Pantjar Simatupang
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Competitive Power of Livestock Farming Towards 2020 Simatupang, Pantjar; Hadi, Prajogo U
Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 14, No 2 (2004)
Publisher : Indonesian Animal Sciences Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1377.376 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v14i2.805

Abstract

In the decade of 1990s animal husbandry revolution started to occur and it is estimated to continue for the next 20 years. Contrary to the green revolution in which the main activator is technology innovations on the production, i.e. the discoveries of short life high-yielding varieties, the prime activator in animal husbandry revolution is the increasing demand. The demand on livestock products in the local markets is estimated to increase in line with the increase in income per capita and total population growth. It is projected that Indonesia will still have meat production deficit of around 2.7 million tons in 2020. This deficit is a local market huge opportunity to be exploited. As an archipelago, Indonesia has a less comparative superiority to develop grassfed livestock farming system, such as beef cattle, buffalo, goat and sheep, with a result that the competitive power of Indonesia lies on grain-fed livestock farming system, i.e. broiler and layer chickens. Therefore, in order to develop farming and simultaneously improve the comparative power of Indonesian livestock farming by considering the diversity of biophysical of the regions and the social economic potency (including the huge local markets), it is necessary to develop specific location technologies for grain-fed intensive farming orienting at the local market demand and at the same time also facilitate the grassfed fanning system so it does not extinct. Key words: Developing livestock farming
Respon Penawaran Basil dan Permintaan Masukan Usahatani Padi: Suatu Pendugaan Ulang Pasandaran, Effendi; Simatupang, Pantjar; Supriyati, Supriyati
Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1995): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractPrevious studies on rice farming output supply and input demand functions in  Indonesia are considered not consistent anymore with present situation, and hence should be reestimated, because of two principle weaknesses: (1) hired tractor is not treated as a variable cost; (2) chemical fertilizers are not separated by their types. Reestimation is conducted using a quadratic profit flmction with crossprovincial-time series data 1986-1991. The analysis shows that TSP is a significant substitute for mea and complement with other chemical fertilizer. Human labor is substitutive with tractor and complementary with chemical fertilizers. As a whole, the findings are consistent with their theoretical expectation.
Perkiraan Kebutuhan Investasi Sektor Pertanian Dalam Repelita VII Simatupang, Pantjar; Syafa'at, Nizwar; Saktyanu K. D., Saktyanu K. D.
Economics and Finance in Indonesia Volume 47, Number 1, 1999
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.873 KB) | DOI: 10.47291/efi.v47i1.198

Abstract

.
Analisis Ekonomi Perbandingan Sistim Bagi Hasil Usaha Ternak Sapi Potong Pola PIR dengan Pola Gaduhan Tradisional di Propinsi Bali Simatupang, Pantjar; Jamal, Erizal; Togatorop, M. H.
Economics and Finance in Indonesia Volume 41, Number 3, 1993
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.873 KB) | DOI: 10.47291/efi.v41i3.237

Abstract

.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai Tukar Sektor Pertanian: Landasan Teoritis dan Bukti Empiris Simatupang, Pantjar; Isdijoso, Brahmantio
Economics and Finance in Indonesia Volume 40, Number 1, 1992
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.873 KB) | DOI: 10.47291/efi.v40i1.213

Abstract

.
Dampak Perubahan Harga Solar terhadap Produksi dan Laba Usahatani Padi Simatupang, Pantjar; Purwoto, Adreng
Economics and Finance in Indonesia Volume 43, Number 1, 1995
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.873 KB) | DOI: 10.47291/efi.v43i1.257

Abstract

.
KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DEPAN Syafa'at, Nizwar; Simatupang, Pantjar
JURNAL PANGAN Vol 15, No 2 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1762.929 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i2.292

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu kebijakan pemantapan ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan dan menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian. Secara keseluruhan ada tiga program utama Departemen Pertanian yang akan dilakukan pada periode 2005-2009, yaitu; (i) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. (ii) Program Pengembangan Agribisnis; dan (iii) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Sejalan dengan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden Rl tanggal 11 Juni 2005 diJatiluhur, Jawa Barat mengamanatkan bangsa ini perlu membangun ketahanan pangan yang mantap dengan memfokuskan pada peningkatan kapasitas produksi nasional untuk lima komoditas pangan strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi. Untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional tersebut, Indonesia masih memiliki potensi lahan untukperluasan usahatani. Dari luas lahan yang sesuai untuk usaha pertanian sebesar 100,8 juta hektar, telah dimanfaatkan 68,8 juta hektar, sehingga lahan yang belum dimanfaatkan sekitar 32 juta hektar. Selain itu, terdapal potensi lahan untuk usaha pertanian berupa lahan terlantar 11,5juta hektar serta pekarangan 5,4 juta hektar, dan belum termasuk lahan gambut dan lebak yang potensinya cukup besar. Dalamrangka memantapkan ketahanan pangan nasional akan dikembangkan terhadap lima komoditas pangan strategis selama periode 2005-2010 antara lain: padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Langkah strategis dan jumlah investasi untuk mendukung pengembangan kelima jenis komoditas pangan tersebut telah ditentukan dan disiapkan. Salah satu langkahnya adalah mengidentifikasi potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan kelima komoditas pangan tersebut dan pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik pendukung.
KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DEPA Syafa'at, Nizwar; Simatupang, Pantjar
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v15i1.287

