Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Perbedaan Tingkat Ansietas antara Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Rutin dan Tidak Rutin Melakukan Senam Jantung Sehat Muhammad Farid Adlirrahman; Fauzan Muttaqien; Dona Marisa
Homeostasis Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.524 KB)

Abstract

Abstrack: Anxiety is a subjective feeling of disturbing mental tension as a general reaction to the inability to overcome a problem or lack of security. Anxiety can slow healing and is associated with increased morbidity and mortality in CHD patients. Healthy heart gymnastics is one of the restorative treatments for CHD patients. Gymnastics can provide a feeling of relaxation and pleasure after doing gymnastics. Gymnastics causes an increase in GABA which inhibits anxiety. The purpose of this study was to analyze differences in levels of anxiety between patients with coronary heart disease who routinely and do not routinely perform healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation in South Kalimantan Branch. , as many as 24 subjects were obtained in total sampling, from 8 patients routinely doing healthy heart exercises found 6 patients with low anxiety levels and 2 patients with moderate anxiety levels, 16 patients did not routinely do healthy heart exercises found 15 patients with low anxiety levels and 1 patient with moderate anxiety. Data analysis using Fisher's test showed that there was no relationship between the level of anxiety with CHD patients who routinely and did not routinely perform healthy heart exercises (p = 0.249). It was concluded that there was no relationship between the level of anxiety with CHD patients who routinely and did not routinely perform healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation South Kalimantan Branch. Keywords: Anxiety, Healthy Heart Gymnastics, Coronary Heart Disease. Abstrak: Ansietas adalah suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Ansietas dapat memperlambat penyembuhan dan berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien PJK. Senam jantung sehat adalah salah satu perawatan restoratif untuk pasien PJK. Senam dapat memberikan perasaan rileks dan senang setelah melakukan senam. Senam menyebabkan peningkatan GABA yang menghambat terjadinya ansietas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan tingkat ansietas antara pasien penyakit jantung koroner yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat di Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kalimantan Selatan.Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional dengan pengukuran tingkat ansietas menggunakan kuesioner Zung self-rating anxiety scale, sebanyak 24 subjek didapat secara total sampling, dari 8 pasien rutin melakukan senam jantung sehat didapatkan 6 pasien dengan tingkat ansietas rendah dan 2 pasien dengan tingkat ansietas sedang, 16 pasien tidak rutin melakukan senam jantung sehat didapatkan 15 pasien dengan tingkat ansietas rendah dan 1 pasien dengan tingkat ansietas sedang. Analisis data menggunakan uji Fisher’s menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat ansietas dengan pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat (p=0,249), Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat ansietas dengan pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat di Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kalimantan Selatan. Kata-kata kunci: ansietas, senam jantung sehat., penyakit jantung coroner
PERNGARUH LATIHAN LARI 12 MENIT TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA PADA PEMAIN SEPAK BOLA Rizky Nabila Febriani; Huldani Huldani; Siti Kaidah; Fauzan Muttaqien; Azma Rozida
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8810

Abstract

Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dapat disebabkan kurangnya aktivitas fisik, sehingga terjadi penumpukan plak pada pembuluh darah dan terjadi gangguan metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kadar kolesterol total dan trigliserida sebelum dan sesudah lari aerobik 12 menit yang dilakukan 4 kali dalam seminggu selama 6 minggu pada pemain sepak bola. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimental non control group design yang sudah ditetapkan untuk kriteria sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil 15 orang klub sepak bola Banjarmasin. Pengukuran kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dilakukan sebelum program 12 menit dan setelah program 12 menit. Data dianalisis menggunakan t-test berpasangan.Rerata kadar kolesterol total sebelum 188,06 ± 43,46  dan sesudah 158,86 ± 31,12. Hasil analisis data adalah terdapat pengaruh bermakna pada kadar kolesterol total (p=0.000). Rerata kadar trigliserida sebelum 107,66 ± 42,76 dan sesudah 144,60 ± 66,58. Hasil analisis data  tidak terdapat pengaruh bermakna pada kadar trigliserida (p=0.088). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa lari 12 menit dapat menurunkan kadar kolesterol secara signifikan, akan tetapi lari 12 menit tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida. 
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS 9 NOPEMBER BANJARMASIN PERIODE OKTOBER 2023 Mawarni, Khairida; Muttaqien, Fauzan; Kaidah, Siti; Darwis, Yulizar; Panghiyangani, Roselina
Homeostasis Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i2.13231

