Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Potensi Ekstrak Daun gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Ulat Api (Sethotosea asigna van Eecke) Dibisono, Mhd Yusuf; Ginting, Makhrani Sari; Hariri, Syauqi
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 2 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 2
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i2.3338

Abstract

Gambir (Uncaria gambir) is a herbaceous plant that has alkaloid level sin the form of chemicall compounds suchas catechins, tannin catecu (tannin/tannat), querchitin, flouresin, and several other compounds. The aim of this study is to deterine the effectiveness of the concentration of gambir leaf extract (U. gambir Roxb), against the  mortality of fire caterpillarpest (S.asigna). Research was arrenged in anonfactorial Randomized Block Design (RBD) with 5 treatments, namely U0: No Application (Control), U1: Application with 8% gambier leaf extract, U2: Application with 16% gambier leaf extract, U3: Application with 24% gambier leaf extract and U4: Application with 32% gambier leaf extract. The results showed that effective application of gambier leaf extract was at concentration of 32% where at 5 days after the application the mortality rate offire caterpillar had reached 100% and suppressed the intensity of leaf attacks by14.28%. Keywords: Botanical Pesticide, Uncaria gambir extract, Setothosea asigna.
Pemanfaatan Batang Pisang (Musa sp) sebagai Bahan Pupuk Organik Cair (POC): Pemanfaatan Batang Pisang (Musa sp) sebagai Bahan Pupuk Organik Cair (POC) Ginting, Makhrani Sari; Nurliana; Dibisono, Muhammad Yusuf; Farida, Aida; Maisarah; Dian, Rahmad; Barus, Friska Anggraini
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v5i1.3187

Abstract

Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia, termasuk di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Namun, praktik pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk kimia, selain mahal juga cenderung memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh sebab itu perlu dibuat alternatif pupuk yang lebih murah dan ramah lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membuat pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan limbah pertanian yang banyak terdapat di desa Tanjung Mulia dan memberi pengetahuan tentang cara pembuatannya pada kepada masyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2023 yang diawali dengan menggali potensi limbah yang paling banyak dihasilkan di desa, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pupuk organik cair dan sosialisasi dengan masyarakat desa. Hasil kegiatan menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa mitra dalam membuat pupuk cair dalam usaha mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengurangi biaya pembelian pupuk.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KUTAMBARU MENUJU DESA ECO AGRO TOURISM Nasution, Lita; Ranita, Sylvia Vianty; Afandi, Ahmad; Ginting, Makhrani Sari; Barus, Wan Rose Pinkutri
Journal of Community Research and Service Vol 8, No 2: JULY 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v8i2.62525

Abstract

Agrowisata, kombinasi dari pertanian dan pariwisata, berperan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pemanfaatan sektor pertanian sebagai objek wisata. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat berbagai spot agrowisata menarik, seperti agrowisata Salak Pondoh di Sleman, yang menawarkan berbagai fasilitas dan kegiatan rekreasi. Desa Polengan dan Desa Kembangarum juga menunjukkan potensi besar dalam pengembangan desa wisata berbasis pertanian dan potensi alam. Namun, tantangan seperti daya tarik yang kurang dan kondisi yang kurang terawat menghambat pertumbuhan agrowisata. Oleh karena itu, strategi pengembangan yang melibatkan masyarakat dan optimalisasi sumber daya lingkungan sangat penting. Selain itu, penggunaan metode pemrograman linier dapat membantu mengoptimalkan produksi dan profitabilitas usaha pertanian. Pandemi COVID-19 telah menguji ketahanan ekonomi, namun modal sosial menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Contoh sukses adalah Desa Pujon Kidul di Malang yang telah meningkatkan PADes melalui pariwisata desa. Upaya konservasi lingkungan, pengelolaan sampah yang cerdas, dan teknologi pertanian modern juga menjadi faktor penting dalam pengembangan agrowisata yang berkelanjutan. Desa Kutambaru di Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak dapat menciptakan desa eco agro tourism yang menarik wisatawan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Sifat Kimia Tanah pada Perkebunan Panjaitan, Rio Mas Parmonangan; Parangin-angin, Junael Delviero; Syahputra, Denny Armawan; Saragih, Hanna Desporina Br; Simbolon, Rizky Aryandi; Pratama, Jovi; Pulungan, Muhammad Amin; Ginting, Makhrani Sari; M, Maisarah
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 9 (2023): Oktober
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13855355

