Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH KERAPATAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAMBUNG PUCUK JAMBU AIR MADU DELI HIJAU lestawati, Lestawati; listiawati, agustina; warganda, warganda
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 10, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jambu air madu Deli Hijau ( Syzygium samarangense (Blume) Merr. &Perry)merupakan salah satu komoditi unggulan terbaru yang mulai banyak dikembangkanoleh petani hortikultura di daerah kota Pontianak. Metode perbanyakan vegetatif yangefektif dalam perbanyakan jambu air madu Deli Hijau yaitu menggunakan sambungpucuk.Bibit sambung pucuk setelah buka sungkup masih memerlukan pemeliharaanyang intensif, karena bibit yang disimpan pada tempat terbuka dengan intensitascahaya yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan sel dalam tanaman. Salahsatu cara untuk mendapa tkan intensitas cahaya yang optimal dapat dilakukan denganpemberian naungan, sehingga cahaya yang diterima oleh bibit akan optimal dan dapatmendukung pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kerapatannaungan yang terbaik terhadap pertumbuh an bibit sambung pucuk jambu air maduDeli Hijau. Penelitian dilaksanakan di Lahan Jl. Ampera, Komplek Permata Ampera,Kec. Pontianak Kota, Kalimantan Barat, selama kurang lebih 3 bulan. Metode yangdigunakan adalahmetodeRancangan Acak Lengkap (RAL), ter diri dari 5 perlakuan,5 ulangan dan 4 sampel. Perlakuann1 = tanpa naungan(kontrol),n1 = naungan 50%,n2 = naungan 60%, n3 = naungan 70%dann4 = naungan 80%. Variabel pengamatanyaitu,persentase bibit hidup (%), pertambahan panjang batang atas (cm), jumlah daun(helai), jumlah tunas (tunas) dan panjang tunas(cm).Hasil penelitian ini menunjukkanbahwakerapatan naungan berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan.Kerapatan naungan yang terbaik untuk jumlah tunas dan dapat digunakan dalampembibitan jambu air madu Deli Hijau hasil sambung pucuk setelah buka sungkupadalah naungan 70%.Kata kunci: intensitas cahaya, jambu air madu deli hijau, naungan, sambung pucuk.
PKM KELOMPOK TANI KELAPA DI DESA PASIR PANJANG KECAMATAN MEMPAWAH TIMUR KABUPATEN PONTIANAK MELALUI DIVERSIFIKASI ANEKA PRODUK OLAHAN BERBASIS KELAPA Zulfita, Dwi; Warganda, Warganda; Santoso, Eddy
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v5i1.2453

Abstract

AbstractThe problem faced by the Prosperous coconut farmer group and the Mandiri coconut farmer group is that the coconut fruit is sold in the form of fresh fruit at a relatively cheap price or in the form of processed copra. In addition partners do not know of profitable marketing methods because all this time partners only sell coconut or copra to collectors. Partners do not know at all about the diversification of various coconut-based preparations that can provide added value of products, increase storage and selling prices to be high. The methods used in this activity are counseling, demonstration, training and guidance in the process of making various coconut processed products and their waste. such as Virgin Coconut Oil, solid bath soap, coconut water soy sauce, coconut tombong jelly candy and coconut pulp compost. Evaluation is carried out on all activities. From this activity it can be concluded that the level of partner participation has a positive impact on program implementation during training and mentoring.                                             Keywords: various processed products, coconut AbstrakPermasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani kelapa Sejahtera dan kelompok tani kelapa Mandiri adalah buah kelapa dijual dalam bentuk buah segar dengan harga yang relatif murah atau dalam bentuk olahan kopra. Selain itu mitra tidak mengetahui cara pemasaran yang menguntungkan karena selama ini mitra hanya menjual buah kelapa atau kopra kepada pedagang pengumpul. Mitra tidak mengetahui sama sekali tentang diversifikasi aneka olahan berbasis kelapa yang dapat memberikan nilai tambah produk, meningkatkan daya simpan dan harga jualnya menjadi tinggi.Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan, demonstrasi, pelatihan dan bimbingan dalam proses pembuatan aneka produk olahan kelapa dan limbahnya seperti Virgin Coconut Oil, sabun mandi padat, kecap air kelapa, permen jelly tombong kelapa dan kompos ampas kelapa. Evaluasi dilakukan terhadap semua kegiatan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi mitra memberikan dampak yang positif bagi pelaksanaan program pada saat pelatihan dan pendampingan. Kata kunci : aneka olahan produk, kelapa
SUBSTITUSI PUPUK KANDANG AYAM DENGAN BOKASHI LIMBAH SAYURAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN JEPANG PADA TANAH ALUVIAL Nabilah, Arinda Putri; Warganda, Warganda; Purwaningsih, Purwaningsih
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i3.77595

