Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN HASIL ENAM GALUR KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L). VERDCOURT) Muhammad Andi Maulidi; Rahmad Jumadi; Endah Sri Redjeki
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i2.5180

Abstract

Kacang bambara adalah salah satu tanaman asal Afrika yang memiliki sumber protein tinggi, di Indonesia Keberadaan galur yang bermutu sangat dibutuhkan oleh para petani kacang bambara untuk bisa meningkatkan hasil produksi tanaman kacang Bambara, Selain teknik budidaya yang kurang maksimal, faktor rendahnya hasil pertanian tanaman kacang bambara yaitu benih yang ditanam belum jelas potensi hasilnya, Benih kacang bambara yang tidak bermutu seringkali digunakan oleh petani untuk di budidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan hasil enam galur kacang bambara (Vigna Subterranea (L). Verdcourt). Penelitian ini dilaksankan pada bulan April sampai bulan Agustus 2021 di lahan Pertanian yang berlokasi di Dusun Nongkokerep Rt/03 Rw/01 Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur pada ktinggian 5 m dpl. Penelitian ini menggunakan single Faktor yaitu 6 Galur kacang bambara yang meliputi : G11 (Gresik Hitam A), G12 (Gresik Hitam B), G13 (Jabar Coklat A), G14 (Jabar Coklat B), G15 (Gresik No 8 Black), G16 (Gresik No 8 Black B). Analisis data menggunakan analisis sidik ragam lebih lanjut apabila terdapat perbedaan nyata pada uji F 5%, dilanjutkan dengan Uji Duncan’s multiple range test pada taraf 5%.. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata pada variabel pertumbuhan tinggi tanaman 2 mst – 12 mst, jumlah daun 4 mst – 12 mst, lebar tajuk 4 mst – 12 mst, panjang daun tengah, panjang internot dan panjang petiol. Sedangkan pada variabel hasil terdapata perbedaan nyata pada variabel bobot basah polong, bobot kering polong, bobot kering biji, bobot kering akar, bobot 100 biji, persen kupasan dan estimasi hasil ton/hektar.
GENETIC DIVERSITY BASED ON GROWTH VARIABLES OF THREE BAMBARA GROUNDNUT LANDRACES (Vigna subterranea (L.) VERDCOURT) Endah Sri Rejeki; Suhaili Suhaili; Rahmad Jumadi; R. Agustina; W. Lailiyah; setyo budi
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v3i2.1808

Abstract

Bambara groundnut has competitive nutritional value such as 49–63.5% carbohydrate, 15–25% protein, and 4.5–7.4% fat. There is not available yet a superior variety. Bambara Groundnut Research Centre has been working intensively to select the candidates of superior variety. Three of bambara groundnut pure lines of BGRC seed collection, including Gresik (Gresik), GHC (Gresik) and S19-3 (Namibia) assessed based on their growth traits, including germination rate, number of leaves, plant height (cm), length of petiole (cm), length of internode (cm), growth type, 1st flowering (das) and 50% of flowering (das) in the Gresik field 5 m above sea level, with Random Complete Block Design experiment, three replicates. Analysis of means (ANOM) calculated to test differences between landraces in particular traits. Heritability of three pure lines calculated based on Mean Square Estimated of Analysis of Variance (ANOVA), as well as coefficient correlation, using Minitab 18. The result showed that S19-3 as an introduced landrace from Namibia has traits similarity to the two landraces, namely GHC and Gresik except days to 50% flowering time. Analysis of means shows that S19-3 has days to 50% flowering early compare to the others. The trait of 50% flowering time (dap) also shows a high heritability (0.58). First flowering time has a significant correlation with 50% flowering time in positive direction.
PERBEDAAN DOSIS PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) ASAL AKAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) Ady Setyawan; Rahmad Jumadi; Endah Sri Redjeki
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i1.3907

