Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Karang Gigi pada Anjing di Denpasar Bali Kusumawati, Nindya; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.451 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan karang gigi pada anjing yang datang ke Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar Bali. Sebanyak 50 ekor anjing ras atau lokal diperiksa keberadaan karang giginya. Penilaian dilakukan terhadap warna, ketebalan, dan predileksi karang gigi. Hasil penelitian menunjukkan semakin tua umur anjing semakin tebal karang giginya (P<0,05). Keberadaan karang gigi tampak pada caninus, premolar IV, molar I, dan molar II pada maksila. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa anjing yang berumur lebih tua memiliki karang gigi yang berwarna lebih gelap dan karang gigi yang lebih tebal dibandingkan anjing yang berumur lebih muda.
Kelainan yang Dijumpai pada Kuku Kaki Depan Sapi Bali yang Dipotong di Rumah Pemotongan Hewan TINTING BUNTU, ERMITA; HARJONO UTAMA, IWAN; WIDYASTUTI, SRI KAYATI
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (2) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.1 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati berbagai kelainan pada kuku kaki depan sapi bali yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Mambal (RPH) Kabupaten Badung. Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh informasi terhadap adanya kelainan kuku kaki depan dari sapi bali yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Mambal Kabupaten Badung, Penelitian ini menggunakan sampel 100 ekor sapi bali yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan Mambal. Parameter yang diamati adalah kuku panjang, laminitis, abses pada band koroner dan kutil. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelainan pada kuku kaki depan yaitu kuku panjang (44 kasus). Dari 100 ekor sapi bali yang diamati tidak ada bentuk abnormalitas lain pada kuku kaki depan.
Kadar Kreatinin Serum Ayam Pedaging Betina yang Diinjeksi dengan Kombinasi Tylosin dan Gentamisin DEVI GM, PRATIWI; ARDANA, I.B.K; UTAMA, IWAN HARJONO
Indonesia Medicus Veterinus Vol.1 (1) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.216 KB)

Abstract

Ayam pedaging mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan sebagai sumber protein hewani asal ternak. Pertumbuhan ayam pedaging dapat mengalami kegagalan. Salah satu penyebab kegagalan pertumbuhan adalah masalah penyakit infeksius maupun non infeksius. Penyakit infeksius salah satunya adalah: penyakit bakterial. Penyakit bakterial selain berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam pedaging juga berpengaruh terhadap kesehatan ternak. Salah satu upaya yang ditempuh untuk mencegah penyakit yang disebabkan bakteri dengan penggunaan antibiotik tylosin dan gentamisin, gentamisin merupakan antibiotik yang berpotensi nefrotoksik. Kreatinin merupakan produk hasil metabolisme kreatin dimana kadar kreatinin mencerminkan kecepatan eliminasi ginjal. Tylosin dan gentamisin di filtrasi glomerulus dan ekskresinya berbanding langsung dengan kadar kreatinin serum. Kenaikan kadar kreatinin serum menunjukkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Apabila kadar kreatinin serum meningkat maka terjadi gangguan fungsi ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh injeksi kombinasi tylosin dan gentamisin terhadap kadar kreatinin serum ayam pedaging.Penelitian ini menggunakan ayam pedaging betina sebanyak 24 ekor yang dikelompokkan menjadi 4, masing-masing kelompok telah dihomogenkan dan diberikan perlakuan yang berbeda. Perlakuan kontrol (P0) diberikan placebo berupa aquadest, perlakuan pertama (P1) di injeksi secara intramuskular dengan kombinasi 10 mg tylosin dan 10 mg gentamisin, perlakuan kedua (P2) di injeksi secara intaramuskular dengan kombinasi 20 mg tylosin dan 20 mg gentamisin dan perlakuan ketiga (P3) di injeksi secara intramuskular dengan kombinasi 30 mg tylosin dan 30 mg gentamisin. Selanjutnya pada hari ke-35 darah ayam pedaging betina percobaan semua kelompok perlakuan diambil untuk memperoleh serum yang akan digunakan dalam pemeriksaan kadar kreatinin serum dengan menggunakan alat Reflotron ® creatinine .Hasil menunjukkan bahwa injeksi intramuskular kombinasi tylosin dan gentamisin terhadap kadar kreatinin serum ayam pedaging betina tidak berpengaruh nyata antara kelompok perlakuan P0, P1, P2 dan P3.
Uji Kepekaan Bakteri Escherichia Coli O157:H7 Sapi Bali Asal Abiansemal – Badung – Bali Terhadap Antibiotik Adji, Iga Prassetyo; Utama, Iwan Hardjono; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.545 KB)

