Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pemberian Edukasi Keluarga Berencana Pada Wanita Usia Subur Yulia Arifin; Sri Suciana; Ety Aprianti
Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jipm-nalanda.v2i1.874

Abstract

Unmet Need is a married woman of childbearing age who does not want to have more children or wants to space births but does not use contraception. Unmet need for family planning is one of the obstacles to managing family planning programs in Indonesia which requires ongoing handling (Susanti et al., 2023). The percentage of cases of unmet need for family planning based on Central Statistics Data can be said to be high, namely in 2020 it was 5.44%, and it fell in 2021 by 5.03% then rose again in 2022 by 6.09% West Sumatra is one of the regions with a high number of unmet needs in Indonesia. In 2021, the unmet need figure in West Sumatra Province reached 13.6%, consisting of Wanting Delayed Children (IAT) at 6.67% and Don't Want More Children (TIAL) at 6.93%. Meanwhile, the number of unmet needs in Padang City in 2021 is 26.61%. This is still high compared to the DP3AP2KB performance achievement target of 13%. Based on the results of field analysis which was carried out by conducting interviews with two Women of Childbearing Age (WUS) aged 30 and 40 years in the community service area, information was obtained that the two WUS did not use family planning because of the myth that had developed regarding the side effects of using contraceptive methods and they worry if pregnancy occurs. Based on the analysis of the target group's situation, it is deemed important to carry out education-based community service activities (health promotion) in the use of contraceptive methods for WUS in West Padang District. Family planning education activities were carried out at the West Padang District Head Office, Padang City, targeting 100 female couples of childbearing age. The implementation stage of this activity consists of providing information and education to mothers who attended the West Padang District Cheap Market Operation in March 2023. The activities carried out in implementing this program are: Briefing with the Implementing Team, gathering female couples of childbearing age who attend the Murah Market Operation, providing information and education to female couples of childbearing age who are the target of family planning, Providing correct information and education about contraceptives according to complaints from female couples of childbearing age, and Distributing leaflets to every female couple of childbearing age. The activity went smoothly with 70 participants attending. Individual family planning counseling is carried out with female couples of childbearing age, so that the achievement of socialization is 100 percent.
Edukasi Pemahaman Kekerasan Seksual pada Anak Usia Sekolah Yazia, Velga; Suciana, Sri; Fitri, Yulia; Suryani, Ulfa; Maeza, Althorik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4433

Abstract

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (Kemen PPPA) mencatat, laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat dalam waktu kurun 3 tahun terakhir yang tercatat oleh sistem simfoni tahun 2021 Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebutkan, dari jumlah tersebut, bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak-anak adalah kekerasan seksual yaitu sebanyak 7.004 kasus (IDAI, 2014). Menurut data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang pada tahun 2017 ada 57 laporan kasus kekerasan terhadap anak yang telah tercatat dalam laporan. Laporan terbanyak yang masuk yaitu dari Kecamatan Koto Tangah yaitu sebanyak 13 kasus. Di kelurahan Pasia Nan Tigo saat ini memiliki berbagai laporan pengaduan kekerasan seksual pada anak sebagian besar terjadi di lingkup rumah. Kegiatan pengabmas ini dilakukan dengan memberikan edukasi secara tatap muka menggunakan power point untuk pemaparan materi, dan dilanjutkan dengan penayangan Vidio 4 dimensi terkait kekerasan seksual. Edukasi di berikan selama 2 sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian materi edukasi tentang “Bentengi Diri Kita Dari Kekerasan Seksual”. Sesi kedua yaitu penayangan berupa video 4 dimensi terkait membentengi diri anak dari kekerasan seksual. Dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi tanya jawab. Sebelum dan sesudah edukasi dilakukan pembagian kuesioner untuk menilai pengetahuan siswa tentang kekerasan seksual. Hasil dari kegiatan didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang pemahaman kekerasan seksual setelah diberikan edukasi melalui penyampaian materi dan penayangan video. Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam pengabmas ini sebanyak 30 siswa kelas IV SD. Kegiatan pengabmas tentang “Edukasi Pemahaman Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Sekolah” dapat meningkatkan pengetahuan siswa di SDN 31 Pasir Nan Tigo. Hal ini berdasarkan hasil pre test dan post test yang telah dilakukan tanggal 1 Desember 2022. Untuk itu pemerintah dan lembaga swasta perlu meningkatkan kegiatan edukasi tentang pemahaman kekerasan seksual pada siswa. Untuk orangtua agar bisa memberikan informasi kepada anak cara melindungi diri dari kekerasan seksual serta menjalin hubungan dekat dan bersifat terbuka.
PREVALENSI KEJADIAN STUNTING, WASTING DAN UNDERWEIGHT PADA BALITA Maidelwita, Yani; Sri Suciana; Rini Rahmayanti; Fitria Alisa; Syafira Salsabila
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Mercusuar
Publisher : Universitas Mercubaktijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v7i2.548

