Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Morphological Variation and Beta Carotene Contents of Several Clones of Ubi Kuning Cassava Genotype Derived from Irradiated Shoot in vitro Rahman, Nurhamidar; Supatmi, Supatmi; Fitriani, Hani; Hartati, N Sri
Jurnal ILMU DASAR Vol 21 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jid.v21i2.9307

Abstract

In line with the increase in cassava production and the development of nutrient-rich cassava in order to support national food diversification and biofortification programs, the selection of selected varieties of cassava varieties, which are superior in nutrients especially rich in beta carotene is very necessary. Beta carotene is an important source of antioxidants to scavange free radicals and is a provitamin A precusor to form vitamin A. The development of superior cassava riching in beta carotene can be done through the mutation approach with gamma irradiation. The observation of changes in morphological characters and levels of beta carotene from irradiated cassava need to be done to get the superior beta carotene cassava clone candidates, which could be developed in the future. This experiment was conducted at the Biotechnology Research Center, LIPI. The sample used in this study originated from in vitro shoots from several Ubi Kuning clones resulting from 10 Gy radiation, which were then transferred to the field. Observations of morphological characters and levels of beta carotene of Ubi Kuning were carried out in the third generation, which was harvested at the age of 10 months. The morphological analysis of irradiated Ubi Kuning showed that there was a difference in the intensity of tuber color between some of irradiated Ubi Kuning clones compared to the control. The determination of beta carotene levels based on the standard beta carotene curve found that the highest content of beta carotene was found in the UK Rad 3.4 clone with beta carotene content of 0.252 μg / mL compared to the control (0.219 μg / mL). The lowest beta carotene content was obtained in UK Rad 3.3 (0.048 μg / mL), followed by UK Rad 3.2 (0.221 μg / mL) and UK Rad 4.1 (0.120 μg / mL). This shows that the irradiated Ubi Kuning at dosage of 10 Gy caused variations in the intensity of tuber colors and the content of beta carotene from the cassava.Keywords: Ubi Kuning, beta carotene, Gamma light irradiation
Hubungan Dukungan Keluarga dan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia Setyowati, Sri; Rahayu, Bety Agustina; Purnomo, Parmadi Sigit; Supatmi, Supatmi; Purwaningsih, Eni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1862

Abstract

Semua lansia pasti menginginkan kualitas hidup yang baik. Proses penuaan terjadi degenerasi sel, yang akan berpengaruh pada aktivitas kesehariannya. Keluarga adalah orang terdekat yang diharapkan dapat mendampingi lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan interaksi social dengan kualitas hidup pada lansia di Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Teknik total sampling digunakan dalam penelitian ini yang mana populasi dan sampel berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dukungan keluarga dan interaksi social yang telah di uji validitas (>0,361) dan reliabilitas (0,89). Instrumen untuk mengukur kualitas hidup lansia menggunakan instrument WHOQOL-BREF dengan uji Cronbach alpha kategori baik (0,798). Analisa data dengan menggunakan analisis kendalltau. Hasil menunjukkan mayoritas responden mengatakan mendapat dukungan yang baik (51,70%). Semua responden menyatakan kurang melakukan interaksi sosial (100%). Meskipun demikian mayoritas dari mereka merasa memiliki kualitas hidup yang baik (68,30%). Hasil tabulasi silang dan Analisa menunjukkan mayoritas dari mereka yang menyatakan memiliki dukungan baik memiliki kualitas hidup yang baik (15 orang). Hasil uji menyatakan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan p-value 0,004. Sedangkan terkait variable interaksi sosial mengatakan interaksi kurang namun mayoritas tetap merasa memiliki kualitas hidup yang baik (41 orang). Hasil uji menyatakan kedua menyatakan adanya hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia dengan p-value 0,001.
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Setyowati, Sri; Isnaeni, Yeni; Rahayu, Bety Agustina; Supatmi, Supatmi; Pranawati, Erma; Kumalasari, Dian Novita
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p06