Abstract

Tanaman mentimun jepang (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Cucurbitaceae atau labu-labuan. Secara umum tanaman mentimun merupakan tanaman yang cukup digemari di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi bokashi limbah sayuran dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun jepang pada tanah aluvial serta mendapatkan kombinasi dosis bokashi limbah sayuran dan pupuk kandang ayam yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun jepang pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpuran Pontianak berlangsung pada  Mei – Juli 2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan berupa pupuk kandang ayam (PKA) dan bokashi limbah sayuran (BLS) dan diulang sebanyak 5 kali. Setiap satuan unit percobaan terdiri dari 4 sampel tanaman, sehingga total tanaman keseluruhan 100 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu b1= (100 % PKA + 0 % BLS), b2 = (75 % PKA + 25 % BLS), b3 = (50 % PKA + 50 % BLS), b4 = (25 %  PKA+ 75 % BLS), b5 =(0 % PKA + 100 % BLS). Variabel yang diamati yaitu volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat per buah, panjang buah dan diameter buah. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan varians (uji F taraf 5 %). Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi pupuk kandang ayam dengan bokashi limbah sayuran sebesar 50 % memberikan pengaruh terbaik terhadap berat kering tanaman mentimun jepang pada tanah aluvial.
PENGARUH PUPUK NPK YANG DIPERKAYA PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA TANAH GAMBUT Fenandra, Adara; Darussalam, Darussalam; Susana, Rini; Warganda, Warganda; Ashari, Asri Mulya
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 4 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i4.4845

Abstract

Onion (Allium fistulosum L.) is one of the plants that is used as a spice in cooking. Leaf onions can be planted on peat soil, but to get good growth, proper fertilization is needed because of the low nutrient content in peat soil. The purpose of this study is to obtain the best dose of NPK fertilizer enriched with biofertilizer for the growth and yield of leeks on peat soils. This research was carried out in the experimental land of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University from February 2024 to May 2024. The method used was a Complete Random Design (RAL) which consisted of 5 levels of treatment that were repeated 4 times, each replicate consisted of 4 plant samples so that there were a total of 80 plants. The treatment levels used in this study are as follows: h1 = NPK 400kg/ha, h2 = NPK 350 kg/ha, h3 = NPK 300 kg/ha, h4 = NPK 250 kg/ha, h5 = NPK 200 kg/ha. The variables observed in this study were plant height, number of saplings per clump, fresh weight of plants, root volume, and dry weight of plants. The results showed that the application of NPK fertilizer enriched with biofertilizer at a dose of 200 kg/ha was the best dose and could streamline the use of NPK fertilizer by 50% of the NPK fertilizer dose of 400 kg/ha in increasing the growth and yield of onion on peat soil.
PENGARUH BOKASHI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Wahyudi, Erwin; Warganda, Warganda; Asnawati, Asnawati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.88011

Abstract

Pembibitan adalah salah satu kegiatan agronomis penting pada proses budidaya kelapa sawit, kualitas bibit yang dihasilkan di pembibitan akan menentukan keberhasilan pada saat bibit dipindahkan ke lapangan. Pembibitan kelapa sawit dikenal dengan istilah double stage atau sistem pembibitan dua tahap. Tahap pembibitan awal (Pre nursery) berlangsung pada umur 1-3 bulan. Media tanah berperan penting sebagai tempat media tumbuhnya bibit kelapa sawit. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk NPK guna memperkaya unsur hara yang di perlukan untuk pertumbuhan tanaman serta perbaikan struktur tanah dengan pemberian bokashi Mucuna breacteata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis interaksi yang terbaik antara bokashi Mucuna bracteata dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada tanah PMK. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Garu, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak pada tanggal 13 Juni – 30 September 2023. Penelitian ini menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 Faktor.  Faktor pertama bokashi Mucuna breacteata dan Faktor kedua yaitu pupuk NPK dengan masing-masing sebanyak 3 taraf perlakuan sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang 3 kali dengan setiap kombinasi perlakuan menggunakan 4 tanaman sampel. Faktor pertama yaitu bokashi Mucuna breacteata: m1 = 10 g/polybag setara dengan 10 ton/ha, m2 = 20 g/polybag setara dengan 20 ton/ha dan m3 = 30 g/polybag setara dengan 30 ton/ha. Faktor kedua yaitu pupuk NPK: n1 = 5 g/polybag, n2 = 10 g/polybag dan n3 = 15 g/polybag. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan lokasi penelitian dan pembuatan naungan, pembuatan bokashi Mucuna bracteata, persiapan media tanam, pemberian kapur dan bokashi, pemberian pupuk NPK, penanaman, dan pemeliharaan. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, diameter batang, berat basah dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis bokashi Mucuna 30 ton/ha dan pupuk NPK 15 g/polybag merupakan dosis yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit di pre nursery pada tanah PMK.
PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING DI MAIN NURSERY Rahmadi, Nopiandito Fredi; Anggorowati, Dini; Warganda, Warganda
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i4.77596