Abstract

Sustainable agriculture and plantations are at the heart of efforts to address global challenges related to soil sustainability and productivity. One important aspect in increasing soil productivity is the use of fertilizers. This article examines the effects of organic and inorganic fertilizers on soil chemical properties, with the aim of gaining an understanding of the effects of organic and inorganic fertilizers on soil fertility. Organic fertilizers such as manure have the advantage of increasing the organic matter content in the soil. Increasing organic matter increases the cation exchange capacity of the soil, improves soil structure and increases water holding capacity. This makes the soil more fertile and better able to support plant growth. In contrast, inorganic fertilizers such as urea directly supply essential nutrients to plants. Nitrogen, phosphorus and potassium contained in inorganic fertilizers rapidly increase plant growth. However, excessive use of inorganic fertilizers can increase soil acidity and disrupt the balance of soil nutrients. This article also discusses the importance of using a combination of organic and inorganic fertilizers. The combination of the two produces a positive synergistic effect where organic fertilizers increase nutrient retention from inorganic fertilizers and vice versa. Therefore, the integration of the two can provide optimal long-term benefits for the soil. By better understanding the impact of these fertilizers, we can develop more effective strategies to sustainably improve soil fertility.
Potensi Biji Dan Daun (Clitoria ternatea) Sebagai Larvasida Ulat kantung Metisa plana Nurliana Nurliana; Makhrani Sari Ginting; Dewi Novina Sukapiring; Novita Anggraini
Agrium Vol 20, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i4.13988

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea) termasuk famili fabaceae yang secara tradisional digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman, herbal untuk berbagai penyakit pada manusia, dan banyak diteliti pengaruh larvasidanya terhadap nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biji dan daun C. ternatea sebagai larvasida.  Penggunaan pestisida nabati menjadi alternatif untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia saat ini. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI). Penelitian menggunakan faktor pertama adalah C. ternatea terdiri dari 2 taraf perlakuan: biji dan daun.  Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak C. ternatea dengan 7 taraf perlakuan: K0 negatif (tanpa perlakuan), K0 positif (pemberian acefat), K1=1%, K2=2%, K3=3%, K4=4%, dan K5=5%. Perlakuan diulang sebanyak 2 kali dengan 28 kombinasi perlakuan.  Data dianalisi dengan uji F dan dilanjutkan uji jarak Duncan dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak biji dan daun C. ternatea memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap mortalitas M. plana. Konsentrasi yang efektif dalam penelitian ini dengan pemberian ekstrak biji yaitu pada konsentrasi K5 (5%) dan konsentrasi dengan pemberian esktrak daun pada konsentrasi K4 (4%).
The EFFECTIVENESS TEST OF Cordyceps militaris FUNGUS AGAINST FIREWORM Setothosea asigna Ginting, Makhrani Sari; Simbolon, Hasanal Fachri Satia; Nurliana; Dibisono, Muhammad Yusuf; Wanda Sandy Pratama
Agro Estate Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v8i2.266

Abstract

Oil palm industry is an important source of Indonesian income. In its cultivation, oil palm plants also face some challenges, one of which is the attack of fireworm Setothosea asigna.  Fireworms are insects that can cause serious damage to oil palms. Various efforts were often made to control fireworm, one of which is by using biological agents such as the Cordyceps militaris fungus. The aim of this research is to determine the effectiveness of  C. militaris fungus against S. asigna. The research was carried out in the Experimental  Area of ​​Institut Teknologi Sawit Indonesia, from March to May 2024, using the Non-Factoral Randomized Block Design (RBD) with 5 treatments, namely F0/Control (without application of C. militaris), F1 (application C. militaris 15 grams/1 liter of water), F2 (application of C. militaris 20 grams/1 liter of water), F3 application of C. militaris 25 grams/1 liter of water) and F4 (application of C. militaris 30 grams/1 liter of water) with 5 repetitions. Data obtained was analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Result showed that C. militaris fungus was effective in controlling S. asigna. In this research the most effective concentration of  C. militaris fungus in controlling S. asigna was 30 grams/1 liter of water (F4), where in this treatment mortality 100% and LT50 occurs faster than in treatments F0, F1, F2 and F3.
Controlling Horn Beetles Using Pineapple Fruits Trap in Palm Oil Plant Nasution, Lita; Siregar, Rahmad Syukur; Ginting, Makhrani Sari
Journal of Applied Agricultural Science and Technology Vol. 8 No. 4 (2024): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/jaast.v8i4.258

