Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Kulit Kacang Tanah Pada Ibu-Ibu Anggota Dasawisma Jambu PKK Gabahan RT. 05 RW. 12 Jombor Sukoharjo Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti; Ratna Dewi Eskundari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.301 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.1990

Abstract

Most of the PKK dasawisma Jambu women in the hamlet of Gabahan RT 05 RW 12 are new residents with a new home environment that is in the stage of structuring new gardens and ornamental plants. And most of them work as housewives who need to get skills that can increase family income. They have never received counseling or training on making organic compost by universities or other institutions. From the results of the interview, several residents wanted counseling and training on the manufacture of organic compound fertilizer as an alternative to increase financial income. For this reason, the Abdimas Team of Biology education study program will give it to the residents of Gabahan village, RT. 05 RW. 12 Jombor about making organic compost. They want counseling with this theme because most of them do not understand how to make organic compost. The purpose of the service is 1. To provide counseling on how to make organic compost. 2. To provide training/skills in packaging organic compost fertilizers.The training was carried out for 3 times. The method used is lectures and questions and answers, as well as practical guidance on how to make and pack organic compost. The target of this counseling and training is to increase the understanding of how to make 20% organic compost among the residents of Gabahan RT. 05 RW. 12 Jombor. From the results of the training on making organic compost for the women members of the Jambu PKK dasawisma Gabahan RT 05 RW 12 Jombor, it can be concluded that there was an increase in understanding of the process of making organic compost from an average score of 56.8 to 85.5 or an increase in understanding of Rp. 33.2%. The results of the compost can be used by women as plant fertilizer, but can also be sold to increase income.
Tanggapan dan Kendala Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring serta Harapannya Pada Pembelajaran dan Praktikum selama Pandemi Covid 19 Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i4.238

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 kegiatan pembelajaran online  dilakukan untuk mengganti kegiatan pembelajaran secara langsung. Banyak kendala dalam pembelajaran onlinepun terjadi, antara lain gangguan sinyal, kurang focus dalam belajar, kurangnya tatap muka dengan dosen, quota internet mahal, dll. Oleh sebab itu perlu dilakukannya evaluasi terhadap sistem pembelajaran daring khususnya dilingkungan program studi pendidikan biologi di FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, yang hasilnya bisa menjadi dasar dan kebijakan pelaksanaan pembelajaran dan praktikum pada semester atau tahun akademik berikutnya selama masa Pandemi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui tanggapan mahasiswa pendidikan Biologi terhadap pembelajaran daring selama  kondisi pandemik Covid 19. 2. Untuk mengetahui macam-macam kendala yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran daring dan  3. Untuk mengetahui harapan mahasiswa terhadap pembelajaran dan praktikum  selama  pandemik Covid 19. Tempat penelitian di program studi pendidikan Biologi. Waktu penelitian dimulai pada bulan Mei sampai Agustus 2021. Subyek penelitian semua mahasiswa aktif pendidikan Biologi FKIP  Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Jenis penelitian diskriptif kwalitatif, tehnik pengumpulan data dengan dokumentasi dan angket, dan tehnik analisis data dengan diskriptif kwalitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran di prodi pendidikan Biologi selama pandemi Covid 19   dilaksanakan secara daring, dengan aplikasi yang sering digunakan adalah google meet. Pembelajaran daring dapat terlaksanakan dengan efektif karena Dosen  bisa hadir dalam pembelajaran sebanyak 80-100% atau rata -rata 14 kali. 2. Kendala yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran daring paling sering adanya gangguan sinyal, yang akan mengganggu kejelasan gambar, suara, maupun putus nyambungnya dalam mengikuti pembelajaran daring 3. .Harapan mahasiswa selama pandemi untuk perkuliahan tetap dilaksanakan sesuai jadwal, dan praktikum harus dilaksanakan, dengan diawali asistensi. Praktikum bisa dilaksanakan  di laboratorium maupun di rumah dengan modifikasi alat. Masih perlu dilaksanakan penelitian sejenis dengan menambah indikator kendala pembelajaran daring sehingga hasil penelitian lebih uptimal.
Ethnobotanical Study of Identification of Traditional Medicinal Plants in the Community of Kedungombo Village, Baturetno District, Wonogiri Regency Fety Fatimah; Tri Wiharti; Nur Rokhimah Hanik
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4820

