Secara global, tingginya angka balita mengalami hambatan pertumbuhan terlalu pendek. Di Indonesia, angka stunting masih di atas 20%. Di kecamatan Labuhan Haji angka stunting terbilang tinggi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Metode penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 85 responden yang memiliki balita usia 24-59 bulan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan microtoice. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting dalam kategori cukup sebanyak 37 orang (43,5%) dengan balita stunting dalam kategori pendek sebanyak 39 balita (45,9%). Hasil uji statistic Spearman Rank diperoleh nilai (P=0,000 <0,05). Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan karena semakin tinggi pengetahuan gizi ibu maka kecil resiko balita stunting. Kedepannya disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan faktor lain yang dapat menjadi penyebab terjadinya stunting pada balita agar orang tua lebih mengetahui dengan jelas faktor penyebab terjadinya stunting.