Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menuntut tersedianya infrastruktur jaringan yang andal, terutama di lingkungan pendidikan yang semakin bergantung pada konektivitas digital untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, administrasi, serta pengembangan inovasi berbasis teknologi. SMA Negeri 2 Gianyar sebagai sekolah baru menghadapi tantangan dalam pemerataan akses internet akibat distribusi sinyal Wi-Fi yang belum optimal di beberapa area penting, sehingga menghambat efektivitas kegiatan akademik dan operasional sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi serta meningkatkan cakupan sinyal Wi-Fi melalui pendekatan simulasi heatmap dan analisis Received Signal Strength Indicator (RSSI) secara terukur dan berbasis data lapangan. Metode penelitian menggunakan pendekatan action research dengan lima tahapan, yaitu diagnosing, action planning, action taking, evaluating, dan learning. Pengumpulan data dilakukan dengan aplikasi NetSpot menggunakan pendekatan active site survey dan passive site survey untuk memperoleh peta kekuatan sinyal secara akurat. Hasil penelitian menunjukkan adanya area blank spot dengan nilai RSSI di bawah –80 dBm pada lantai 1 gedung kelas dan ruang administratif. Setelah dilakukan optimasi penempatan access point, cakupan sinyal meningkat signifikan dengan coverage area ratio mencapai 98% dan nilai RSSI merata di atas –65 dBm di seluruh area sekolah. Simulasi ketiga menjadi yang paling optimal dengan penambahan lima unit access point dan estimasi biaya Rp4.977.000. Temuan ini menegaskan efektivitas pendekatan simulasi berbasis data lapangan dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur jaringan pendidikan serta memberikan acuan bagi pengembangan strategi optimasi jaringan di masa mendatang.