Abstract

This study aims to identify the ethnobotany of traditional medicinal plants in the people of Kedungombo Village, Baturetno District, Wonogiri Regency. The research was carried out in Kedungmbo Village which consisted of 8 hamlets namely Gembol Hamlet, Kedungombo, Kedunggaleng, Setren, Nayu, Beji, Koripan and Klegen. The method used was a descriptive exploratory survey and semi-structured interview techniques with 40 respondents. There are 21 types of medicinal plants used as traditional medicine by the Kedungombo Village Community and are divided into 14 families. In the Zingiberaceae family there are turmeric, galangal, ginger kencur, curcuma. the Myrtaceae family has guava and salam, the Euphorbiaceae family has tentir and katuk, the Annonaceae family has srikaya and ylang flowers, the Rutaceae family has lemon, the Piperaceae family has betel, the Fabaceae family dadap serep, the Poaceae family has betel, the Rubiaceae family has noni, the Araceae family there is dringo, the Moringaceae family has moringa, the Lamiaceae family has basil, the Asphodelaceae family has aloe vera, the Pandanacea family has pandan. The most used part of the plant is the leaf with 43% utilization percentage and 29% rhizome. The people of Kedungombo Village use medicinal plants by boiling, consuming them directly, eating them, rubbing them on, and mashing them until smooth and then attaching them to the injured or painful parts.
PENYULUHAN PEMELIHARAAN IKAN CUPANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH (DBD) PADA IBU-IBU PKK PERUMAHAN PERMATA JOMBOR SUKOHARJO Sri Hasono; Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti; Siti Akbari
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.326 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i4.2206

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan ketrampilan ibu-ibu warga perumahan Permata Jombor setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang cara pemeliharaan ikan Cupang. Pelatihan dilaksanakan sebanyak 2 kali. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, serta bimbingan praktek cara pemeliharaan ikan Cupang. Target dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman tentang; penyakit DBD, manfaat ikan Cupang, lingkungan hidup ikan Cupang, dan cara pemeliharaan ikan Cupang. sebesar 30 dan rata-rata pemahamannya > 70 serta nilai ketrampilan dalam memelihara ikan Cupang > 70. Pelaksanaan PPM hanya dapat dilaksanakan dua kali yaitu hari minggu 5 Juli 2020 dan observasi lapangan hari Sabtu 15 Agustus 2020, dari hasil Pelatihan pemeliharaan ikan Cupang  pada ibu-ibu anggota PKK perumahan Permata Jombor RT 05 RW VII Jombor Sukoharjo, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemahaman ibu-ibu PKK perumahan Permata Jombor RT 05 RW VII Jombor Sukoharjo dikatakan baik (nilai rata-rata 93,2 dan peningkatan nilainya 64,6%) karena telah memenuhi indikator kinerja Pelatihan, 2. Nilai ketrampilan perawatan ikan Cupang juga dikatakan baik (nilai rata-rata 89,9) 3. Ikan Cupang peliharaan ibu-ibu peserta semuanya sehat, meskipun ada 3 toples kondisi agak kotor dan air dalam toples untuk memelihara ikan agak kotor.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN ATAU SNEK JAJANAN SEHAT PELANCAR ASI PADA IBU-IBU DAN KADER POSYANDU DAHLIA 5 KALURAHAN JOMBOR SUKOHARJO Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.813 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i1.3021

