This community service activity explores ways to improve the economy of farmer households through an electronic system for definitive plans for the needs of farmer groups and the role of women farmer groups through sustainable use of food plots. By coordinating this program, the synergy between agricultural activities is created to achieve broader goals regarding food security and sustainable natural resource management. Challenges such as limited access to subsidized fertilizers encourage the use of E-RDKK, which requires farmer collaboration for effective planning and distribution. Optimizing P2L is an alternative for sustainable food production in the home garden. Reduce dependence on external resources such as subsidized fertilizer and strengthen local food security. This activity was carried out using an open questionnaire before (pre-test) and after (post-test) lecture sessions, discussion sessions, and training sessions. Next, the team continued with a focus group discussion (FGD) session for the follow-up stage of the training. Then, proceed with evaluation using a qualitative approach to thematic analysis techniques and cross-tabulation. The team looked for themes that emerged from the questionnaire response data and recorded the FGD transcripts. Apart from that, data organization was also carried out with the help of the MAXQDA 2020 Application. This activity provides insight into how the RDKK and P2L programs can be an essential tool in improving the economy of farmer households through sustainable food security at the local level, primarily through community-based land management strategies. The policy recommendations and sustainable practices resulting from this activity will support similar efforts in other regions in Indonesia that face the same challenges.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengeksplorasi cara peningkatan ekonomi rumah tangga petani melalui sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok tani dan peran kelompok wanita tani melalui pemanfaatan lahan pekarangan pangan lestari secara berkelanjutan. Dengan mengkoordinasikan program ini, tercipta sinergi antar aktivitas pertanian untuk mencapai tujuan yang lebih luas mengenai ketahanan pangan dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Tantangan seperti akses terbatas pada pupuk bersubsidi mendorong penggunaan E-RDKK, yang memerlukan kolaborasi petani untuk perencanaan dan distribusi yang efektif. Pengoptimalisasian P2L menjadi alternatif produksi pangan yang berkelanjutan di pekarangan rumah. Mengurangi ketergantungan terhadap sumberdaya eksternal seperti pupuk bersubsidi dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini dilakukan menggunakan kuesioner terbuka dilakukan sebelum (pra-tes) dan sesudah (pasca-tes) sesi ceramah, sesi diskusi, dan sesi pelatihan. Selanjutnya, tim melanjutkan dengan sesi focus Group Discussions (FGD) untuk tahap tindak lanjut dari pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi menggunakan pendekatan kualitatif untuk teknik analisis tematik dan tabulasi silang. Tim, mencari tema yang muncul dari data respons kuesioner dan mencatat transkrip FGD. Selain itu, organisasi data juga dilakukan dengan bantuan Aplikasi MAXQDA 2020. Kegiatan ini memberikan wawasan tentang bagaimana RDKK dan program P2L dapat menjadi alat penting dalam peningkatan ekonomi rumah tangga petani melalui ketahanan pangan yang berkelanjutan di tingkat lokal. Terutama melalui strategi manajemen lahan berbasis komunitas. Rekomendasi kebijakan dan praktik berkelanjutan yang dihasilkan dari kegiatan ini diharapkan akan mendukung upaya-upaya serupa di wilayah lain di indonesia yang menghadapi tantangan yang sama.
Pemanfaatan Pestidia Organik Berbahan Sulfur dengan Metode JADAM di Desa Jatigedong, Ploso, Jombang Junaidi, Junaidi; Kustiani, Edy; Supandji, Supandji; Sutiknjo, Tutut Dwi; Saptorini, Saptorini
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i2.5575

