Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL TUNGGAL DAN KOMBINASI PADA PASIEN BPJS PENDERITA DIABETES MILLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT X Yuswantina, Richa; Dyahariesti, Niken
Media Farmasi Indonesia Vol. 13 No. 1 (2018): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.323 KB)

Abstract

ABSTRAK Diabetes millitus merupakan suatu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh masyarakat yang mana pengobatannya memerlukan obat antidiabetes oral dalam jangka waktu yang lama baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi. Lamanya pengobatan sejalan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan, sehingga perlu pemilihan obat yang tepat efektivitas dan harganya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari obat antidiabetes oral tunggal maupun kombinasi dengan biaya yang paling efektif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif melalui studi retrospektif dari rekam medis pasien rawat jalan dan administrasi. Sampel diambil secara non-random sampling dengan metode purposive sampling. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menghitung biaya medik langsung dan efektivitas terapi. Efektivitas terapi diukur berdasarkan hasil kadar gula darah mencapai target selama 2 bulan. Total biaya terendah berada pada antidiabetik oral (ADO ) tunggal adalah biguanid (Rp. 509.169,87 ) sedangkan untuk efektivitas yang paling besar pada biguanid (59,26 % ). Dengan nilai ACER biguanid Rp. 8.592,13. Pada penggunaan ADO kombinasi total biaya terendah pada glimepiride + metformin sebesarRp.274.185,24 dan efektivitas terbesar pada glimepiride + metformin (100 % ) , dengan nilai ACER Rp. 2.741,85. Terapi antidiabetik oral tunggal paling efektif adalah biguanida, dan terapi antidiabetik oral kombinsi paling cost efektif adalah glimepirid dan metformin.
Evaluasi Keefektifan Penggelolaan Obat di Rumah Sakit Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa
Media Farmasi Indonesia Vol. 14 No. 1 (2019): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.424 KB)

Abstract

Pengelolaan obat yang efektif sangat membantu peningkatan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan utama masyarakat. Kerenanya diperlukan pengelolaan obat yang efektif di semua tahap untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi efektivitas pengelolaan obat di RS X pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan data retrospektif. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahap seleksi 100% penggunaan obat sesuai dengan formularium. Pada tahap pengadaan menunjukkan dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya 103,65%, alokasi dana pengadaan obat 10,56%, kesesuaian pengadaan dengan kenyataan pakai 96,33%, frekuensi pengadaan obat pertahun <12 kali, frekuensi kesalahan faktur 0%, dan frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit adalah 0%. Pengelolaan obat pada pada tahap distribusi di dapatkan Turn over ratio sebesar 8,6 kali, tingkat ketersediaan obat 27,4 bulan, nilai obat yang kadaluarsa dan rusak yaitu 0,5%, stock mati yaitu 2,7%. Sedangakan pengelolaan obat pada pada tahap penggunaan: jumlah rata-rata obat tiap resep yaitu 3,11; obat generik yang diresepkan 41,80%, antibiotik yang diresepkan 10 %, injeksi yang diresepkan 3,9%.
Hubungan Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pengetahuan Penggunaan Antibiotik di Kelurahan Sidorejo Kidul Yuswantina, Richa Yuswantina; Dyahariesti, Niken Dyahariesti; Fitra Sari, Nur Laeli; Kurnia Sari, Emi Dyah
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.401 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v2i1.193

