Petrus Subardjo
Oceanography Department, Faculty Of Fiseheries And Marine Science, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH Kampus UNDIP Tembalang Semarang 50275, Indonesia

Published : 90 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAH Hariadi, Ardian; Satriadi, Alfi; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.584 KB)

Abstract

Sungai Tayu berada di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Sungai Tayu merupakan sungai terbesar yang melintasi Kecamatan Tayu. Setiap tahunnya daerah sekitar muara terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Tayu. Sedimentasi yang terus menerus di daerah muara sungai dapat menyebabkan pendangkalan serta penutupan di mulut sungai. Sedimentasi yang semakin tinggi juga berpotensi mengurangi kapasitas tampung sungai. Sehubungan dengan kondisi yang terjadi di muara Sungai Tayu, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai laju sedimentasi dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-17 Januari 2016. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi sampel sedimen dan data debit sungai. Sedangkan untuk data sekunder meliputi data pasang surut dan peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Tayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penentuan lokasi pengambilan data debit sungai dan sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Sediment trap diletakan di 7 titik lokasi. Pengukuran arus sungai menggunakan bola duga. Pengolahan data yakni pasang surut dengan metode Admiralty, analisis laju sedimentasi dan penamaan sedimen dengan metode Buchanan dan Holme Mc Intyre. Berdasarkan hasil penelitian di muara Sungai Tayu diketahui nilai rata-rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar 199,959 gr/m2/hari sampai 446,932 gr/m2/hari dengan nilai debit sungai berkisar 4,33 m3/detik sampai 7,69 m3/detik.  Pasang surut di perairan muara Sungai Tayu mempunyai nilai Formzahl sebesar 2,78 yang merupakan tipe pasang surut campuran condong ke harian tunggal.
ANALISA SPASIAL KERENTANAN BENCANA TSUNAMI DI KABUPATEN DAN KOTA PESISIR PROVINSI SUMATERA BARAT Gersanandi, Gersanandi; Subardjo, Petrus; DS, Agus Anugroho
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1769.462 KB)

Abstract

Abstrak Perairan barat Sumatera memiliki kondisi tektonik aktif, karena merupakan bagian dari pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia yang dicirikan oleh kegempaan aktif. Hal ini merupakan potensi bencana (hazard) bagi Provinsi Sumatera Barat. Bahaya tsunami ini akan diperburuk dengan keadaan Kota dan Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat yang landai atau rendah dan memiliki tingkat kepadatan pemukiman, kepadatan penduduk dan aktivitas perekonomian yang cukup tinggi. Penentuan kerentanan tsunami menggunakan metode weighted overlay dengan sistem pembobotan dan skoring. Ada empat variabel tersebut adalah variabel kerentanan lingkungan, terdiri dari parameter ketinggian, jarak dari garis pantai dan penggunaan lahan, parameter kepadatan bangunan sebagai penyusun variabel fisik, parameter kepadatan penduduk sebagai penyusun variabel kerentanan sosial dan data PDRB Sumatera Barat sebagai penyusun vaiabel kerentanan ekonomi. Analisis spasial menggunakan software ArcGIS 9.3. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peta kerentanan wilayah terhadap tsunami di Kota atau Kabupaten pesisir Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 3 kelas, antara lain kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang dan kelas kerentanan ringan. Dari hasil overlay peta kerentanan masing-masing parameter dan variabel yang berpengaruh terhadap tsunami dapat diketahui bahwa Kota atau Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat memiliki kerentanan yang cukup tinggi terhadap tsunami, sesuai karakteristik dari wilayah yang merupakan hasil dari analisa spasial kerentanan berdasarkan parameter-parameter dan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap bencana tsunami.
Luas Area Genangan Banjir Pasang Pada Kawasan Pemukiman di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak – Provinsi Jawa Tengah Nurdiansyah, Ryan; Subardjo, Petrus; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3099.045 KB)