Abstract

Program kegiatan Posyandu seharusnya tidak terbatas pada penimbangan, imunisasi, pemberian vitamin, pemeriksaan ibu hamil saja. Penyuluhan yang mengarah pada kesehatan seharusnya juga perlu dilaksanakan setiap 1-2 bulan tidak hanya insidental atau jika terjadi kasus / permasalahan. Program pelayanan tambahan di Posyandu tersebut yang sesuai rambu-rambu Kementrian Kesehatan jarang dilaksanakan. Menindak lanjuti program PPM tahun 2018, 2019, serta permintaan beberapa ibu balita dan kader posyandu Dahlia 5 Tim abdimas program studi pendidikan Biologi akan kembali melaksanakan PPM di posyandu kalurahan Jombor Sukoharjo yaitu Dahlia 5 dengan tema penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan atau snek jajanan sehat pelancar ASI. Pelatihan direncanakan sebanyak 2 kali, namun karena kondisi Pandemi Covid 19 hanya bisa dilaksanakan satu kali.  Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, serta bimbingan praktek cara pembuatan makanan/snek jajanan sehat Pelancar ASI dari tanaman di sekitar kita melalui demonstrasi dengan video. Target dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman tentang; manfaat ASI, tanaman pelancar ASI, dan cara memasak makanan snek jajanan sehat pelancar ASI ibu-ibu dan kader Posyandu Dahlia 5 kalurahan Jombor sebesar 20%. Dari hasil penyuluhan dan pelatihan tentang manfaat ASI dan cara pembuatan makanan olahan pelancar ASI pada ibu-ibu Balita dan Kader Posyandu Dahlia 5 kalurahan Jombor dapat disimpulkan berhasil karena terjadi peningkatan pemahaman dari skor rata-rata 71.08 menjadi 90.83 atau sebesar 19,75 (28,24%). Kegiatan yang sejenis masih perlu dilaksanakan dan ditingkatkan, karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
Pengaruh Campuran Kompos pada Media Tanam Pakis terhadap Pertumbuhan Seedling Anggrek Dendrobium Sp. Nur Rokhimah Hanik; Ratna Dewi Eskundari; Tri Wiharti; Riska Satya Graha Putrimulya
Vegetalika Vol 12, No 2 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.80237

Abstract

Pakis merupakan media tanam terbaik untuk anggrek, karena dilindungi maka diperlukan solusi untuk mengurangi atau mengganti media pakis dengan campuran kompos. Pada penelitian ini dipilih kompos kulit kacang tanah dan kompos jerami sebagai campuran media. Selain mengurangi media pokok,  kompos juga dapat berfungsi sebagai pupuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui; 1. pengaruh campuran kompos pada media tanam terhadap pertumbuhan seedling anggrek Dendrobium sp 2. jenis kompos dan komposisi campuran, pada media tanam untuk pertumbuhan seedling anggrek Dendrobium sp. Waktu penelitian 2,5 bulan, objek penelitian adalah Dendrobium sp. anggrek berumur 12 bulan, lokasi penelitian di Desa Gabahan, RT 05 RW 12, Jombor Sukoharjo. Rancangan penelitian acak kelompok dengan 5 perlakuan. Perlakuan Penanaman seedling anggrek dengan media pakis dicampur kompos kulit kacang tanah 1/2 bagian (A), media dicampur kompos kulit kacang tanah 1/3 bagian (B), media dicampur kompos jerami 1/2 bagian (C), media dicampur kompos jerami 1/3 bagian (D), dan perlakuan dengan media pakis sebagai kontrol (E).  Variabel yang diamati adalah jumlah daun, panjang daun, luas daun, jumlah batang, serta tinggi tanaman yang diukur 12 minggu setelah penanaman. Analisis data menggunakan Uji Varian (Uji ANOVA/Kruskal Wallis) dilanjutkan dengan Uji DMRT atau Uji Median Mood. Pemberian campuran kompos pada media tanam baik kompos kulit kacang tanah maupun kompos jerami berpengaruh terhadap pertumbuhan seedling anggrek Dendrobium sp pada variabel panjang daun dan tinggi tanaman. Sedangkan pada variabel jumlah daun, luas daun dan jumlah batang tidak terdapat pengaruh yang signifikan.  Perlakuan campuran kompos B dengan campuran kompos kulit kacang tanah 1/3 bagian memberikan pengaruh paling baik pada variabel pertumbuhan panjang daun, jumlah daun, luas daun, serta jumlah batang. Pengaruh campuran kompos jerami 1/2 maupun 1/3 bagian media terhadap pertumbuhan seedling anggrek kalah bagus dibanding dengan kompos kulit kacang tanah.
Management of Internalization of Environmental Concern in Youth Organization Ahmad Rosyid; Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti
JURNAL PENDIDIKAN Vol 32, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jp.v32i2.3646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Manajemen internalisasi kepedulian ingkungan pada anggota karang taruna Andeta Taman Kulon Wiroko Trtomoyo Wonogiri. 2) Program dan pelaksanaan kegiatan kepedulian lingkungan dalam skala mingguan dan bulanan bagi anggota katang taruna Andeta Taman Kulon Wiroko Tirtomoyo Wonogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, lokasi penelitian berada di Dusun Taman Kulon Wiroko Tirtomoyo Wonogiri. Subyek penelitian ini adalah ketua karang taruna Andeta Taman Kulon, sekretaris dan dua anggota karang taruna. Sedangkan Ketua RT dan Kepala Dusun sebagai informan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Dari perencanaannya dilakukan pada setiap rapat rutin bulanan karang taruna yakni setiap malam minggu di awal bulan. Pengorganisasian SDM saat kegiatan dengan melibatkan seluruh anggota dan menunjuk seksi kebersihan sebagai penangung jawab. Pelaksanaan kegiatan kepedulian lingkungan ada yang bersifat mingguan dan bulanan. Pengawasan dilakukan oleh ketua karang taruna dan Kepala Dusun. Evaluasi ini dilakukan pada saat rapat rutin dibulan berikutnya. 2) Kegiatan karang taruna Andeta Taman Kulon sebagai bentuk internalisasi kepedualian lingkungan yakni memungut sampah rumahan yang dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan sapu bersih lingkungan di 3 RT dan masjid yang masing-masing satu kali dalam sebulan. Kata-kata Kunci:  manajeman, kepedulian lingkungan, karang taruna 
Identification of Pests, Diseases, and Nutrient Deficiencies in Rice (Oriza Sativa L.) Variety Sunggal Eva Arsitasari; Nur Rokhimah Hanik; Tri Wiharti
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.5545

