Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analysis of village fund allocation management in kaur district year 2021 (Study in Guru Agung 1 Village, North Kaur District, Kaur Regency, Bengkulu Province) Deky Akbar; Bobby Mandala Putra; Heru Purnawan; Supriyono Supriyono; Ade Fitrah Putra Akhir; Parwito Parwito; Janusi Waliamin
Journal of Social Science and Humanities Vol. 1 No. 1 (2022): January-June
Publisher : GAYAKU PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.279 KB)

Abstract

The purpose of this study is to find out how to manage the allocation of village funds in Guru Agung I Village in 2021. The research methods are interviews, documentation, and observation. The results of the research on Analysis of the Management of Village Fund Allocation in Kaur Regency (Study in Guru Agung Village, North Kaur District, Kaur Regency, Bengkulu Province), show that: 1) The planning stage of Village Fund Allocation in Guru Agung Village applies the principle of transparency. 2) At the stage of implementing ADD, Guru Agung village carried out self-management because the village government also wanted to improve the welfare of the community. 3) The stage of ADD accountability in Guru Agung Village, both technically and administratively, is good. Conclusion The Village Fund Allocation Management (ADD) carried out by the village government of Guru Agung I, North Kaur District, Kaur Regency has followed the guidelines in the legislation. The village government has implemented the principles of managing the Village Fund Allocation
Jasa Ekosistem dalam Isu-Isu Kritis Lingkungan Zairin Zairn; Warsa Sugandi Karman; Supriyono Supriyono; Muhammad Alfi; Mirna Yunita
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v7i2.3461

Abstract

The world is currently experiencing a very powerful climate shift. Global temperature is believed to continue to increase. This trend will continue if not controlled. Concern for the environment has become a global issue due to several factors. first, environmental problems always have global effects, for example, problems involving CFCs (Chlorofluorocarbons) which have an effect on global warming and increase the types and quality of diseases due to the hole in the ozone layer felt by the world's population. secondly, environmental issues also concern the exploitation of global resources such as the oceans and the atmosphere. third, environmental problems are always transnational in nature so environmental damage in one country can impact other countries, for example, the forest fires that occurred in Kalimantan could hamper flights to Singapore. This can make the sovereignty of a country meaningless when an ecosystem is disturbed. The impact it causes depends on how large an ecosystem is damaged. The wider an ecosystem is damaged, the wider/larger the impact will be. fourth, there are many exploitation activities that cause environmental degradation on a local or national scale which can cause global problems, such as excessive logging, water pollution, and other problems.
Tantangan Masyarakat Transmigran dalam Pelaksanaan Program Transmigrasi di UPT Durian Amparan Kabupaten Bengkulu Utara Yanmesli Yanmesli; Anggun Dwi Utami; Supriyono Supriyono; Muhammad Alfi
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v7i2.3488

Abstract

Transmigrasi sebagai upaya pemerintah dalam program pengembangan komunitas dalam mencapai kesejahteraan transmigran. Namun atemuan menunjukkan ini berbeda dengan realita teori dengan aplikasinya UPT Durian Amparan, karena dari 200 Kepala Keluarga (KK), saat ini hanya ada 38 KK transmigran asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program transmigrasi yang dilaksanakan sejak 2004 di UPT Durian Amparan. Metode studi kasus untuk mengkaji secara mendalam dilakukan dalam penelitian ini dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan kunci, observasi, dan survei, serta data sekunder yang diperoleh dari literatur pendukung. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, program transmigrasi tidak berjalan optimal karena lahan usaha I diserahkan pada tahun kedua dan lahan usaha II tidak diberikan. Kedua, Rendahnya kesejahteraan dan kurangnya strategi penghidupan yang berkelanjutan. Ketiga, pembinaan masyarakat transmigrasi pada umumnya hanya dilakukan pada 2 tahun pertama, karena gempa bumi 2007, petugas penyuluh sudah sangat jarang ke lokasi. Penempatan lokasi transmigran memberikan suatu tindakan yang dipertimbangkan sebagai upaya program transmigrasi dapat menciptakan kesejahtraan masyarakat, oleh karena itu rekomendasi pemerintah perlu memperhatikan dan menekankan penentuan lokasi sebagai standarisasi dalam menempatkan kebijakan masyrakat transmigran.
Sosialisasi Potensi Bencana dan Sistem Informasi Geografi (SIG) Kebencanaan di Kabupaten Seluma Supriyono Supriyono; Dedi Guntar; Edwar Edwar; Zairin Zairin; Warsa Sugandi
Bagimu Negeri Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v2i1.552