Abstract

Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak merupakan daerah yang sering terjadi banjir pasang pada kawasan pemukiman. Banjir pasang menggenangi daerah-daerah yang mempunyai ketinggian daratan sejajar dengan muka air laut atau lebih rendah dengan muka air laut. Salah satu daerah yang sering terjadinya banjir pasang adalah DesaSriwulan, Desa purwosari, Desa Sidogemah, Desa Tugu, Desa Surodadi, Desa Gemulak, Desa Bedono dan Desa Timbul Sloko. Hal ini diduga karena disebabkan karena terjadinya pasang surut tinggi tertinggi atau HHWL (High Highest Water Level) di wilayah tersebut, sehingga diperlukan suatu tindakan untuk menanggulangi maupun mengurangi dampak yang ditimbukan oleh hal tersebut.            Tujuan penelitian ini adalah mengetahuii kenaikan pasang surut  tinggi tertinggi dari setiap tahunya dari data nilai HHWL tertinggi setiap bulannya dalam satu tahun dengan pengolahan data menggunakan metode admiralty dari tahun 2004-2013 serta tipe pasang surut di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dan Melakukan pemetaan luas area genangan dan luas kawasan pemukiman pada area genangan banjir pasang di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat eksploratif yaitu  bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi secara lokal dan hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk waktu dan tempat yang berbeda. Selain itu perlu diketahui faktor-faktor penyebab banjir pasang di wilayah tersebut. Data utama yang dibutuhkan adalah data pasang surut, Digital Elevation Model (DEM), titik verifikasi banjir pasang pada kawasan pemukiman,peta tata guna lahan Kabupaten Demak tahun 2008 dan peta rupabumi tahun 2001. Berdasarkan hasil dari penelitian ini diketahui bahwa luas genangan banjir pasang yang terjadi di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada tahun 2013 adalah 1.938, 42 ha dan luas kawasan pemukiman pada area genangan sebesar 140,05 ha.Laju kenaikan Pasang surut tinggi tertinggi (HHWL) High highest Water Level dari tahun 2004 sampai tahun 2013 adalah  sebesar 13.63 dan nilai HHWL tertinggi yang digunakan untuk membuat genangan banjir pasang dalam penelitian ini adalah bulan desember tahun 2013 sebesar 235.09 cm. Sedangkan Tipe pasang surut yang ada perairan Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak adalah campuran condong harian tunggal. Dengan nilai F (Bilangan Formhzal) sebesar 2,99 cm.
Studi Pola Sebaran Sedimen Dasar Akibat Arus Sepanjang Pantai di Sekitar Pemecah Gelombang Pantai Kuta Bali Saputra, Hermawan; Subardjo, Petrus; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.691 KB)

Abstract

Abstrak            Pantai Kuta mengalami erosi yang cukup besar setiap tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan cara membangunan pemecah gelombang sejumlah tiga unit dan melakukan aktifitas pengisian pasir (beachfilling). Namun hal tersebut belum bisa mengatasi erosi yang terjadi, sehingga diperlukan adanya analisa tentang pola sebaran sedimen dasar sebagai langkah awal mengetahui penyebab erosi yang terjadi selama ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran sebaran sedimen dasar dan arus sepanjang pantai yang menjadi penyebab utama terjadinya erosi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif bersifat eksploratif sedangkan teknik pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive. Berdasarkan hasil penelitian  kecepatan arus sepanjang pantai  di sekitar pemecah gelombang Pantai Kuta Bali rata – rata sebesar 1.2676 m/det  dengan  kisaran kecepatan maksimal yaitu sebesar 1.6645 m/det dan minimal sebesar 0.9293 m/det dengan arah yaitu dari Barat Daya sedangkan  hasil analisa butiran sedimen menunjukan bahwa sedimen dengan jenis kerikil terdapat pada sisi  timur laut pemecah gelombang, jenis pasir berada pada sisi selatan pemecah gelombang, dan jenis pasir kerikilan berada  pada sisi paling selatan dari pemecah gelombang. 
STUDI POLA TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN KOTA TEGAL Huda, Ahmad Nur; Dwi Suryoputro, Agus Anugroho; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.943 KB)

Abstract

Gelombang merupakan salah satu aspek oseanografi yang penting dalam merencanakan suatu bangunan pantai, penentuan tata letak (layout) pelabuhan, alur pelayaran, dan pengelolaan lingkungan laut. Gelombang menuju pantai akan mengalami transformasiyangberperanterhadap perubahantinggidanarahgelombangsertadistribusienergigelombang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi gelombang berupa efek pendangkalan, refraksi, dandifraksi di Perairan Kota Tegal. Penelitian ini dilaksanakan pada tangga l6 – 9Oktober 2013 di Kota Tegal. Data yang digunakan adalah data tinggi, periode gelombang, angin dan data batimetri.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Peramalan gelombang tiap musim diperoleh dari data angin dengan menggunakan metode SMB, sedangkan model transformasi gelombang menggunakan software CMS-Wave.Gelombang di Perairan Kota Tegal memiliki tipe gelombang laut transisi dengan tinggi gelombang signifikan 0,19meter dan periode gelombang signifikan1,71detik. Gelombang menjalar dari laut dalam menuju daratan mengalami transformasi. Refraksi terjadi pada seluruh skenario musim karena pengaruh perubahan kedalaman laut, gelombang dari laut dalam mengalami pembelokan ketika memasuki perairan dangkal dan berubah tegak lurus dengan kontur dasar laut. Difraksi terjadi ketika gelombang bertemu rintangan berupa jetty dan dibelokkan disekitar ujung rintangan. Efek pendangkalan terlihat pada skenario musim timur ketika arah datang gelombang berasal dari timur laut. Gelombang bertambah tinggi kemudian menurun lagi ketika kedalaman bertambah.
Penentuan Daerah Reklamasi dilihat dari Genangan Rob Akibat Pengaruh Pasang Surut di Jakarta Utara Yulianto, Veri; Subardjo, Petrus; Rochaddi, Baskoro
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.936 KB)

