Ajub Ajulian Zahra Macrina
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 128 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN JARINGAN METRO ETHERNET KOTA BANDUNG TAHUN 2028 MENGGUNAKAN ALGORITMA DYSART AND GEORGANAS DAN ALGORITMA BRUTE FORCE SERTA PERAMALAN TRAFIK DENGAN METODE PEMBOBOTAN Widyasari, Triya Eva; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.89 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.1018-1024

Abstract

Perkembangan kebutuhan komunikasi data menuntut sebuah jaringan yang handal dengan performansi yang lebih baik. Jaringan metro ethernet dapat dijadikan suatu solusi yang bisa dimanfaatkan dalam menyalurkan paket data, karena metro ethernet merupakan jaringan backbone yang jarak jangkauannya luas berskala perkotaan. Pada penelitian ini dirancang sebuah jaringan metro ethernet Kota Bandung yang dapat bertahan hingga tahun 2028. Perencanaan jaringan menggunakan algoritma Dysart and Georganas untuk menentukan node konsentrator dan penyelesaian Travelling Salesman Problem (TSP) menggunakan algoritma Brute Force. Metode peramalan trafik menggunakan point to point forecast  dengan pembobotan Rapp’s 1, Rapp’s 2 dan Australian Telecom untuk mengetahui pertumbuhan trafik setiap tahun dan memperkirakan volume trafik pada tahun 2028. Penentuan kapasitas link merujuk pada standar trafik load PT Telkom Indonesia dengan batas utilisasi 55%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trafik di setiap link selalu meningkat antara 173 Mbps hingga 6.908 Mbps tiap tahun. Dari kapasitas yang telah ditentukan utilisasi trafik dua arah terendah 30% dan tertinggi 53%, hal tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
PERENCANAAN JARINGAN BACKBONE METRO ETHERNET KOTA SEMARANG TAHUN 2028 MENGGUNAKAN ALGORITMA DYSART DAN GEORGANAS SERTA METODE HUNGARIAN DAN FORECASTING KRUITHOF’S DOUBLE FACTOR Nirmakumala, Sekar; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.788 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.949-956

Abstract

Teknologi Metro Ethernet merupakan perkembangan dari teknologi ethernet berbasis IP yang dapat diimplementasikan dalam area jaringan metropolitan Kota Semarang. Sifat masyarakat yang konsumtif akan kebutuhan telekomunikasi menyebabkan meningkatnya jumlah trafik dari tahun ke tahun. Hal ini mendorong penyedia layanan telekomunikasi untuk melakukan perencanaan infrastruktur jaringan dengan kualitas yang baik. Penelitian ini berfokus pada perencanaan jaringan backbone Metro Ethernet di Kota Semarang untuk kebutuhan bandwidth 10 tahun mendatang. Perencanaan dilakukan berdasarkan node existing di Kota Semarang dan rute yang optimal diperoleh dengan metode Hungarian untuk membentuk topologi ring. Forecasting trafik dilakukan dengan metode Kruithof’s double factor untuk memperoleh prediksi trafik point-to-point sebagai dasar dimensioning jaringan terhadap parameter utilisasi link berdasarkan standar QoS PT. Telkom Area Network Semarang untuk menentukan kapasitas link. Jaringan backbone Metro Ethernet di Kota Semarang pada tahun 2028 mendatang terdapat 11 node yang membentuk topologi multi-ring. Hasil forecasting menunjukkan beban trafik total pada tahun 2028 mencapai 2.300,371 Gbps. Hasil perencanaan jaringan menunjukkan bahwa kebutuhan kapasitas link terbesar pada tahun 2028 mencapai 6 x 100 Gb pada dua link SPL<->JHR dan CDI<->BMK dan kapasitas link terkecil adalah 2 x 10 Gb pada link GNK<->MPH dan MKG<->TUG.
SISTEM IDENTIFIKASI GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN JARAK EUCLIDEAN Wicaksono, Galih; Isnanto, Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 1, MARET 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.308 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.1.57-61