Abstract

Pemanfaatan ekstrak akar bambu sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada tanaman kacang bambara diharapkan dapat berperan sebagai pemacu pertumbuhan. Akar bambu banyak terkolonisasi oleh bakteri PF (Pseudomonas fluorescens). Bakteri ini berperan sebagai PGPR karena menghasilkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan dapat meningkatkan ketersediaan hara melalui produksi asam organic. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan dosis PGPR pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang bambara (Vigna subterranea (L.) Verdcourt). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu perlakuan dosis pupuk PGPR (P), yang terdiri atas 6 taraf perlakuan dan diulang tiga kali. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan nyata perlakuan pada uji F 5%. Perlakuan yang memperlihatkan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kemudian diuji lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada pemberian dosis pupuk PGPR terhadap laju perkecambahan, jumlah daun pada seluruh pengamatan, tinggi tanaman 4 dan 6 mst, panjang petiol dan internode, panjang batang dan bobot kering akar.
PENERAPAN PUPUK PETROGANIK TERHADAP TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor L. Moench) Mami Putri Novianti; Rahmad Jumadi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i2.5177

Abstract

Sorgum merupakan salah satu tanaman serelia yang mempunyai potensi besar sifat adaptasi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman sorgum toleran terhadap kekeringan, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama penyakit. Upaya yang dapat dilakukan agar meningkatkan produktivitas tanaman sorgum melalui penerapan pupuk organik granul dan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulkan interaksi penerapan pupuk organik granul dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021 – Agustus 2021 di Balai Benih Dinas Pertanian Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Percobaan menggunakan RAK Faktorial. Faktor pertama yaitu varietas yang terdiri dari: V1 = Varietas Numbu, V2 = Varietas Bioguma 3 Agritan, dan V3= Varietas KD4. Faktor kedua yaitu pupuk yang terdiri dari: P0 = Tanpa Pupuk, P1 = Petroganik 3000 kg ha-1 dan P2 = Petroganik 6000 kg ha-1 Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 9 perlakuan, kemudian diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan ANOVA dengan Uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi penerapan pupuk petroganik dan varietas hanya pada pengamatan umur berbunga. Perbedaan secara nyata pada perlakuan V1P1 (Varietas Numbu dan Petroganik 3000 kg ha-1 ) yaitu umur berbunga 47,67 hari sedangkan pada variabel hasil tidak terdapat interaksi. Perlakuan varietas berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah daun, panjang malai, bobot kering giling per malai dan bobot kering giling ha-1 . V2 (Varietas Bioguma 3 Agritan) merupakan varietas yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman terbaik. Perlakuan pupuk petroganik berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga sedangkan pada hasil tidak terdapat berbeda nyata. P1 (Petroganik 3000 kg ha-1 ) merupakan dosis pupuk yang menunjukkan pertumbuhan tanaman terbaik.
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM MANIS (Sorghum Bicolor ( L.) Moench) PADA DUA JENIS PUPUK ORGANIK DI LAMONGAN Siska Ermawati; Rahmad Jumadi; Suhaili Suhaili
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i1.3810

Abstract

Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman serealia yang luas daya adaptasinya sehingga potensial dikembangkan untuk produksi bioetanol. Batang dan biji sorgum manis dapat diolah menjadi gula dan hasil sampingnya berupa bagas. Pengunaan pupuk kimia yang tidak terkendali dan tidak sesuai dosis menjadi salah satu penyebab menurunya kualitas tanah, baik itu yang sifat biologis, fisik, dan kimia tanah. Pupuk guano mengandung minimal nitrogen sebanyak 5% kandungan ini lebih tinggi dari pupuk kandang yang hanya berkisar tidak lebih dari 1%, bahkan pada guano segar kadar N-nya sebesar 7% . Vermikompos mengandung beberapa enzim yaitu enzim amilase, lipase, selulase dankitinase yang berperan dalam memecah bahan organik dalam tanah yang berperan untuk melepaskan nutrisi dan membuatnya tersedia bagi akar tanaman serta dapat memingkatkankadar enzim penting lainnya seperti asam alkali fosfatase, tanah dehidrogenase, dan urease. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengararuh pupuk guano dan pupuk vermikompos terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. faktor pertama varietas terdiri dari 3 taraf yaitu varietas numbu (V1) , varietas Bioguma Agritan 3 (V2), Varietas Samurai 2 (V3). Faktor kedua jenis pupuk terdiri dari 2 taraf yaitu pupuk Vermikompos (P1) dengan dosis 10 ton/ha (54 gr per tanaman) dan pupuk guano (P2) dengan dosis 10 ton/ha (54 gr per tanaman). Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antar varietas Numbu dan pupuk Guano (V1P2) pada pengamatan diameter batang umur 40 hst dengan nilai tertinggi yaitu 2,09 cm. Perlakuan varietas menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang malai bobot basah biji pertanaman, dan bobot kering biji pertanaman . Varietas numbu (V1) menunjukkan nilai tinggi tanaman tertinggi (249,63 cm). varietas bioguma agritan 3 (V2) menunjukkan nilai diameter batang tertinggi (2,44 cm). varietas bioguma agritan 3 (V2) menunjukkan nilai tertinggi pada luas daun (1773,96 cm). varietas samurai 2 (V3) menunjukkan panjang malai tertinggi (27,82 cm). Perlakuan pupuk menunjukan perbedaan nyata pada variabel jumlah anak malai dan bobot basah biji pertanaman. Dengan nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan pupuk vermikompos(V1) yaitu 50,73 helai.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) PADA PEMBERIAN PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK Firda Rohmaniya; Rahmad Jumadi; Endah Sri Redjeki
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v6i1.5376