Abstract

Jadam Organic Farming is realized through a combination of natural traditional farming principles with modern scientific practices and innovations. The magnitude of this activity is carried out as an alternative effort for farmers so that they are not dependent on chemical pesticides and use environmentally friendly pesticides. The Agribusiness Clinic Meeting activity was held at the Jatigedong Farmers Group Association, Jatigedong Village, Ploso District, which was held on May 11, 2023. The 4 stages carried out in this program are Problem Identification, Socialization of Jadam Sulfur Organic Pesticides, Application, and Evaluation. After studying and participating in various stages or training activities related to the management of Jaddam Sulfur Organic Pesticides, the Jatigedong Farmers Group, Jatigedong Village, Ploso District, is increasingly productive in producing organic pesticides. The crop yields are increasing and of high quality, although at first, there werestill obstacles that were not optimal. Jadam Sulfur is one of the pesticide formulations that is suitable for use and has good effectiveness in controlling several plant pests. Pertanian Organik Jadam terwujud melalui kombinasi dari prinsip-prinsip pertanian tradisional alami dengan praktik dan inovasi ilmu pengetahuan modern. Besarnya kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya alternative bagi petani agar tidak ketergantungan terhadap pestisida kimia dan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan. Kegiatan Pertemuan Klinik agribisnis dilaksanakan di Gabungan Kelompoktani Jatigedong Desa Jatigedong Kecamatan Ploso, yang dilaksanakan pada 11 Mei 2023. 4 tahapan yang akan dilaksanakan pada program ini yakni Identifikasi masalah, Sosialisasi pestisida organik jadam sulfur, Aplikasi, dan Evaluasi. Setelah mempelajari dan mengikuti berbagai tahap atau kegiatan pelatihan terkait pengelolaan pestisida organik jaddam sulfur, kelompok tani Jatigedong Desa Jatigedong Kecamatan Ploso semakin produktif dalam menghasilkan pestisida organik. Hasil panen tanaman semakin bertambah dan berkualitas, meskipun pada awalnya masih mengalami kendala dan belum maksimal. Jadam Sulfur adalah salah satu formulasi pestisida yang layak digunakan dan memiliki efektivitas yang baik untuk pengendalian beberapa hama tanaman.
Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Andika Bayu Pradana; Kustiani, Edy; Saptorini, Saptorini; Muhammad Muharram; Junaidi, Junaidi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6301

Abstract

Lettuce (Lactuca sativa L.) is highly favored among people with high economic status. In addition to being rich in various minerals and vitamins, lettuce is often used as a garnish in culinary dishes. This study aimed to determine the relationship between fertilizer types and planting media composition on the growth and yield of lettuce. The experiment was designed using a completely randomized design (CRD) with two factors: fertilizer type (J) and planting media composition (K), with treatments repeated three times. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), followed by the least significant difference (LSD) test at a 5% significance level. The results indicated a significant interaction between treatments on parameters such as plant height, number of leaves, stem diameter, and root length. The combination treatment J3K3 yielded the best results. Fertilizer type significantly influenced plant height, number of leaves, stem diameter, leaf area, crown fresh weight, root length, and crown dry weight, with J3 (vermicompost fertilizer) being the most effective. Planting media composition significantly affected the number of leaves, stem diameter, and leaf area, with K3 (a composition of 1 kg of beach sand and 5 kg of organic fertilizer) producing the best outcomes. Sayuran selada (Lactuca sativa L.) sangat popular di kalangan masyarakat dengan ekonomi tinggi. Selain, kaya akan berbagai mineral dan vitamin, selada kerap dijadikan sebagai garnis disetiap hidangan makanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah jenis perlakuan pupuk dan komposisi media tanam berhubungan dengan pertumbuhan dan hasil selada. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dua faktor (RAL) yakni Jenis pupuk (J) dan komposisi media tanam (K) kemudian perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analysis of variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata antar perlakuan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan panjang akar. Perlakuan kombinasi J3K3 menunjukkan hasil terbaik. Perlakuan jenis pupuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat segar tajuk, panjang akar, dan berat kering tajuk, dengan perlakuan J3 (pupuk kascing) yang terbaik. Perlakuan komposisi media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, diameter batang, dan luas daun, dengan komposisi K3 (komposisi 1 kg pasir pantai + 5 kg pupuk organik) menunjukkan hasil terbaik.
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) pada Sistem Aquaponik Fahas, Exzanidan; Kustiani, Edy; Saptorini, Saptorini; Nareswari, Aptika Hana Prastiwi; Probojati, Rasyadan Taufiq
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6312

