Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERIAN EKSTRAK BUBUK SIMPLISIA KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR JANTAN KONDISI HIPERGLIKEMIK [IN PRESS JANUARI 2015] Adinda Ayu Dyahnugra; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang dicirikan dengan meningkatnya kadar glukosa darah yang salahsatu penyebabnya adalah sering terpapar radikal bebas. Kulit manggis adalah sisa komoditas hasil pertanian yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi menunjukkan potensi ekstrak kulit manggis sebagai sumber fungsional yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pencegahan terjadinya penyakit kardiovaskular melalui aktivitas hipoglikemik.Penelitian menggunakan metode Rancangan Tersarangdengan 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, hiperglikemik, hiperglikemik + ekstrak kulit manggis 250 mg/kg BB, dan hiperglikemik + ekstrak kulit manggis 500 mg/kg BB. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bubuk simplisia kulit manggis mengandung senyawa antioksidan dengan aktivitasnya sebesar 84.42% yang diketahui total fenol sebesar 41.12 mg GAE/g sampel. Dosis ekstrak kulit manggis yang diberikan selama perlakuan berpengaruh sangat nyata (α = 0,01) pada penurunan kadar glukosa darah, peningkatan berat badan serta peningkatan asupan pakan pada tikus percobaan. Pemberian ekstrak dengan dosis sebesar 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB selama 4 minggu percobaan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 105.92 mg/dl dan 134.25 mg/dl. Kata Kunci: Aktivitas Hipoglikemik, Antioksidan, Ekstrak Kulit Manggis, Fenol, Glukosa Darah
BIOSENSOR pH BERBASIS ANTOSIANIN STROBERI DAN KLOROFIL DAUN SUJI SEBAGAI PENDETEKSI KEBUSUKAN FILLET DAGING AYAM [IN PRESS APRIL 2015] Karina Kristanti Ekarani Rahardjo; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi. Daging ayam menjadi salah satu penyumbang besar kasus keracunan pangan di Indonesia karena tergolong dalam perishable food dikarenakan kandungan air dan protein yang tinggi serta kondisi lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme. Pembuatan biosensor pH yang dikombinasikan dengan ekstrak stroberi dan daun suji dirasa dapat menjadi solusi keracunan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi ekstrak stroberi dan daun suji yang tepat, sehingga dihasilkan biosensor pH yang dapat mendeteksi kebusukan fillet daging ayam. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 1 faktor percobaan, yakni proporsi ekstrak stroberi dan ekstrak daun suji yang terdiri dari 4 level (10%:20%, 15%:15%, 20%:10%, 25%:5% (v/vtotal)). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Multiple Attribut. Perlakuan terbaik adalah biosensor pH dengan proporsi 25%:5% (v/vtotal).   Kata kunci: Biosensor pH, Daging Ayam, Ekstrak Stroberi, Ekstrak Daun Suji
PENGARUH JENIS PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI TERHADAP EKSTRAK KAROTENOID LABU KUNING DENGAN METODE GELOMBANG ULTRASONIK [IN PRESS APRIL 2014] Dyah Tri Wahyuni; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labu kuning merupakan salah satu komoditas yang melimpah di Indonesia. Labu kuning mengandung karotenoid yang tinggi mencapai 160 mg/100 gr. Karotenoid berfungsi sebagai prekursor vitamin A dan antioksidan. Karotenoid dapat diambil melalui proses ekstraksi. Ekstraksi konvensional umumnya memakan waktu lama dan suhu tinggi yang dapat merusak karotenoid, sehingga diperlukan teknik ekstraksi yang lebih efisien, salah satunya dengan metode gelombang ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dan lama ekstraksi menggunakan gelombang ultrasonik sehingga dihasilkan ekstrak karotenoid terbaik. Penelitian disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu jenis pelarut (aseton, etil asetat, n-heksan) dan lama ekstraksi (5, 15, 25 menit). Perlakuan terbaik diperoleh dari pelarut n-heksan dan lama ekstraksi 25 menit dengan total karotenoid 575.22 µg/gr, aktivitas antioksidan IC50 134.17 ppm, pH 6.51, rendemen 17.85%, kecerahan (L*) 18.13, kemerahan (a*) 13.70 dan kekuningan (b*) 13.04.   Kata Kunci: Karotenoid, Labu Kuning, Gelombang Ultrasonik