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah tanaman pangan yang mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan selain tanaman padi. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung manis yakni dengan penggunaan bahan organik. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara N, P dan K pada tanaman jagung manis dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, salah satunya adalah penggunaan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan pupuk NPK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan JuniAgustus 2022 di Desa Melirang, Pereng Wetan, Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama yaitu pemberian pupuk kambing terdiri dari 3 taraf faktor kedua pemberian pupuk NPK terdiri dari 4 taraf. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, primodia bunga, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, bobot basah tongkol tanpa kelobot per tanaman, estimasi bobot basah tongkol tanpa kelobot per petak dan per hektar. Analisis data menggunakan Analysis of Variance 5% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test 5%. Hasil penelitian menunjukka adanya interaksi aplikasi pemberian dosis pupuk Kambing (10 ton/ha) dan NPK (450 kg/ha) terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan hasil panjang tongkol, diameter tongkol tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt).
UJI TOLERAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA GALUR KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) Verdc) Mitra syahbana; Endah Sri Redjeki; Rahmad Jumadi
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i2.4466

Abstract

Kacang bambara merupakan salah satu dari lima tanaman penting di Afrika selatan yang memiliki kemampuan tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanaman kacang-kacang lainnya. Di Indonesia kacang bambara lebih dikenal dengan nama kacang Bogor. Hasil analisis kimiawi biji kacang bambara mengandung 32.72% dari total asam amino esensial dan 66.10% dari asam amino non esensial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultasi Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik di desa Klangonan kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik yang memiliki ketinggian ±20 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 kali ulangan terdiri 5 galur (G1,G2,G3,G4,G5) dan 4 taraf volume air (V1,V2,V3,V4) sehingga diperoleh 20 satuan percobaan Pengamatan dilakukan pada fase pertumbuhan yaitu laju perkecambahan, tinggi tanaman 2,4,6,8,10 dan 12 mst, jumlah daun 2,4,6,8,10 dan 12 mst, lebar tajuk 4,8 dan 12 mst, Panjang daun tengah, panjang internode, Panjang petiole, bukaan stomata, saat pertama berbunga dan 50 % berbunga. Variabel hasil bobot basah dan kering brangkasan, jumlah polong, jumlah biji, bobot basah dan kering polong, bobot kering biji, bobot 100 biji, bobot kering akar, persen kupasan dan estimasi ton/hektar. Dari data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), Uji Lanjut dengan Duncan’s dengan taraf 5% dan uji korelasi. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat Interkasi perlakuan galur dan volume air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang bambara
PERTUMBUHAN LIMA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L) Moench) PADA TANAM BARU DAN RATUN I DI MUSIM PENGHUJAN Qurrotu A’ayuni; Rahmad Jumadi; Rohmatin Agustina
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i2.3050