Abstract

This study aims to identify pests, diseases and nutrient deficiencies in the Sunggal variety of rice (Oriza sativa L.). This research was conducted in June 2023. The research location was carried out in rice fields belonging to farmers in Sidorejo Hamlet, Polokarto District, Sukoharjo Regency. This research is descriptive qualitative by making direct observations or observations on rice fields, interviews and literature. The results showed that there were 7 pests that attacked this single variety rice plant, consisting of 5 pests from the insect class (insects), 1 from the mollusk class, and 1 from the aves class. Pests caused by insects (insects), namely: rice bug (Leptocorisa oryzae), ground bed bug (Scotinophara coarctata), white rice stem borer (Scirpophaga innotata Walker), armyworm (Spodoptera litura), grasshopper (Oxya servile). Caused by molluscs, namely the golden snail (Pomacea canaliculate) and caused by birds, namely sparrows (Lonchura sp). While there are 6 caused by diseases, namely caused by fungi/fungi there are 5 and caused by bacteria there is 1. Among those caused by fungi/fungus namely: brown leaf spot on rice (Helminthosporium oryzae), narrow brown leaf spot on rice (Cercospora oryzae), stem rot in rice (Sclerottium oryzae), rice leaf blight (Rhizotonia solani) and leaf blast (Pyricularia grisea). Caused by bacteria, namely bacterial leaf blight of rice (bacteria: Xanthomonas oryzae pv oryzae). Then lastly there is one that is caused by a lack of nutrients, namely: potassium deficiency.
Pelatihan Teknik Menanam Hidroponik Bagi Paguyuban Ibu-Ibu Santa Teresa Calcuta, Pasar Kliwon, Surakarta Wiharti, Tri; Hanik, Nur Rokhimah; Nugroho, Anwari Adi
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.789