Abstract

Chemical insecticides are often used to control palm oil pests due to their effectiveness and rapid effects. However, these insecticides leave residues in palm oil, leading to the presence of harmful chemicals that damage the agricultural environment. This has led to the use of various alternatives, such as mechanical control (trap), which is cost-effective and nature-friendly. Therefore, this study aims to determine the potential of trap with different heights and various amounts of pineapple to control horned beetles in palm oil plant. The study procedures were carried out using a factorial random group design and a factorial scheme with 2 treatment factors and 3 repetitions. The first factor was the height of trap mounted with 3 treatments, namely P1 = 100 cm, P2 = 200 cm, and P3 = 250 cm. Meanwhile, the second factor was N1 = 50 grams per trap, N2 = 100 grams per trap, and N3 = 150 grams per trap. Data obtained were then analyzed using Analysis of Variance. When the results differed, analysis was continued with Duncan's Multiple Range Test at the 5% level. The parameters observed were the number of horn beetles trapped, sex ratio, and the species of horn beetles. The results showed that in height treatment, trap had a significant influence on the number of horn beetles over 3 and 9 days. Meanwhile, in pineapple treatment, weight had no significant effect on the number of horn beetles trapped and sex ratio. The results also showed that the interaction between both treatments had no significant impact.
Pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Daun Kipahit (Tithonia diversifolia) untuk Peningkatan Produksi Tanaman Bayam Merah (Amarahthus tricolor L.) Makhrani Sari Ginting; Delyana Rahmawany Pulungan; Tifany Zia Aznur; Khairul Fahmi Purba
ALKHIDMAH: Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alkhidmah.v1i1.185

Abstract

Meningkatnya kesadaran manusia terhadap masalah lingkungan, penggunaan pupuk anorganik dalam bentuk padatan maupun cair secara perlahan akan dikurangi dan ditingkatkan ke penggunaan pupuk yang ramah lingkungan. Daun kipahit sebagai salah satu tumbuhan yang bisa dijadikan POC, karena memiliki kandungan suplemen atau kadar unsur hara dan biomasa yang cukup tinggi. Pengabdian masayarakat ini bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair (POC) dari daun kipahit, dan aplikasi penggunaan daun POC daun kipahit untuk meningkatkan hasil produksi bayam merah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan tahapan uji coba lalu dilakukan sosialisasi selama satu hari yang melibatkan mitra, yaitu ibu PKK dari Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis. Berdasarkan hasill yang diperoleh dari tahap uji coba, pemberian pupuk POC berbahan dasar daun kipahit terhadap penyiraman pada tanaman bayam merah yang telah dilakukan memiliki pengaruh pertumbuhan yang sangat signifikan. Hasil visual tanaman secara langsung, tanaman bayam merah yang diaplikasikan dengan POC terlihat diameter batang lebih panjang dan besar. Selanjutnya dari kegiatan sosialisasi terlihat nntusias mitra sangat terlihat dengan respon positif dan banyaknya pertanyaan serta rasa ingin tahu yang besar tentang proses pembuatan dan manfaat POC daun kipahit.
DAYA PREDASI PREDATOR Sycannus annulicornis TERHADAP HAMA ULAT API (Setothosea asigna) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elais gunieensis Jacq) Guntoro Guntoro; Makhrani Sari Ginting; Hari Gunawan; Dimas Meilano
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4018