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memproduksi karbohidrat atau gula daritanaman yang dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan pangan utama. Keanekaragaman jenistanaman yang potensial sebagai sumber pangan utama tumbuh subur dan tersebar luas di wilayahIndonesia, yaitu berupa tanaman bebijian seperti padi, jagung dan sorgum. Sorgum merupakantanaman pangan lahan kering yang memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia. Tanamansorgum mempunyai keistimewaan tahan terhadap kekeringan dan genangan bila dibandingkandengan tanaman palawija lainnya. Keistimewaan tanaman sorgum yang lain adalah memilikikemampuan tumbuh kembali setelah dipanen (ratun), peratunan dapat dilakukan 2-3 regeneresi.Tujuan dari penelitian adalah terdapat interaksi nyata antara varietas sorgum dengan sistem tanam(tanam baru dan ratun ').Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Medalem, Kecamatan Modo, KabupatenLamongan, sejak bulan Oktober hingga Desember 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acakkelompok petak terbagi (Split plot), yaitu petak utama (PU) Tipe tanam terdiri dari: tanam baru (T1),ratun (T2). Sedangkan pada anak petak (AP) varietas terdiri dari: varietas numbu (V1), varietas suri3 agritan (V2), varietas super 1 (V3), varietas kawali (V4) dan varietas suri 4 agritan (V5) terdapat10 kombinasi perlakuan, masing masing diulang tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan tanaman sorgum pada perlakuan tipetanam, tanam baru dan ratun berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dan tumbuhtunas, tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Pertumbuhantanaman sorgum pada perlakuan varietas berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dantumbuh tunas, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. sedangkan, terdapatinteraksi nyata tertinggi terhadap tipe tanam dan varietas (T1V1) terhadap pengamatan variabelpersentase perkecambahan dan tumbuh tunas, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas dan luasdaun
PERTUMBUHAN JAMUR TONGKOL JAGUNG (Volvariella sp) PADA BERBAGAI KETEBALAN MEDIA DAN PERBANDINGAN BEKATUL DENGAN UREA Lufita Dwi Komala Sari; Rahmad Jumadi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i1.3811

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan. Jagung dalam satu tahun bisa dipanen dua hingga tiga kali, sehingga ketersediaan limbah tongkol jagung di Indonesia cukup melimpah dan mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Tongkol jagung mengandung 41% selulosa, 36% hemiselulosa, 6% lignin, dan silika. Tingginya kandungan selulosa pada tongkol jagung ini berpotensi dapat digunakan sebagai media tanam alternatif dalam budidaya jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari berbagai ketebalan media dan perbandingan bekatul dengan urea terhadap pertumbuhan jamur tongkol jagung. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan menggunakan 2 faktor dan diulang 3 kali. Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf. Variabel yang di amati sebanyak 7 variebel. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji ANOVA dan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata perlakuan berbagai ketebalan media dan perbandingan bekatul dengan urea pada pengamatan bobot segar jamur per petak dan jumlah jamur per petak. Disarankan untuk penelitian lanjutan mengenai perlakuan pemberian jumlah ragi dan dosis urea yang lebih banyak dari takaran penelitian ini. Informasi yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk budidaya jamur tongkol jagung secara komersial.
APLIKASI PEMANGKASAN PUCUK DAN VARIASI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus L.) Deva Trisfiana Amaliya; Rahmad Jumadi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v6i1.5377

Abstract

Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan tanaman sayuran yang buah mudanya memiliki nilai ekonomi dan kandungan gizi yang tinggi. Rendahnya produksi okra belum dapat mencukupi permintaan okra yang semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan budidaya okra dengan cara pemangkasan pucuk serta variasi dosis pupuk NPK yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh dan interaksi pemangkasan pucuk dan variasi dosis pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri 2 faktor yakni Pemangkasan Pucuk (M) dan Variasi Dosis Pupuk NPK (P), kedua faktor dikombinasikan sehingga menghasilkan 9 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan 27 unit percobaan. Data pengamatan yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan Analisis of Varians (Anova). Apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji Lanjut BNT 5% dan Uji Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata faktor pemangkasan pucuk dan variasi dosis pupuk NPK pada variabel pertumbuhan dan hasil namun tidak menunjukkan perbedaan nyata pada diameter batang.