Abstract

Penelitian tentang pola kepekaan bakteri Escherichia coli O157:H7 yang diisolasi dari feses sapi bali terhadap antibiotik penisilin G, ampisilin, sulfametoksazol dan streptomisin dikerjakan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Kuta, Badung, Bali. Penelitian ini menggunakan isolate positif E. coli O157:H7 yaitu FSA 14 Bongkasa, FSA 30 Ayunan, FSA 36 Mekarbuana, FSA 40 Sedang dan FSA 41 Darmasaba yang merupakan hasil isolasi feses sapi di Kecamatan Abiansemal. Isolat terlebih dahulu dikultivasi dengan cara penumbuhan pada media Sorbitol Mac Conkey Agar (SMAC). Selanjutnya dilakukan uji kepekaan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer dengan empat antibiotik sebagai perlakuan dan tiap-tiap isolate diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian ini menunjukkan E. coli O157:H7 bersifat resisten terhadap penisilin G sebesar 100%, sedangkan terhadap ampisilin menunjukkan 20% resisten, 60% intermediet dan 20% sensitif. Hasil uji terhadap sulfametoksazol sebesar 20% resisten dan 80% sensitif. Serta hasil uji terhadap streptomisin menunjukkan 20% intermediet dan 80% sensitif. Hal ini menunjukkan bahwa sulfametoksazol dan streptomisin adalah antibiotik yang dapat dijadikan pilihan untuk pengobatan akibat infeksi E. coli O157:H7. Dapat disimpulkan bahwa E. coli O157:H7 peka terhadap antibiotik streptomisin dan sulfametoksazol.  
Waktu Retraksi Bekuan Darah pada Sapi Bali Yanti, Juli; Utama, Iwan Harjono; Widyastuti, Sri Kayati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.975 KB)

Abstract

Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk melihat nilai abnormalitas pada sel darah, salah satu metode yang dilakukan yaitu waktu retraksi bekuan darah pada sapi bali. Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata waktu retraksi bekuan darah pada sapi bali yang sehat secara klinis. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan di Rumah Potong Hewan Pesanggaran, Denpasar dengan menggunakan sampel 50 ekor sapi bali berjenis kelamin jantan dan betina. Sampel yang digunakan berupa darah yang berasal dari vena jugularis sapi yang telah dipotong dan dimasukkan ke dalan tabung tanpa antikoagulan dan dibiarkan sampai terjadinya retraksi bekuan darah berupa serum. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan waktu retraksi bekuan darah pada sapi bali rataan 50,76 (SD=12,045) menit. Nilai retraksi berdasarkan uji Wilcoxon tidak berpasangan bahwa nilai waktu retraksi bekuan darah antara sapi bali betina dan jantan terdapat perbedaan sangat nyata (P < 0,01). Retraksi bekuan darah pada jenis sapi lain memiliki nilai rataan yang berbeda.
Gambaran Sitologi Sediaan Ulas Darah Kambing Kacang yang didapat dari Rumah Potong Kambing Tradisional di Denpasar Barat Pratiwi, Zulva Hanif; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (1) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.443 KB)