Abstract

Abstrak Identifikasi seseorang berdasarkan biometrik telah berkembang dengan pesat dikalangan akademik dan industri. Metode pengenalan identitas seseorang yang banyak digunakan berdasarkan nomor identitas unik (kunci fisik, kartu identitas dan lainnya) atau berdasarkan ingatan terhadap sesuatu (sandi rahasia dan lainnya). Metode tersebut banyak memiliki kekurangan di antaranya kartu identitas dapat hilang dan sandi dapat lupa dari ingatan seseorang. Dalam penelitian ini dibuat program pengenalan citra telapak tangan  dengan menggunakan metode Principal Components Analysis (PCA) dan jarak Euclidean. Dengan tujuan mendapatkan hasil pengenalan yang cukup baik untuk mengenali citra telapak tangan, dan memberikan saran untuk pengembangan sistem pengenalan telapak tangan agar semakin baik lagi. Dalam penelitian ini dinggunakan 150 citra latih dari 30 responden dan 60 citra uji dari 30 responden dan 10 responden uji di luar 30 responden dalam basisdata uji dan latih. Berdasarkan hasil pengujian pada tugas akhir ini, dengan variasi jumlah 50,75, dan 100  komponen utama dihasilkan tingkat pengenalan yang sama yaitu 90%. Sedangkan  pengujian menggunakan citra intensitas pencahayaan yang kurang, dihasilkan pengenalan yang sama, yaitu sebesar 90%. Namun untuk pengujian menggunakan 10 responden uji di luar 30 responden latih dan uji yang terdaftar dalam basisdata diperoleh hasil tidak dikenali  100%, hal ini sesuai dengan yang diharapkan dari aplikasi ini. Kata kunci : Pengenalan telapak tangan, Principal Components Analysis (PCA), Jarak Euclidean  Abstract Biometric identification has grown rapidly among civitas academica and industrial community. Person identity recognition methods which are widely used nowadays usually based on unique identification numbers (physical keys, identity cards etc.) or individual memory (password etc.). However, these methods tend to have many shortcomings such as identity cards could be lost and forgotten passwords from one’s memory. Biometric identifiers are often categorized as physiological (iris recognition, face detection, palm print, and fingerprint) or behavioral characteristics (voice and typing rhythm). This research is developed by palm print image recognition using Principal Components Analysis (PCA) and Euclidean distance. The objectives of this research are to find out a good palm print recognition and to recommend the development of palm print recognition in order to be better than before. This research involved 150 training images of 30 respondents, 60 experiment images from 30 respondents, and 10 experiment respondents out of those 30 respondents which participated in training and experiment database. Based on the experiment results in this final project, with variations in the amount of 50,75, 100 main components generated the same level of recognition which is 90 % . On the other hand, image testing by using low light intensity produced the same recognition which is 80 %. However, The experiments which involved 10 respondents out of 30 training and experimenting respondents which are listed in the database had resulted not recognized 100 % , which is in line with the expectations from this application. Keywords: Palm print recognition, Principal Components Analysis (PCA), Euclidean Distance.
ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) JARINGAN 4G DENGAN METODE DRIVE TEST PADA KONDISI OUTDOOR MENGGUNAKAN APLIKASI G-NETTRACK PRO Panjaitan, Menpo Vascodegama; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 2, JUNI 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.788 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.2.408-415

Abstract

Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. Drive test bertujuan untuk mengumpulkan informasi jaringan secara real dilapangan. Drive test semakin mudah diterapkan dan dapat diterapkan didalam sebuah materi baru untuk dunia perkuliahan khususnya yang menekuni bidang telekomunikasi. Sejalan kemajuannya teknologi, drive test dapat diterapkan dengan lebih mudah yaitu menggunakan software G-NetTrack Pro. Pada penelitian ini, akan menggunakan tahapan yaitu dimulai dengan melakukan pengukuran kekuatan sinyal (RSRP) dan kualitas sinyal (RSRQ), pendeteksian Cell Reselection dan Handover berdasarkan rute lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan software G-NetTrack Pro. Hasil pengukuran kekuatan dan kualitas sinyal kemudian dicari letak eNodeB terbaik untuk dilakukan pengukuran kecepatan download, kecepatan upload, latency dan jitter menggunakan software nPerf Speedtest. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdeteksi 9 eNodeB dan 17 Cell dengan rata-rata RSRP sebesar -78,2 dBm pada lokasi Kampus, sedangkan pada lokasi Tembalang terdeteksi 15 eNodeB dan 32 Cell dengan rata-rata RSRP sebesar -77,27 dBm. Rata-rata pengukuran RSRP masih jauh dari hasil perhitungan yang diharapkan. Rata-rata latency pengukuran sebesar 48,04 ms, sedangkan rata-rata pengukuran jitter sebesar 46,64 ms. Rata-rata pengukuran kecepatan download adalah 39,22 Mbps, sementara rata-rata pengukuran kecepatan upload sebesar 29,89 Mbps.
ANALISIS KINERJA HANDOVER PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER UMTS MENGGUNAKAN OPNET Sabiq, Muhammad Wildan Aula; Santoso, Imam; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.639 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.218-223