Abstract

Kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq .) merupakan komoditi tanaman industri penting penghasil minyak. Bahan organik yang terdapat dalam sludge akan memperbaiki sifat fisik dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Mikroba yang ada pada pupuk hayati bermanfaat sebagai bahan pengurai yang dapat membantu menyediakan unsur hara. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui interaksi lumpur dan pupuk hayati serta mengetahui dosis terbaik lumpur dan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit di pembibitan utama . Penelitian dilaksanakan di lahan Pertanian yang terletak di Jl. Sungai Raya Dalam Ujung, Desa Punggur. Penelitian ini berlangsung dari 12 April hingga 5 Juli 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk faktorial dengan pola Rancangan Petak Terbagi (RPT). Perlakuan terdiri dari 2 faktor:   lumpur sebagai Petak Utama (MP) dan pupuk hayati sebagai Sub Petak (SP) yang masing-masing memiliki 3 taraf perlakuan. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi CoStat. Variabel yang diamati yaitu pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan luas daun, pertambahan diameter batang, pertambahan berat kering akar, pertambahan berat kering tajuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan lumpur dan pupuk hayati tidak saling mempengaruhi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tanah PMK di pembibitan utama . Dosis pemberian sludge dan pupuk hayati yang efektif yaitu 12 ton/ha dan 4cc /l larutan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tanah PMK di main nurser .
PENGARUH PUPUK HAYATI DAN PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT PADA TANAH GAMBUT Gunawan, Elfedius Andre; Purwaningsih, Purwaningsih; Warganda, Warganda
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.72166

Abstract

Peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada tanah gambut dengan pengaplikasian pupuk hayati dan pupuk fosfat yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas tanah secara kimia dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi pemberian konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13 Februari sampai 19 April 2022. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama pemberian pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah pupuk fosfat dengan 3 taraf perlakuan. Masing- masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap unit percobaan terdapat 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 108 tanaman. Faktor pertama yang dimaksud adalah 4, 5 dan 6 ml/liter, faktor yang kedua yaitu 2,4, 3,6 dan 4,8 g/tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu volume akar, tinggi tanaman, berat kering tanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman dan berat buah perbuah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa interaksi pemberian pupuk hayati dengan pupuk fosfat tidak terjadi pada tanaman tomat, namun pemberian pupuk fosfat saja sudah memberikan pengaruh pada berat buah perbuah dan berat buah pertanaman dengan dosis 2,4 g/tanaman yang paling efektif. Kata kunci: Fosfat, Gambut, Pupuk  Hayati, Tomat
PENGARUH JENIS PUPUK HAYATI DAN DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL Fristiwa, Yudika; Surachman, Surachman; Warganda, Warganda
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.85122