Abstract

Optimal growth of Land spinach in an aquaponic system requires the selection of superior varieties and appropriate substrates. Aquaponic systems combine aquaculture and hydroponics and offer a sustainable approach to organic crop cultivation. However, studies on substrate interaction and variety in water spinach growth are still limited. This study aims to evaluate the effect of interaction between substrate and water spinach variety on plant growth and yield in an aquaponic system, focusing on potential applications in modern agriculture. A Completely Randomized Design (CRD) was used in this study with three levels of substrate, namely rockwool (M1), cocopeat (M2), and a mixture of cocopeat-charcoal (M3). Three levels of variety, namely Bisi (V1), Shanghai (V2), and Bangkok (V3), are repeated three times. Data analysis showed no significant interaction between substrate type and variety on plant height growth, dry weight, stem diameter, and leaf area at various stages of observation. These results indicate that the aquaponic system does not explicitly require certain water spinach varieties for different substrates, making it easier for farmers to manage cultivation. These findings support the flexibility of aquaponics practices, making them more efficient and easy to adopt in modern agriculture. The study confirms that aquaponics systems allow a versatile approach to kale cultivation without the constraints of a particular substrate or variety. With the efficiency offered, this system could be an innovative solution to increase sustainability and productivity in future agriculture. Pertumbuhan optimal kangkung dalam sistem akuaponik membutuhkan pemilihan varietas unggul dan substrat yang sesuai. Sistem akuaponik, yang memadukan akuakultur dan hidroponik, menawarkan pendekatan berkelanjutan untuk budidaya tanaman organik. Namun, studi tentang interaksi substrat dan varietas terhadap pertumbuhan kangkung masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh interaksi substrat dan varietas kangkung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman dalam sistem akuaponik dengan fokus pada potensi penerapan dalam pertanian modern. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan tiga taraf substrat, yaitu rockwool (M1), cocopeat (M2), dan campuran cocopeat-arang (M3) serta tiga taraf varietas, yaitu Bisi (V1), Shanghai (V2), dan Bangkok (V3) yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Analisis data menunjukkan tidak adanya interaksi signifikan antara jenis substrat dan varietas terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat kering, diameter batang, dan luas daun pada berbagai tahap pengamatan. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem akuaponik tidak secara khusus memerlukan varietas kangkung tertentu untuk jenis substrat yang berbeda, sehingga mempermudah petani dalam pengelolaan budidaya. Temuan ini mendukung fleksibilitas dalam praktik akuaponik, menjadikannya lebih efisien dan mudah diadopsi dalam pertanian modern. Studi ini menegaskan bahwa sistem akuaponik memungkinkan pendekatan serbaguna untuk budidaya kangkung tanpa batasan susbstrat atau varietas tertentu. Dengan efisiensi yang ditawarkan, sistem ini dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas dalam pertanian masa depan.
PRESERVATION OF FAMILY MEDICINE PLANTS (TOGA) TO IMPROVE COMMUNITY HEALTH IN GURAH VILLAGE IN THE MIDDLE OF PANDEMIC COVID-19 Muharram, Muhammad; Kustiani, Edy
JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka Vol 4, No 1 (2021): MEI
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jmm.v4i1.62

Abstract

Limitation of Physical Interaction (Physical contact / physical distancing) during the COVID-19 pandemic has caused changes in the lifestyle or habits of the community, the economic crisis, and made health an expensive item. There is a fact that the level of community income has decreased due to social restrictions to break the chain of pandemic transmission COVID-19. Weak purchasing power and soaring prices for medicines have forced people to seek efforts to overcome this situation by looking back to nature. The use of traditional medicine for health maintenance and disease disorders is one of the things that is most likely to be done. Community service activities began with a survey on community understanding of family medicinal plants. The survey results showed 18.75% of the community knew the toga plant well. Then 43.75% of people have moderate knowledge. Meanwhile, 37.50% of people have a low level of knowledge about toga plants. Then carried out identification of medicinal plant species cultivated by the people of Gurah Village. The identification results showed 21 medicinal plants cultivated by the people of Gurah Village.Keywords: Medicinal Plants, COVID-19, Herbs
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) pada Sistem Aquaponik Fahas, Exzanidan; Kustiani, Edy; Saptorini, Saptorini; Nareswari, Aptika Hana Prastiwi; Probojati, Rasyadan Taufiq
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6504