Abstract

Abstrak Dengan bertambahnya jumlah pelanggan maka kebutuhan komunikasi meningkat dan mobilitas pengguna pada jaringan komunikasi selular menuntut adanya kontinuitas layanan. Dalam hal ini handover merupakan bagian mendasar yang mendukung mobilitas pengguna. Handover bertujuan untuk menyediakan layanan mobile secara kontinyu kepada pengguna yang bergerak hingga melampaui jangkauan suatu sel. Oleh karena itu faktor handover menjadi sangat riskan dalam menjaga kontinuitas layanan. Adapun layanan data multimedia menjadi satu hal yang harus diprioritaskan karena pada layanan tersebut membutuhkan parameter Quality of Service (QoS) yang bagus pula. Pada penelitian ini dirancang suatu simulasi kinerja HHO (Hard Handover) dan SHO (Soft Handover) pada jaringan UMTS. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software OPNET Modeler 14.5. Pada simulasi dibuat jaringan UMTS multisel dengan jumlah 7 buah sel. Adapun trafik yang dianalisis merupakan layanan aplikasi UMTS berupa FTP, web browsing, video conferencing, dan voice. Dilakukan dua buah skenario simulasi dengan kondisi HHO dan SHO dengan variasi jumlah pengguna layanan. Kinerja aplikasi dirancang sesuai QoS (Quality of Service) masing-masing. Selanjutnya hasil kinerja jaringan UMTS untuk setiap aplikasi dianalisis menurut parameter throughput, delay, dan packet loss.Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa pada QoS 0 dan QoS 3 hasil terbaik diperoleh saat SHO, sedangkan QoS 1 dan QoS 2 hasil terbaik diperoleh saat HHO. Kata kunci :3G, UMTS, Handover, QoS, HHO, SHO  Abstract By the increasing number of subscribers, the need of communication is increasing and user mobility in cellular communication networks demands the continuity of service. In this case, handover is a fundamental part that support user mobility. Handover aims to provide continuous mobile services for users moving across its range of a cell. Therefore, handovers become very risky factor in maintaining service continuity. As for Multimedia data services into one of the things that should be prioritized because the parameters of the service requires good Quality of Service (QoS) too. A simulation of HHO (Hard Handover) and SHO (Soft Handover) performance in UMTS network was designed. Simulations were carried out using OPNET Modeler 14.5 software. The simulation was made multicell, with 7 UMTS cell. The analyzed traffics were UMTS application services such as FTP, web browsing, video conferencing, and voice. Two simulated scenarios were conducted with a variety of service user number variation. Application performance was designed according to each QoS (Quality of Service) class. Furthermore, the UMTS network performance for each application was analyzed according to the throughput, delay, and packet loss parameter. Based on simulation result, we can conclude that the best results of QoS 0 and QoS 3 are obtained when the SHO, while the best results of QoS 1 and QoS 2 are obtained when the HHO. Keywords:3G, UMTS,Handover, QoS, HHO, SHO
PENINGKATAN KINERJA WLAN 802.11n DENGAN KERAGAMAN PENERIMA DAN PENGATURAN JARAK ANTAR ANTENA M, Aulia Iqbal; Syafei, Wahyul Amien; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.4 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.423-428