Abstract

Kambing kacang merupakan salah satu kambing asli Indonesia yang keberadaannya semakin langka sehingga perlu dilestarikan dan diteliti berbagai keunggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sitologi sel darah abnormal pada kambing kacang yang berada di Rumah Potong Kambing tradisional Denpasar Barat. Sampel diambil dari kambing kacang betina berwarna coklat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 ekor kambing kacang yang diperiksa ada yang mengalami kelainan pada sel darahnya. Kelainan-kelainan yang dijumpai pada leukosit adalah: neutrofilia 7,5%, neutropenia 5%, eosinofilia 7,5%, limfositopenia 5%. Kelainan pada eritrosit berupa : anisositosis, akantosit, dan hipokromasia. Dapat disimpulkan bahwa kambing kacang yang diamati mengalami kelainan pada sel sel darahnya.
Waktu Beku Darah Sapi Bali Umur, Azmil; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (5) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.464 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa lama waktu beku darah pada sapi bali yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pesanggaran Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kapiler, setiap 30 detik tabung mikro pipa kapiler dipatahkan sedikit demi sedikit sampai terbentuknya bekuan fibrin yang mengindikasikan terbentuknya pembekuan darah. Rata-rata lama waktu pembekuan darah pada sapi bali adalah 163.36 detik. Dari hasil sebaran data waktu beku darah pada sapi bali menunjukkan bahwa masih dalam sebaran normal dan dapat dipublikasikan bahwa waktu pembekuan darah pada sapi bali berkisar dari 125 detik sampai 204 detik.
Karakteristik Karang Gigi pada Kucing vira, El; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (2) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.926 KB)

Abstract

Penelitian observasional yang dilakukan terhadap 50 ekor kucing ras maupun lokal di Denpasar-Bali bertujuan untuk mengetahui keberadaan karang pada gigi. Pengamatan difokuskan pada: warna, ketebalan, serta predileksi karang gigi tersebut. Pengendalian kucing dilakukan secara fisik ataupun kimiawi. Mulut kucing dibuka untuk melihat keberadaan karang gigi. Hasil dicatat pada formulir pengamatan keberadaan karang gigi pada kucing. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya karang gigi warna kuning sampai coklat pada kucing yang berumur 2-4 tahun, sedangkan warna coklat tua sampai hitam dijumpai pada kucing berumur 3-7 tahun. Ketebalan karang gigi meningkat seiring dengan meningkatnya umur kucing kucing tersebut. Predileksi keberadaan plak dan karang tersebut di Caninus, Premolar 2, Premolar 3, Premolar 4¸ dan Molar 1. Dapat disimpulkan bahwa warna karang gigi yang didapat adalah kuning tua, coklat muda, coklat, coklat tua, dan hitam. Sementara dari ketebalan, kebanyakan kucing memiliki karang gigi yang tipis. Dan untuk predileksi, cenderung banyak pada Premolar terakhir dan Molar pertama
Kelainan Bentuk Kuku Sapi Bali Kereman yang dipelihara di Tanah berdasarkan Jenis Kelamin Reni, Ida Yuni Erdia; Widyastuti, Sri Kayati; Utama, Iwan Harjono
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (3) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.47 KB)

Abstract

Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia yang cukup penting dan terdapat dalam jumlah besardengan wilayah penyebaran yang luas di Indonesia dan merupakan golongan hewan berkuku genap. Sapiyang kurang bergerak atau terus dikandangkan pada tanah lunak, kukunya cenderung akan cepat tumbuh.Bila dibiarkan, bagian kuku ini akan bertambah panjang, membengkok atau melebar keatas (Aladin).Tujuan dari di lakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kelainan-kelainan apa saja yangterjadi pada kuku sapi bali kereman yang di pelihara di tanah lunak berdasarkan jenis kelamin. Objekdalam penelitian ini adalah 25 ekor sapi bali jantan dan 25 ekor sapi bali betina kereman yang di peliharapada tanah lunak. Pengambilan data di lakukan dengan cara observasi terhadap bentuk kelainan kuku sapibali kereman. Kelainan yang di temukan pada 25 ekor sapi bali kereman betina dan 25 ekor sapi balikereman jantan yang dipelihara di tanah lunak 100 % ditemukan bentuk abnormal / kuku panjang.Sedangkan Laminitis dan kuku busuk tidak ditemukan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa100 % ditemukan bentuk abnormal / kuku panjang. Langkah yang perlu dilakukan para peternak untukmengantisipasi terjadinya kuku panjang yaitu dengan melakukan pemotongan kuku sapi dan perawatanmanajemen kandang.
Gambaran Ulas Darah Kodok Lembu (Rana catesbeiana) Ridwan, Isabella Anjari; Utama, Iwan Harjono; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (6) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.565 KB)

