Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PERILAKU LEMBAGA PEMASARAN TERHADAP PERDAGANGAN IKAN LAUT SEGAR HUBUNGANNYA PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI SULAWESI SELATAN (Studi Kasus Kabupaten Pangkep) Remmang, Hasanuddin; Indrawati, Erni; -, Faridah
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 17 No. 1 (2017): Vol 17 No 1 (2017): Januari-April 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada produsen (nelayan) tentang saluran pemasaran mana yang memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibanding saluran lain. Selanjutnya, penelitian ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada produsen (nelayan) untuk melakukan diverfikasi produk, agar nilai tambah barang lebih tinggi. Pendistribusian barang merupakan model saluran pemasaran dengan aktivitas fungsifungsi pemasaran yang dilakukan dengan mengeluarkan biaya sesuai volume kerja dan tingkat resiko usaha. Total biaya yang dikeluarkan pada masing-masing lembaga mencakupi unsur pembiayaan transport, pengawetan dan retribusi. Berdasarkan harga jual yang ditetapkan pada jenis ikan yang dipasarkan berdasarkan total biaya plus persentasi tingkat keuntungan dan harga pesaing yang ada di pasar. Masing-masing pendapatan pada jenis ikan ternyata ikan baronang yang mempunyai perolehan lebih lebih tinggi yaitu mencapai Rp. 18.237/kg,- dan yang kedua adalah ikan lamuru hanya mencapai jumlah Rp. 18.237/kg. Pendapatan yang diperoleh masingmasing jenis ikan tersebut dengan lembaga dan saluran pemasaran yang berbeda telah didapatkan mark-up rata-rata11,27 %. Adanya mark-up dari harga pokok ke harga penjualan merupakan tingkat pendapatan yang diinginkan lembaga pemasaran dengan memperhatikan pesaing di pasar. Penelitian ini dirancang dalam 2 (dua) tahun. Tahun I, melalui pengumpulan data angket dan wawancara terhadap pihak-pihak yang mempunyai keterkaitan penelitian , antara lain produsen (nelayan), pengumpul, pedagang besar, pengecer, kelompok nelayan dan instansi terkait. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi mereka untuk terlibat dalam bidang usaha tersebut. Kemudian, tim peneliti juga ingin mengetahui tentang adanya keluhan/permasalahan yang dialami nelayan tentang produski meningkat, namun tidak signifikan dengan tingkat pendapatan yang diperoleh.
Review Artikel: Pemanfatan Limbah Organik Pasar Sebagai Prekursor Budidaya Lawi-Lawi Caulerpa lentillifera Renal, Renal; Ridwan, Adyatma; Ramadhan, Irpan; Indrawati, Erni
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 2 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 2, Mei - Agustus Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i2.1071

Abstract

Kebutuhan rumput laut dalam pasar domestik dan pasar internasional terus meningkat sesuai dengan data KKP pada tahun 2020, total produksi rumput laut pada tahun 2018 sebesar 213.422 ton, pada tahun 2019 sebesar 9.900.000 ton. Salah satu rumput laut yang memiliki prospek pemasaran yang cukup luas adalah lawi-lawi. Lawi-lawi Caulerpa lentillifera) merupakan spesies rumput laut hijau yang biasa dikenal dengan sebutan anggur laut dan tersebar di beberapa lautan tropis dan subtropis. Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) melakukan kajian literatur budidaya C. lentillifera di tambak dan (2) melakukan kajian peningkatan produktivitas tambak dengan memanfaatkan limbah organik sebagai sumber hara tambak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan literatur review, yaitu sebuah pencarian literatur baik nasional maupun internasional yang dilakukan dengan mereview jurnal, skripsi online dan buku. Berdasarkan hasil review dari 16 kajian yang didapat dari berbagai sumber, diantaranya 16 Jurnal (11 Jurnal Nasional dan 5 Jurnal Internasonal), 2 Skripsi Online dan 2 Buku didapatkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan C. lentillifera yaitu, penggunaan zat pengatur tumbuh, bobot awal yang berbeda, salinitas dan jenis substrat dasar, ketersediaan unsur-unsur hara di tanah dan air, serta kedalaman yang berbeda The need for seaweed in the domestic market and the international market continues to increase according to KKP data in 2020, the total seaweed production in 2018 is 213,422 tons, in 2019 it is 9,900,000 tons. One of the seaweeds that has broad marketing prospects is lawi-lawi. Lawi-lawi Caulerpa lentillifera) is a species of green seaweed commonly known as sea grape and is distributed in several tropical and subtropical oceans. The objectives of this activity were (1) to study the literature on C. lentillifera cultivation in ponds and (2) to study the increase in pond productivity by utilizing organic waste as a source of pond nutrients. The method used in the implementation of this activity is to conduct a literature review, which is a literature search, both national and international, which is carried out by reviewing journals, online theses and books. Based on the results of reviews from 16 studies obtained from various sources, including 13 journals (8 National Journals and 5 International Journals), 1 Online Thesis and 1 Book, it was found that there were several things that influenced the growth of C. lentillifera, namely, the use of growth regulators, weight different bases, salinity and type of base substrate, availability of nutrients in soil and water, and different depths.