Abstract

Knowledge and understanding of geographic information systems (GIS) in the field of disaster, GIS can provide a spatial visualization of the potential and mitigation. In implementing this devotion Seluma has a high potential for disaster. So the role and knowledge of GIS in Determining the potential for disaster in Seluma need to be socialized and simulated in order to provide a general description of potential disasters and SIG. GIS in disaster mapping capability to provide trend geographic information that can be understood and support the process of decision making in disaster. Socialization and simulation in service activities aim to: equip public knowledge of potential disasters and provide disaster mitigation efforts of community-based alternatives were alert, responsive and resilient to disasters. Service activities performed by a lecture and demonstration. Lecturing to socialize about potential disasters and GIS. Demonstration method to implement community-based disaster mitigation simulation. The results of the simulation activities of dissemination and disaster mitigation in the Cahaya Negeri Village, Sukaraja District of Seluma country, the regions most vulnerable to disasters is a top priority in mitigation measures. GIS for disaster preparedness is effective as a means of equipping the public knowledge of potential disasters and provide disaster mitigation efforts of community-based alternatives were alert, responsive and resilient to disasters. Judging from the success of the socialization of the target number of participants (85%), achievement of the objectives of socialization (72%), achievement of the target material that has been planned (78%), and the ability of the participants in the mastery of the material (70%). The success can also be seen from the satisfaction of participants socialization and simulation.Keywords: Socialization and Simulation, Disaster Potential and GIS
Korelasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Lintas Minat Di Sekolah Menengah Atas Kota Bukitinggi Anggun Dwi Utami; Yanmesli Yanmesli; Supriyono Supriyono
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v8i1.4015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisKorelasi Hasil Belajar Geografi kelas XI MIA terhadap motivasi belajar siswa lintas minat geografi SMA Negeri 3 Kota Bukittinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa lintas minat geografi kelas XI MIA SMA Negeri 3 Kota Bukittinggi sebanyak 104 orang. Sampel penelitian ini diambil menggunakan metode random sampling dan menggunakan rumus Slovin dalam Siregar, sehingga sampel penelitian berjumlah 82 orang. Instrumen yang digunakan berupa angket. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba angket untuk menentukan validitas dan realibilitas instrumen penelitian. Teknik analisis data adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara hasil belajar geografi kelas XI MIA dengan motivasi belajar siswa lintas minat geografi di SMA Negeri 3 Kota Bukittinggi dengan kontribusi 26,3%.
Potensi Ekowisata Kampung Jenggalu Kito Bagi Masyarakat Pesisir Kota Bengkulu Abditama Srifitriani; Supriyono Supriyono
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/prx6pt45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekowisata kampung jenggalu kito bagi masyarakat pesisir kota Bengkulu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara secara langsung dengan responden untuk memberikan penilaian terhadap keindahan potensi ekowisata mangrove. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan scenic beauty estimation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan daya tarik ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito adalah ekosistem mangrove, aliran sungai mangrove, muara sungai dan pantai panjang Bengkulu. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah fotografi (photography antara lain kursi gantung dan jembatan yang terbuat dari kayu dengan latar belakang pemandangan hutan mangrove), wisata area Outbond, dan terdapat juga taman bermain buat anak-anak berupa taman rumah hobbit, kolam air mancur, serta permainan anak lainnya seperti plosotan, gua-gua, rumah pohon, ada Fasilitas musholla dan toilet dan jika lapar juga tersedia makanan dan minuman Indonesian Food seperti : Es Kelapa Muda, Es Teh, Sate, dan Tongseng. dan lain-lain. sehingga Potensi dan daya tarik ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito sudah cukup baik dan memiliki potensi wisata yang berpotensi mendorong perekonomian masyarakat bengkulu khususnya dalam wilayah pesisir pantai panjang Bengkulu.
Potensi Ekowisata Hutan Mangrove Berbasis Go Green di Kawasan Pesisir Barat Kota Bengkulu Abditama Srifitriani; Supriyono Supriyono
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v8i2.4316