Abstract

Kota Jakarta Utara merupakan daerah yang strategis dimana terdapat beberapa sarana transportasi umum dan wilayah industri besar namun sangat disayangkan sekali daerah strategis tersebut sangat rentan sekali terjadi banjir rob akibat pengaruh pasang air laut karena wilayah Jakarta Utara yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui luasan wilayah yang tergenang akibat pengaruh pasang surut dan tinggi perencanaan reklamasi pada bulan Desember 2013 dan mengetahui tinggi perencanaan reklamasi pada tahun 2024 yang dilihat dari pasang air laut ditambah faktor kenaikan muka air laut dan penurunan tanah di Jakarta Utara. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengukuran lapangan dan analisis data menggunakan Spatial Analys Tools dan teknik Overlay. Hasil yang didapatkan adalah nilai pasang surut air laut tertinggi di Jakarta Utara pada bulan Desember 2013 168 cm,  mengakibatkan terjadinya genangan rob di 36 titik yang tersebar di 6 kecamatan yaitu, Kecamatan Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading dan Cilincing di Jakarta Utara, dengan ketinggian genangan berkisar antara 22-52 cm dengan luas daerah sebesar 463.24 ha.Kenaikan muka air laut (Sea Level Rise) sebesar 0.708 cm/th dan  penurunan permukaan tanah (land subsidence) sebesar 4 - 14.3 cm/th yang mempunyai andil dalam perluasan genangan rob.  Perencanaan reklamasi yang dilakukan adalah dengan melakukan peninggian wilayah  yang tergenang sebesar 4.4-10.4 cm setelah ditambahkan nilai aman tanah sebanyak 20% diatas tinggi genangan pada tahun 2013, sedangkan tinggi perencanaan reklamasi pada tahun 2024 dengan HHWL (High Highest Water Level) mencapai 178.08 cm menyebabkan tinggi reklamasi di Kec. Penjaringan dan Tanjung Priok sebesar 264.31 cm, Kec Pademangan dan Koja sebesar 233.11 cm dan Kec Kelapa Gading dan Cilincing masing-masing  sebesar140.71 cm dan 171.91 cm. Reklamasi yang dilakukan di Jakarta Utara pada tahun 2024 dengan melihat pasang air laut yang mencapai ketinggian 178.08 cm yaitu sampai dengan elevasi ketinggian tanah 2 meter dan penurunan tanah sebesar 14.3 cm/th. Daerah dengan topografi paling rendah dan penurunan muka tanah paling besar mengakibatkan reklamasi yang dihasilkan semakin tinggi, agar dapat mencegah terjadinya genangan pada saat pasang air laut.
LAJU SEDIMEN MENGGUNAKAN METODE ISOTOP 210Pb DI MUARA JUNGKAT PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Sa’adah, Nailis; Subardjo, Petrus; Atmodjo, Warsito; Ismail, M. Furqon Aziz
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.203 KB)