PENILAIAN STATUS PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK IKAN BANDENG (Chanos chanos) DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI KABUPATEN SINJAI Andi Kurniati; Andi Gusti Tantu; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 1 No. 1 (2018): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2018
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v1i1.33

Abstract

Pengembangan usaha perikanan budidaya sering terkendala karena kerusakan lingkungan dan konflik kepentingan. Upaya mengantisipasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dan sekaligus untuk meningkatkan dampak positif kegiatan budidaya perikanan, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dasar perikanan budidaya bertanggung jawab. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kesesuaian aspek-aspek pengelolaan perikanan budidaya tambak ikan Bandeng berdasarkan prinsip-prinsip EAA (Ecosystem Approach to Aquaculture), serta menentukan status pengelolaan perikanan budidaya tambak ikan Bandeng melalui prinsipprinsip EAA. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sinjai pada bulan Januari-Maret 2016. Analisis data mengunakan metode Indeks Komposit dalam penilaian indikator EAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pengelolaan perikanan budidaya dengan pendekatan ekosistem pada usaha budidaya tambak ikan Bandeng di Kabupaten Sinjai, memiliki status cukup baik yang diperlihatkan pada flag model berwarna hijau muda dengan nilai agregat 2,38. Status pengelolaan baik pada domain upaya pengelolaan lingkungan serta tata kelola dan kelembagaan. Status cukup baik pada domain daya dukung lingkungan dan budidaya berkelanjutan. Sedangkan status yang masih kurang menerapkan EAA adalah domain sosial dan ekonomi. Rekomendasi kebijakan dalam rangka penerapan pengelolan perikanan budidaya dengan pendekatan ekosistem atau terkait EAA terdiri dari tiga strategi, yaitu: pembuatan program atau peraturan dan pengawasan pelaksana; peningkatan implementasi program dan pengawasan peraturan; serta mempertahankan program atau peraturan yang sudah berjalan baik.
IDENTIFIKASI POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskall) DI DESA PANAIKANG KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI Megawati Jamal; Andi Muhibuddin; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 1 No. 1 (2018): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2018
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v1i1.34

Abstract

Efforts to anticipate the challenges and threats posed from aquaculture activities, it is necessary the application of the basic principles of responsible aquaculture. For example by applying environmental approach in the development of aquaculture. The purpose of this study is overview of the application of the principles of Ecosystem Approach to Aquaculture (EAA) in cultivation and analyze the development strategy of cultivating fish. Implemented in January to March 2016. Technical analysis is conducted using the method of assessment indicators composite index in the EAA. Simple approach to engineering composites Flag Modeling multi-criteria analysis. Research shows that the institutional dimension of good in implementing the EAA, the economic dimension enough in implementing the EAA, and the dimensions of ecology, sustainability, and social activities less apply EAA.
