Claim Missing Document
Check
Articles

Found 85 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

KAJIAN TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica Juncea L) DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) YANG DITANAM SECARA MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI Maulana, Indra; Soelistyono, Roedy; Heddy, Y.B Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.437 KB) | DOI: 10.21776/432

Abstract

Penanaman tumpangsari rumput gajah dan tanaman sawi akan memperkecil kompetisi terhadap pengambilan unsur hara, air, dan sinar matahari, juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman dibandingkan dengan pertumbuhan monokultur yang nantinya akan memberikan keuntungan ganda pada pendapatan petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan limbah kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman sawi serta menentukan dosis limbah kotoran sapi yang tepat pada tanaman sawi yang ditanam secara monokultural dan tumpang sari dengan rumput gajah. Penelitian dilaksanakan di Dusun Maduarjo Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang.Penelitian  menggunakan  percobaan  Rancangan Petak Terbagi dengan  dasar  terdiri  2  faktor,  yaitu  sistem tanam dan dosis pupuk. Parameter yang diamatiadalah jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun dan berat segar tanaman. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dan apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian diketahui bahwa sistem tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sawi dan tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Dosis pemberian pupuk sebanyak 10 ton ha-1 (P2) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, luas daun, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Pemberian dosis pupuk sebnayak 10 ton ha-1 dapat meningkatkan berat basah dan hasil panen per hektar pada tanaman sawi dan rumput gajah dengan jumlah hasil panen masing-masing sebesar 2981,82 kg ha-1 dan 33,42 t ha-1.  Disarankan untuk untuk pemberian dosis pupuk sebanyak 10 ton ha-1sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
KAJIAN THERMAL UNIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) PADA KERAPATAN TANAMAN DAN PEMBERIAN MULSA HITAM PERAK Adam, Khaidir; Aini, Nurul; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/455

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pandanrejo Dukuh Ngujung Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Malang pada bulan April hingga Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana, dengan menempatkan 9 kombinasi perlakuan yaitu P1:50x50cm, tanpa mulsa; P2:50x60cm, tanpa mulsa, P3:50x70 , tanpa mulsa; P4:50x50cm, mulsa plastik hitam perak; P5:50x60, mulsa plastik hitam perak; P6:50x70, mulsa plastik hitam perak; P7:50x50cm, mulsa plastik perak; P8:50x60, mulsa plastik perak; P9:50x70, mulsa plastik perak. Kemudian diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan yang dilakukan terbagi menjadi 2 komponen utama yaitu pengamatan tanaman dan cuaca. Pengamatan tanaman meliputi pengamatan Thermal Unit, pengamatan  non destruktif dan detruktif. Hasil penelitian menunjukan perlakuan mulsa anorganik memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan meningkatkan produksi tanaman terong (S. melongena L.) dibandingkan perlakuan tanpa mulsa dan mulsa plastik perak. perlakuan p1 dan p9 memperoleh nilai thermal unit terendah yaitu sebesar 40 ao Kemudian nilai thermal unit tertinggi yang dibutuhkan tanaman terong (S. melongena L.)  yaitu pada perlakuan P4 dengan nilai thermal unit sebesar 58 cdo. p5 dengan nilai thermal unit sebesar 62 do. dengan nilai thermal unit sebesar 62 do.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIP BATANG BAWAH TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) MELALUI PERBEDAAN WAKTU HOT WATER TREATMENT (HWT) DAN PEMBERIAN GIBERELIN Afifuddin, Agustia; Soelistyono, Roedy; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/462

Abstract

Gula ialah bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun industri. Produksi tanaman tebu belum bisa dicapai secara maksimal, karena masih rendahnya produktivitas pada budidaya tebu. Bud Chip adalah teknologi percepatan pembenihan tebu dengan satu mata tunas yang diperoleh dengan menggunakan alat mesin bor dengan mengadopsi teknologi pembenihan tebu ini dari Kolumbia, dengan menggunakan bud chip diharapkan akan tumbuh banyak anakan dengan pertumbuhan yang seragam. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juni 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Ngijo, Karangploso, Malang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah : perbedaan waktu HWT, adalah H1: Hot Water Treatment 15 menit, H2: Hot Water Treatment 30 menit, H3: Hot Water Treatment 45 menit. Faktor kedua adalah pemberian giberelin adalah : G1 : giberelin 0,5 ml l-1, G2 : giberelin 1 ml l-1, G3 : giberelin 1,5 ml l-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan perbedaan waktu Hot Water Treatment (HWT) yang digunakan dengan berbagai taraf pemberian giberelin pada bibit bud chip batang bawah tanaman tebu varietas. Interaksi terbaik terjadi pada HWT 45 menit dan giberelin 1,5 ml l-1.
KAJIAN PENGGUNAAN BEBERAPA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNGA KOL(Brassica Oleraceea L.) PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Annas Setya, Ahsanul Falah; Nugroho, Agung; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/463

