Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH NATTOKINASE TERHADAP DAYA KERJA Metformin HCl DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Sofia, Vivi; Okta, M Sandila
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Interaksi antara obat modern dan obat tradisional merupakan masalah yang perlu dicermati, tidak terkecuali dalam pengobatan diabetes mellitus. Nattokinaseadalah produk nutraceutical yang dapat digunakan bersamaan dengan obat antidiabetika oral sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Nattokinase terhadap daya kerja MetforminHCl dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar. Penelitian ini menggunakan metode uji toleransi glukosa oral dengan pembebanan glukosa dosis 4,5 g/KgBB. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus putihjantan galur Wistar umur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram, sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekortikus. Kelompok I sebagai kelompok kontrol negatif diberi tween 80 - span 80, kelompok II sebagai kelompok kontrol positif diberi metformin HCl dosis 45 mg/kg BB, kelompokIII diberi nattokinase dosis 300 mg/kgBB, kelompok IV diberi nattokinase 300 mg/kgBB dan 1 jam kemudian diberi metformin HCl. 30 menit berikutnya semua kelompokperlakuan diberi glukosa. Saat perlakuan dianggap sebagai waktu ke-0. Pemberian glukosa dianggap sebagai waktu ke-30. Pengambilan darah melalui ekor pada menit ke- 0, 30, 60, 120, dan 180. Kadar glukosa darah diukur dengan alat Easy Touch. Efek penurunan kadar glukosa darah ditunjukkan dengan menghitung nilai LDDK0-180 (Luas Daerah Di bawah Kurva menit ke-0 sampai menit ke-180 dari grafik waktu vskadar glukosa darah). Data yang didapat diuji statistik dengan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Metformin HCl 1 jam setelah pemberian Nattokinase dapat menurunkandaya kerja Metformin HCl sebesar 52,22%.
ANALISIS SGPT-SGOT EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH PARE (Momordica Charantia L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Ari Nugrahani, Dwi; Sofia, Vivi
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Obat tradisional di Indonesia yang merupakan warisan budaya dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, diinginkan untuk dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Sebagaimana syarat peredaran obat pada umumnya, obat tradisional seharusnya memenuhi persyaratan kualitas, aman, dan berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar SGPT-SGOT dari pemberian suspensi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) yang diberikan secara peroral. Penelitian dilakukan menggunakan tikus jantan putih galur Wistar berjumlah 36 ekor, dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus jantan putih. Kelompok I (kontrol) diberi larutan CMC 0,5% 2,5 ml/200 g BB. Kelompok II diberi sediaan suspensi ekstrak etanol buah pare dosis 0,5 g/kg BB, kemudian berturut-turut kelompok III dengan dosis sediaan uji 1 g/kg BB, kelompok IV diberi sediaan uji dosis 2 g/kg BB, kelompok V diberi sediaan uji dosis 4 g/kg BB, dan kelompok VI diberi sediaan uji dosis tertinggi 8 g/kg BB. Hasil uji ketoksikan akut pada tikus putih jantan galur Wistar menunjukkan bahwa dari pemberian peroral sediaan suspensi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dosis tunggal pada tikus jantan putih galur Wistar mulai dari dosis 0,5 g/kg BB sampai dengan dosis 8 g/kg BB tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai SGPT-SGOT.
ANALISIS SGPT-SGOT EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Nugrahani, Dwi Ari; Sofia, Vivi
Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.093 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v1i2.523

Abstract

The traditional medicine in Indonesia which is the cultural heritage and hasbecome an integral part of the life of the nation Indonesia, want to be employed in theformal health care system. As the circulation of drugs in general terms, traditionalmedicine should fulfill the requirements of quality, safe, and efficacious. This studyaims to analyze the levels of SGPT, SGOT of suspension of the ethanol extract of bittermelon fruit (Momordica charantia L.) by orally. The study was conducted using a whitemale Wistar rats amounted to 36 animals, divided into 6 groups. Each group consistedof 6 male white rats. Group I (control) were given 0.5% CMC solution of 2.5 ml/200 gBW. Group II was given a suspension dosage doses of bitter melon fruit extract ethanol0.5 g/kg, then consecutive group III with the test preparation doses of 1 g/kg, the testpreparation group IV were given a dose of 2 g/kg, group V was given dosage test doseof 4 g/kg, and group VI were given the highest dose of the test preparation 8 g/kg. Theresults of acute toxicity tests on white male Wistar rats showed that administration ofethanol extract of peroral dosage suspension pare (Momordica charantia L.) singledose on white male Wistar rats from the dose of 0.5 g/kg until a dose of 8 g/kg did notsignificantly influence the value of SGPT, SGOT.
PENGARUH NATTOKINASE TERHADAP DAYA KERJA Metformin HCl DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Okta, M Sandila; Sofia, Vivi
Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.502 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v3i1.420