ANALISIS EFEKTIFITAS FERMENTASI LIMBAH PERUT IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN LELE CLARIAS SP Selopes Menanti; Erni Indrawati; Sri Mulyani; Sutia Budi
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 3 No. 1 (2020): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2020
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v3i1.267

Abstract

Permintaan konsumen akan ikan lele semakin meningkat.  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh fermentasi limbah perut ikan menggunakan air beras dan mendapatkan dosis pengkayaan pakan yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan sintasan pada ikan lele (Clarias sp). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2018. Masing-masing 50 ekor benih ikan lele (berat rata-rata 2,78±0,19 g/ekor) ditebar dalam 12 akuarium berukuran 30x30x20 cm. Rancangan percobaan yang digunakan  adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, dengan dosis penambahan limbah perut ikan pada pakan komersil  yakni (A) 25% : 75%,  (B) 50% : 50%, (C) 75% : 25% dan (D) 0% : 100%, pemberian pakan dengan dosis 7% dari bobot biomassa. Pemeliharaan selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan limbah perut ikan terfermentasi pada pakan buatan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap LPH, Pertumbuhan Mutlak dan Sintasan tetapi berpengaruh sangat nyata (P>0,05) terhadap efisiensi pakan dimana perlakuan (A) 11,24%, (B) 14,13%, (C) 20,12% dan (D) 11,94%. Penambahan 75% limbah perut ikan terfermentasi per kg pakan  menunjukan pemanfaatan pakan paling efisien. Consumer demand for catfish is increasing. The purpose of this study was to analyze the effect of fish stomach waste fermentation using rice water and obtain the optimal feed enrichment dose in increasing growth, feed efficiency and survival in catfish (Clarias sp). This research was conducted from September to November 2018. Each of the 50 catfish seeds (average weight 2.78 ± 0.19 g / head) was stocked in 12 30x30x20 cm sized aquariums . Theexperimental plan used was a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications, with additional doses of fish stomach waste on commercial feed namely (A) 25%: 75%, (B) 50%: 50%, (C) 75%: 25% and (D) 0%: 100%, feeding with a dose of 7% of the weight of biomass. 30 days maintenance. The results showed that the addition of fermented fish waste in artificial feed had no effect (P> 0.05) on LPH, Absolute Growth and Synthesis but had a very significant effect (P> 0.05) on feed efficiency where treatment (A) 11.24 %, (B) 14.13%, (C) 20.12% and (D) 11.94%. The addition of 75% of fermented fish waste per kg of feed shows the most efficient use of feed.
ANALISIS LOKASI BUDIDAYA TERHADAP KANDUNGAN KARAGENAN RUMPUT LAUT (KAPPAPHICUS ALVAREZII) DI PERAIRAN TELUK KOSIWO YAPEN – PAPUA Frice Padawan; Erni Indrawati; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 3 No. 1 (2020): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2020
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v3i1.269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan lokasi budidaya rumput laut Kappaphicus alvarezii dengan kualitas Karagenan rumput laut di perairan Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen - Papua. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Parameter lingkungan dilakukan secara langsung (in-situ) sedangkan menganalisis kandungan karagenan dilakukan di Laboratorium Nutrisi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan person correlasi untuk menganalisis korelasi antara Parameter lingkungan terhadap kandungan karagenan. Hasil penelitian di perairan Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen-Papua Kualitas  kandungan karagenan rumput laut yaitu Nilai tertinggi di teluk mioka sebesar 11,87% pada awal dan 29,67% pada akhir penelitian, selanjutnya di kamanumpang sebesar 11,65% pada awal dan  26,77% pada akhir sedangkan yang terendah di salawandori sebesar 11,19 pada awal dan 22,77 pada akhir penelitian. korelasi antara faktor lingkungan terhadap kualitas karagenan rumput laut Kappaphicus alvarezii menunjukkan bahwa di Sarawandori dan di Kamanumpang menunjukkan bahwa faktor lingkungan tidak berkolerasi terhadap kandungan karagenan sementara pada Miyokamenunjukkan bahwa suhu perairan berpengaruh terhadap kandungan keragenan terdapat pada. Korelasi antara pertumbuhan dan rendeman