Abstract

Optimal growth of Land spinach in an aquaponic system requires the selection of superior varieties and appropriate substrates. Aquaponic systems combine aquaculture and hydroponics and offer a sustainable approach to organic crop cultivation. However, studies on substrate interaction and variety in water spinach growth are still limited. This study aims to evaluate the effect of interaction between substrate and water spinach variety on plant growth and yield in an aquaponic system, focusing on potential applications in modern agriculture. A Completely Randomized Design (CRD) was used in this study with three levels of substrate, namely rockwool (M1), cocopeat (M2), and a mixture of cocopeat-charcoal (M3). Three levels of variety, namely Bisi (V1), Shanghai (V2), and Bangkok (V3), are repeated three times. Data analysis showed no significant interaction between substrate type and variety on plant height growth, dry weight, stem diameter, and leaf area at various stages of observation. These results indicate that the aquaponic system does not explicitly require certain water spinach varieties for different substrates, making it easier for farmers to manage cultivation. These findings support the flexibility of aquaponics practices, making them more efficient and easy to adopt in modern agriculture. The study confirms that aquaponics systems allow a versatile approach to kale cultivation without the constraints of a particular substrate or variety. With the efficiency offered, this system could be an innovative solution to increase sustainability and productivity in future agriculture. Pertumbuhan optimal kangkung dalam sistem akuaponik membutuhkan pemilihan varietas unggul dan substrat yang sesuai. Sistem akuaponik, yang memadukan akuakultur dan hidroponik, menawarkan pendekatan berkelanjutan untuk budidaya tanaman organik. Namun, studi tentang interaksi substrat dan varietas terhadap pertumbuhan kangkung masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh interaksi substrat dan varietas kangkung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman dalam sistem akuaponik dengan fokus pada potensi penerapan dalam pertanian modern. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan tiga taraf substrat, yaitu rockwool (M1), cocopeat (M2), dan campuran cocopeat-arang (M3) serta tiga taraf varietas, yaitu Bisi (V1), Shanghai (V2), dan Bangkok (V3) yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Analisis data menunjukkan tidak adanya interaksi signifikan antara jenis substrat dan varietas terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat kering, diameter batang, dan luas daun pada berbagai tahap pengamatan. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem akuaponik tidak secara khusus memerlukan varietas kangkung tertentu untuk jenis substrat yang berbeda, sehingga mempermudah petani dalam pengelolaan budidaya. Temuanini mendukung fleksibilitas dalam praktik akuaponik, menjadikannya lebih efisien dan mudah diadopsi dalam pertanian modern. Studi ini menegaskan bahwa sistem akuaponik memungkinkan pendekatan serbaguna untuk budidaya kangkung tanpa batasan susbstrat atau varietas tertentu. Dengan efisiensi yang ditawarkan, sistem ini dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas dalam pertanian masa depan.
Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Pradana, Andika bayu; Kustiani, Edy; Saptorini, Saptorini; Muharram, Muhammad; Junaidi, Junaidi
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v5i1.6513

Abstract

Lettuce (Lactuca sativa L.) is highly favored among people with high economic status. In addition to being rich in various minerals and vitamins, lettuce is often used as a garnish in culinary dishes. This study aimed to determine the relationship between fertilizer types and planting media composition on the growth and yield of lettuce. The experiment was designed using a completely randomized design (CRD) with two factors: fertilizer type (J) and planting media composition (K), with treatments repeated three times. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), followed by the least significant difference (LSD) test at a 5% significance level. The results indicated a significant interaction between treatments on parameters such as plant height, number of leaves, stem diameter, and root length. The combination treatment J3K3 yielded the best results. Fertilizer type significantly influenced plant height, number of leaves, stem diameter, leaf area, crown fresh weight, root length, and crown dry weight, with J3 (vermicompost fertilizer) being the most effective. Planting media composition significantly affected the number of leaves, stem diameter, and leaf area, with K3 (a composition of 1 kg of beach sand and 5 kg of organic fertilizer) producing the best outcomes. Sayuran selada (Lactuca sativa L.) sangat popular dikalangan masyarakat dengan ekonomi tinggi. Selain, kaya akan berbagai mineral dan vitamin, selada kerap dijadikan sebagai garnis disetiap hidangan makanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah jenis perlakuan pupuk dan komposisi media tanam berhubungan dengan pertumbuhan dan hasil selada. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dua faktor (RAL) yakni Jenis pupuk (J) dan komposisi media tanam (K) kemudian perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analysis of variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata antar perlakuan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan panjang akar. Perlakuan kombinasi J3K3 menunjukkan hasil terbaik. Perlakuan jenis pupuk berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat segar tajuk, panjang akar, dan berat kering tajuk, dengan perlakuan J3 (pupuk kascing) yang terbaik. Perlakuan komposisi media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, diameter batang, dan luas daun, dengan komposisi K3 (komposisi 1 kg pasir pantai + 5 kg pupuk organik) menunjukkan hasil terbaik.
Optimizing Slaughterhouse Waste as Liquid Organic Fertilizer: An Organic Solution to Enhance Cayenne Pepper Production Hariyanto, Hariyanto; Hadiyanti, Nugraheni; Kustiani, Edy; Nurcahyo, Agung Wilis
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 9 No 1 (2025): MARCH
Publisher : Kadiri University - Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v9i1.6454