Abstract

Seseorang memasuki tahap lanjut usia (lansia) dimulai saat memasuki usia 60 tahun ke atas dan memiliki resiko rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Adanya perubahan- perubahan yang dialami oleh lansia dapat menghambat spiritual lansia dan interaksi sosial sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia. Jenis penelitian penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan desain studi korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 60 lansia yang aktif ke Posyandu Matahasi Timbulharjo Sewon Bantul dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden adalah lansia muda perempuan dengan tingkat pendidikan terakhir SD. Mayoritas responden memiliki tingkat spiritualitas yang baik, interaksi sosial kurang dengan kualitas hidup masuk dalam kategori baik. Hasil uji analisa menunjukkan simpulan adanya hubungan antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup (0,000) serta ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup (0,013).
EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING PADA REMAJA SMK : DALAM PERSPEKTIF ISLAM Suyatno, Suyatno; Setyowati, Sri; Ratnawati, Ratnawati; Supatmi, Supatmi; Pranawati, Erma; Kumalasari, Dian Novita
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v6i1.1026

Abstract

Stunting mengancam kehadiran generasi bangsa yang berkualitas. Kejadian stunting dapat dicegah sedini mungkin sejak remaja dengan pola hidup yang benar. Pengetahuan yang baik dapat menjadi upaya preventif kejadian stunting. Prinsip pencegahan stunting terdapat dalam Al-Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 9 yang mana Allah memerintahkan untuk menjaga kesejahteraan anaknya. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi pencegahan stunting pada remaja SMK : dalam perspektif Islam. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMK wilayah Temanggung. Kegiatan edukasi ini menggunakan metode ceramah yang dilakukan oleh pengabdi selama 50 menit. Pada tahap ini peserta diberikan materi tentang bagaimana Islam memandang tentang gizi dan pencegahan stunting. Sebelum pelatihan dilakukan penyuluhan dilakukan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan stunting sebelum edukasi.  Pada tahap evaluasi yang dilakukan dengan membagikan kuesioner posttest untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan stunting setelah edukasi. Hasil pengabdian menunjukkan usia remaja menjadi masa yang tepat untuk preventif pencegahan stunting. Edukasi memberikan dampak yang positif terlihat dari hasil pretest yang mayoritas tidak tahu tentang bahaya dan cara pencegahan stunting khususnya dalam perspektif Islam (90%). Sedangkan hasil postest menunjukkan 100% remaja mengetahui tentang bahaya dan cara pencegahan stunting khusunya dalam perspektif Islam. Melihat hasil ini maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan berhasil dan memberikan dampak positif.  
EDUKASI INTERAKSI SOSIAL PADA KELUARGA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA Setyowati, Sri; Iskandar, Edi; Supatmi, Supatmi; Tursilowati, Sri Yuni; Suyatno, Suyatno
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 6 No. 3 (2024)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v6i3.1196

Abstract

Saat ini populasi lansia terdata terus mengalami peningkatan. Dalam proses peningkatan jumlah lansia memungkinkan juga terjadi peningkatan pada masalah kesehatan. Pada sisa akhir hidupnya lansia pasti menginginkan hidup yang berkualitas. Kualitas hidup yang memuaskan akan dirasakan lansia jika mereka dapat menikmati hidup dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Lansia yang memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan dapat ditunjukkan dengan kesehariannya dalam berinteraksi sosial baik dengan lingkungan masyarakat maupun keluarga. Melihat hal tersebut maka dukungan keluarga sangat diperlukan untuk mencapai kualitas hidup yang baik. Metode pengabdian menggunakan penyuluhan, diskusi dan tanya jawab. Pengabdian ini dilakukan di Posyandu Matahari Sewon Bantul Yogyakarta. Peserta adalah keluarga yang memiliki lansia dan lansia yang hadir dalam kegiatan posyandu. Jumlah peserta ada 40 orang. Hasil pengabdian menunjukkan adanya antusias peserta hadir mengikuti kegiatan ini sampai selesai, peserta aktif bertanya sehingga mereka komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan lansia dan hasil evaluasi didapatkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang pentingnya interaksi sosial untuk kualitas hidup lansia. Melihat hasil yang ada maka disimpulkan program edukasi interaksi sosial pada keluarga lansia sebagai upaya peningkatan kualitas hidup lansia berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
A Comparative Study of the Organellar Genome of Gyrinops versteegii and Aquilaria malaccensis Hartati, Hartati; Cartealy, Imam Civi; Supatmi, Supatmi; Rahmawati, Syamsidah; Hartati, N Sri; Siregar, Ulfah Juniarti; Siregar, Iskandar Zulkarnaen
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 30 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.30.3.326