Abstract

Fire caterpillar (Setothosea asigna) is one of the leaf-eating pests in oil palm plantations, where this type of fire caterpillar is most commonly found in plantations and the highest level of attack. Sycanus annulicornis controls the population of fire caterpillars and to minimise the attack of fire caterpillar pests, as well as maintaining a stable population of fire caterpi llar pests in nature and reducing the use of chemical pesticides that can damage the environment. The purpose of this study was to determine the ability of S. annulicornis predators to control fire caterpillar pests. This research was conducted at the Indonesian Institute of Palm Technology Practical Field using the Randomised Group Design (RAK) method with DMRT further test. S. annulicornis predator was able to predate S. asigna caterpillars at the first time of application in treatme nts P1 (3 caterpillars), P2 (6 caterpillars), P3 (9 caterpillars) and P4 (12 caterpillars). The results showed that the longest searching time was recorded at 84.0 minutes and the fastest at 39.0 minutes, for handling time the longest time was 118 minutes and the fastest time was 51.0 minutes. Keywords: Setothosea asigna, , S. annulicornis, Predation Power INTISARIUlat api (Setothosea asigna) merupakan salah satu hama pemakan daun di perkebunan kelapa sawit, dimana ulat api jenis ini yang paling sering dijumpai di perkebunan dan tingkat serangannya yang paling tinggi. Sycanus annulicornis mengendalikan populasi ulat api dan untuk meminimalisir serangan hama ulat api,   serta menjaga populasi hama ulat api agar tetap stabil dialam dan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetahui kemampuan predator S. annulicornis dalam mengendalikan hama ulat api. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Praktik Institut Teknologi Sawit Indonesia dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunkan uji lanjut DMRT. 1 Predator S. annulicornis mampu mempredasi  ulat api S.asigna pada saat pertama aplikasi di perlakuan P1 (3 ekor ulat api), P2 (6 ekor ulat api), P3 (9 ekor ulat api) dan P4 (12 ekor ulat api). Hasil penelitian menunjukkan lama pencarian (searching time) terlama tercatat dengan waktu 84.0 menit dan tercepat dengan waktu 39.0 menit, untuk lama penanganan (handling time) waktu terlama  yaitu 118 menit dan waktu tercepat 51.0 menit. Kata kunci: Setothosea asigna, S. annulicornis, Daya Predasi
SOSIALISASI TEKNIS DAN PENINGKATAN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT PADA WILAYAH PETANI SAWIT RAKYAT KELURAHAN NAMU UKUR SELATAN Maisarah, Maisarah; Dian, Rahmad; Ginting, Makhrani Sari; Siregar, Ratu Mutiara; Barus, Friska Anggraini; Aznur, Tifany Zia
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 4 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i4.762

Abstract

The oil palm commodity is a source of income for most farming households, especially in the North Sumatra area. Namu Ukur Selatan Subdistrict is one of the subdistricts in Sei Bingai subdistrict, Langkat Regency, North Sumatra Province, Indonesia, which is one of the locations for oil palm planting centers. Palm oil is one of the main commodities planted by people in the region. A common problem faced by oil palm farmers in the region is a lack of information regarding the technical aspects of good oil palm plant maintenance and management. The aim of this activity is to increase the knowledge of oil palm farmers regarding oil palm cultivation practices, in addition to that, oil palm farmers in smallholder plantations receive information regarding aspects that influence the growth and productivity of oil palm. This service activity can also increase the production and productivity of independent farmers' palm oil, so that in the future the economic income of oil palm farmers can increase. The solution that can be provided is in the form of counseling, outreach and education related to good technical maintenance and cultivation of oil palm plants in accordance with the rules of good agricultural practices (GAP). This community service activity was carried out in Namu Ukur Selatan Village, Sei Bingai District for ± 30 days, consisting of preparation, socialization and education stages as well as carrying out activities by students and lecturers of the Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI). The activity was attended by 20 people who are members of the People's Palm Oil Farmers, urban village heads, neighborhood chief, sub-district officials, local residents, lecturers from ITSI and supported by ITSI students. It is hoped that this community service activity will be able to educate the community on correct oil palm maintenance techniques and that the community can apply them to smallholder oil palm plantation.ABSTRAKKomoditi kelapa sawit menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga petani, terutama di daerah Sumatera utara. Kelurahan Namu Ukur Selatan merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang merupakan salah satu lokasi sentra pertanaman kelapa sawit. Sawit menjadi salah satu komoditi utama yang ditanam masyarakat di wilayah tersebut. Permasalahan umum yang dihadapi oleh petani sawit di wilayah tersebut adalah kurangnya informasi mengenai teknis pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang baik dan pengelolaannya. Tujuan dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan petani kelapa sawit terkait praktek budidaya tanaman kelapa sawit, selain itu petani kelapa sawit pada perkebunan rakyat mendapatkan informasi mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit. Kegiatan pengabdian ini juga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit petani mandiri, sehingga kedepannya pendapatan ekonomi petani kelapa sawit dapat meningkat. Solusi yang dapat diberikan yaitu berupa penyuluhan, sosialisasi dan edukasi terkait teknis pemeliharaan dan budidaya tanaman kelapa sawit yang baik yang sesuai dengan kaidah good agricultural practices (GAP). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Namu Ukur Selatan, Kecamatan Sei Bingai selama ±30 hari yang terdiri dari tahap persiapan, sosialisasi dan edukasi serta pelaksanaan kegiatan oleh mahasiswa serta dosen Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI). Kegiatan dihadiri oleh 20 orang yang tergabung dalam Petani Sawit Rakyat, lurah, kepling, perangkat kecamatan, warga setempat, dosen dari ITSI serta didukung oleh mahasiswa ITSI. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dalam teknis pemeliharaan kelapa sawit yang benar dan masyarakat bisa mengaplikasikan di perkebunan sawit rakyat.