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman Leguminosae yang tumbuh baik didaerah tropis. Teknik budidaya yang kurang tepat menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan turun naiknya produksi kacang hijau. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang hijau di Kalimantan Barat dapat dilakukan upaya seperti penambahan  unsur  hara  ke dalam  tanah menggunakan pupuk hayati dan perbaikan pH tanah dengan pemberian kapur dolomit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui jenis pupuk hayati dan dosis dolomit yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lokasi Jalan Rahadi Usman Desa Sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat yang dilaksanakan dari 01 Desember 2022 - 22 Februari 2023. Penelitian menggunakan Faktorial dengan Pola Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu pupuk hayati sebanyak 3 taraf perlakuan dan faktor kedua Dolomit sebanyak 4 taraf perlakuan sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 12 dan diulang 3 kali dengan setiap kombinasi perlakuan menggunakan 4 tanaman sampel. Faktor pertama yaitu pupuk hayati: h1 = pupuk hayati A, h2 = pupuk hayati B, h3 = pupuk hayati C. Faktor kedua yaitu dolomit : d1 = 1,14 ton/ha setara dengan 219 g/1,92 m2, d2 = 2,28 ton/ha setara dengan 438 g/1,92 m2 ,d3 = 3,42 ton/ha setara dengan 657 g/1,92 m2, d4 = 4,56 ton/ha setara dengan 876 g/1,92 m2. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan lokasi penelitian, pemberian pupuk kandang sapi, pemberian kapur dolomit, pemberian pupuk hayati, penanaman, pemberian pupuk dasar, pemeliharaan dan pemanenan. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah polong per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji, jumlah polong per petak dan berat biji per petak. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk hayati A dan dolomit 4,56 ton/ha dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu pada volume akar tanaman. Pemberian pupuk hayati dengan jenis dan dosis yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau yang ditanam pada tanah aluvial, namun pemberian pupuk hayati C dengan dosis dolomit 1,14 ton/ha merupakan dosis yang efisien dalam meminimalisirkan biaya yang dikeluarkan dalam budidaya kacang hijau pada tanah aluvial.
Production of Bokashi and Liquid Organic Fertilizer (LOF) with Trichoderma Sp. Decomposer Based on Agricultural Waste and Its Application to Horticultural Plants Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Listiawati, Agustina; Asnawati, Asnawati; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i4.11340

Abstract

Horticulture farmers in Rasau Jaya 2 Village, Kubu Raya Regency, cultivate plants on peatlands using large amounts of inorganic fertilizers. Continuous use degrades the peat soil and drastically reduces its organic matter content. This reduction leads to soil hardening, poor water flow, and impaired root development, causing decreased horticultural production. Using liquid organic fertilizer (LOF) and organic matter applications is recommended to address these issues. The PKM (Community Service Program) was implemented through lectures, discussions, training, and demonstrations on making bokashi and LOF with Trichoderma sp. decomposer and their application to horticultural plants. Additionally, monitoring and evaluation of PKM activities were conducted in Rasau Jaya 2 Village. This activity's achieved targets and outcomes include farmers' independence in utilizing agricultural waste as raw materials to produce bokashi and LOF, reducing inorganic fertilizer use. Horticulture farmers were highly enthusiastic about the materials for making bokashi and LOF.
PENGARUH PEMBERIAN RED MUD DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL OKRA PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Anjasmara, Anjasmara; Surachman, Surachman; Warganda, Warganda
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.92216

Abstract

Okra dipanen saat buahnya masih muda dan dimanfaatkan sebagai sayur yang dapat dikonsumsi. Kebutuhan okra sekarang semakin meningkat sejalan dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi jumlah permintaan okra, serta kesadaran masyarakat terhadap manfaat okra bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapakah dosis interaksi red mud dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra  pada tanah PMK. Penelitian ini dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Mei-04 Juli 2024. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dalam bentuk faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah red mud  (R) yang terdiri dari 3 taraf dan faktor kedua adalah pupuk NPK (N) yang terdiri dari 3 taraf. Perlakuan seluruhnya 9 kombinasi terdiri dari 3 ulangan dan setiap kombinasi perlakuan terdapat 4 tanaman sampel, dengan demikian terdapat 108 tanaman. Faktor pertama adalah red mud (A) terdiri dari 3 taraf yaitu r1 = 2,6 ton/ha setara dengan 13,3 g/polybag, r2 = 4 ton/ha setara dengan 20 g/polybag dan r3 = 8 ton/ha setara dengan 40 g/polybag. Faktor kedua adalah pupuk NPK (B) terdiri dari 3 taraf yaitu n1 = 300 kg/ha setara denga 3,75 g/tanaman, n2 = 400 kg/ha  setara dengan 5 g/ tanaman dan n3 = 500 kg/ha setara dengan 6,25 g/tanaman. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat per buah, panjang buah dan diameter buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi 2,6 ton/ha setara 13,3 g/polybag red mud dan 300 kg/ha setara 3,75 g/tanaman pupuk NPK merupakan dosis efektif untuk pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada tanah PMK.