Abstract

Malnutrisi adalah istilah umum yang mencakup kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Stunting, wasting, dan kekurangan berat badan adalah tiga masalah gizi yang menjadi perhatian khusus pemerintah, terutama di negara-negara berkembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian underweight, stunting dan wasting di Kenagarian Pinaga kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi target terdiri dari seluruh anak usia balita di Kecamatan Pinaga Pasaman Barat Yang berjumlah  96 subjek penelitian. Penilaian status gizi anak dilakukan pada bulan Januari sampai Juli  2024 dengan mengukur berat dan panjang badan anak di Posyandu. Sedangkan pengambilan data tambahan, seperti  umur, status vitamin A, kelengkapan status imunisasi dan ASI Ekslusif dilakukan dengan mewawancarai orangtua atau wali anak. Instrumen yang digunakan adalah formulir pengukuran, timbangan digital yang sudah dikalibrasi dengan ketelitian 100g, dan alat ukur panjang badan. Hasil pengukuran dipetakan kedalam kurva pertumbuhan anak WHO yang dibagi menjadi 3 indikator, yaitu berat badan menurut usia (BB/U), tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Prevalensi kejadian underweight pada balita sebesar 17,4%,  kejadian stunting  pada balita sebesar  27,9%,  dan prevalensi kejadian wasting  pada balita sebesar 10,6%  di Kenagarian Pinaga Kabupaten Pasaman Barat. Pendidikan kesehatan mengenai pemberian gizi seimbang serta praktik pemberian nutrisi yang baik dan benar sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman orangtua terutama ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak balita.
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING MENUJU PINAGAR SEBAGAI NAGARI GENERASI EMAS Yulia M. Zai, Yovita; Yani Maidelwita; Asriwan Guci; Sri Suciana; Dian Febrida Sari; Rizka Ausrianti; Yusriana; Ilham Akerda Edyyul
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM Universitas MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v5i1.552

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi kualitas hidup anak di Nagari Pinagar, Pasaman Barat. Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan sebagai forum lintas sektor untuk memetakan permasalahan sosial kesehatan ibu, bayi, dan balita guna mendukung upaya penanganan serta pencegahan stunting. Kegiatan dilaksanakan di Kantor Wali Nagari Pinagar – Kabupaten Pasaman Barat, pada Tanggal 4 September 2024 dengan melibatkan perangkat nagari, tokoh agama, tenaga kesehatan, kader-kader posyandu, dan masyarakat. Strategi utama adalah pengumpulan data partisipatif melalui diskusi terfokus. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini menghasilkan suatu Forum FGD yang menghasilkan peta sosial, dimana tercerminkan faktor penyebab stunting dan solusi potensial dalam bentuk rencana tindak lanjut. Dalam kegiatan ini juga dihasilkan bahwa partisipasi masyarakat meningkat dan menghasilkan rekomendasi strategis untuk penguatan kesehatan ibu dan anak. Kata Kunci: Stunting, Nagari Pinagar, FGD.
PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAHASA INGGRIS DASAR GURU SLB AUTIS MITRA ANANDA PADANG Firdaus, Firdaus; Suciana, Sri; Ratu Juliandri, Nikita; Fajra N, Ayu; Earnestly, Femi
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM Universitas MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v5i1.634