karagenan rumput laut K. alvarezii pada tiga lokasi penelitian didpatkan nilai korelasi 0,019 – 0,504. Kandungan rendeman karagenan rumput laut yang terbaik di Teluk Mioka kemudian Kamanumpang dan Terendah di Sarawandori. This study aims to analyze the relationship ofseaweed cultivation location with seaweed Kappaphicus alvareziicarrageenan quality in Kosiwo waters in Yapen Islands Regency - Papua. This research is experimental using quantitative approaches and qualitative approaches. Environmental parameters were carried out directly (in-situ) while analyzing carrageenan content was carried out at the Nutrition Laboratory. The data obtained were analyzed using correlated person to analyze the correlation between environmental parameters of carrageenan content. The results of the study in Kosiwo waters in Yapen-Papua Islands Regency The quality of seaweed carrageenan content is the highest value at bay mioka at 11.87% at the beginning and 29.67% at the end of the study, then at the passenger level at 11.65% at the beginning and 26, 77% at the end while the lowest in Salawandori was 11.19 at the beginning and 22.77 at the end of the study. Correlation between environmental factors on the quality of seaweed carrageenan Kappaphicus alvarezii showed that in Sarawandori and in Kamanumpang showed that environmental factors were not correlated with the carrageenan content while in Miyokamen showed that the water temperature had an effect on the content of the agent found in Correlation between growth and rendering ofseaweed carrageenan K. alvarezii in the three study sites was adjusted by a correlation value of 0.019 - 0.504. The best seaweed rendering content in Mioka Bay then Kamanumpang and Lowest in Sarawandori
PENGARUH SUBTITUSI LIMBAH PERUT IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Agoeng Karyanto; Hadijah Hadijah; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 2 No. 2 (2020): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2020
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v2i2.272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi limbah perut ikan Tongkol (Euthynnus affinis) terhadap per-tumbuhan, efisiensi pakan dan konsentrasi yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan mengacu pada pemanfaatan bahan baku limbah usus ikan tongkol sebagai bahan alternatif pengganti bahan baku tepung ikan yang mahal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode eksperimental yang terdiri atas 4 per-lakuan yaitu P0 (Protein 27%), P1 (Protein 20%), P2 (Protein 25%), dan P3 (Protein 30%). Data dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA). Parameter uji dalam penelitian ini meliputi Laju Pertumbuhan Spesifik, Pertumbuhan Mutlak, dan Efisiensi Pakan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan spesifik  benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) berkisar antara 0.65-94%, pertumbuhan mutlak berkisar antara 2-3 gr, efisiensi pakan berkisar antara 4-5%, dan subtitusi tepung usus ikan tongkol (Euthynnus affinis) tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik (P>0,05), sedangkan per-tumbuhan mutlak dan efisiensi pakan berpengaruh nyata terhadap subtitusi tepung usus ikan Tongkol (Euthynnus affinis) (p<0,05). This study aims to determine the effect of substitution of Euthynnus affinis on growth, feed efficiency and optimal concentration in increasing the growth of tilapia (Oreochromis niloticus) and referring to the use of raw materials for tuna intestine waste as an alternative ingredient for the expensive fish flour starch. This study is quantitative research, using an experimental method consisting of 4 treatments, namely P0 (Protein 27%), P1 (Protein 20%), P2 (Protein 25%), and P3 (Protein 30%). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Test parameters in this study include Specific Growth Rate, Absolute Growth, and Feed Efficiency. The results showed that the average specific growth rate of tilapia seeds (Oreochromis niloticus) ranged from 0.65% to 0.94%, absolute growth ranged from 2 gr to 3 gr, feed efficiency ranged from 4% to 5%, and substitution of tuna fish intestine flour (Euthynnus affinis) did not significantly affect the specific growth rate (P> 0.05), while absolute growth and feed efficiency significantly affected the substitution of flour of the tuna fish intestine (Euthynnus affinis) (p <0.05).