Abstract

Abstract: Hypertension is when systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and/or diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. Symptoms that patients often experience headaches, shortness of breath, dizziness, stiff neck, and nocturia which disrupt sleep and impact sleep quality, which will affect control of the development of hypertension. The aim of this research was to determine the description of sleep quality in hypertensive patients at the 9 November Banjarmasin Community Health Center for the October 2023 period. The research method used descriptive observational with a cross-sectional approach with a purposive sampling technique of 93 respondents. Data were collected using structured interviews using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, if a score ≤ 5 was good and a score > 5 was bad. Based on research conducted, it was found that of all respondents (93), there were 7 respondents (7.5%) who had good sleep quality and 86 respondents (92.5%) who had poor sleep quality.  Keywords: hypertension, sleep quality, pittsburgh sleep quality index (PSQI). Abstrak: Hipertensi adalah ketika tekanan darah sistolik  ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg. Gejala yang sering dialami sakit kepala, sesak napas, pusing, kaku tengkuk, dan nokturia yang mengganggu tidur dan berdampak pada kualitas tidur dimana hal tersebut akan memengaruhi pengendalian terhadap perkembangan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada penderita hipertensi di Puskesmas 9 Nopember Banjarmasin Periode Oktober 2023. Metode penelitian menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan Teknik purposive sampling sebanyak 93 responden. Pengambilan data dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), jika skor ≤ 5 baik dan skor > 5 buruk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan dari keseluruhan responden (93), terdapat 7 responden (7,5%) memiliki kualitas tidur baik dan 86 responden (92,5%) yang memiliki kualitas tidur buruk. Kata-kata kunci: hipertensi, kualitas tidur, pittsburgh sleep quality indeks (PSQI)
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2023 Septerini, Ditha Detiana; Muttaqien, Fauzan; Kaidah, Siti; Darwis, Yulizar; Panghiyangani, Roselina
Homeostasis Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i2.13217

Abstract

Abstract: The imbalance between oxygen supply and demand in the myocardium leads to ischemic heart disease. Patient symptoms, especially chest pain, can affect patient's sleep quality. Sleep quality is defined as feeling satisfied, fresh, feeling fit, and not showing drowsiness so it will not cause daytime dysfunction. Patients with poor sleep quality is linked to an increased chance of myocardial infarction, heart-related surgery, and possibly even death. This study is a descriptive observational study using a cross-sectional design which aims to determine the quality of sleep in patients with ischemic heart disease. Data was taken through interviews using of PSQI questionnaire. Samples were collected using a purposive sampling technique from 97 patients with ischemic heart disease at Ulin General Hospital Banjarmasin. Result showed that 79.4% of ischemic heart disease patients at Ulin General Hospital Banjarmasin had poor sleep quality, 45.4% of patients were 51-60 years, 79.2% of male, and 93.5% experienced chest pain as a symptom that are often perceived. Keywords: sleep quality, ischemic heart disease, PSQI Abstrak: Penyakit jantung iskemik (PJI) merupakan penyakit yang terjadi akibat ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen dalam miokardium. Keluhan pasien terutama nyeri pada bagian dada dapat mempengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur didefinisikan sebagai rasa puas, segar, bugar serta tidak menunjukkan kantuk sehingga hal tersebut tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kualitas tidur pasien yang buruk dapat berkaitan dengan peningkatan resiko terjadinya kejadian infark miokard, operasi yang berhubungan dengan jantung, bahkan kematian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur pada pasien penyakit jantung iskemik. Pengambilan data pada penelitian ini melalui wawancara dan pengisian kuesioner PSQI. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 97 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79,4% pasien penyakit jantung iskemik di RSUD Ulin Banjarmasin memiliki kualitas tidur yang buruk. Sebesar 45,4% responden berada pada rentang usia 51-60 tahun, 79,2% berjenis kelamin laki-laki dan 93,5% mengalami nyeri dada sebagai gejala yang sering dirasakan. Kata-kata kunci: kualitas tidur, penyakit jantung iskemik, kuesioner PSQI
HUBUNGAN KADAR ALBUMIN DAN KEKUATAN OTOT GENGGAMAN Farsya, Aqila Layyina; Rudiansyah, Mohammad; Pratiwi, Dewi Indah Noviana; Muttaqien, Fauzan; Bakhriansyah, Mohammad
Homeostasis Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i2.13212