Abstract

Abstrak Wireless Local Area Network (WLAN) 802.11n adalah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan untuk komunikasi data dengan throughput maksimum 600 Mbps. Ciri utama pada standar 802.11n adalah penerapan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan Multiple Input Multiple Output (MIMO). Karena mempunyai banyak antena maka terdapat gangguan antara lain fading dan juga interferensi yang bisa menurunkan kinerja sistem. Untuk mengatasinya digunakan banyak cara. Pada penelitian kali ini akan di mensimulasikan  WLAN 802.11n denagn mengatur keragaman antena penerima dan jarak antar antena untuk meningkatkan kinerja sistem.Simulasi menggunakan teknik Zero Forcing (ZF). Simulasi sistem dilakukan pada kanal model TGn channel B pada konfigurasi antena 2x2-2x8,3x3-3x8, 4x4-4x8 orde modulasi 64QAM. Parameter yang digunakan sebagai pembanding adalah nilai BER dengan target   10-4 terhadap SNR. Dari hasil simulasi didapat kesimpulan bahwa semakin banyak antena penerima maka kinerja akan semakin baik rata-rata berselisih 2 dB dan semakin jauh jarak antar antena maka semakin baik pula kinerjanya. Kata Kunci : IEEE WLAN 802.11n, MIMO, antena  Abstract Wireless Local Area Network (WLAN) 802.11n is a wireless networking technology that is used for data communication with a maximum throughput of 600 Mbps. The main feature of the 802.11n standard is the application of techniques Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and Multiple Input Multiple Output (MIMO). Because it has many antenna hence there is interference among others fading and interference that can degrade the performance of the system. Used to overcome lot of ways. In the present study will simulate denagn 802.11n WLAN antenna diversity receiver and adjust the distance between the antennas to improve performance using techniques sistem.Simulasi Zero Forcing (ZF). Simulations carried out on the canal system models TGN channel B on the antenna configuration 2x2-2x8,3x3-3x8, 4x4-4x8 order modulation 64QAM. The parameters used for comparison are values with a target BER 10-4 against SNR. From the simulation results obtained the conclusion that the more the receiving antenna, the better the performance of the average odds of 2 dB and the greater the distance between the antenna the better the performance. Keyword : IEEE WLAN 802.11n, MIMO, Antenna
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI STASIUN CUACA BERBASIS ATMEGA8A Pratama, Ismail Rifqi; Riyadi, Munawar Agus; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.734 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.4.566-574

Abstract

Stasiun Cuaca adalah fasilitas dengan alat ukur untuk mengukur kondisi cuaca pada lokasi dan waktu tertentu. Keadaan cuaca ini penting untuk informasi di berbagai bidang, seperti transportasi udara, pelayaran, pertanian, pertahanan nasional, komunikasi dan lainnya. Karena itu penting untuk mengembangakan sebuah stasiun cuaca yang murah, akurat dan tahan lama. Penelitian ini membuat sistem telemetri untuk memantau elemen cuaca, seperti presipitasi, suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin. Sistem ini didesain untuk menggunakan pemancar dan penerima radio komunikasi dan data cuaca yang diterima dapat ditampilkan pada halaman web agar bias dipantau semua orang.  Berdasarkan hasil pengujian suhu, kelembapan, kecepatan angin, arah angin, tekanan udara dan curah menunjukkan galat relatif pengukuran kurang dari 5%. Serta pengukuran arus rata-rata yang dikonsumsi dalam mode otomatis dengan rentang pengambilan data satu menit sebesar 4,48mA sehingga dengan perhitungan diperkirakan baterai dengan kapasitas 3400mAh dapat bertahan selama 758,93 Jam atau 31 Hari.
PERANCANGAN ANTENA MONOPOLE 900 MHz PADA MODUL ARF 7429B Nugroho, Budi; Darjat, Darjat; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.057 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.3.317-322