PENGECILAN UKURAN METODE BALL MILL DAN PEMURNIAN KIMIA TERHADAP KEMURNIAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) [IN PRESS APRIL 2015] Saiin Mustafa; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar glukomanan yang tinggi dan ukuran yang relatif kecil serta seragam tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) akan menentukan kemampuan tepung dalam menyerap air, membentuk gel dan membentuk viskositas tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan. Pengecilan ukuran dengan ball mill dan pemurnian secara kimiawi merupakan metode yang dapat menghasilkan tepung porang dengan kadar glukomanan tinggi, viskositas yang tinggi dan ukuran partikel tepung yang relatif kecil dan seragam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penggilingan tepung porang dengan menggunakan alat penggiling ball mill dan pemurnian secara kimia terhadap kemurnian akhir tepung porang. Rancangan penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor lama penggilingan (L0 hingga L8). Perlakuan terbaik didapat pada lama penggilingan L8 dengan rata-rata ukuran partikel 180-322.7 µm, kadar glukomanan sebesar 78.23% dan nilai viskositas sebesar 25410 c.Ps.   Kata kunci: Amorphophallus muelleri Blume, Ball mill, Glukomanan, Rata-rata ukuran partikel, Viskositas
PENGGILINGAN METODE BALL MILL DENGAN PEMURNIAN KIMIA TERHADAP PENURUNAN OKSALAT TEPUNG PORANG [IN PRESS APRIL 2015] Rizki Tika Mawarni; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalsium oksalat dalam tepung porang dapat menimbulkan iritasi dan gatal apabila dikonsumsi. Penepungan metode ball mill dengan pemurnian kimia dilakukan untuk mengurangi kandungan kalsium oksalat dan meningkatkan kecerahan tepung. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh lama penggilingan tepung porang dengan metode ball mill dengan pemurnian kimia terhadap kadar kalsium oksalat dan derajat putih. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (L0 hingga L8) diulang 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Data dianalisis metode analisis ragam dan dilakukan uji lanjut DMRT. Pemilihan perlakuan terbaik dianalisis metode Multiple Attribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penggilingan terbaik metode ball mill dengan pemurnian kimia berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalsium oksalat dan derajat putih pada taraf α=0.01.Perlakuan terbaik diperoleh perlakuan L8 dengan kadar  kalsium oksalat 0.89%, derajat putih 69.65, dan ukuran tepung berkisar 180.00-322.7 µm berdasarkan SEM   Kata kunci: Ball Mill, Oksalat, Tepung Porang
UMUR SIMPAN MINUMAN SERBUK BERSERAT DARI TEPUNG PORANG (Amorpophallus oncophillus) DAN KARAGENAN MELALUI PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS [IN PRESS APRIL 2015] Chilyatul Mustafidah; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman serbuk berserat yang berasal dari tepung porang dan karagenan, mempunyai beberapa kelebihan yaitu diversifikasi pangan berbahan baku lokal dan mengandung serat pangan 44.18%. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada produk tepung-tepungan adalah sifatnya yang higroskopis. Salah satu cara untuk mengurangi masuknya uap air ke dalam produk yaitu kemasan yang memiliki permeabilitas uap air yang rendah, yaitu  LDPE dan PP. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan transfer uap air selama penyimpanan adalah metode ASLT pendekatan kadar air kritis model Labuza, dimana terdapat 3 tahapan yang berupa plot kurva ISA, penentuan kadar air kritis dan substitusi persamaan Labuza. Data pengamatan penentuan umur simpan dianalisis menggunakan regresi linier sederhana pada program Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur simpan minuman serbuk berserat yang dikemas dengan PP adalah 59.44 bulan, sedangkan yang dikemas dengan menggunakan LDPE adalah 21.99 bulan.   Kata kunci: ASLT, LDPE, Minuman serbuk berserat, Pendekatan Kadar Air Kritis Labuza, PP