Abstract

Abstract: Hemodialysis (HD) is one of the treatments for chronic kidney disease (CKD). CKD patients can experience increased permeability at the glomerular level. This can cause a decrease in albumin levels and handgrip strength (HGS). This study aimed to determine the relationship between albumin levels and handgrip strength in patients undergoing routine hemodialysis at RSUD Ulin Banjarmasin. This study type is analytical observational with a cross-sectional design. Subjects were selected by a simple random sampling method. Albumin levels were measured in the clinical pathology laboratory, while HGS was measured using a Camry electronic hand dynamometer model EH101. The research subjects were patients aged 18-60 years who underwent routine hemodialysis twice a week for at least 3 months. The research results from 72 subjects showed that the female gender group, age 51-60 years, and HD duration of 3-36 months were the most common. The proportion of normal albumin levels was 81%, while hypoalbuminemia was 19%. The proportion of normal HGS was 17%, while 83% were weak. The Fisher's Exact test results showed no relationship (p=0.439) between albumin levels and handgrip strength in patients undergoing hemodialysis. Keywords: albumin levels, handgrip strength, hemodialysis Abstrak: Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi terapi penyakit ginjal kronik (PGK). Pasien PGK dapat megalami peningkatan permeabilitas di glomerulus. Hal itu dapat menyebabkan penurunan kadar abumin dan kekuatan otot genggaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kadar albumin dan kekuatan otot genggaman pada pasien yang menjalani hemodialisis rutin di RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian ini berupa analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Kadar albumin diukur di laboratorium patologi klinik, sedangkan kekuatan otot genggaman diukur menggunakan camry electronic hand dynamometer model EH101. Subjek penelitian adalah pasien berusia 18-60 tahun yang menjalani hemodialis rutin 2 kali dalam seminggu minimal 3 bulan. Hasil penelitian dari 72 subjek menunjukkan bahwa kelompok jenis kelamin perempuan, usia 51-60 tahun, dan lama HD 3-36 bulan paling banyak ditemukan. Proporsi kadar albumin normal sebesar 81%, sedangkan hipoalbuminemia sebesar 19%. Proporsi kekuatan otot genggaman normal sebesar 17%, sedangkan lemah sebesar 83%. Hasil uji Fisher’s exact menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan (p=0.439) kadar albumin dan kekuatan otot genggaman pada pasien yang menjalani hemodialisis. Kata-kata kunci: albumin, kekuatan otot genggaman, hemodialisis
Manajemen Kebijakan Fiskal: Strategi Penetapan Kosmetik sebagai Objek Cukai Fachrudin, Mohammad; Muttaqien, Fauzan
Journal of Accounting and Finance Management Vol. 5 No. 5 (2024): Journal of Accounting and Finance Management (November - December 2024)
Publisher : DINASTI RESEARCH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jafm.v5i5.1188

Abstract

: The rapid growth of the cosmetics industry has raised concerns about health and environmental risks from chemicals like parabens and Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Parabens disrupt endocrine functions, potentially causing hormonal imbalances and cancer, while SLS contributes to skin irritation and environmental pollution. This study examines the feasibility of imposing excise taxes on cosmetics containing these substances, using a descriptive qualitative approach that considers philosophical, legal, socio-economic, and operational aspects. The findings indicate that cosmetics with parabens and SLS are viable candidates for excise taxation. Philosophically, this aligns with the Pigouvian principle of internalizing social and environmental costs. Legally, these products qualify as excisable goods under existing laws. Socio-economically, excise taxes increase product prices, reducing consumption and encouraging a shift to safer alternatives. Producers are incentivized to use eco-friendly materials. International examples, such as the EU and ASEAN regulations on parabens, show the success of such policies. Operationally, technologies like blockchain can enhance supply chain transparency, while digital labeling informs consumers. Excise revenues could support health programs, environmental restoration, and research into safer ingredients. These measures would reduce risks and promote sustainable industry practices. The government should invest in surveillance and allocate excise revenues to maximize societal benefits.
PENGARUH KEBIASAAN KONSUMSI KOPI TERHADAP TINGKAT TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2023 Khan, Muhammad Fawwaz; Marisa, Dona; Kaidah, Siti; Muttaqien, Fauzan; Illiandri, Oski
Homeostasis Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i3.14532