Abstract

Tingginya penggunaan antibiotik yang tidak  tepat menyebabkan terjadinya masalah resistensi antibiotik. Aspek pengetahuan merupakan faktor sosial kognitif yang mempengaruhi perilaku pada setiap individu, termasuk perilaku dalam penggunaan antibiotik. Pengetahuan sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan faktor usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Kelurahan Sidorejo Kidul terhadap penggunaan antibiotik berdasarkan tingkat pendidikan dan faktor usia. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Sidorejo Kidul sebanyak 100 responden yang dipilih secara proporsional sampling. Data tingkat pendidikan dan factor usia terhadap pengetahuan dalam penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan uji korelasi Chi Square. Hasil analisis diperoleh berdasarkan tingkat pendidikan nilai Asymtotic Significance  yang diperoleh adalah 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dalam penggunaan antibiotik. Pengujian SPSS berdasarkan faktor usia didapatkan nilai signifikan 0,018 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang sigifikan antara usia dengan tingkat pengetahuan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara tingkat pendidikan dan factor usia masyarakat Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tehadap pengetahuan dalam penggunaan antibiotic.Kata Kunci : Antibiotik, tingkat pengetahuan, faktor usiaThe high use of antibiotics leads to antibiotic resistance problem. Aspects of knowledge is a cognitive social factors that influence the behavior of each individual, including behavior in the use of antibiotics. Knowledge is greatly influenced by the age factor and level of education.This study aims to determine the correlation of education level  and the age factor in Sidorejo Kidul Village Tingkir District Salatiga on knowledge in the use of antibiotics.This research method is analytic survey with cross sectional approach. Samples were Sidorejo Kidul Villager 100 respondents selected by proportional sampling. Data on the education level of knowledge in the use of antibiotics were analyzed using Chi Square correlation test.The results obtained for the level education by analysis of Asymtotic Significance value of 0.000 or less than 0.05, which means there was a significant correlation between level of education and knowledge in the use of antibiotics. Testing using spss for the age factor obtained a significant value of 0.018 <0.05, which meant there was a significant correlation between age and level of knowledge. From these results it can be concluded that there is a correlation between the level of public education and the age factor of Sidorejo Kidul Villager Tingkir District Salatiga on knowledge in the use of antibiotics.Keywords : Antibiotics, level education, age factor, knowledge
Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan Obat Di RSUD Pandan Arang Boyolali Candra Dewi, I Gusti Agung Ayu Adi; Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.817 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v3i1.592

Abstract

Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu manajemen rumah sakit yang penting terutama pada tahap perencanaan dan pengadaan. Ketidakefektifan dan ketidakefisienannya dapat berdampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan  dan efisiensi pengelolaan obat pada tahap perencanaan dan pengadaan di Instalasi Farmasi RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif dimana pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian diketahui, pada tahap perencanaan berdasarkan indikator persentase dana 101,6%, penyimpangan perencanaan 140%, pada tahap pengadaan berdasarkan indikator persentase alokasi dana pengadaan obat 33,35%, frekuensi pengadaan tiap item obat tergolong dalam frekuensi rendah (<12x/tahun) sebanyak 124 dan frekuensi sedang (12-24x/tahun) sebanyak 11 item obat, frekuensi kesalahan faktur 0%, frekuensi tertundanya pembayaran 0%. Pengelolaan obat pada tahap perencanaan sudah efisien pada indikator persentase dana dan kurang efektif pada indikator penyimpangan perencanaan, sedangkan pengelolaan obat pada tahap pengadaan yang kurang efektif pada indikator pengadaan tiap item obat, sudah efisien pada indikator alokasi dana pengadaan obat dan sudah efektif pada indikator frekuensi kesalahan faktur serta frekuensi tertundanya pembayaran.Kata kunci: Perencanaan, Pengadaan, Instalasi Farmasi Rumah Sakit. 
Analisis Pengetahuan Dagusibu Obat Pada Ibu PKK Lingkungan Panjang Kidul, Kabupaten Semarang Dyahariesti, Niken; Mufidah, Arlista Alimatul
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.595 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i1.1552

Abstract

Pengobatan sendiri telah banyak dilakukan masyarakat namun dengan pengetahuan obat yang masih kurang. Dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, dan buang) obat adalah program yang dicanangkan IAI guna mendukung Gerakan Keluarga Sadar Obat dengan tujuan mencerdaskan masyarakat mengenai obat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan Dagusibu obat pada Ibu PKK di Lingkungan Panjang Kidul, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang serta mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan faktor umur, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan pendekatan secara prospektif. Subjek penelitian sebanyak 72 Responden dipilih menggunakan quota sampling dengan instrumen penelitian kuesioner. Persentase pengetahuan dapatkan 72%, gunakan 61%, simpan 55% dan buang 50% dengan tingkat pengetahuan secara umum sebesar 59%. Hasil uji chi square pengetahuan dengan umur 0,013, pendidikan 0,000 dan pekerjaan 0,084. Tingkat pengetahuan berada pada tingkat kurang. Pendidikan dan umur berhubungan dengan pengetahuan, sedangkan pekerjaan tidak berhubungan. Perlu adanya penyuluhan dan edukasi lebih lanjut terkait Dagusibu obat untuk meningkatkan pengetahuan
Edukasi Diare Pada Anak Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa; Wijayanti, Fiki
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.053 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.759