Abstract

Cattle rumen waste from slaughterhouses holds economic, social, and ecological value when processed into liquid organic fertilizer (LOF). The application of this LOF has the potential to improve soil fertility, thereby enhancing plant growth and productivity. A collaborative study between the Agrotechnology Study Program of Universitas Kadiri and the Slaughterhouse Technical Unit (UPTD RPH) of Kediri City was conducted to evaluate the effect of LOF derived from cattle rumen waste on the growth and yield of cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). The research was carried out from October 2022 to January 2023 in the greenhouse of the Geophysics Station (BMKG) located in Sawahan Village, Sawahan Subdistrict, Nganjuk Regency. The experiment used a completely randomized design (CRD) with a single factor: LOF dosage, consisting of six treatment levels: D0 (control), D1 (100 ml/plant), D2 (200 ml/plant), D3 (300 ml/plant), D4 (400 ml/plant), and D5 (500 ml/plant) with four replications. Each experimental unit comprised two plants. Observed parameters included plant height, stem diameter, number of leaves, number of branches, and fruit number and weight. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), followed by the Least Significant Difference (LSD) test at a 5% significance level. The results indicated that the 500 ml/plant dosage had a highly significant effect on plant height and stem diameter, and a significant effect on the number of branches, but no effect on leaf number. Notably, increasing LOF dosage significantly improved fruit number and weight by 27% at 90 days after transplanting (DAT).
Pendampingan Teknis dan Pembinaan Petani dalam Peningkatan Kesadaran Lingkungan dan Kemandirian Pertanian Berkelanjutan di Kelurahan Lirboyo, Kediri Yuliyanto, Yuliyanto; Chamro', Wardatul; Hadiyanti, Nugraheni; Junaidi, Junaidi; Kustiani, Edy; Muharram, Muhammad; Sidhi, Eko Yuliarsha
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): MAY
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v5i1.6467

Abstract

The technical assistance and farmer empowerment activities in Lirboyo Subdistrict aim to raise environmental awareness, reduce dependency on chemical inputs, promote self-reliance in sustainable agricultural practices, and engage in the Go Green campaign. This program involves collaboration between university students, local farmers, and vocational high school students (SMKN), who work together through various activities. A Participatory Rural Appraisal (PRA) approach, along with preliminary observations and Focus Group Discussions (FGDs) involving local farmers, students, and participants from SMKN 1 Kediri City, was employed to identify needs. Furthermore, the program used demonstration methods to provide skills in the production of organic fertilizers, engaging farmers, university students, and vocational students in the process. The outcomes of this program show highly positive impacts. These include increased knowledge and skills among farmers, students, and vocational students in producing and applying liquid bokashi fertilizer, implementing natural pest control, and a shift in attitudes as indicated by participants’ growing awareness of the importance of environmental preservation. Participants also expressed a willingness to share information about organic fertilizer production with friends, family, and the surrounding community through direct communication and social media videos. Additionally, participants expressed interest in maintaining ongoing discussions with agricultural extension officers through digital messaging platforms. Kegiatan pendampingan teknis dan pembinaan petani di Kelurahan Lirboyo bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, mengurangi ketergantungan penggunaan bahan kimia, mendorong kemandirian dalam praktik pertanian berkelanjutan dan terlibat dalam upaya kampanye go green. Program ini melibatkan mahasiswa, petani, dan siswa SMKN, yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan. Pendekatan yang dilakukan untuk mengidentfikasi kebutuhan adalah dengan pendekatan PRA (Particaptory action research), observasi pendahuluan, FGD yang melibatkan petani setempat, mahasiswa, dan siswa SMKN 1 Kota Kediri. Selanjutnya, kegiatan ini juga mengguanakan metode Demonstrasi untuk memberikan keterampilan pembuatan pupuk organik yang melibatkan petani, mahasiswa dan siswa SMKN 1 Kediri. Hasil dari program ini menunjukkan dampak yang sangat positif. Hasil dari kegiatan ini dapat terlihat dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, mahasiswa, dan siswa SMK berupa kemampuan dalam membuat dan mengaplikasikan pupuk bokhasi cair, mampu melaksanakan pengendalian OPT alami, serta berdasarkan hasil komunikasi dengan peserta kegiatan ingin terjadi perubahan sikap berupa kesadaran pentingnya menjaga kelestarian alam dan berkeinginan untuk ikut menyebarkan informasi terkait pembuatan pupuk organik kepada teman, keluarga, dan masyarakat disekitarnya melalaui komunikasi langsung, dan video di sosial media. Selain itu, para peserta juga ingin untuk dapat berdiskusi secara berkelanjutan melalui pesan digital dengan penyuluh.