PENENTUAN NILAI MAKSIMUM RESPON RENDEMEN dan GULA REDUKSI BREM PADAT TAPE UBI KAYU (Manihot esculenta) [IN PRESS APRIL 2015] Etis Finallika; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brem merupakan makanan tradisional hasil fermentasi beras ketan. Ini akan meningkatkan permintaan beras ketan putih, sedangkan persediaan terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dicari alternatif pembuatan brem padat dengan bahan baku lain, namun kualitas yang dihasilkan tetap tinggi. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu maka dapat dicari alternatif pengganti beras ketan yang berasal dari umbi-umbian, misalnya ubi kayu. Brem berbahan baku ubi kayu memiliki tekstur yang kurang baik, tidak kering, lengket dan rendemennya rendah. Untuk mengatasinya perlu ditambahkan bahan pengisi, bahan pengisi yang cocok dengan produk ini adalah maltodekstrin. Penelitian ini menggunakan metode dakian tercuram (Steepest Ascent Method) dengan respon yang diamati adalah rendemen dan kadar gula pereduksi. Hasil penelitian menunjukkan nilai maksimum respon rendemen sebesar 8.94% per 3000 gram bahan dengan lama fermentasi 7 hari dan penambahan maltodekstrin sebanyak 0.356%, sedangkan nilai maksimum kadar gula reduksi yang dihasilkan sebesar 26.91% pada lama fermentasi 6 hari dan dengan penambahan maltodekstrin sebanyak 0.37%.   Kata kunci: Brem, Dakian Tercuram, Ubi Kayu
KARAKTERISTIK KIMIA BAKSO SAPI (KAJIAN PROPORSI TEPUNG TAPIOKA: TEPUNG PORANG DAN PENAMBAHAN NaCl) [IN PRESS JULI 2015] Harni Ayu Sari; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakso adalah makanan khas Indonesia, berbahan baku daging sapi, tepung tapioka, garam, STPP dan bumbu. STPP dalam bakso sebagai bahan pengikat, namun penggunaan STPP dibatasi 0.30% dari berat daging. STPP ini dapat digantikan dengan tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) yang mengandung glukomanan. Glukomanan dalam tepung porang dapat bersifat sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tepung tapioka : tepung porang dan penambahan NaCl untuk menghasilkan bakso sapi dengan karakteristik kimia terbaik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu proporsi tepung tapioka : tepung porang dan penambahan NaCl dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi terbaik tepung tapioka 29% : tepung porang 3% dengan penambahan NaCl 6% memiliki karakteristik kadar air 72.20%, kadar abu 2.21%, kadar protein 7.53%, kadar pati 8.97%, kadar lemak 6.84%, kalori 413.61 Kkal/g, kadar serat kasar 1.21%, kadar oksalat 0.99%, dan kadar glukomannan 2.86%.   Kata kunci: Bakso, Glukomanan, NaCl, Tepung Porang, Tepung Tapioka
STUDI PROPORSI TEPUNG PORANG : TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NaCl TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK BAKSO SAPI [IN PRESS JULI 2015] Nimas Ratu Kali Dewi; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung porang dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) memiliki kandungan glukomanan yang tinggi. Glukomanan merupakan serat larut memiliki kemampuan membentuk gel. Glukomanan memiliki beberapa sifat fisik yaitu pengembangan dan menyerap air sehingga dapat menjadi binding agents menggantikan fungsi STPP pada bakso sapi. Selain tepung porang, penambahan level NaCl dalam produk olahan daging seperti bakso juga berperan untuk meningkatkan daya ikat pada bakso. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu, faktor pertama proporsi tepung porang : tepung tapioka 3 level (1%:31% b/b; 3%:29% b/b; 5%:27% b/b) dan faktor kedua yaitu penambahan (NaCl) 3 level (2% b/b, 4% b/b, 6% b/b) dengan 3 kali ulangan. Hasil perlakuan terbaik menunjukkan proporsi tepung porang 5% : tapioka 27% dan NaCl 6% memiliki karakteristik rendemen 115.34%, kekenyalan 15.03 N, WHC 74.54%, kadar oksalat 1.073 g/100 g, glukomanan 3.59% dan untuk uji mikrostruktur mengahasilkan permukaan bakso sapi yang kompak dan sedikit rongga.   Kata Kunci: Bakso, Glukomanan, NaCl, Porang, Tapioka
PENGARUH LAMA PENGGILINGAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DENGAN METODE BALL MILL (CYCLONE SEPARATOR) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TEPUNG PORANG [IN PRESS JULI 2015] Simon Bambang Widjanarko; Endrika Widyastuti; Fath Isandy Rozaq