Abstract

Diarrhea is a state of urination with a diluted consistency and frequency more three times a day and is a symptom of a particular disease or other disorder. Diarrhea can affect all ages from toddlers to the elderly. The case of diarrhea in a toddler or child is more dangerous if not treated immediately. Lerep village is one of the villages that is the majority of children, which is the local wisdom of lerep village many children who play outside and also snack haphazardly. The purpose of this activity is to improve the understanding of lerep villagers about diarrhea in children. The method used starts the pretest stage, the educational process and the postest. This activity was attended by 27 housewives. The implementation of this activity is carried out with youtube media that is broadcast live. Measure the success of this activity by comparing the results of the pretest and postest values. The result of this activity is obtained that the postest value is better than the pretest value. Thus it can be concluded that the absence of this activity can increase the knowledge of lerep villagers to the knowledge of diarrhea in children.AbstrakDiare merupakan suatu keadaan buang air dengan konsistensi encer dan frekuensi yang lebih tiga kali sehari dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare dapat menjangkit semua usia dari balita sampai lansia. Kejadiaan diare pada balita atau anak lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang mayoritas anak-anak, dimana merupakan kearifan lokal dari desa Lerep banyak anak-anak yang bermain diluar dan juga jajan sembarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Lerep tentang diare pada anak. Metode yang digunakan dimulai tahap pretest , proses edukasi dan postest. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 27 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan media youtube yang disiarkan secara langsung. Pengukuran keberhasilan kegiatan ini dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan postest. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa nilai postest lebih bagus dibandingkan nilai pretest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lerep terhadap pengetahuan diare pada anak.
Pencegahan Resistensi Antibiotik Kolaborasi dengan Siswa Kesehatan di Kabupaten Semarang Dyahariesti, Niken; Richa Yuswantina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2714

Abstract

The resistance to antibiotics poses a serious problem, especially due to their misuse in society, which is a major contributor to antibiotic resistance. As antibiotic resistance escalates, the discovery of new drugs to combat resistant bacteria must increase as well. However, the rate of newdrug discovery does not directly correlate with the surge in antibiotic resistance. Given the significance of this issue, immediate measures to combat antibiotic resistance by engaging the community, especially those competent in the healthcare field, are crucial. Collaboration with health students is expected to enhance public trust and adherence to proper antibiotic use. Health students from SMK Islam Sudirman in Semarang Regency and SMK Tunas Bangsa in Semarang Regency, totaling 70 students, have joined forces. The success indicator for this program lies in the increased understanding of antibiotic resistance among students, demonstrated by a noticeable improvement in pre-test and post-test scores. The enthusiasm of health students regarding antibiotics is evident in the multitude of questions they ask. These questions often relate to occurrences in their surroundings, indicating their concern for antibiotic resistance in their environment. This collaboration aims for students to serve as an extension in preventing the widespread issue of antibiotic resistance.   ABSTRAK                 Resistensi merupakan masalah yang serius terutama untuk penggunaan antibiotik. Penggunaan yang salah  dimasyarakat merupakan pemicu utama dalam kejadian resistensi antibiotik. Semakin meningkatnya resistensi antibiotik, maka harus diimbangi juga penemuan obat baru untuk bakteri yang mengalami resistensi, tetapi dalam rangka penemuan obat baru tidak  berbanding lurus dengan pelonjakan resistensi antibiotik. Pentingnya masalah ini maka harus segera diadakan tindakan penanggulangan resistensi antibiotik dengan merangkul masyarakat khususnya yang kompeten di bidang kesehatan. Kolaborasi dengan siswa kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk lebih patuh dalam menggunakan antibiotik. Siswa kesehatan yang berkolaborasi adalah SMK Islam Sudirman Kabupaten Semarang dan SMK Tunas Bangsa Kabupaten Semarang dengan jumlah 70 siswa. Indikator keberhasilan program ini adalah tingkat pemahaman siswa terkait resistensi antibiotik meningkat, hal ini ditunjukkan dengan nilai pretest dan postes yang mengalami  peningkatan. Antusias siswa kesehatan  terkait antibiotik sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan  yang ditanyakan. Pertanyaan yang ditanyakan merupakan kejadian yang terjadi disekitar mereka, hal ini menandakan bahwa mereka peduli dengan lingkungan sekitar mereka terkait resistensi antibiotik. Dari hasil kolaborasi ini diharapkan para siswa dapat sebagai perpanjangan tangan untuk mencegah resistensi antibiotik  semakin luas.  
TANGGAP REPARASI (DIARE TANPA DEHIDRASI) PADA ANAK DI DESA CANDIREJO, KABUPATEN SEMARANG Dyahariesti, Niken; yuswantina, Richa; Lestari, Ita Puji
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24112