Abstract

Gyrinops versteegii and Aquilaria malaccensis are two important species of the Aquilarieae tribe. The main problem of this tribe is the challenge of species identification that is strongly dependent on the presence of flowers and fruit, which are not always available. The availability of whole genome information is expected to address the problems of species identification. This research aims to construct and compare the chloroplast and mitochondrial genomes of G. versteegii and A. malaccensis from short-read data using the NOVOplasty and GetOrganelle assembler. The chloroplast genome assembly revealed a full-length quadripartite circular structure with sizes of 174.814 bp (G. versteegii) and 174.821–174.822 bp (A. malaccensis), with highly conserved gene and organization. Meanwhile, the mitochondrial genome is multipartite with a size of 400.012 bp (G. versteegii) and 400.000 bp (A. malaccensis), with highly variable genes and organization due to the presence of gene cluster repeats. The LSC/IR/SCC region borders and phylogenetic analysis in chloroplasts indicate variations between the genomes of these two species. The investigation of nucleotide diversity in the chloroplast genome revealed that the trnL-rpl32 region had the highest nucleotide diversity (Pi = 0.03). This information will be useful in the future for a variety of downstream analyses.
Spiritual Needs and Resilience Women with Cervical Cancer Supatmi, Supatmi; Yumni, Fathiya Lutfil; Reliani, Reliani; Priyantini, Diah
Babali Nursing Research Vol 6 No 1 (2025): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2025.61427

Abstract

Introduction: Spiritual needs are crucial in providing support for cervical cancer patients in palliative care. Spiritual support helps reduce feelings of despair and depression, enabling patients to undergo treatment and maintain their quality of life. Resilience refers to individual characteristics that are adaptable and support successful coping with cancer. This study aimed to examine the spiritual needs and resilience of women with cervical cancer. Method: This research employed a correlational analytical design with a cross-sectional approach conducted in North Surabaya, which has the highest number of cervical cancer patients in the city of Surabaya. All women with cervical cancer recorded in the integrated service system constituted the population, and 42 women were recruited using total sampling. Spiritual needs were assessed using the Spiritual Needs Questionnaire, while resilience was measured with the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). The collected data were analyzed using the Spearman rho test with a 95% confidence interval and an alpha (α) of 0.05. Results: A significant relationship was found between spiritual needs and resilience in women with cervical cancer (p = 0.000), with a correlation coefficient of r = 0.572, indicating a strong relationship. Conclusion: A spiritual approach is essential for cervical cancer patients to enhance their spiritual well-being, thereby fostering physical and psychosocial resilience.
Protein Profile of Cod Fish (Euthynnus affinis) Preserved with Pineapple Peel Vinegar (Ananas comosus)-NaCl Formulation Based on Soaking Variations: Profil Protein Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Yang Di Awetkan Dengan Formulasi Cuka Kulit Nanas (Ananas comosus) Dan NaCl Berdasarkan Variasi Perendaman Mardiyah, Siti; Jannah, Faiqotul; Kartikorini, Nastiti; Supatmi, Supatmi
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol. 7 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v7i2.1762