Abstract

Pengamatan di rumah-rumah Desa Semanggi terutama RW 12 menunjukkan bahwa hampir setiap rumah terdapat sedikit lahan kebun dan sedikit tanaman khususnya sayuran. Wawancara dilakukan kepada beberapa warga RT 6, RW 12, Desa Semanggi menunjukkan bahwa warga khususnya Paguyuban Ibu-Ibu Santa Teresa Calcuta, Wilayah Santo Lucas, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta kesulitan menanam beberapa tanaman sayur di area rumah mereka. Salah satu solusi yang ditawarkan kepada warga adalah cara penanaman sayuran melalui metode hidroponik. Penanaman sayuran dengan metode hidroponik memberi peluang untuk dapat menanam walaupun dengan lahan yang sempit. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan cara penanaman sayuran melalui metode hidroponik. Metode yang digunakan terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pertama meliputi persiapan dan observasi kebutuhan, tahap kedua yaitu pemberian angket pretes, tahap ketiga yaitu penyampaian materi dan diskusi, tahap keempat yaitu praktek pembuatan hidroponik, tahap kelima yaitu praktek cara merawat tanaman hidroponik, dan tahap keenam yaitu pemberian angket postes. Hasil pelatihan pembuatan hidroponik diperoleh hasil semua peserta (11 peserta) memperoleh skor angket postes meningkat 25% dari skor pretes. Produk tanaman hidroponik hasil karya peserta dinilai dan memperoleh skor ? 70 (skala 100) yang artinya sudah mencapai target minimal skor penilaian.
PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR BERBASIS ACTIVE LEARNING BAGI KELOMPOK GURU SMP TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA Nugroho, Anwari Adi; Hanik, Nur Rokhimah; Wiharti, Tri
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.335 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i1.2163

Abstract

Abstract. A team of biology education department Univet Bantara Sukoharjo has conducted active learning module training for teachers at Ta'mirul Islam Junior High School Surakarta. The purpose of the training was 1) To provide an understanding of the active learning-based modules 2) To provide training in developing active learning modules. The method used was lecture and question and answer, as well as guidance on the preparation of active learning based modules. Training activities begin with pretest and delivery of materials by seminar method (lecture). After the seminar, training was conducted with the module by the method. The teachers then went on to complete the live teacher learning module at home for two weeks. In the following week (2nd meeting) a review and guidance for improvement take 2.5 hours (150 minutes), and the activity ends with posttest. The learning outcomes show an average score. 27.22 of scale 100. The score indicates that the understanding of the learning module of the active learning module is still low and necessary. The average posted result is 86.11 (scale 100). The pretest-postest rate for each participant results in more than 25%, which means that the increase from pretest to posttest meets the target. Training products assemble teaching modules as well. Obtaining a score of assessment of 4 teaching modules from teacher training result that is more than 70 (scale 100) which have fulfilled target minimum score 70 (scale 100).Keywords: active learning, module, teachers Abstrak. Tim pengabdian kepada masyarakat prodi pendidikan biologi Univet Bantara Sukoharjo telah melaksanakan pelatihan penyusunan modul berbasis active learning bagi guru-guru di SMP Ta’mirul Islam Surakarta. Tujuan dari abdimas adalah 1) Untuk memberikan pemahaman tentang modul berbasis active learning dan 2) Untuk memberikan pelatihan dalam penyusunan modul berbasis active learning. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, serta bimbingan praktek penyusunan modul berbasis active learning. Kegiatan pelatihan diawali dengan pretes dan penyampaian materi dengan metode seminar (ceramah). Setelah kegiatan seminar, dilaksanakan pelatihan penyusunan modul dengan metode workshop. Guru kemudian melanjutkan penyelesaian  modul berbasis active learning guru di rumah selama 2 minggu. Pada minggu berikutnya (pertemuan PPM ke 2)  dilakukan review dan bimbingan perbaikan selama 2,5 jam (150 menit) dan kegiatan diakhiri dengan posttest. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa rata-rata skor pretes sebesar 27,22 dari skala 100. Skor tersebut menunjukkan pemahaman tentang penyusunan modul ajar berbasis active learning masih rendah dan perlu adanya pelatihan penyusunan modul ajar berbasis active learning. Hasil rata-rata postes yaitu sebesar 86,11 (skala 100). Sedangkan peningkatan skor pretes-postes setiap peserta diperoleh hasil lebih dari 25% yang berarti peningkatan dari pretes ke postes sudah memenuhi target. Produk pelatihan penyusunan modul ajar juga dinilai. Perolehan skor penilaian 4 modul ajar dari guru hasil pelatihan yaitu lebih dari 70 (skala 100) yang artinya sudah memenuhi target minimal skor 70 (skala 100).Kata kunci : active learning, modul, kelompok guru