Abstract

Bunga kol (Brassica oleraceea L.) merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Akan tetapi tanaman bunga kol masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas. Rendahnya produktivitas di Indonesia dikarenakan oleh, luasan panen yang fluktuatif dan penggunaan pupuk anorganik jangka panjang tanpa diimbangi pupuk organik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan ingin mempelajari pengaruh pemberian berbagai macam pupuk kandang dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol (Brassica oleraceea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada bulan Mei - Agustus 2015. Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jarak tanam (J) dan pupuk kandang (P) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah: Jarak Tanam, J1 : 40 cm X 40 cm dan J2 : 30 cm X 30 cm. Faktor kedua adalah : macam pupuk kandang, P0: Tanpa pupuk kandang, P1: Pupuk Kandang Sapi, P2 : Pupuk Kandang Kambing dan P3 : Pupuk Kandang Ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan jarak tanam dan macam pupuk kandang pada luas daun berumur 10 HST saja. Hasil terbaik terdapat pada pupuk kandang ayam.
PENGARUH PEMBERIAN PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA) DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI TERHADAP HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) Rohmawati, Fauziah Aini; Soelistyono, Roedy; Koesriharti, Koesriharti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/506

Abstract

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman terung (Solanum melongena L.) adalah dengan pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan kompos kotoran kelinci. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh interaksi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan kompos kotoran kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan faktor pertama PGPR dengan taraf: P0; 0 ml, P1; 15 ml dan P2;  30 ml dan faktor kedua kompos kotoran kelinci dengan taraf: K1; 5 ton/ha, K2; 10 ton/ha, K3; 15 ton/ha dan K4; 20 ton/ha sehingga terdapat 12 perlakuan dengan 3 ulanga dan 36 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Batu pada bulan April-Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata antara perlakuan PGPR dengan kompos kotoran kelinci pada jumlah buah dan bobot buah per Ha. Perlakuan PGPR 30 ml dengan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha menghasilkan jumlah buah lebih tinggi dari perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan PGPR 30 ml dengan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha dan 15 ton/ha menghasikan bobot buah per Ha lebih tinggi dari perlakuan lainnya. PGPR berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, umur berbuah, umur panen pertama dan bobot buah per tanaman dengan perlakuan PGPR 30 ml, sedangkan kompos kotoran kelinci berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, umur berbuah dan umur panen pertama. Perlakuan kompos kotoran kelinci 20 ton/ha dapat mempercepat umur berbunga dan umur berbuah, sedangkan perlakuan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha, 15 ton/ha dan 20 ton/ha dapat mempercepat umur panen pertama.
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Tamura, Panji; Soelistyono, Roedy; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/511

Abstract

Luas lahan yang tidak terlalu luas petani biasanya mengatur jarak tanam selalu rapat antara tanaman satu dengan yang lain. Dengan lahan yang tidak luas petani beranggapan, semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka jumlah tanaman juga akan semakin banyak dan produksi kedelai juga banyak. Namun dengan jarak tanam yang terlalu rapat tidak selalu meningkatklan hasil produksi tanaman. Jarak tanam yang terlalu rapat atau sangat renggang akan menyebabkan produktivitas tanaman kedelai menjadi kurang optimal. Uapaya yang yang dapat dilakukan ialah dengan mengatur jarak tanam yang tepat dan juga melakukan penambahan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan hasil dari tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juli 2015 di Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, dengan perlakuan jarak tanam dan dosis pemberian pupuk kandang ayam. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasil yang didapatkan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf nyata 5%. Pada perlakuan jarak tanam rerata tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman dan berat kering biji dan kadar air tanah didapat dari perlakuan J1 (40 cm x 10 cm). Sedangakan untuk parameter luas daun, jumlah daun, bobot kering total tanaman dan jumlah polong rerata tertinggi didapat dari pelakuan J3 (30 cm x 20 cm). Pada perlakuan dosis pemberian rerata tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tanaman dan jumlah polong didapat dari perlakuan A3 (dosis pupuk kandang ayam 15 ton ha-1).
PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS STROBERI (Fragaria sp.) Laili, Nur; Sudiarso, Sudiarso; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/521

