Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kosentrasi Pupuk Organik Cair Lemna (Lemna minor) yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Mikroalga Chlorella vulgaris Indriana, Nova; Iba, Wa; Idris, Muhammad; Ruslaini, Ruslaini; Abidin, La Ode Baytul; Aslan, La Ode Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.631 KB) | DOI: 10.33772/jma.v5i1.11754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair lemna (POC L) yang terbaik sebagai pengganti pupuk komersial media f/2 dalam budidaya mikroalga C. vulgaris. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan yaitu konsentrasi 5, 10, 15 dan 20 % POC L dan media f/2 sebagai kontrol dengan masing-masing 3 ulangan. Sebanyak 5 x 104 sel/ml C. vulgaris dalam masing-masing 150 ml volume media kultur diamati pertumbuhannya setiap dua hari sekali. Kultur C. vulgaris dipanen setelah mencapai fase stationer pada hari ke-8.  Hasil analisis repeated measure ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan mempengaruhi pertumbuhan sel (p=0,001). Pertumbuhan sel C. vulgaris yang tertinggi ditemukan pada media f/2 pada hari ke-6 dengan nilai 10,533 x 104 sel/ml. Yield atau kepadatan sel pada fase logarithmik dan fase stationer berbeda untuk semua perlakuan pada hari ke-6 dan ke-8 (p=0,001) dengan kepadatan sel tertinggi ditemukan pada media f/2 dengan nilai berturut-turut adalah 15,6 x 104 dan 15,8 x 104 sel/ml.   Kosentrasi POC L 5 % memberikan hasil berat kering dan produktivitas yang sedikit lebih tinggi dengan nilai berturut-turut adalah 3,33 g/l dan 0,580  g/l  walaupun secara statistik tidak beberda nyata dengan kosentrasi yang lain. Oleh karena itu hasil penelitian ini menyarankan untuk menggunakan kosentrasi 5 % POC L untuk kultur batch C. vulgaris. Kata kunci: C.vulgaris, POC lemna, pertumbuhan sel dan yield mikroalga
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang Dibudidayakan pada Karamba Jaring Tancap Darman, .; Idris, Muhammad; Astuti, Oce
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.935 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i3.4340

Abstract

Penelitian tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang pasir (Holothuria scabra) yang dibudidayakan pada karamba jaring tancap telah dilakukan di perairan Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang pasir (H. scabra) yang dibudidayakan pada karamba jaring tancap. Sebanyak 120 ekor teripang pasir disebar kedalam tiga karamba jaring tancap (40 ekor/wadah) dengan luasan 4x5 meter . Pemeliharaan dilakukan selama 5 bulan (Juni-November), dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 perlakuan dan ulangan individu. Perlakuan yang diterapkan adalah A (substrat berpasir), B (substrat  pasir  berlamun) dan C (substrat pasir berkarang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi teripang pasir ditemukan pada substrat pasir berlamun yaitu  (25,32 g) dan (1,23%), tetapi uji statisitik tidak menunjukkan pengaruh berbeda nyata antar perlakuan. Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir selama penelitian adalah 100%.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa teripang pasir (H. scabra) dapat dibudidayakan pada tiga jenis substrat (substrat berpasir, pasir berlamun,dan pasir berkarang). Kata Kunci: Teripang Pasir (H. scabra), Substrat, Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup
Respon Pemberian Ekstrak Hipofisa Ayam Broiler Dengan Dosis Berbeda Terhadap Ovulasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Betina Wadi, Hamzan; Yusnaini, .; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.78 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i2.4449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian ekstrak kelenjar hipofisa ayam broiler dengan dosis berbeda terhadap ovulasi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) Betina serta mengetahui apakah penggunaan ovaprim dapat digantikan oleh ekstrak hipofisa ayam broiler pada pemijahan induk ikan lele dumbo (C.gariepinus) dengan menggunakan parameter waktu ovulasi, diameter telur, jumlah telur dan performa telur sebagai variabel pengamatan. Dosis penyuntikan pada induk ikan lele dumbo betina yaitu 500 (A), 800 (B), 1000 (C) mg/kg berat badan ikan, kontrol positif (Ovaprim) (D+) dan kontrol negatif (NaCl 0,5 %) (E-). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan mengaplikasikan 1 perlakuan dosis penyuntikan dengan 5 taraf perlakuan yang terbagi atas tiga kelompok. Pengelompokan didasarkan pada perbedaan berat induk yang digunakan, yaitu kelompok I = 400-500 g, kelompok II = 501-600 g dan kelompok III = 601-700 g. Dosis penyuntikan A (500), B (800), C (1000) mg/kg berat ikan, kontrol positif D+ (Ovaprim) dan kontrol negatif E- (NaCl 0,5%). Hasil penelitian ini menunjukkan dosis ekstrak hipofisa ayam broiler tidak berpengaruh terhadap waktu ovulasi, fekunditas, diameter dan performa telur ikan lele dumbo.Kata Kunci: Ekstrak hipofisa ayam broiler, Dosis, Ovulasi, ikan lele dumbo (C.gariepinus)
Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan Biomassa Cacing Sutra (Tubifex sp) yang Dibudidaya Pada Media Dengan Sistem Rak Bertingkat Poluruy, Suparmin; Idris, Muhammad; Rahman, Abdul
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.105 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i3.9750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan biomassa cacing sutera (tubifex sp) yang dibudidaya pada media dengan sistem rak bertingkat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2018. Perlakuan ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBL) dengan 4 perlakuan, 4 baris, dan 4 kolom perlakuan yang di ujikan  adalah A (10 g/m2), perlakuan B (15 g/m2), perlakuan C (20 g/m2), D (25 g/m2). Variable yang diamati adalah pertumbuhan biomassa mutlak, pertumbuhan populasi dan bahan organik tanah. Hasil penelitian pertumbuhan biomassa cacing sutera tertinggi yaitu A sebesar 80% dengan populasi 148,57%, kemudian perlakuan D sebesar 77% dengan populasi 144,43%, perlakuan C sebesar 76,25% dengan populasi 143,76%, kemudian perlakuan B sebesar 70% dengan  populasi 134,76%, namun secara statistik pertumbuhan biomassa cacing sutera menunjukan pengaruh yang tidak berbeda nyata (p = 0,867) dan populasi (p = 0,547).  Penelitian ini menunjukkan bahwa padat penebaran 10-25 g/m2 dapat di terapkan pada budidaya cacing sutera menggunakan sistem rak bertingkat.Kata kunci: Padat penebaran, Sistem rak bertingkat, Biomassa, Tubifex sp.
Uji Diferensial Hemosit Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Yang Dibudidayakan Di Sekitar Area Tambang Sitti, Sekar Aryati; Indriyani, Nur; Muhammad, Idris
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.928 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i2.7859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh logam berat nikel terhadap perubahan diferensial hemosit udang vaname  (Litopenaus vanname). Udang vaname yang digunakan yaitu udang yang dibudidayakan di Desa Tapunggaya Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara (daerah yang sudah tereksploitasi) dan sebagai data pembanding digunakan udang yang dibudidayakan di Desa Bororo Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan (daerah yang tidak tereksploitasi). Sampel udang yang digunakan berumur 1 bulan dan 2 bulan dengan masing-masing berjumlah 10 ekor/sampling. Data DHC (Diferensial Hemosit Count) dianalisa scara deskriptif. Hasil analisis DHC yang terbagi atas sel granular, semi granular dan hialin. Udang  vaname berumur I bulan dan 2 bulan yang dibudidayakan di daerah yang sudah tereksploitasi menunjukan rata-rata total sel granular dan semi granular cenderung  lebih rendah berturut yaitu 41,9% dan 24,4% serta 41% dan 19,7%. Udang vaname yang dibudidayakan di daerah yang tidak tereksploitasi menunjukan rata-rata total sel granular dan semi granular cenderung  lebih tinggi berturut-turut yaitu 42,8% dan 26%  serta 42,7% dan 23,8% . Berbeda dengan rata-rata total sel hialin pada udang yang dibudidayakan di daerah yang sudah tereksploitasi lebih tinggi dibanding udang yang dibudidayakan di daerah yang tidak tereksploitasi berturut-turut yaitu 33,4% dan 32,1%  serta 38,9% dan 32,5%. Kata kunci: Diferensial Hemosit Count (DHC), udang vaname  Litopenaeus vannamei
Identifikasi Jenis dan Kepadatan Bentik Mikroalga dari Enhalus acoroides dan Gracillaria arcuata yang Dikultur pada Bak Sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) Asia, Nur; Idris, Muhammad; Rahman, Abdul; Kurnia, Agus; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.517 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i1.4382