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi nirkabel berkembang dengan pesat. Salah satu alat yang menggunakan teknologi komunikasi nirkabel adalah ARF 7429B, yang merupakan  modul radio transceiver pada frekuensi 900  MHz. Salah satu aplikasi dari ARF 7429B adalah untuk pengukuran jarak. Pada tugas akhir ini akan dirancang antena monopole yang bekerja pada frekuensi 900 MHz. Pemilihan model antena ini didasarkan pada kemudahan untuk mendapatkan bahan dan perancangan serta pola radiasinya yang bersifat omnidirectional. Sebelum fabrikasi, proses desain dan simulasi menggunakan software Antenna Magus 1.0.2 Professional. Dari beberapa simulasi diperoleh suatu desain antena yang memiliki panjang 77.91 mm dan diameter 3 mm, memiliki VSWR sebesar 1,009 pada frekuensi kerja 900 MHz, return loss -47,40 dB, dan pola radiasi setengah donat. Dari hasil pengukuran antena monopole hasil fabrikasi diperoleh nilai return loss -17,69 dB, VSWR sebesar 1,3 pada frekuensi kerja 935 MHz, dan pola radiasi lingkaran pada bidang horizontal. Saat pengujian pada modul ARF 7429B digunakan antena monopole buatan pabrik sebagai pembanding. Dari hasil pengujian diperoleh antena hasil perancangan dapat melakukan kirim-terima data pada jarak 6500 meter dengan RSSI (Received Signal Strength Indicator) Level sebesar-83 dBm. Sedangkan antena monopole buatan pabrik pada jarak tersebut hanya dapat melakukan proses kirim data saja. Kata Kunci : antena monopole, omnidirectional, ARF 7429B, Antenna Magus 1.0.2 Professional  Abstract The development of wireless communication technology is growing rapidly. One of the tools that use wireless communication technology is ARF (Adeunis Radio Frequency) 7429B, which is a radio transceiver module at a 900 MHz frequency. One of the application of the ARF 7429B is for distance measurement. In this research will be designed monopole antenna that works at the 900 MHz frequency. The selection of this antenna is based on the ease to obtain the materials and to design and also the radiation pattern which is omnidirectional. Prior to fabrication, Antenna Magus Professional 1.0.2 is used to design and simulate monopole antenna. From several simulations are obtained an antenna design that has a 77,91 mm long and 3 mm in diameter, VSWR of 1,009 at the working frequency of 900 MHz, return loss of -47,40 dB, and a half-donut radiation pattern. From the measurement results of fabricated monopole antenna is acquired -17,69 dB return loss, VSWR of 1,3 at 935 MHz working frequency, and circular radiation pattern in the horizontal plane. When testing the ARF 7429B modules, manufactured monopole antenna is used as a comparison. From the test results obtained that the designed antenna can transmit and receive data at a distance of 6500 meters with RSSI (Received Signal Strength Indicator) Level of -83 dBm. While the manufactured monopole antenna can only transmit the data at the same distance. Keyword : monopole antenna, omnidirectional, ARF 7429B, Antenna Magus 1.0.2 Professional
ESTIMASI SIGNAL TO NOISE RATIO (SNR) MENGGUNAKAN METODE KORELASI Haq, Ahmad Dhiyaul; Santoso, Imam; Macrina, Ajub Ajulian Zahra
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 4, DESEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.15 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.4.326-332

Abstract

Abstrak Signal to Noise ratio (SNR) adalah suatu ukuran untuk menentukan kualitas dari sebuah sinyal yang terganggu oleh derau. Penelitian ini, estimasi SNR dilakukan dengan menggunakan metode korelasi. Sinyal masukan (sinyal uji) dimodelkan dengan sinyal sinusoidal. Sinyal derau dimodelkan sebagai sinyal random dengan distribusi normal (Gaussian). Perancangan simulasi ini dilakukan dengan menggunakan Simulink Matlab. Hasil pengujian telah diperoleh bahwa variasi frekuensi sinyal masukan menghasilkan nilai estimasi SNR yang bervariasi. Pada hasil simulasi, yang mendekati nilai SNR target adalah pada frekuensi 1000 Hz dengan metode korelasi tak tertapis dan frekuensi 500 Hz dengan metode korelasi tertapis. Ukuran frame sinyal masukan 512 sampel/frame, baik dengan metode korelasi tak tertapis maupun dengan metode korelasi tertapis. Frekuensi sampling terjadi pada 16 kHz dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 8 kHz dengan metode korelasi tertapis.Waktu tunda sampel pada sampel adalah 50 sampel dengan metode korelasi tak tertapis dan pada 30 sampel dengan metode korelasi tertapis. Kata-kunci: Signal to Noise Ratio (SNR), Distribusi Normal (Gaussian),Simulink Matlab. Abstract In a communication system, a signal transmission of information will be disturbed by the unwanted signals called noise. Signal to Noise ratio (SNR) is a measure for determining the quality of a signal are disturbed by the noise.This research, SNR estimation is done using the correlation method. The input signal (test signal) modeled by a sinusoidal signal. Signal noise is modeled as a random signal with a normal(Gaussian) distribution. The design of the simulation is performed using SimulinkMatlab.The test results on simulated SNR estimation has been obtained that the variations in the frequency of the input signal produces a variety SNR value estimate. In the simulation results, the results are approximate to the target SNR value is at a frequency of 1000 Hz withthe unfiltered correlation method and at frequency of 500 Hz with the filtered correlation method. Frame size of 512 samples of the input signal both with the unfiltered and the filtered correlation method. Sampling frequency occurs at 16 kHz, the with the unfiltered correlation method and at 8 kHz with with the unfiltered. Delay timeat 50 samples with the unfiltered correlation method and in 30 samples with filtered correlation method. Keywords: Signal to Noise Ratio (SNR), Distribusi Normal (Gaussian), Simulink Matlab.
KOMPRESI CITRA DIGITAL ARAS KEABUAN (GRAYSCALE) MENGGUNAKAN METODE EMBEDDED ZEROTREE WAVELET (EZW) M, Faizal Haris; Hidayatno, Achmad; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.734 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.460-466