ANALISIS KELAYAKAN LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT GRACILARIA sp DI TAMBAK KECAMATAN SINJAI UTARA KABUPATEN SINJAI Agustang Agustang; Sri Mulyani; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 2 No. 1 (2019): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v2i1.332

Abstract

Rumput laut Gracilaria sp merupakan sumber pangan dan memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai sumber devisa serta usaha padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kelayakan lahan tambak untuk budidaya rumput laut (Gracilaria sp) berdasarkan parameter fisika (Suhu, ,kedalaman dan kecerahan) dan kimia (salinitas, pH, oksigen terlarut, CO2,nitrat dan fosfat). Populasi dalam penelitian ini adalah kawasan tambak yang ada di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, sampelnya sebanyak 3 titik/stasiun pengamatan ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan letak dan sumber air tambak. Data hasil penelitian diperoleh dengan pengamatan, pengukuran langsung dilapangan(suhu, salinitas, kedalaman, kecerahan, oksigen terlarut dan pH) dan analisis laboratorium (fosfat, nitrat,) kemudian dianalisis dengan menggunakan metode pembobotan. Setelah diperoleh nilai skor dari setiap parameter pada setiap titik pengamatan, kemudian dilakukan penilaian yakni layak (S1) dengan kisaran nilai 68-87, cukup layak (S2) dengan kisaran nilai 48-67, dan tidak layak (N) dengan kisaran nilai 27-47.Hasil diperoleh bahwa ketiga stasiun masuk kategori cukup layak (S2) dengan nilai stasiun I (63), stasiun II (56) dan stasiun III (63). Dengan demikian kegiatan budidaya rumput laut Gracillaria sp cukup layak untuk dikembangkan di Kecamatan Sinjai Utara. Seaweed Gracilaria sp is a source of food and having economic value high as a source of foreign exchange and efforts labor-intensive capable of absorbing a lot of labor. Research aims to understand the characteristics and the feasibility land farms to seaweed cultivation (gracilaria sp) based on physical parameters (temperature, deepness and brightness) and chemistry (salinitas , pH, oxygen dissolved,carbon dioxide, nitrate and phosphate). Population in this study of the farms in Sinjai sub district north, sample as many as 3 points/an observation station determined by using the method purposive sampling based on the layout and water sources farms. The data the results of the study obtained with the observation, the measurement of directly field (the temperature of, salinitas, depth, brightness, oxygen dissolved and pH) and an analysis of lab where internal conditions (phosphate, nitrate) then analyzed in order by using the method the weightings of the. After the recent retrieval of the value of a score of every parameter on each the point of observation, then be a assessment of bond issuance will be worthy of (s1) with a range of the value of 68-87, seemed worthy enough to operate ( s2 ) with a range of the value of 48-67 , but it is not suitable ( n ) with a range of the value of 27-47. Result obtained that all three renovation of the gas station is categorized as a seemed worthy enough to operate ( s2 ) with a value of up the first three months of station ( 63 ), renovation of the gas station II ( 56 ) and train stations III (63). As a result of this activities are to be implemented seaweed cultivation gracillaria sp seemed worthy enough to operate to be developed in Sinjai sub district north.