Abstract

Fish is a food source that is easily damaged. The quality of fish is easily reduced because the water and protein content in fish is quite high so that it rots easily. Therefore, fish require preservation that can maintain the quality of fish, some fishermen usually use formalin as a preservative to preserve fish, but formalin is not allowed in food ingredients because formalin is harmful to health. The use of natural preservatives is an alternative choice for preserving fish. Pineapple skin vinegar is one of the natural preservatives that can be used because it contains acetic acid which functions as an antimicrobial that prevents the growth of bacteria in fish. The purpose of this study was to analyze the description of the protein content of Tuna fish (Euthynnusaffinis) preserved with pineapple skin vinegar (AnanasComosus) and NaCl formulations based on soaking variations. This type of research is descriptive research conducted by grouping fish to determine the protein content of fish incubated for 12 hours in each group. The results showed that 15-minute soaking got an average value of 9.3504%, while 20-minute soaking got an average value of 17.6214%. The conclusion is that the soaking time of pineapple skin vinegar and NaCl got different average values.
Efektivitas Pemberian Terapi Releasing 3M terhadap Penurunan Kecemasan Lansia dalam Menghadapi Kematian Setyowati, Sri; Supatmi, Supatmi; Suyatno, Suyatno; Maria, Debby Yulianthi; Mahmudah, Ani mashunatul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.17-24

Abstract

Kecemasan dalam menghadapi kematian akan semakin membuat lansia tidak siap untuk menghadapi kematian. Tujuan melakukan analisa efektivitas pemberian terapi releasing 3m terhadap penururnan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian. Penelitian menggunakan desain pra eksperimental dengan desain penelitian “one group pretest-posttest design”. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian terapi Releasing 3M yang diberikan dalam kurun waktu 30 menit selama tiga hari. Populasi penelitian ini adalah anggota Posyandu Lansia di Dusun Kerto Kidul Desa Pleret, Bantul Yogyakarta dengan jumlah 70 lansia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling sebanyak 32 lansia. Instrumen untuk menilai kecemasa pada lansia menggunakan instrumen penelitian Zung Self-Rating Anxiety Scale dinyatakan valid dan reliabel. Uji Analisa menggunakan uji paired t test. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (81,3%) dengan usia ≥65-70 tahun (50%). Seluruh responden tinggal bersama keluarga (100%). Mayoritas responden tidak bersekolah (53,1%) dengan kategori pekerjaan lain-lain (65,6%) selain (pegawai negeri dan petani). Hasil analisa kecemasan responden sebelum diberikan intervensi Terapi Releasing 3M mayoritas masuk dalam kecemasan kategori ringan (90,6%) dan ditemukan ada 1 responden dengan kecemasan berat (3,1%). Hasil evaluasi kecemasan setelah diberikan Terapi Releasing 3M mayoritas normal atau tidak ada kecemasan (90,6%) dan sudah tidak ditemukan lagi kecemasan kategori berat (0%). Hasil uji korelasi menujukkan nilai koefisien korelasi 0,925 dengan nilai 0,000. Nilai uji menunjukkan terbukti adanya keefektivitasan pemberian terapi releasing 3M terhadap penurunan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian yang terlihat pada nilai antara variable pretest dengan variable posttest.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Aspek Sosial terhadap Nilai Perusahaan dengan Manajemen Risiko sebagai Pemoderasi Meliniawaty, Elma; Supatmi, Supatmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 5 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.332 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v5i1.31564

Abstract

Nilai perusahaan yang tinggi dapat dijadikan pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memenuhi kebutuhan informasi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholder, khususnya investor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility aspek sosial terhadap nilai perusahaan dengan manajemen risiko sebagai moderasi hubungan kausal tersebut. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Teknik sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 49 perusahaan sampel dengan menggunakan teknis analisis regresi data panel untuk pengujian hipotesis dan diolah menggunakan Eviews 9. Hasil penelitian ini menunjukan nilai Adjusted R2untuk model 1 adalah 0,32. Hasil ini mengindikasikan bahwa 32% variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu corporate social responsibility, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan, dan sisanya 68%, dan model 2 memiliki nilai Adjusted R2 sebesar 0,39. Dapat disimpulkan Corporate Social Responsibility aspek sosial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan manajemen risiko terbukti memoderasi secara parsial hubungan kausal tersebut.