Abstract

ABSTRAK                                                                            Diare merupakan suatu kondisi saat gerak peristaltik usus lebih  cepat dari biasanya sehingga pembuangan air besar lebih encer dan frekuensi lebih banyak.  Penyebab diare bermacam-macam seperti bakteri, keracunan makanan, infeksi ataupun stress.  Diare pada anak sangat sering terjadi dan harus  segera ditangani agar  tidak terjadi dehidrasi.  Ibu rumah tangga sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan anggota keluarga harus paham tentang penanganan diare.  Desa Candirejo merupakan desa padat penduduk dimana masih banyak anak-anak bermain di tempat terbuka serta benyak berlalu lalang penjual makanan yang berwarna warni di sekitar sekolah.  Makanan yang kurang terjaga kebersihannya dan  kontak langsung dengan sesuatu yang tidak terjamin higienitasnya  dapat menjadi penyebab diare.  Kegiatan ini dilakukan kepada 18 ibu rumah tangga di desa Candirejo Ungaran. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga tentang bahaya diare pada anak. Pelaksanaan   kegiatan di puskesmas pembantu desa Candirejo dimulai dari pretest, penyuluhan dan postest.  Materi yang disampaikan terkait pengetahuan tentang diare, pengobatan dan pencegahan diare. Di dapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan tentang diare dilihat dari nilai pretest rata-rata 52,63 sedangkan nilai postest rata-rata 82,37. Kegiatan ini berjalan lancar dan warga terlihat antusias  dengan materi yang disampaikan. Banyak pertanyaan yang disampaikan yang berhubungan dengan kejadian disekitar mereka. Kata kunci:  edukasi, diare, dehidrasi, anak ABSTRACTDiarrhoea is a condition in which the peristalsis of the intestines is faster than usual, resulting in more frequent and watery bowel movements.  There are many causes of diarrhoea such as bacteria, food poisoning, infection or stress.  Diarrhoea in children is very common and must be treated immediately to prevent dehydration.  Housewives are at the forefront of maintaining the health of family members and must understand how to handle diarrhoea.  Candirejo Village is a densely populated village where many children play in the open and there are many colourful food vendors around the school.  Food that lacks hygiene and direct contact with something that is not guaranteed hygiene can cause diarrhoea.  This activity was conducted to 18 housewives in Candirejo village, Ungaran. The purpose of this activity is to provide education to housewives about the dangers of diarrhoea in children. The implementation of activities at the Candirejo village auxiliary health centre starts from pretest, counselling and posttest.  The material presented was related to knowledge about diarrhoea, treatment and prevention of diarrhoea. The results showed an increase in knowledge about diarrhoea as seen from the average pretest score of 52.63 while the average posttest score was 82.37. This activity went smoothly and the residents seemed enthusiastic about the material presented. Many questions were asked related to events around them. Keywords: education, diarrhoea, dehydration, children
Edukasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika pada Remaja Wahyuni, Arifah Sri; Wikantyasning, Erindyah Retno; Nurwaini, Setyo; Ramarohasina, Mika Notahiana; Da’i, Muhammad; Dyahariesti, Niken; Abdellah, Yousra Nait El Haj; Ratsimandresy, Neciah Fahombiazana; Zahidah, Fairus; Yuniasti, Lainisah Purna
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.14393