Abstract

Abstract: Coffee is often associated with elevated blood pressure. Caffeine, a central nervous system alkaloid stimulant, is known to be contained in coffee. This study aims to analyze the effect of coffee consumption habits on blood pressure levels. The research method is observational analytics with a cross-sectional research design. The population in this study is employees of the Education and Culture Office of South Kalimantan Province. The sampling method used purposive sampling of as many as 50 employees. Hypothesis test using the non-parametric Spearman Rank test. The results showed that from 50 employees, most of them had moderate coffee consumption habits by 58%. Meanwhile, the blood pressure levels of the employees were mostly prehypertensive by 40%. Based on the results of the Spearman Rank test, a value of r=-0.109 was obtained. This study concludes that there is no influence of coffee consumption habits on blood pressure levels. Keywords: coffee consumption, blood pressure, employee Abstrak: Kopi sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Kafein yang merupakan  sebuah stimulant alkaloid sistem saraf pusat, diketahui terkandung dalam kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebiasaan konsumsi kopi terhadap tingkat tekanan darah. Metode penelitian berupa observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan. Metode penarikan sampel menggunakan purposive sampling dengan besar sampel penelitian sebanyak 50 pegawai. Uji hipotesis menggunakan uji non-parametrik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 pegawai, kebanyakan memiliki kebiasaan konsumsi kopi sedang sebanyak 58%. Sementara itu, Tingkat tekanan darah pegawai paling banyak berada pada status prehipertensi sebanyak 40%. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank didapatkan nilai r=-0,109. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh kebiasaan konsumsi kopi terhadap tingkat tekanan darah. Kata-kata kunci: konsumsi kopi, tekanan darah, pegawai
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI DISDIKBUD KALSEL TAHUN 2023 Islami, Shafira Aulia; Marisa, Dona; Kaidah, Siti; Muttaqien, Fauzan; Illiandri, Oski
Homeostasis Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i3.14598

Abstract

     Abstract: Sleep quality is an individual's ability to fulfill the maximum amount of sleep from Non Rapid Eye Movement (NREM) and Rapid Eye Movement (REM) to meet their sleep needs. Disruption of NREM is a failure of the body's mechanisms to maintain the sleep-wake cycle, thereby affecting the body's physiological functions, namely blood pressure. This study aims to determine the relationship between sleep quality and blood pressure levels. Using analytical observational research methods through a cross sectional study approach with a research population of all male employees of the DISDIKBUD KALSEL in 2023 who met the inclusion criteria. The research instrument used a digital blood pressure monitor and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire which was analyzed using Spearman rank. The results showed that sleep quality had a moderate positive correlation (r = 0.581) which was significant (p = 0.000) with blood pressure, which means that the worse the sleep quality, the higher the blood pressure level. Thus, it can be concluded that there is a relationship between sleep quality and blood pressure levels. Keywords: sleep quality, blood pressure, PSQI Abstrak: Kualitas tidur merupakan kemampuan individu dalam memenuhi jumlah tidur maksimal dari Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM) untuk mencukupi kebutuhan tidurnya. Terganggunya NREM merupakan kegagalan mekanisme tubuh dalam mempertahankan siklus tidur-bangun sehingga berpengaruh terhadap fungsi fisiologis tubuh, yaitu tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tingkat tekanan darah. Menggunakan metode penelitian observasional analitik melalui pendekatan studi cross sectional dengan populasi penelitian seluruh pegawai laki-laki DISDIKBUD KALSEL tahun 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan tensimeter digital dan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang dianalisis dengan Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur memiliki korelasi positif sedang (r = 0,581) yang signifikan (p = 0,000) dengan tekanan darah, yang berarti semakin buruk kualitas tidur maka semakin tinggi tingkat tekanan darah. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat tekanan darah. Kata-kata kunci:  kualitas tidur, tekanan darah, PSQI
PENGARUH DERAJAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP TINGKAT TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI DISDIKBUD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2023 Santrino, Syifa Nurafifah; Marisa, Dona; Kaidah, Siti; Muttaqien, Fauzan; Illiandri, Oski
Homeostasis Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i3.14607