Abstract

Interaction of modern drug and traditional drug is an issue that needs to beexamined, not least in the treatment of diabetes mellitus. Nattokinase is a nutraceuticalproduct that can be used in conjunction with antidiabetic oral drugs that allows theinteraction. This study aims to determine the effect of Nattokinase against their powerMetformin HCl in decreasing of blood glucose levels male white rats (Rattusnorvegicus) Wistar. This study uses an oral glucose tolerance test with glucose loadingdose of 4.5 g/kg. Animals test used were white male Wistar rats aged 2-3 monthsweighing 150-200 g, 20 rats were divided into 4 groups, each group consisted of 5 rats.Group I as a negative control group was given tween 80 - span 80, group II as a positivecontrol group was given metformin HCl doses of 45 mg/kg, group III was givenNattokinase dose 300 mg/kgBB, group IV given nattokinase 300 mg/kgBB 1 hour thenwere given metformin HCl. 30 minutes later all treatment of groups were given glucose.When treatment is considered as a time at-0. The given of glucose is considered as thetime at-30. Blood sampling via the tail at 0, 30, 60, 120, and 180. Blood glucose levelswas measured with the Easy Touch. The effect of decreasing blood glucose levelsindicated by the value of LDDK0-180 (Regional Area Under the Curve minute 0 tominute 180 of the graph time vs blood glucose levels). The data can be testedstatistically by Kruskal-Wallis and Mann Whitney with a level of 95%. The resultsshowed that administration of Metformin HCl after 1 hour administration Nattokinasecan be decreased 52.22% of Metformin HCl.
EFEKTIVITAS EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica) DALAM PENCEGAHAN EKSPRESI GEN CASPASE 8 PADA SEL PYRAMIDAL TIKUS MODEL DEMENSIA Sapto Yuliani; Suci Kurniati; Desi Iswahyuni; Vivi Sofia; Wahyu Widyaningsih; Moch. Saiful Bachri
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v11i2.3193

Abstract

Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemberian ekstrak pegagan (Centela asiatica) dapat mencegah peningkatan ekspresi protein caspase 3 dan menurunkan ekspresi Bcl-2 yang berkaitan dengan apoptosis di daerah CA1 dan CA2-CA3 sel pyramidal hippocampus  pada tikus model demensia.  Selain ekspresi protein tersebut, mekanisme apoptosis juga melibatkan protein lain yaitu caspase 8, yaitu protease sistein yang berperan sebagai inisiator apoptosis di jalur ekstrinsik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak pegagan dalam mencegah ekspresi gen caspase 8 di sel pyramidal hippocampus pada tikus model demensia yang diinduksi dengan trimetiltin (TMT). Sebanyak 30 ekor tikus Sprague Dawley, 3 bulan, jantan, berat 200-300 g dibagi menjadi 6 kelompok.  sebagai berikut: Kelompok Normal dan TMT diberi CMC-Na,  kelompok ekstrak diberi ekstrak dosis 100 (EP-100), 200 (EP-200)  dan 400 mg/kg BB (EP-400), sedangkan kelompok Sitikolin diberi sitikolin dosis 200 mg/kg B. Pemberian perlakuan selama 35 hari.  Injeksi TMT dilakukan pada hari ke-8 perlakuan dengan dosis 8 mg/kg BB secara intraperitoneal, kecuali pada kelompok normal. Pada hari ke 36 tikus dikorbankan, otak diambil, kemudian bagian hippocampus dipisahkan untuk pembuatan preparat imunohistokimia untuk pengamatan ekspresi gen caspase 8 di sel pyramidal daerah CA1 dan CA2CA3. Jumlah sel yang mengekspresikan gen caspase 8 pada sel pyramidal di daerah CA1 dan CA2CA3 dianalisis dengan uji anava satu jalur dilanjutkan dengan uji LSD dengan tingkat signikansi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian TMT meningkatkan secara signifikan jumlah sel yang mengekspresikan caspase 8 di daerah CA1 namun tidak pada daerah CA2CA3. Pemberian ekstrak pegagan dosis 400 mg/kg BB menurunkan secara signifikan ekspresi caspase 8 namun tidak terjadi pada dosis 100 dan 200 mg/kg BB. Dengan demikian ekstrak pegagan berpotensi dikembangkan untuk  mencegah demensia.
The Effect of Black Cumin Seed Oil on Active Smokers Based on Interleukin-1β Activity and Neutrophil Shabrina Arwi Laily; Titiek Hidayati; Akrom Akrom; Vivi Sofia
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.13318