Abstract

PkM merupakan kegiatan terjun ke masyarakat terkait permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.   Penyalahgunaan narkotika yang semakin merajarela sebanyak 90% adalah remaja. Remaja memiliki peran penting dalam masa depan suatu bangsa dan negara, sebagai generasi penerus yang akan mengambil alih kepemimpinan, meneruskan tradisi, dan menghadapi tantangan di masa depan. Usia remaja adalah usia yang masih labil dalam melakukan sesuatu yang baru dengan mencoba-coba. Kegiatan ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Denpasar yang diikuti oleh 240 siswa. Kegiatan diawali dengan pretest, edukasi tentang narkotika dan postest. Edukasi dilakukan dengan pemaparan materi dan video serta diskusi.  Dari hasil pretest  didapatkan sangat baik 0%, baik 0%, cukup 23%, dan kurang 77%; sedangkan hasil  postest didapatkan sangat baik   16%, baik 11%, cukup  49%, dan kurang 24%. Dapat dilihat adanya peningkatan tingkat pengetahuan siswa tentang narkotika. Dari hasil evaluasi yang diberikan didapatkan tingkat pengetahuan siswa masih  kurang di aspek  macam-macam narkotika, hal-hal yang dapat menyebabkan ketergantungan narkotika, dan efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan  narkotika. Dengan adanya hasil ini maka perlu perhatian khusus dari berbagai pihak untuk secara berkala melakukan pendampingan kepada siswa tentang dampak dari penyalahgunaan narkotika. Tingkat pengetahuan siswa tentang narkotika yang tinggi dapat membantu pencegahan penyalahgunaan narkotika terutama di lingkungan terdekat mereka.
Optimasi Formula Pasta Gigi Kombinasi Ekstrak Rimpang Temu Kunci dan Sereh dengan CMC-Na dan Carbomer sebagai Bahan Pengikat Menggunakan Metode Simplex Lattice Design Hati, Anita Kumala; Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 11, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v11i1.2317

Abstract

Comercial toothpaste contain fluoride to prevent dental caries. The usage of fluoride in large quantities may cause irreversible enamel fluorosis, brittle bones, brittle teeth, premature aging, spontaneous abortion, and carcinogenic. Objective this experiment is knowing the extract concentration of finger roots and lemongrass which is equivalent to positive control and then performed optimization of toothpaste preparation formula with different concentrations of CMC-Na and carbomer with pH and viscosity parameters using the Simple Lattice Design method. The antibacterial test of lemongrass extract, finger roots and its combination with a concentration of 5% against Streptococcus mutans bacteria, showed the average diameter of the largest clear zone: finger roots extract was 11.167±0.288mm; combination of lemongrass extract:finger roots extract (1:2) was 10.83±0.288mm; combination of lemongrass extract: finger roots (2:1) was 10,067±1,006mm; lemongrass extract was 9.33±0.751mm; The combination of lemongrass extract:finger roots extract (1:1) was 9,133±0,321mm.. Post Hoc test results shows comparable to positive controls were 5% finger roots extracts, combination of lemongrass:finger roots 1:2 combination, and 2:1 combination. The optimum formula was obtained using the SLD method with a combination of 0.900% CMC-Na and 1,100% carbomer as a binding agent. The optimum pH formula of toothpaste was 7,613±0,076 and Viscosity 2,43,104cps±2571,640. The paired t-test pH obtained p-value 0.222 and the viscosity obtained p-value 0.934. The experimental results were not significantly different from the results predicted by the software simply latex design. The 5% finger roots extract can be developed into an herbal toothpaste with binding agent CMC-Na and a carbomer ratio of 0,9:1,1.