Abstract

Gambaran ulas darah diperlukan untuk mengetahui status kesehatan kodok lembu (Rana catesbeiana), mengingat kodok lembu umum dikonsumsi oleh masyarakat juga memiliki peranan penting sebagai bio-indikator kesehatan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai gambaran eritrosit, leukosit dan trombosit dari kodok lembu. Terhadap leukosit dilakukan penghitungan differential leukocyte. Darah yang digunakan berasal dari 25 ekor kodok lembu, diambil dari vena femoralis. Pengamatan dilakukan terhadap gambaran dari eritrosit, leukosit, dan trombosit serta ada tidaknya abnormalitas menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400-1000 kali. Penghitungan differential leukocyte dilakukan dengan menggunakan metode battlement dan dihitung hingga jumlah mencapai 100. Hasil yang diperoleh pada pengamatan gambaran sel-sel darah memiliki normal dan bentukan abnormal berupa smudged cells. Eritrosit dari kodok lembu berbentuk oval dengan inti di tengah dan memiliki sudut yang tidak beraturan. Leukosit kodok lembu memiliki inti yang lebih besar dibandingkan sitoplasmanya. Trombosit terlihat mengalami penggumpalan dan berkelompok membentuk agregasi di antara eritrosit dan memiliki inti sel berbentuk ovalHasil persentase leukosit dari penghitungan differential leukocyte, yaitu limfosit 80,56%, neutrofil 13,76%, eosinofil 3,72%, monosit 1,96%, dan basofil 0%. Dapat disimpulkan bahwa limfosit yang terdapat pada kodok lembu memiliki persentase yang tinggi dan basofil yang terendah.
Co-Authors Achoiro Wati Rasid Agnes Endang Tri H Ahmad Rohmadhon Holifatullah Aida Lousie Tenden Rompis Aisjah Girindra Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Sagung Kendran Anggi Windo Marta, Anggi Windo Azmil Umur, Azmil Baiq Yunita Arisandi Bambang Pontjo Priosoeryanto Brigitta Cynthia Sida Pello, Brigitta Cynthia Candrayani, Putu Prema Chanda Preanger, Chanda Dewa Ayu Dwita Karmi Drevani Angelika Sachio DWI SURYANTO Ekklesia Prasetya El vira Elfani Sarah Faradina Endhie D. Setiawan ERMITA TINTING BUNTU Eva Candra Ardia, Eva Candra Evi Marieti Hutagalung Fachriyan Hasmi Pasaribu Fransiska Septanila Pratiwi, Fransiska Septanila Gatut Ashadi Gusti Agung Rama Wiratama Putra Heparandita, Ananda Agung Dextra I Gusti Agung I Gusti Agung Ayu Suartini I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Badiwangsa I Ketut Berata I Made Kardena I Made Merdana I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Wayan Puspa Ari Laxmi I Wayan Suardana I wayan Teguh Wibawan I Wayan Wirata Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Oka Winaya Iga Prassetyo Adji, Iga Prassetyo Juli Yanti, Juli Karami, Citra Kartikasari, Citra Dewi Ketut Berata Ketut Suartini Luh Made Sudimartini MARIA BINTANG Michael Haryadi Wibowo N iMade Sutari Dewi Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Watiniasih Nindya Kusumawati Nuria Fitrianti Putri Perayadhista, Komang Tri Mywisti Permana, Rizky Pratama, Dimas Andi PRATIWI DEVI GM Pratiwi, Zulva Hanif Putra, Komang Darma Yudha Putri Virgania Putu Ayu Sisyawati Putriningsih Reggy Raisa Tangalayuk Reni, Ida Yuni Erdia Ridwan, Isabella Anjari S Siswanto Samsuri Samsuri Setiyowati, Asri Sherliyanti Maria Sene Sri Kayati Widyastuti Suharsono, Hamong Tjokorda Sari Nindhia Tyas Pandieka Yoga Widarta Dwi Kusuma Yanne Yanse Rumlaklak Zaidany Alfanandyah, Zaidany