Abstract

Stroberi merupakan komoditas hortikultura yang dikonsumsi oleh banyak masyarakat di Indonesia, Konsumsi Stroberi yang terus meningkat dari waktu ke waktu namun belum diimbangi dengan produksi yang meningkat pula. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman  Stroberi adalah dengan penggunaan varietas unggul dan penambahan input berupa bahan oraganik yang berasal dari kotoran ternak berupa urin kelinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian urin kelinci dan tiga varietas stroberi pada pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdapat 12 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 36 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandanrejo Bumiaji, Batu pada bulan Maret-Juni 2015. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemberian urin kelinci dan tiga varietas stroberi pada dan belum mampu meningkatnya pertumbuhan tanaman stroberi yang dicerminkan jumlah daun,  jumlah stolon, umur berbunga serta berat kering tanaman dan parameter hasil tanaman stroberi antara lain jumlah buah, bobot buah per tanaman bobot per buah dan diameter buah, Perlakuan pemberian urin kelinci hanya berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan seperti panjang tanaman dan umur berbunga, Secara umum pemberian urin kelinci yang diaplikasikan belum menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada perlakuan varietas California tidak menunjukkan perbedaan dangan varietas Earlibrite. Penggunaan varietas dapat meningkatkan hasil tanaman  stroberi seperti Jumlah buah per  tanaman dan bobot buah per tanaman, bobot per buah.
PENGARUHMEDIA TANAM PADA VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans. Poir) Shoumi, Eko Rahmat; Soelistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/632

Abstract

Vertikultur adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.Penggunaan media tanam yang tepat akan memberikan kondisilingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung yang ditanam secara vertitikultur serta untuk mendapatkan komposisi media tanam yang dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan tanaman kangkung. Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman kangkung varietas sutera, tanah, kompos, cocopit, arang sekam, paranet, dan pupuk urea.Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015di Jl. Bunga Kopi (Kopi Estate) Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan media tanah + pupuk kandang (1:1) dan perlakuan media kompos + pupuk kandang (1:1) menghasilkan bobot kering total tanaman masing-masing sebesar 3.25 g.tan-1dan 3.76 g.tan-1, lebih tinggi dibandingkan bobot kering total tanaman yang dihasilkan oleh perlakuan media arang sekam yaitu sebesar 0.67 g.tan-1. Selain itu Perlakuan media tanam yang ditambahkan pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan media tanam tanpa pupuk kandang.
PENGARUH NAUNGAN DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa (L.)) Maghfoer, Mochamad Dawam; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/649

Abstract

Pakcoy merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Agar bisa ditanam dengan baik pada daerah yang beriklim tropis, perlu dilakukan penyesuaian iklim mikro agar sesuai dengan iklim tempat asal tanaman pakcoy. Cahaya matahari yang cukup terik di Indonesia kurang baik untuk pertumbuhan pakcoy, oleh karena itu dalam pembudidayaan tanaman pakcoy perlu dilakukan penaungan. Selain itu, hal yang dilakukan untuk meningkatan produktivitas tanaman pakcoy adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh naungan dan pemberian pupuk kandang serta menguji hubungan antara kedua perlakuan terhadap hasil dan kualitas tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015 di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali, dengan petak utama berupa naungan (N) yang terdiri dari 0% (N0), 25% (N1), 50% (N2) dan pemberian pupuk kandang (B) menjadi sub plot yang terdiri dari tanpa pupuk kandang (B0), pupuk kandang sapi (B1), pupuk kandang kambing (B2), pupuk kandang ayam (B3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pupuk kandang pada variabel panjang tanaman pada saat umur pengamatan 35 hst. Perlakuan pemberian naungan menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks klorofil, bobot segar total per tanaman dan bobot segar total per m2. Perlakuan pupuk kandang menunjukkan perbedaan nyata terhadap seluruh variabel.
PENGARUH PERLAKUAN AIR PANAS DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU ( Saccharum officinarum L) VARIETAS PS 881 MENGGUNAKAN METODE BUD CHIP Susilo, Hendrawan; Soelistyono, Roedy; Maghfour, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.579 KB) | DOI: 10.21776/665