Abstract

Abstract: Physical activity which is any body movement produced by skeletal muscles that requires energy expenditure. Physical activity affects blood pressure through mechanisms including reducing vascular resistance. The subjects in this study were 50 men with 20-40 years old employees of DISDIKBUD the South Kalimantan Province in 2023. This research is observational analytic with a cross sectional research design. The hypothesis test used is the non-parametric Spearman Rank test. A digital sphygmomanometer and the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) were used. Based on the Spearman Rank test results, it shows that there is a significant negative correlation between the degree of physical activity and blood pressure (p=0.001, r =-0.443). Concluded that there is a correlation between the degree of physical activity and blood pressure levels of employees of DISDIKBUD at South Kalimantan Provincial in 2023. Keywords: physical activity, blood pressure, worker Abstrak: Aktivitas fisik merupakan pergerakan otot rangka didalam tubuh manusia dan membutuhkan suatu energi untuk dikeluarkan. Aktivitas fisik mempengaruhi tekanan darah melalui mekanisme termasuk mengurangi resistensi pembuluh darah. Subyek dalam penelitian ini adalah laki-laki berjumlah 50 orang pegawai DISDIKBUD Provinsi Kalsel tahun 2023 dengan rentang usia 20-40 tahun. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji non parametrik Spearman Rank. Sphygmomanometer digital dan Kuesioner Aktivitas Fisik Internasional (IPAQ) digunakan. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara derajat aktivitas fisik dengan tekanan darah (p=0,001, r=-0,443). Disimpulkan terdapat hubungan antara derajat aktivitas fisik dengan tingkat tekanan darah pegawai DISDIKBUD Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2023. Kata-kata kunci: aktivitas fisik, tekanan darah, pegawai
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2023 Nasywa, Nabila; Muttaqien, Fauzan; Kaidah, Siti; Darwis, Yulizar; Panghiyangani, Roselina
Homeostasis Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v7i3.14538

Abstract

Abstract: Sleep quality is defined as a feeling of satisfaction, freshness, and feeling fit when you wake up, as well as not showing drowsiness or lack of motivation so that it does not interfere with daily activities. Chronic heart failure patients often experienced poor sleep quality. This is related to the symptoms felt by the patient, such as shortness of breath, chest pain and nocturia. In order to describe the quality of sleep among patients with chronic heart failure at Ulin Regional Hospital in Banjarmasin, this study used a cross-sectional, descriptive observational methodology. Purposive sampling was employed in this study in accordance with the inclusion and exclusion criteria for the research. Data was collected by filling in the PSQI questionnaire. The results showed that chronic heart failure patients at Ulin Regional Hospital, Banjarmasin had poor sleep quality (77.32%). The majority of respondents were aged 51-60 years (45.33%). If we look at gender characteristics, there are 62.6% of men and 37.3% of women who have poor sleep quality. Based on the symptoms frequently felt by respondents, 53.33% complained of shortness of breath, 36% of chest pain and 10.66% of nocturia Keywords: sleep quality,chronic heart failure, PSQI questionnare Abstrak: Kualitas tidur diartikan sebagai rasa puas, segar, dan merasa bugar saat bangun tidur, serta tidak menunjukkan rasa kantuk atau kurang motivasi sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Kualitas tidur yang buruk sering dialami pasien gagal jantung kronik. Hal tersebut berkaitan dengan gejala-gejala yang dirasakan pasien, seperti sesak napas, nyeri dada, dan nokturia. Kualitas tidur pasien gagal jantung kronik di RSUD Ulin Banjarmasin diteliti dengan menggunakan desain observasional deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang sesuai dengan persyaratan inklusi dan eksklusi penelitian. Pengambilan data diambil dengan pengisian kuesioner PSQI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien gagal jantung kronik di RSUD Ulin Banjarmasin memiliki kualitas tidur buruk (77,32%). Mayoritas responden berumur 51-60 tahun (45,33%). Jika dilihat dari karakteristik jenis kelamin, terdapat 62,6% laki-laki dan 37,3% perempuan yang mempunyai kualitas tidur buruk. Berdasarkan gejala yang sering dirasakan responden, 53,33% mengeluhkan sesak napas, 36% nyeri dada, dan 10,66% nokturia. Kata-kata kunci: kualitas tidur, gagal jantung kronik, kuesioner PSQI