Abstract

Abstrak Kompresi citra sangat penting untuk banyak aplikasi. Khususnya untuk mempercepat pengiriman dan pengaksesan sebuah citra dalam berbagai media. Sebuah citra biasanya mengandung jumlah data yang besar untuk kualitas gambar yang bagus, sehingga membutuhkan memori yang besar juga untuk menyimpannya. Salah satu cara untuk mengurangi pemborosan memori adalah dengan melakukan kompresi citra. Salah satu kompresi yang digunakan adalah algoritma Embedded Zerotree Wavelet (EZW). Sistem kompresi citra digital dengan menggunakan EZW dirancang untuk mengkompresi citra asli bitmap aras-keabuan menjadi citra yang terkompresi dengan ukuran data citra sekecil mungkin. Proses kompresi citra dimulai dengan proses Discrette Wavelet Transform (DWT)  agar diperoleh aproksimasi dan koefisien detail matriks citra  yang digunakan untuk masukan proses EZW. Proses selanjutnya adalah proses kompresi EZW untuk mengkompresi matriks citra menjadi citra yang terkompresi. Pengujian aplikasi kompresi ini menggunakan 4 citra aras-keabuan berformat berkas .bmp, yang memiliki resolusi 256 × 256 piksel dan  512 × 512 piksel  dengan variasi threshold. Berdasarkan hasil pengujian terhadap citra uji diperoleh rasio kompresi citra maksimal sebesar 99,39 % dan minimal 62,16%, nilai  PSNR  rata-rata 28,5 dan MSE 174,41 dengan menggunakan variasi threshold 5 ,10, 30, 50, 80. Untuk  kualitas citra yang terkompres, semakin kecil nilai threshold  semakin baik kualitas citra terkompresinya.Kata kunci: citra bitmap, kompresi citra,  threshold, Embedded  Zerotree Wavelet  Abstract Image compresion is very important for many aplications. In particular to speed up the delivery and accesing an image in a variety of media. An image usually contains a large amount of data for good picture quality, thus requiring large memory to store them as well. One solution for reduce the waste of memory with the image compression. One of the compression used the Embedded Zerotree Wavelet (EZW) algorithm. The system digital image compression using EZW is designed to compress the original bitmap grayscale image into a compressed image with image data size as small as possible. The process begins by Discrette Wavelet Transform (DWT) to obtain the approximation and detail coefficient matrix for input EZW process. The next process is the EZW compression to compress the image matrix into a compressed image. This compression testing applications using a 4 grayscale image with file format .Bmp, which has a resolution of  256 × 256 pixels and 512 × 512 pixels with variation  threshold. Based on the test results of the test images obtained by the image compression rate of 99.39% and a maximum of at least 62,16%, the average PSNR 174,41 and MSE 28,5 with a variation threshold 5, 10, 30, 50, 80. Quality of the compressed image, the smaller the threshold value the better quality of image compressed Keyword: Bitmap image, Image compresion, threshold, Embedded Zerotree Wavelet