Abstract

Health problems due to exposure to cigarettes cause the body to fight against the occurrence of immune responses, one of which is leukocytes. The most common types of leukocytes are neutrophils, which are about 50-70% with a function as the body's line of defense against foreign substances. One of the toxic components in cigarettes is nicotine. Nicotine in cigarettes can induce the production of IL-1β. Black Cumin Seed Oil (BCSO) in various studies has been widely used as a supplement, especially as an immunomodulator. This study used a single-blind Randomized Controlled Trial (RCT) method, with a total of 39 test subjects divided into four groups for 30 days. Group 1 received placebo 3x1 capsules/day, group 2 received BCSO 3x1 capsules/day, group 3 received BCSO 3x2 capsules/day, and group 4 received BCSO 3x3 capsules/day. Data analysis used a one-way ANOVA test to see the average neutrophils between treatment groups. While the average levels of IL-1β using the method of Kruskall Wallis. The test results are said to be significant if p 0.05. The p value of the ANOVA test was 0.16 neutrophil levels. In Kruskal Wallis, the –p value for IL-1β is 0.43. BCSO administration does not affect IL-1β levels in smokers and BCSO doses 3x1 capsules/day can reduce neutrophil levels.
Burn wound healing activity of ethanol extract gel of Green Algae (Ulva lactuca L) in mice Wahyu Widyaningsih; Sapto Yuliani; Vivi Sofia; Reka Rukmiati; Khozanatul Ulwy
Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.425 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v12i2.22833

Abstract

Recently, burn injuries have become a major cause of morbidity and mortality in low-middle-income countries. Burn injuries are tissue loss caused by contact with heat sources such as hot water, fire, chemicals, electricity, and radiation. According to the WHO Global Burden Disease, in 2017 an estimated 180.000 people died from burn injuries. Ethanol extract of green algae (EEGA) contains compounds that potentially heal burn injuries. The research was conducted to obtain a gel formulation from EEGA and test its burn wound healing properties in mice (Mus musculus). Forty-five mice were divided into five groups: I (negative control), II (treated with gel base), III (positive control, Bioplacenton gel), IV (5% EEGA gel), and V (10% EEGA gel). Wound diameters and description scores were observed every fourth, seventh, and fourteenth day, and the derived data were analyzed in the SPSS program with the one-way analysis of variance (ANOVA) and least significance difference (LSD) test. The results indicate that EEGA can be formulated into gels with physical properties compliant with the requirements of the dosage form. Further, it was found that Groups IV and V showed significant reductions in wound description scores and diameters (p<0.05). In conclusion, gels containing 5% and 10% EEGA possess burn wound healing properties.
PENGARUH GASTROPROTEKTOR KOMBINASI TEPUNG GARUT (Marantha arundinaceae) DAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA TIKUS MODEL TUKAK LAMBUNG Moch. Saiful Bachri; Vivi Sofia; Cipta Khairunnisa
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3194

Abstract

Tukak lambung atau lebih populer dengan penyakit maag, banyak terdapat pada masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Kecenderungan masyarakat Indonesia memilih pengobatan tradisional (jamu) sejak dahulu untuk swamedikasi karena biayanya terjangkau dan efektif. Salah satunya untuk mengobati tukak lambung dinilai lebih aman dibanding dengan obat sintesis. Tukak lambung terjadi karena adanya kelebihan asam dan pepsin yang dapat disebabkan oleh stress-related mucosal damage. Tepung garut dan kunyit baik secara empiris dan ilmiah masing-masing dikatakan mampu mengurangi tukak lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh gastroprotektor kombinasi tepung garut dan kunyit terhadap nilai indeks tukak lambung dan gambaran histopatologinya pada tikus putih galur Wistar model tukak lambung. Tikus dibagi ke dalam kelompok normal, kontrol tukak diberi etanol 96% dosis 1 ml/ 200 g/BB,kontrol positif sukralfat dosis 200 mg/kgBB, perlakuan I; II; III diberi tepung garut 200 mg/kgBB, kunyit 250 mg/kgBB,kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB. Perlakuan diberikan secara oral. Pengamatan dilakukan selama tujuh hari dan diikuti dengan puasa selama 24 jam pada hari ke delapan selain kelompok normal, semua kelompok diinduksi etanol 96% dengan dosis 1 ml/200gBB. Setelah satu jam, tikus dikorbankan dan lambungnya diambil. Pengujian antiulcer dihitung dengan indeks tukak lambung dan secara deskriptif dianalisis histopatologinya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pemberian dosis tunggal dan kombinasi menghasilkan indeks tukak berturut-turut 1,80; 1,47; 1,33 secara nyata lebih rendah dibandingkan kontrol negatif (4,42) dan rasio proteksi (%) pemberian kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB lebih tinggi dibandingkan kontrol positif. Gambaran histopatologi menunjukkan adanya perbaikan jaringan pada pemberian kunyit 250 mg/kgBB dan kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB.
Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol Sapto Yuliani; Mochammad Saiful Bachri; Vivi Sofia; Wahyu Widyaningsih; Dandy Annas Muttaqien; Galuh Rista Putri; Nadia Selvia; Sofina Rahmadita; Intan Dwi Rahmita
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.71871