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah jenis dan kepadatan bentik mikroalga dari masing-masing sumber (E. acoroides dan G. arcuata) dengan menggunakan metode kultur pada sistem IMTA.Penelitian ini dilakukan dihatchery abalon, Desa Tapulaga selama 2 bulan dari bulan januari sampai maret 2017.Enhalus acoroides  danGracilaria arcuata yang menjadi sumber bentik mikroalga dikultur pada bak IMTA. Kolektor yang digunakan untuk setiap sumber bentik sebanyak 15 kolektor.Organisme IMTA yang digunakan yaitu abalon, G.arcuata, sponge dan teripang.Pengambilan sampel dilakukan pada awal penelitian dan dilakukan 2 minggu sekali.Bentik mikroalga yang didapatkan dikarakterisasi dengan analisis deskriptif.Hasil yang didapatkan yaitu jenis bentik mikroalga 31 jenis.Kepadatan total untuk E. acoroides sebesar 109.050 sel/cm2 dan G. arcuata sebesar 82.250 sel/cm2.Kata kunci: Bentik Mikroalga, E. acoroides, G. arcuata, Kepadatan, IMTA
Pengaruh Pemberian Pelet Dengan Level Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) Pada Media Kultur Bokashi Saleh, Muhammad Y.; Idris, Muhammad; Pangerang, Utama K.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.566 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i4.4355

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pelet dengan level protein berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus) pada media kultur bokashi. Penelitian ini dilaksanakan selama 100 hari (Januari - April 2017), menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakukan (Perlakuan A = Pakan dengan Protein 36%; Perlakuan B = Pakan dengan Protein 42%; dan Perlakuan C = Pakan dengan Protein 48%) dan 3 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan level protein tidak menunjukkan perbedaan nyata pada semua parameter yang diukur. Level protein pakan sebesar 36% dapat digunakan pada budidaya belut sawah di media kultur bokashi.Kata Kunci : Protein Pakan, Pertumbuhan, Belut Sawah (Monopterus albus)
Pengaruh Penambahan Tepung Cacing pada Pakan Formula terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) yang Dipelihara di Media Tanpa Lumpur Kusnawan, Idham; Muskita, Wellem; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.981 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i3.5012

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  penambahan tepung cacing pada pakan formula yang berbentuk pasta terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah. Penelitian ini dilaksanakan selama 100 hari, penelitian bertempat di Eel House, Jln Meohai RT. 34, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara. Wadah penelitian menggunakan cincin sumur sebanyak 12 buah dengan diameter 90 cm (luas 0,63585 m2). Pemberian pakan dilakukan setiap tiga hari dengan dosis 15% dari bobot tubuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A (4% tepung cacing dalam pakan formula), Perlakuan B (8% tepung cacing dalam pakan formula), Perlakuan C (12% tepung cacing dalam pakan formula) dan perlakuan D (16% tepung cacing dalam pakan formula). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan uji tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan  mutlak,  Laju pertumbuhan spesifik, rasio konfersi pakan dan tingkat kelangsungan hidup. Pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan D (19,67 g), C (17,00 g), B (15,00 g) dan A (13,33 g). Laju pertumbuhan spesifik tertinggi terdapat pada perlakuan D (0,61), C (0,53), B (0,47) dan A (0,41). Rata-rata rasio konversi pakan tertinggi berada pada perlakuan A (137,56), B (108,21), C (96,13) dan D (84,07). Tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada semua perlakuan dalam penelitian ini adalah 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian tepung cacing  pada pakan formula memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan belut sawah. Kata kunci : Belut Sawah, Tepung Cacing, Pakan Formula, Pasta, Pertumbuhan.
Strategi Pemberian Pakan Buatan dan Pakan Segar terhadap Pertumbuhan Lobster Mutiara (Panulirus ornatus) Fase Juvenil Mahmudin, Yuyun; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.388 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i1.4271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pemberian pakan buatan dan pakan segar terhadap pertumbuhan lobster mutiara (Panulirus ornatus).Pemeliharaan dilakukan selama 48 hari dan selama penelitian, lobster diberikan pakan yang berbeda-beda pada setiap perlakuan, (perlakuan A), pakan buatan selama penelitian, (perlakuan B) pemberian pakan buatan dan pakan segar secara bergantian setiap satu hari sekali, (perlakuan C) pemberian pakan buatan dan pakan segar bergantian setiap tiga kali sehari, (perlakuan D) pemberian pakan segar selama penelitian.  Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi pertumbuhan mutlak didapatkan pada juvenil lobster yang diberikan perlakuan D (10,51 g), perlakuanA (8,46 g), kemudiandiikuti perlakuan C (8,9 g), sedangkan pertumbuhan terendah didapatkan pada perlakuan B yaitu (7,57 g). Nilai rata-rata laju pertumbuhan spesifik tertinggi didapatkan pada juvenil lobster  yang diberikan perlakaun D yaitu (0,24g), kemudian diikuti perlakuan A dan perlakuan C (0,22 g), sedangkan laju pertumbuhan spesifik terendah didapatkan pada perlakuan B (0,21 g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  strategi pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik. Sehingga semua pakan dapat dijadikan sebagai pakan dalam usaha budidaya lobster mutiara.Kata Kunci :Strategi Pemberian Pakan Yang Berbeda, Pakan Buatan, Pakan Segar Juvenil Lobster mutiara (Panulirus ornatus)
Pengaruh Ukuran Awal Tinggi Cangkang Terhadap Pertumbuhan dan Ketebalan Lapisan Mutiara Pasca Implantasi pada Kerang Mutiara Mabe (Pteria penguin) Musair, Irdayanti; Yusnaini, .; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.686 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i1.6376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran awal tinggi cangkang terhadap pertumbuhan dan ketebalan lapisan mutiara pasca implantasi pada kerang Pteria penguin. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan dan bertempat di perairan Palabusa Selat Buton Kota Bau-bau Sulawesi Tenggara. Terdapat 15 individu kerang yang diimplantasi pada ukuran yang berbeda yaitu ukuran tinggi cangkang 60-80 mm, 81-100 mm, dan 101-120 mm, masing-masing perlakuan terdiri dari 5 kali ulangan. Kerang ditempatkan secara acak pada rakit budidaya dengan metode tali gantung pada kedalaman 1 m. Parameter yang diukur meliputi tinggi, lebar, tebal cangkang, bobot basah kerang dan pengukuran ketebalan lapisan mutiara meliputi top dan base yang dilakukan pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan mutlak tinggi dan lebar cangkang tertinggi berurut-turut sebesar 17,15 mm dan 18,39 mm pada ukuran cangkang 60-80 mm, sedangkan tebal cangkang tertinggi sebesar 3,37 mm pada ukuran cangkang 81-100 mm, dan bobot basah kerang tertinggi sebesar 52,60 g pada ukuran cangkang 101-120 mm. Rata-rata ketebelan lapisan mutiara yang terbentuk berkisar 0,15-0,22 mm dan 0,230,33 mm, masing-masing pada bagian top dan base. Ukuran cangkang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak tinggi dan lebar cangkang, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan mutlak tebal cangkang bobot basah kerang dan ketebalan lapisan mutiara, Penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran cangkang 60-120 mm dapat digunakan sebagai benih implantasi untuk menghasilkan mutiara pada kerang mutiara mabe (Pteria penguin).Kata kunci : Pteria penguin, ukuran cangkang, pertumbuhan, ketebalan lapisan mutiara.
Co-Authors . Yusnaini, . ., Armin Abdul Majid Abdul Muis Balubi Abdul Rahman Agus Kurnia AGUS KURNIA Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Ahmad Saltin Akbar, La Ode F. Akhril, Muhammad Amirullah Amirullah Amirullah Baharuddin Ardana Kurniaji Aslan, La Ode Muhammad Aslan, Laode M. Asnawai, . Baalu, Nurfati Balubi, Abdul M. Balubi, Abdul Muis Darman, Darman Effendy, Irwan J. Emiyarti Emiyarti Firman, . Fitriah, Asnin Friska Pattricya Noya Hamzan Wadi Hasni Hasni Husni Dilla Astari Iba, Wa Iba, Wa Indrawan, Muhammad A. Indriana, Nova Indriyani Nur Indriyani Nur Indriyani, Nur Ira Ira Irdam Riani Irwan Junaidi Effendy Jumaisa, . Jumarlin, Jumarlin Kusnawan, Idham La Ode Baytul Abidin Lawelle, Sjamsu Alam Ma'ruf Kasim Mahmudin, Yuyun MARIA BINTANG Masirudin, La Ode Muh. Nuryadin Muhaimin Hamzah Muhaimin Hamzah Muhaimin Hamzah Muhammad Ramli Muhammad Ramli Muliani Muliani, Muliani Musair, Irdayanti Nahrullah, . Naimrudin, . Nur Asia, Nur Nur, Indriyani Oce Astuti Oce Astuti Pangerang, Utama K. Patadjai, Rahmad S. Patadjai, Rahmad Sofyan Piliana, Wa Ode Poluruy, Suparmin Rani Rani Rasak Mulki Rezki Amalyah RR. Ella Evrita Hestiandari Sabilu, Kadir Safitri, Waode Saleh, Muhammad Y. Salim, Muhammad A. Sansibar, Sansibar Sari, Ade Irma Sarimudin, Rizal Sitti, Sekar Aryati Sukriawan, Sukriawan Suparta, Syahruddin Suriadi Utama Kurnia Pangerang Wa Ode Mutia Indah Wellem H. Muskita Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusriadi, Andi Zainuddin Saenong, Zainuddin