Abstract

Latar Belakang : Pemerataan pembelajaran bagi anak haruslah dirasakan oleh semua  termasuk bagi anak yang memiliki keterbatas seperti anak autis. Pengetahuan belajar Bahasa Inggris dirasa perlu dikenalkan kemereka sejak dini sebagai wadah pengetahuan dan pengembangan kemampuan. Bagi Sekolah Luar Biasa Autis Mitra Ananda  pengetahuan berbahasa Inggris perlu disiapkan dan dirancang dengan baik. Namun, para guru di sekolah ini belum mempunyai pengetahuan dan keahlian dasar yang memadai. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini untuk melatih para pengajar dalam menguasai percakapan dasar berbahasa Inggris khususnya pengetahuan kosa kata dan pengucapan.  Metode : Metode pelaksanaan yaitu dengan melakukan pelatihan percakapan berbahasa Inggris kepada seluruh guru yang ada di Sekolah Luar Biasa Autis Mitra Ananda Padang sebanyak 8 orang. Perberian pelatihan difokuskan pada pelaksanaan peningkatan kemampuan berbicara aspek kosa kata dan pengucapan. Hasil : Pelaksanaan pengabdian diawalai pemberian tes awal untuk melihat kemampuan dasar guru dan didapat hasil rata-rata 1,56. Diakhir pelatihan diberikan test dan didapat hasil rata rata 3,31. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa pelatihan percakapan dasar bahasa Inggris guru Sekolah Luar Biasa Autis Mitra Ananda meningkat pada kosa kata dan pengucapan. Dengan peningkatan kemampauan ini diharapkan membawa kepercayaan para guru untuk mengajarkannya dikelas.  
Penerapan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.R Dengan Postnatal Massage Untuk Memberikan Relaksasi Dan Kenyamanan Di Praktik Mandiri Bidan “R” Kota Padang Tahun 2022 Sri Suciana; Rahmi Melfa Widodo; Diana Fitri
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v2i2.609

Abstract

55 % wanita melahirkan mengalami kecemasan, kelelahan, serta keletihan melalui tindakan postnatal massage diharapkan bisa memberikan relaksasi dan kenyamanan bagi ibu nifas. Asuhan ini bertujuan untuk memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan melalui pendekatan varney dan pendokumentasian SOAP. Metode pengumpulan asuhan ini menggunakan studi kasus dengan desain observasional deskriptif. Dilakukan pada tanggal 09-16 Mei 2022 di praktik mandiri bidan “R” kota padang. Subjek asuhan yaitu Ny. R. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan data primer dan sekunder pada Ny. R. Asuhan yang diberikan sebanyak 3 kali kunjungan. Untuk pengumpulan data alat yang digunakan Tempat tidur, selimut, postnatal massage oil atau minyak zaitun, waslap, bantal,handuk dan alat TTV. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dengan format asuhan kebidanan, kisi-kisi atau pedoman wawancara dan buku KIA,jurnal, buku dan penelitian terdahulu. Asuhan nifas Pada Ny.R dilakukan pada 1 hari ,3 hari,8 hari postpartum, Pada KF I ibu mengeluh ketidaknyaman perut bagian bawah masih terasa mules dan merasa lelah serta pegal-pegal. Pada KF II dan III. Kesimpulan asuhan ini bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu mempengaruhi aktivitas dapat penulis dapat melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menggunakan pendekatan varney. Semua data yang telah didapatkan sesuai dengan keadaan Ny.R postnatal massage yang telah dilakukan untuk memberikan rasa relaksasi dan kenyamanan dan hasil dalam batas normal.
PERUBAHAN RERATA PRODUKSI ASI SEBELUM DAN SESUDAH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS Sri Suciana; Yani Maidelwita; Ety Aprianti
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v4i1.1384

Abstract

Pijat Oksitosin  adalah salah satu jalan keluar untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI, Pijat oksitosin merupakan pemijatan pada sepanjang tulang belakang vertebrae  dan merupakan usaha untuk  meransang  hormone oksitosin setelah melahirkan. Produksi ASI  dipengaruhi oleh hormone prolaktin  sedangkan pengeluaran  dipengaruhi oleh hormone oksitosin Sedangkan di Indonesia persentase. pemberian ASI ekslusif bayi berusia 0-6 bulan sebesar 71,58% pada tahun 2021. Angka ini masih jauh dari 80% target pemberian ASI ekslusif. Berdasarkan Badan Statistik tahun 2021 Provinsi Sumatera Barat cakupan ASI ekslusif yaitu sebesar 74,6%2.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk melihat Perubahan Rerata Produksi ASI   sebelum dan sesudah pijat oksitosin pada ibu nifas Penelitian menggunakan desain Penelitian Quasi eksperiment  dengan rancangan Pre – Eksperimental design dengan Pendekatan one -Group   Pre – Post test design . Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu nifas .Teknik Pengambilan sampel dengan metode  consecutive sampling . sampel sebanyak 15  orang  dengan kriteria ibu dengan riwayat persalinan normal dan SC yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, ibu yang memberikan  Asi  pada bayi selama penelitian. selama penelitian.pada penelitian ini responden  akan diberikan penjelasan terlebih dahulu terkait tujuan pelaksanaan penelitian, kemudian responden diminta untuk mengisi kusioner yang terkait dengan tanda-tanda kecukupan ASI,selanjutnya responden akan dilakukan pemijatan oksitosin pada daerah punggung kurang lebih selama 5 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI,karena terdapat perbedaan rata-rata  antara produksi Asi sebelum dan sesudah diberikan pijat oksitosin.diharapkan untuk penelitian berikutnya untuk melakukan penelitian dengan sampel yang lebih banyak.
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Ekspresi dan Emosi Melalui Playmate bagi Anak Autis: Training on Improving Expression and Emotion Skills through Playmate for Autistic Children Sari, Yuli Afmi Ropita; Khalida, Rahmi; Taruna, Rexsy; Suciana, Sri
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 7 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i7.9086