Abstract

Studi laju sedimen menggunakan isotop 210Pb di Muara Jungkat Pontianak merupakan salah satu teknik pengukuran laju sedimen yang mampu mendeteksi besarnya laju sedimen selama beberapa tahun yang lalu. Muara Jungkat terletak di Pontianak, Kalimantan Barat merupakan muara dari Sungai Kapuas Kecil yang berfungsi sebagai sarana transportasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan laju sedimen di Muara Jungkat Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisa secara kuantitatif. Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada 28 April – 4 Mei 2014 dengan metode coring. Analisa ukuran butir sedimen dilakukan di Laboratorium Geologi Laut P2O-LIPI. Analisa isotop 210Pb dilakukan dengan Alpha Spektrometer di BATAN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata laju sedimen di Muara Jungkat sebesar 2,1093 cm/tahun dan di Sungai Kapuas Kecil sebesar 1,1747 cm/tahun. Laju sedimen di Muara Jungkat lebih besar daripada di Sungai Kapuas Kecil. 
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK Utami, Widya Sari; Subardjo, Petrus; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak memiliki topografi pantai yang landai, elevasi rendah, dan penggunaan lahan yang kompleks sehingga rentan mengalami dampak kenaikan muka air laut. Salah satu indikasi dari meningkatnya muka air laut adalah garis pantai yang semakin naik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar kenaikan muka air laut berdasarkan analisis data pasang surut tahun 2011-2016 dan memprediksi perubahan garis pantai akibat kenaikan muka air laut berupa panjang garis pantai dan luas area tergenang pada tahun 2016, 2021 dan 2026. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat studi kasus. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membangun model spasial sesuai dengan kondisi sebenarnya. Teknologi penginderaan jauh digunakan untuk memonitor perubahan garis pantai di wilayah pesisir. Data yang digunakan adalah data pasang surut, data titik tinggi tahun 2006, peta rupabumi indonesia tahun 2011, citra satelit landsat 8 tahun 2016. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa laju kenaikan muka air laut yang terjadi di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak 8,294 cm/tahun. Perubahan garis pantai yang terjadi akibat kenaikan muka air laut di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak berupa panjang garis pantai pada tahun 2016 yaitu 32,138 km, tahun 2021 yaitu 18,185 km, dan tahun 2026 yaitu 21,848 km. Luas area yang tergenang pada tahun 2016-2021 seluas 1970,064 ha dan pada tahun 2016-2026 luas area yang tergenang seluas 2951,127 ha. 
DAMPAK KENAIKAN MUKA LAUT TERHADAP GENANGAN ROB DI KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA Ramadhan, Pratiwi; Widada, Sugeng; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jakarta berada di kawasan yang tersusun oleh endapan alluvial sehingga terjadi penurunan muka tanah akibat proses diagenesa dan eksploitasi air tanah yang berlebihan, di lain pihak terjadi kenaikan muka air laut sehingga membuat Jakarta rawan akan bencana banjir rob (tidal flood). Banjir air pasang merupakan suatu kejadian yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut secara global. Adanya pasang naik dan pasang surut akan mempengaruhi kondisi genangan yang terjadi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui distribusi banjir genangan (rob) yang diakibatkan oleh kenaikan muka air laut di wilayah Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Analisis harmonik pasang surut dilakukan menggunakan metode admiralty untuk mendapatkan konstanta harmonik pasang surut yang meliputi Amplitudo, M2, S2, K1, O1, N2, K2, P1, M4, MS4. Pendekatan Digital Elevation Model (DEM) dilakukan untuk menggambarkan kondisi topografi Jakarta saat ini. Luasan genangan yang terjadi pada bulan Mei tahun 2014 dengan nilai MSL sebesar 1,433 m adalah sebesar 6,672 km2, dengan rincian luas genangan di Kelurahan Ancol sebesar 5,023 km2 dan pada Kelurahan Pademangan Barat sebesar 1,649 km2.
KAJIAN BATIMETRI UNTUK PENENTUAN ALUR PELAYARAN DI PELABUHAN TELUK SABANG, SABANG, NANGROE ACEH DARUSSALAM Syaputri, Melisa Dwi; Setiyono, Heryoso; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.586 KB)