Co-Authors Abdilah, Bagas Risky Achmad Hidayatno Adela Ika Anindita Aditya Aditya Aditya Satya Raya Adrian Khoirul Haq Adrianus Stephen, Adrianus Afrizal Mohamad Riand Agil Bayu Trisna Ahmad Dhiyaul Haq Al Anwar Alia Rizkinawati Amali, Fariz Nur Ananda, Fitri Andi Pangerang, Andi Andre Lukito Kurniawan, Andre Lukito Anton Ratrianto Apriliani Sulistyoningrum Ardilla Dwi Budiarta Arif Mustakim Arif Nur Hidayat, Arif Nur Aulia Iqbal M Bagus Aditya Bambang Hadiwijaya Bambang Winardi Bambang Winardi Berlian Ade Wijaya Berlian, Bonaventura Bramono Hanindito Bryan Adhitya Effendi Dane Kurnia Putra Darjat Darjat David Sebastyan Simangunsong Dewantari, Theresia N. Dyah Kusuma Mauliyani, Dyah Kusuma Eko Didik Widianto Eldina Megawati Erizco Satya Wicaksono Fachrul Rozy Faizal Haris M Fajar Ramadhan, Fajar Fandi Yusuf Nugroho Fara Mantika Dian Febriana, Fara Mantika Farizky, M. Daffa A. Febry Santo Fendy Yulian Rakhmad Ferry Hadi Fitra Pandu Adityas Frans Bertua Y.S. Frans Sugiharto GALIH WICAKSONO Gilang Ananggadipa Gustin Anggraeni Hana’ Ad’ha Rodhiah Hanief Tegar Pambudhi Haqqi, Ma’ruf Nashrul Harits Akmal Adi Wicaksono Hauril Maulida Nisfari Hemawati, Isti Dwi Hendra William Herjuna Dony Anggara Putra, Herjuna Dony Anggara Herry Totalis Hutama Arif Bramantyo Ilina Khoirotun Khisan Iskandar Imam Gaffar Imam Santoso Ismi Dina Solikha Jayaningpang Kinantang, Jayaningpang Jefri Yandika Karnoto . Khoiruman, Danur Ilham Krisna Zain Murtafi&#039; Kurnia Agnawatri, Kurnia M. Fuad Hasan M. Hidayat Al Rizqy Maman Somantri Maria Fitriana Mellia Aisyah Aristyorini, Mellia Aisyah Melly Arisandi Mirna Tria Pratiwi Misbah Riyandi Fauzi Mohammad Yanuar Siddiq Muhamad Rifqi Rifquddin, Muhamad Rifqi Muhammad Alfian, Muhammad Muhammad Ardi Nur Syamsu, Muhammad Ardi Nur Muhammad Arif Bayu, Muhammad Arif Muhammad Arif Siddiq Muhammad Fadly Yudhistira Taufik Muhammad Mirza Abdalla, Muhammad Mirza Muhammad Rifqi Fadhilah Muhammad Salman Lubis Muhammad Wildan Aula Sabiq Munawar Agus Riyadi Nirmakumala, Sekar Nugrahadi, Rino Nugroho Agus D Nur Cahyo Nur Muhammad Giri Laksono Panjaitan, Menpo Vascodegama Parlys, Albert Permana, Pascalis Insan Pinkan Dyah Pratama, Ismail Rifqi Pratama, Muhammad Harry Bintang Pratama, Satya Yoga Pringgo Budi Utomo R Rizal Isnanto R. G Alam Nusantara P.H, R. G Alam R. Mh. Rheza Kharis R. Rizal Isnanto Relung Satria D Rico Eko Wibowo Riska Aristantya Aristantya Rita Rahmawati Rivaldi MHS Rizki Anggoro Kurniawan Rony Darpono Rosyid Haryadi Saiful Anwar Samuel Pangihutan Hutagalung Sandi, Gracenda Chris Sandy Iman Digdoyo Santoso, Imam Sari, Dina Meilita Sekarwangi, Annisa Prita Seto Ayom Cahyadi Siboro, Septihadi Klinsman Sigit Nur Rohman Sukiswo Sukiswo Susatyo Handoko TATI NURHAYATI Taufiqurrohman Taufiqurrohman Teguh Aryanto Tito Tri Pamungkas Valen Awirya Wahyudi Wahyudi Wahyul Amien Syafei Widyasari, Triya Eva Wike Septi Fadhila Wildand Angesti Yudhi Prabowo Yuli Christyono Yuli Christyono Yuni Intanmia Suryanto, Yuni Intanmia Yustinus Denny Ardyanto Yusuf Septiawan Zoya Winona Ramli