Abstract

Produktivitas gula nasional di Indonesia masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula ialah dengan menyediakan bibit tebu unggul dan bermutu dalam jumlah banyak melalui Single bud planting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama hot water treatment dan komposisi media tanam untuk pertumbuhan bibit tebu asal bud chip. Penelitian ini telah dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula PTPN X (Persero), Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama ialah lama hot water treatment pada 400C yang terdiri atas H1 = 20 menit, H2 = 30 menit, H3 = 40 menit, faktor kedua ialah komposisi media tanam yang terdiri atas campuran tanah, kompos blotong dan sekam dengan perbandingan M1 = 6  : 3 : 1, M2 = 3 : 2 : 1, M3 = 1 : 1 : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hot water treatment (HWT) dan komposisi media tanam berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan tanaman tebu pada 14 sampai 84 HST. Lama hot water treatment selama 20 menit (H1) meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu, sementara campuran media tanam kompos blotong dan sekam dengan proporsi 1 : 1 : 1 (M3) menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu lebih baik dibandingkan komposisi media tanam lainnya.
Co-Authors Achmad Sauki Adam, Khaidir Adam, Khaidir Afifuddin, Agustia Afifuddin, Agustia Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Al Ghifari, Mochammad Fachrurrozi Almedi, Ariojati Almedi, Ariojati Andika Fajar Darmawan Anggorowati, Dian Anggorowati, Dian Annas Setya, Ahsanul Falah Annas Setya, Ahsanul Falah Aprilianawati, Widya Sam Aprilianawati, Widya Sam Ashari, Hasim Atmasari, Ayu Atmasari, Ayu Azizah, Nur Bambang Guritno Candra, Cindy Lodya Candra, Cindy Lodya Carina Hesti Ratri, Carina Hesti Darmawan, Andika Fajar Dewi, Suci Surya Didik Hariyono Diyoprakuso, First Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Dwijanarko, Fajar Dwijanarko, Fajar Eka Mauludina Pramasani Eli Ando, Mikky Napda Eli Ando, Mikky Napda Eriosthafilla Wayah Fauzia Hidayati Halifah, Unik Nur Hasim Ashari Heddy, Y.B Suwasono Heddy, Y.B Suwasono Herdina Pratiwi1* Huda, Maulana Nuril Indarwati, Lisa Dwifani Indarwati, Lisa Dwifani Indra Maulana, Indra Indrawan, Rahadyan Rizki Indrawan, Rahadyan Rizki Islam, Adinda Mentari Koesriharti Koesriharti Laeli Nur Fajri Laili, Nur Lilik Setyobudi Maghfoer, Mochamad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Maulana Nuril Huda Maulana, Indra Moch Dawam Maghfoer Moch. Dawam Maghfoer Mochamad Dawam Maghfoer, Mochamad Dawam Mochammad Fachrurrozi Al Ghifari Mochmammad Dawam Maghfoer Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Muslim, Muhammad Muhammad, Cholif Fajaryan Murda, Capter Soga Murda, Capter Soga Ni’matillah, Zulfa Alif Ni’matillah, Zulfa Alif Ninuk Herlina Nugraha, Yoga Sasmita Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nungki Kusuma Astuti Nur Azizah Nur Laili Nurul Aini2 Rahman, Andyka Setya Rahman, Andyka Setya Ramdhani, Abdul Hafizh Ratri, Carina Hesti Ridlo, Rosyid Rizal, Bimayudha Bagaskara Rizal, Bimayudha Bagaskara Rohmawati, Fauziah Aini Rohmawati, Fauziah Aini Rosyid Ridlo Santoso, Mudji Sauki, Achmad Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Shoumi, Eko Rahmat Siregar, Erik Namora Siregar, Erik Namora Sisca Fajriani Sitopu, Ryon Nampati Suci Surya Dewi Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suryadi Suryadi Suryadi, Suryadi Susilo, Hendrawan Susilo, Hendrawan Tamura, Panji Tamura, Panji Titin Sumarni Unik Nur Halifah Waluyo, Bhakti Waluyo, Bhakti Wangsitala, Angger Wangsitala, Angger Wayah, Eriosthafilla Wiwin Sumiya Dwi Yamika Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Yaqin, Nungki Ainun Yaqin, Nungki Ainun Yoga Sasmita Nugraha Yusuf, Andi Cakra