Abstract

Pelabuhan Teluk Sabang berada di Pulau Weh yang merupakan pulau terluar Indonesia dan berada di Selat Malaka. Pada tahun 2009 pemerintah Sabang bersama BPKS membangun dermaga baru multipurpose berstandar internasional untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas di Sabang. Sarana dan prasarana perlu dikembangkan salah satunya adalah alur pelayaran kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui batimetri Perairan Teluk Sabang dan pasang surut untuk digunakan sebagai penentuan alur pelayaran yang aman di Pelabuhan Teluk Sabang. Penelitian ini menggunakan data operasi dan survei Dinas Hidro-Oseanografi di Perairan Teluk Sabang pada tanggal 19 April sampai 21 Mei 2011. Data batimetri dikoreksi menggunakan software Hydropro 2.3. Analisa harmonik pasang surut menggunakan metode Admiralty. Hasil penelitian menunjukan Perairan Teluk Sabang memiliki kedalaman perairan antara -0,5 meter sampai - 152 meter di bawah permukaan laut. Perairan Teluk Sabang memiliki tipe pasang surut harian ganda, dimana nilai MSL 271 cm, HHWL 369 cm, LLWL 158 cm, dan Z0 176 cm. Alur pelayaran menuju dermaga Badan Pegusaha Kawasan Sabang (BPKS) memiliki lebar 100 m dengan kedalaman 9 meter, sedangkan lebar alur pelayaran menuju dermaga baru 215 meter dengan kedalaman 11.9 meter. Alur pelayaran menuju dermaga BPKS memiliki rute satu arah sedangkan menuju dermaga baru memiliki alur pelayaran dua arah. Pelabuhan Teluk Sabang dapat menampung kapal hingga bobot 30.000 ton.
Co-Authors Abdillah Ranadipura Aditya Gilang Saraswata Agus A.D. Suryo Putro Agus A.D. Suryoputro Agus ADS Agustiadi, Teguh Ahmad Nur Huda Ajie Rahmat Budiwicaksono Alfi Satriadi Ali Djunaedi Aminuyati Andhika Kurniawan Andhika Kurniawan Andika Nugraha Pradana Andita Agung Anindya Wirasatriya Anisa Nabila Apriliawan Setiya Ramadhany Apriliawan Setiya Ramadhany Aris Ismanto Azis Rifai Baskoro Rochaddi Bima Andriantama Bintang Yosua Cristian M. Chandra Sinambela Chiquita Tri Rezki Daniel Giovanni Sihotang Dayinta Andayani Denny Nugroho Denny Nugroho Sugianto Dinda Ayu Octaviana Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Elis Indrayanti Erni Kusumastuti Erni Kusumastuti, Erni Ezikri Yasra Ezikri Yasra Fadhli, Ramdhani Fajri Fajri Fajri Fajri Fauzia Farida Fitroh, Indah Syahiddah Franto Novico Gentur Handoyo Gersanandi Gersanandi Hanifah, Anne Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi, Ardian Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Haryadi Haryadi Hastuti Hastuti Hebron Yustiabel Hebron Yustiabel, Hebron Heriyoso Setiyono Heriyoso Setyono Hermawan Saputra Heryoso Setiyono Ibnu Praktikto Ibnu Pratikno Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Ichwan Dwi Saputra Ilham Aulia Nur Fuady, Ilham Aulia Indra Budi Prasetyawan Irfan Lazuardi Irwan Hidayatullah, Irwan Irwani Irwani Irwani Irwani Jannisa Raska Jarot Marwoto Jasmine Khairani Zainal Jasmine Khairani Zainal Julia Pernando Manalu Karlina Putri Diani Kokoh Dwiyan Kunarso Kunarso Larosa Nurfikri Gamellia Leon Rich Ginting Lilik Maslukah M. Furqon Aziz Ismail M. Taufan Qoriadi Melisa Dwi Syaputri, Melisa Dwi Metrio Swandiko Muh Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Sulaiman Muhammad Yafi Arfa Muhammad Zainuri Munasik Munasik Muslim Muslim Muslim Muslim Natalia Jelita Tarigan Nawanto Budi Sukoco Nawanto Budi Sukoco Nugroho Agus D Nunut Parasian Siregar Nur Ismu Hidayat Nur Kholik Kurniana Putra Nuriyati Nuriyati Pratiwi Ramadhan Purwanto Purwanto Putra Charisma Chryssa Sitompul Raden Ario Rahmat Hidayat Rifky Saputra Rikha Widiaratih Rina Shofiana Rizky Aditya Robin Sirait Rudhi Pribadi Ryan Nurdiansyah S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sa’adah, Nailis Sabilu, Kadir Safwan, Mohammad Arif Setyiono, Heryoso Siddhi Saputra Siddhi Saputro Siddhi Saputro Sigit Purnomo Siti Zulaykha Sofia Alma Aeda Sondy Sunaryo Sri Yulina Wulandari Sugeng Widada Surya Nugraha Syaiful Syafiq Muhammad Aziz Syakinah Maghfirah Ayu Tarigan, Natalia Jelita Togi Persada Tarigan, Togi Persada Trenggono, Mukti Vemilarisa Kusumadewi Veri Yulianto Veri Yulianto Wahyu Aditya Nugraha Wahyu Aditya Nugraha Warsito Atmodjo Wibawa, Davis Pramayuda Widodo Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Willy Martahi Sihotang Yeremia Sudibyo Yoga Yuniadi Yulius Yulius Zulkifli Aziz Zulkifli Aziz