Abstract

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gangguan motorik seperti bradikinesia, rigiditas, dan tremor yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.  Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin yang dapat dipicu oleh adanya stres oksidatif. Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin yang mempunyai aktivitas antioksidatif dan neuroprotektif yang potensial sehingga dapat mencegah gangguan neurodegeneratif karena stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak rimpang kunyit pada mencit model Parkinson yang diinduksi haloperidol. Ekstraksi rimpang kunyit dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 60 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing mendapat perlakukan sebagai berikut : Kelompok normal diberi CMC-Na per oral (p.o) dan NaCl fisiologis intraperitoneal (i.p), kelompok haloperidol diberi CMC -Na (p.o) dan larutan haloperidol i.p (1 mg/kg BB), kelompok levodopa diberi levodopa (p.o) dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 100 diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p , Kelompok ekstrak 200 diberi ekstrak kunyit dosis 200 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 400 diberi ekstrak kunyit dosis 400 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p. Pemberian CMC-Na, levodopa dan ekstrak kunyit diberikan selama 21 hari. Lima belas menit setelah pemberian perlakuan hari terakhir, semua hewan uji kecuali kelompok 1 diinjeksi haloperidol dosis 1 mg/kg BB secara i.p. Kemudian dilakukan uji batang, uji roda berputar, uji refleks geotaksis, uji refleks menghindari jurang dan uji kemampuan penciuman pada menit ke 5, 60, 120 dan 180. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian haloperidol dapat meningkatkan waktu katalepsi, meningkatkan jumlah jatuh dan mempercepat waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, meningkatkan waktu refleks menghindari jurang serta menurunkan kemampuan indera penciuman. Sedangkan pemberian ekstrak kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan waktu katalepsi, menurunkan jumlah jatuh dan memperlama waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, menurunkan lama waktu pada uji refleks menghindari jurang serta meningkatkan kemampuan indera penciuman jika dibandingkan dengan Haloperidol (P<0.05). Pemberian ekstrak 200 dan 400 mg/kg tidak berbeda bermakna (P>0,05) dengan pemberian levodopa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB memiliki aktivitas untuk mencegah terjadinya Parkinson pada mencit yang diberi haloperidol.
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS HIPERTENSI YANG DIBERI PAKAN LEMAK TINGGI Moch. Saiful Bachri; Wiki Yuli Anita; Sapto Yuliani; Wahyu Widyaningsih; Vivi Sofia; Daru Estiningsih
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v10i1.10407

Abstract

Daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) mengandung beberapa senyawa aktif, seperti alkaloid, saponin, tannin, terpenoid, steroid, glikosida, senyawa fenol, dan flavonoid yang diduga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam serum darah, sehingga dapat mencegah keadaan hipertrigliseridemia. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar trigliserida serum setelah pemberian ekstrak etanol daun jarak pagar (EEDJP) variasi dosis pada tikus hipertensi yang diinduksi dengan NaCl dan diberi pakan lemak tinggi. Penelitian eksperimental dengan pre-posttest control group design terhadap tikus jantan galur Wistar. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu  kelompok normal, kontrol (diinduksi NaCl dan diberi pakan  tinggi lemak), Captopril, Simvastatin, EEDJP dosis 1,8 g/KgBB, 2,7 g/KgBB, 4,05 g/KgBB. Analisis kadar trigliserida serum dengan metode GPO- PAP. Data dianalisis   dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, Homogenity of Variances, One-Way ANOVA, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney. Induksi NaCl dan pemberian pakan lemak tinggi dapat meningkatkan kadar trigliserida serum yang signifikan (p<0,050). Pemberian EEDJP dapat menurunkan kadar trigliserida serum yang signifikan (p<0,050) pada semua variasi dosis. Kesimpulannya EEDJP dapat menurunkan kadar trigliserida secara signifikan pada dosis 1,8 g/KgBB, 2,7 g/KgBB, 4,05 g/KgBB.