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu kebijakan pemantapan ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan dan menjadifokus utama dalam pembangunan pertanian. Secara keseluruhan ada tiga program utama Departemen Pertanian yang akan dilakukan pada periode 2005-2009, yaitu; (i) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. (ii) Program Pengembangan Agribisnis; dan (iii) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Sejalan dengan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden Rl tanggal 11 Juni 2005 diJatiluhur, Jawa Barat mengamanatkan bangsa ini perlu membangun ketahanan pangan yang mantap dengan memfokuskan pada peningkatan kapasitas produksi nasional untuk lima komoditas pangan strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi. Untuk meningkatkan kapasitas produKSi pangan nasional tersebut, Indonesia masih memiliki potensi lahan untukperluasan usahatani. Dari luas lahan yang sesuai untuk usaha pertanian sebesar 100,8 juta hektar, telah dimanfaatkan 68,8 juta hektar, sehingga lahan yang belum dimanfaatkan sekitar 32 juta hektar. Selain itu, terdapal potensi lahan untuk usaha pertanian berupa lahan terlantar 11,5juta hektar serta pekarangan 5,4 juta hektar, dan belum termasuk lahan gambut dan lebak yang potensinya cukup besar. Dalam rangka memantapkan ketahanan pangan nasional akan dikembangkan terhadap lima komoditas pangan strategis selama periode 2005-2010 antara lain: padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Langkah strategis dan jumlah investasi untuk mendukung pengembangan kelima jenis komoditas pangan tersebut telah ditentukan dan disiapkan. Salah satu langkahnya adalah mengidentifikasi potensi lahan yang sesuai untukpengembangan kelima komoditas pangan tersebut dan pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik pendukung.
DAMPAK ALOKASI BANTUAN MODAL DAN TENAGA KERJA KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI DI NUSA TENGGARA TIMUR Sinaga, Bonar Marulitua; Hartoyo, Sri; Simatupang, Pantjar; Fallo, Ferdy Adif I.
Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.15 KB) | DOI: 10.21082/jae.v36n2.2018.113-134

Abstract

English East Nusa Tenggara is the province with the highest poverty prevalence in Indonesia. One of the government's efforts to overcome poverty in the area is the capital assistance program for farm households. This research aimed to analyze the impacts of capital support and household labor allocation on the welfare of farm households in East Nusa Tenggara. The survey for data collection was conducted from in South Central Timor and Kupang Regencies of East Nusa Tenggara Province February to July 2017 with samples of 118 farmer households. Data analysis was conducted by developing an econometric simulation model based on farm-household economic theory. The results showed that increasing capital aid allocation for livestock business decreased the welfare, but increasing investment for livestock business, allocation of capital support for nonfarm business, and allocation of family labor for nonfarm business in single case had an impact on improving the welfare of farmer's household. The best combination consisted of increasing investment for livestock business, allocation of capital support for nonfarm business, and family labor allocation for nonfarm business. Increasing the allocation of family labor for nonfarm business is an important policy because it singly or in combination had an impact on improving the welfare of farm households.IndonesianNusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan prevalensi kemiskinan tertinggi di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di daerah tersebut adalah program bantuan modal kepada rumah tangga petani. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak alokasi bantuan modal dan tenaga kerja rumah tangga terhadap kesejahteraan rumah tangga petani. Survei pengumpulan data dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari hingga Juli 2017 dengan sampel sebanyak 118 rumah tangga petani. Analisis dilakukan dengan membangun model simulasi ekonometrik berbasis teori ekonomi rumah tangga petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan alokasi bantuan modal untuk usaha ternak menurunkan kesejahteraan, namun peningkatan investasi untuk usaha ternak, alokasi bantuan modal untuk usaha non pertanian, dan alokasi tenaga kerja keluarga untuk usaha non pertanian secara tunggal berdampak meningkatkan kesejahteraan rumah tangga petani. Kombinasi terbaik ialah kombinasi peningkatan investasi untuk usaha ternak, alokasi bantuan modal untuk usaha nonpertanian, dan alokasi tenaga kerja keluarga untuk usaha nonpertanian. Peningkatan alokasi tenaga kerja keluarga untuk usaha nonpertanian merupakan kebijakan yang cukup penting karena secara tunggal maupun kombinasi berdampak meningkatkan kesejahteraan rumah tangga petani.
Pengaruh Pemilikan Aset Teknologi Informasi dan Telekomunikasi terhadap Kemiskinan Rumah Tangga Tani Simatupang, Pantjar; Tarigan, Herlina
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Vol 10 No 1 (2021): April
Publisher : Jurnal Ekonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52813/jei.v10i1.75

Abstract

Pengurangan prevalensi kemiskinan pada rumah tangga pertanian adalah kunci untuk mewujudkan angka kemiskinan nasional menjadi satu digit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pemilikan aset teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) terhadap kemiskinan rumah tangga tani di pedesaan Indonesia. Kemungkinan terjerumus ke dalam kemiskinan dianalisis dengan menggunakan model probabilitas logit, dan media transmisi dampak diuji dengan fungsi pengeluaran menggunakan data BPS-Susenas 2017. Penelitian menunjukkan bahwa aset penghidupan yang berpengaruh nyata terhadap kemungkinan rumah tangga tani keluar dari kemungkinan masuk ke dalam kemiskinan ialah akses terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi digital.