ANALISIS PEMBERIAN VITAMIN C PADA ROTIFER DAN ARTEMIA TERHADAP SINTASAN, RASIO RNA/DNA, KECEPATAN METAMORFOSIS DAN KETAHANAN STRES LARVA RAJUNGAN (Portunus Pelagicus) STADIA ZOEA Faidar Faidar; Sutia Budi; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 2 No. 2 (2020): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2020
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v2i2.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan vitamin C rotifer, artemia dan larva rajungan setelah diperkaya dengan vitamin C dan menganalisis pemberian vitamin C terhadap sintasan, rasio RNA/DNA, kecepatan metamorfosis dan ketahanan stres larva rajungan stadia zoea. Serta menentukan dosis optimum vitamin C yang menghasilkan sintasan, rasio RNA/DNA, ke-cepatan metamorfosis dan ketahanan stres larva rajungan stadia zoea yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2020 di unit pembenihan kepiting dan rajungan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar. Analisis Rasio RNA/DNA dilakukan di Laboratorium Uji Fisika Kimia BPBAP Takalar. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin C pada rotifer dan artemia dapat meningkatkan kandungan rotifer, artemia dan larva rajungan. Pemberian vitamin C pada rotifer dan artemia terhadap larva rajungan stadia zoea dapat meningkatkan sintasan, kecepatan metamorfosis dan ketahanan stres larva rajungan dan Dosis vitamin C 250 ppm yang terbaik pada pemeliharaan larva rajungan stadia zoea. This study aimed to analyze the content of vitamin C rotifer, artemia and small crab larvae after enriched with vitamin C and to analyze the provision of vitamin C to survival, RNA / DNA ratio, metamorphosis rate and stress resistance of crab larvae in zoea stage. Also, it aimed to determine the optimum dose of vitamin C which produces the best survival rate, RNA/DNA ratio, metamorphosis speed and stress resistance of crab larvae in zoea stage. This research was conducted from May to June 2020 in the hatchery unit of the Brackish Water Cultivation Fishery Center (BPBAP) Takalar. RNA / DNA ratio analysis was carried out at the Laboratory of Chemical Physics Testing of BPBAP Takalar. The research design used a completely randomized design (CRD). The results showed that giving vitamin C to rotifers and brine shrimp increased the content of rotifers, brine shrimp and crab larvae. Giving vitamin C to rotifers and artemia to larvae of zoea stadia crabs can increase survival, metamorphosis speed and stress resistance of crab larvae and the best dose of vitamin C 250 ppm in the maintenance of zoea stadia crab larvae.
ANALISA FAKTOR OSEANOGRAFI DALAM MENDUKUNG BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI PERAIRAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI Sri Indriyani; Hadijah Mahyuddin; Erni Indrawati
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 2 No. 1 (2019): Journal of Aquaculture and Enviroment Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v2i1.377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor oseanografi dan tingkat kesesuaian lokasi perairan Pulau Sembilan dalam mendukung budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni – Oktober 2019. Penentuan lokasi budidaya rumput laut, dipilih berdasarkan kriteria sengaja ( purposive sampling ). Hasil penelitian memperlihatkan kisaran nilai: a) Parameter fisika terdiri atas: (1) arus 5 – 30 cm/dtk, (2) suhu 28,7 - 32 °C (3) kedalaman sebesar 2 m - 10 m, (4) kecerahan 1 m - 3,5 m, (5) substrat dasar perairan karang, berpasir (b) Parameter Kimia terdiri dari: (1) salinitas perairan 30 ppt - 32,8 ppt, (2) pH 7,37 - 9,31 (3) oksigen terlarut 4,16 - 11,08 mg/l (4) carbon dioksida 2 - 6 mg/l (5) fosfat 0,044 mg/l – 1,185 mg/l, (6) nitrat 0,046- mg/l- 1,104 mg/l. c) Parameter biologi terdiri atas: organisme pengganggu berupa ikan dan lumut. Hasil skoring menunjukkan untuk ketiga stasiun dapat dilakukan kegiatan budidaya Kappaphycus alvarezii yaitu pada Pulau Kambuno, Batanglampe dan Kodingare. This study aims to determine oceanographic factors and the suitability of the waters of the nine islands in supporting seaweed cultivation Kapphaphycus alvarezii. The research was conducted in June-october 2019. Determination of a proposed seaweed cultivation area, was conducted bu using conformity criterias based on the results matrix scoring and weighting. The results showed a range of values: a) physical parameters consist of (1) the flow velocity of 5 cm/s to 30 c m/s (2) water temperature 28,7 ºC to 32 ºC, (3) the depth of 2 m to 10 m, (4) brightness of 1 m to 3,5 m, (5) water bottom material types include: sand and coral, b) Chemical parameters consist of: (1) salinity waters 30 ppt to 32.8 ppt, (2) pH 7,37 to 9.31, (3) dissolved oxygen 4,16 to 11,08 ppm (4) carbondioksida 2 to 6 ppm ,(5) phosphate 0.044 mg/l to 1.104 mg/l, (4) nitrate 0,046 mg/l to 1.104 mg/l. c) Biological parameters consist of disturbing organism such as fish and mosses. Scoring results show for the three station can be used for farming Kappaphycus alvarezii activities in the islands Kambuno, Kodingare and Batanglampe.