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung porang merupakan produk olahan dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan umur simpan relatif panjang yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di industri pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar glukomanan, viskositas, dan rendemen tepung porang yang dihasilkan dengan metode “ball mill” pada lama penggilingan yang optimum. Rancangan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (0 - 4 jam). Setiap satuan percobaan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Hasil menunujukkan bahwa Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 4 jam. Tepung porang hasil perlakuan terbaik tidak lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 66.75%, kadar glukomanan 70.35%, viskositas 19980 c.Ps. Pada tepung porang hasil perlakuan terbaik lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 33.39%, kadar glukomanan 56.44%, viskositas 1205 c.Ps.   Kata kunci: Ball mill, Glukomanan, Tepung porang  
Co-Authors A Aulanni'am A. Harijono Aan Muzaky Kusuma Achmad Subagio Adinda Ayu Dyahnugra Adinda Ayu Dyahnugra Agnes Christy Margaretha Agnes Christy Margaretha Ahmad Dhiaul Khuluq Ahmad Zaki Mubarok AJI SUTRISNO Aji Sutrisno Amanda Krysanti Amanda Krysanti Ambrosia Adela Merry Christianita Ambrosia Adela Merry Christianita Amira Hasnanuha Ulayya Andina Rahma Safitri Andina Rahma Safitri, Andina Rahma Anna Nur Hidayati Anna Nur Hidayati, Anna Nur Anni Faridah Arina Manasika Arina Manasika Army Ika Prastini Army Ika Prastini Aulanni'am, Aulanni'am Aulanni’am . Aulanni’am Aulanni’am Bambang Dwi Argo Bambang Susilo BAMBANG SUSILO Chilyatul Mustafidah Chilyatul Mustafidah Christovorus Gusung Saputra Deara Gita K Dego Yusa Ali Delima, Meita Putri Devy Ulandari Dewi Liesnoor Setyowati Dian Widya Ningtyas Djoko, Dionysius Joseph Dr.Ir. Yunianta, DEA Dyah Ayu Anggraeni Dyah Ayu Anggraeni Dyah Tri Wahyuni Dyah Tri Wahyuni Eka Dessy Natalia Eka Dessy Natalia Elfi Anis Saati Elfira Rosyadi Elfira Rosyadi Elliza Rachma Dwiyanti Elliza Rachma Dwiyanti Elok Zubaidah Endrika Widyastuti Engganeyski Jana Claudia Engganeyski Jana Claudia, Engganeyski Jana Erni Sofia Murtini Etis Finallika Etis Finallika Eva Nur W Fath Isandy Rozaq Feronika Heppy Sriherfyna Grace Maria Ulfa H., Nunuk Hanif, Muhamad Ibnu Harni Ayu Sari Harni Ayu Sari Hidayat Sujuti Hutasoit, Hostalige Ikke Ayu Sulistyaningrum Indria Purwantiningrum Indria Purwantiningrum Indria Purwantiningrum Irma Nopriyani Ivy Dian Puspitasari Prabowo Jatmiko Eko Witoyo Jaya Mahar Maligan Johana Megawati Julio Kurniawan Julio Kurniawan Karina Kristanti Ekarani Rahardjo Karina Kristanti Ekarani Rahardjo Karina Pradipta Ananda Karina Pradipta Ananda, Karina Pradipta KIKI FIBRIANTO Kurnia Wulandari Latifa Putri Aulia Marlita Eklesia Masruri Masruri Masruri Meilani Anugrah Gusti Meilani Anugrah Gusti, Meilani Anugrah Mimin Suryani Mochamad Affandi Montanus Barep Hiovenaguna Muhammad Irsan K Muhammad Kharis Abdullah Affandy Nela Agustin Kusuma Wardani Nelsy Dian Permatasari Ni'maturohmah, Eva Nilta Shabrina Itsnani Nimas Ratu Kali Dewi Nimas Ratu Kali Dewi Novan Nandiwilastio Novan Nandiwilastio Nur Ida Panca Nugrahini Okky Meidiana Prameswari Okky Meidiana Prameswari Pamungkas, Bangkit Puji Putra Patrick Pantang W Rahmah Utami Budiandari Rifa'i, Muhaimin Rista Fitria Anggraini Rizka Aulia Rahma Rizki Tika Mawarni Rizki Tika Mawarni Rofiq Sunaryanto Sabathani, Anniversary Saiin Mustafa Saiin Mustafa Saleh, Nuriyya Sandymas Satria Irawan Sandymas Satria Irawan SARASWATI, Ayu Rahayu Setyo Pambudi Setyo Pambudi Siti Aisyah Nurfiliyah Siti Aisyah Nurfiliyah Siti Narsito Wulan Sudarminto Setyo Yuwono Supriyanto Supriyanto Susilo, Donor Utomo M. Susinggih Wijana Sutiman B. Sumitro Taufik Boby Wisesa Taufik Boby Wisesa Thabah Sigit Suwasito Theovilla RRD THEOVILLA RRD, THEOVILLA Tri Wahono Tunjung Mahatmanto Veronica Lydia Violetta Prisca Effendi Violetta Prisca Effendi Vivien Fathuroya Widodo Widodo Widya Dwi Rukmi Putri Willy Yanuar Wiwit Mariana Yuli Witono Yumna Khoirunnisa Zamnia Wahyuli