Abstract

Playmate is a mat-shaped game that aims to develop emotional intelligence and accuracy of expression in children. Playmate is an educational medium because it can integrate visual and audio elements that are easily absorbed by autistic children. The problems experienced by partners are emotional and expression problems of autistic clients. Efforts made for partners are empowering parents and teachers in improving the recognition of emotions and expressions of autistic children. The implementation uses the playmate method of colorful expressions and methods that are interesting for autistic children. Autistic children who prefer to be visual. This implementation will be divided into 2, namely providing socialization to teachers and parents. The goal is that when giving treatment to children, it is adjusted to their function at home and school. The results of the service activities are socialization activities attended by all teachers and parents of students. Through these activities, there is an increase in the understanding of teachers and parents in teaching expression and emotion skills in autistic children.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI PUSKESMAS BATU AJI Andolina, Nuari; Suciana, Sri; Susanto, Vetra; Nurhanisya, Sri
HUMAN CARE JOURNAL Vol 9, No 1 (2024): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v9i1.2899

Abstract

Perkembangan dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Stimulasi merupakan salah satu aspek kebutuhan dasar anak (ASAH). Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan stimulasi ibu dengan perkembangan balita 12-59 bulan di Puskesmas. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei. Populasi dan sampel penelitian ini balita usia 12-59 bulan. pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Lameshow sebanyak 39 balita, Data di analisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh responden dengan pengetahuan tinggi yaitu 55,6 %. Variabel tingkat pengetahuan berhubungan dengan perkembangan balita dan nilai OR = 2,119 yang artinya tingkat pengetahuan yang tinggi mempunyai peluang dua kali untuk perkembangan balita, dan variabel stimulasi ibu berhubungan dengan perkembangan balita dengan dan nilai OR = 5,200 yang artinya stimulasi ibu mempunyai peluang lima kali untuk perkembangan balita. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pengetahuan dan stimulasi ibu berhubungan dengan perkembangan balita 12-59 bulan di Puskesmas. Diharapkan kepada Puskesmas melakukan pemantauan SDDIDTK kepada balita agar dapat mengetahui jika terjadi penyimpangan perkembangan.Kata Kunci : Perkembangan Balita, Stimulasi Ibu, Tingkat Pengetahuan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang di Pos Gizi Pada Balita (0-59 Bulan) Andolina, Nuari; Sri Suciana
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.465 KB) | DOI: 10.58794/jubida.v1i1.49

Abstract

Anak-anak memiliki resiko menderita gizi kurang terbesar di seluruh dunia. Selain itu gizi kurang berdampak langsung terhadap mortalitas dan morbiditas. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berhubungan dengan gizi kurang di Pos Gizi di Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sasak pada bualn Januari tahun 2022. Populasi pada penelitian adalah balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sasak sebanyak 189 dan dengan jumlah sampel 102 balita dengan menggunakan rumus slovin, data di kumpulkan melalui kuesioner,  data di analisa secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh responden dengan gizi kurang yaitu sebanyak 54 balita (52,9 %). Variabel dependen yang berhubungan dengan gizi kurang adalah pengetahuan dengan Pvalue : 0.020, MP ASI dengan Pvalue : 0.007, akses pelayanan kesehatan Pvalue : 0.036, penyakit infeksi Pvalue : 0.009 dan berat badan dengan Pvalue : 0.033. dan variabel yang berpengaruh di Puskesmas Sasak Kabupaten Pasaman Barat adalah MP ASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar variabel berhubungan dengan gizi kurang, sedangkan yang tidak berhubungan adalah pendidikan dan dukungan tenaga kesehatan. Maka diharapkan kepada Puskesmas agar lebih inovatif lagi dalam penanggulangan gizi kurang di Puskesmas Sasak.