Abstract

Secara geofrafis Kota Bengkulu menjadi kawasan pesisir pantai barat pulau Sumatra. Kawasan ini sebagai upaya menyelamatkan bumi dari kerusakan (go green) dan memiliki peluang dalam pengembangan pariwisata mangrovenya. Kebutuhan pariwisata mangrove seolah memberikan nilai yang menarik tahun 2020 menjadi trend wisata berbasis go green sehingga potensi mangrove dalam pengembangan diperlukan kajian mendalam dari berbagai aspek. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi dan daya tarik wisata mangrove yang ada di Kawasan Pesisir Barat Kota Bengkulu serta menghitung nilai keindahan dari potensi tersebut sehingga dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata yang mendukung kelestarian alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-September 2020, metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan (observation) dan wawancara secara langsung dengan responden untuk memberikan penilaian terhadap keindahan potensi wisata. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan scenic beauty estimation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan daya tarik objek wisata mangrove di Kawasan Pesisir Barat Kota Bengkulu adalah ekosistem mangrove,aliran sungai mangrove, muara sungai dan pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah fotografi (photography), pengamatan burung (bird watching), menyusuri hutan mangrove (mangrove walk),dan memancing (fishing). Potensi dan daya tarik wisata mangrove Kawasan Pesisir Barat Kota tinggi dengan nilai SBE sebagai berikut; pantai (42), aliran sungai mangrove (20), dan muara sungai mangrove (19).
Kompetensi Guru Geografi Dalam Menyusun Soal Alat Evaluasi Di SMA Kota Bengkulu Ainun Wafa Salsabila; Haimah Haimah; Dedi Guntar; Supriyono Supriyono
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v8i2.4322

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana penguasaan kompetensi guru geografi dalam menyusun soal alat evaluasi di SMA Kota Bengkulu. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Seberapa besar Kompetensi guru geografi dalam menyusun soal alat evaluasi di SMA Kota Bengkulu. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi di SMA Kota Bengkulu yang berjumlah 11 guru. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Angket atau Kuesioner dan Dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif persentase. Hasil Penelitian ini kompetensi guru geografi dalam menyusun soal di SMA Negeri Kota Bengkulu yang berada pada kategori sangat tinggi 1 guru dengan besar persentase 9,0%, pada katagori tinggi dengan tinggi 9 guru dengan  persentase 63,3% terdapat 7 guru, pada katagori rendah dengan persentase 27,7% terdapat 3 Guru, dan pada kategori sangat rendah tidak ada dengan persentase 0%. hasil penelitian dan analisis tentang kompetensi guru geografi dalam menyusun soal di SMAN Kota Bengkulu dan kemampuan penerapan prinsip-prinsip dasar evaluasi dalam penyusunan soal evaluasi secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik
Identifikasi Kemampuan Berpikir Spasial Pada Materi Atmosfer Siswa SMA di Kota Padang Aliman, Muhammad; Mike; Halek, Dahri Hi; Marni, Silvia; Supriyono; Gusnaldi
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 8 No. 1 (2024): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v8i1.11755

Abstract

Berpikir spasial dibutuhkan oleh siswa dalam memahami pembelajaran geografi di SMA. Pemetaan kemampuan berpikir spasial oleh guru diawal pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyusun modul ajar sesuai dengan kurikulum merdeka. Pada artikel ini, tujuan penelitian ini melakukan identifikasi kemampuan berpikir spasial siswa pada materi atmosfer di SMA. Populasi penelitian berjumlah 324 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei terhadap siswa kelas X (Fase E) SMAN 15 Padang. Instrumen berpikir spasial terdiri dari indikator komprehensif, representasi, skala, interaksi spasial, aplikasi dan analisis. Instrumen penelitian telah divalidasi dengan nilai cronbach alfa < 0.709. Responden dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa fase E. Hasil penelitian membuktikan rata-rata kemampuan berpikir spasial pada materi atmosfer siswa SMAN 15 Padang berada pada tingkatan sedang dengan nilai sebesar 50,3%. Penilaian secara detail setiap indikator berpikir spasial dijelaskan dalam artikel ini. Pemetaan lebih awal kemampuan berpikir spasial siswa SMA dibutuhkan dalam memudahkan proses pembelajaran geografi sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.
OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DI PERGURUAN TINGGI STUDI KASUS: MODEL LAYANANPENDIDIKAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNVERSITAS PROF. DR. HAZAIRI BENGKULU Dodo; Sutardi, Dodo; Noviyanto, Hernowo; Supriyono, Supriyono
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol. 13 No. 1 (2024): Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/0vhmbr42

Abstract

In the context of higher education, the public concept of students as users of educational services offered to students does not only include academic services related to the learning process, as well as non-academic services related to technical and administrative services. Quality academic and non-academic services are certainly everyone's dream. student. Therefore, the quality contribution of higher education institutions is very necessary in order to provide optimal services to students. A Whole of Government approach is the definition. In relation to services to students, the Whole of Government approach refers to coordination and collaboration that creates synergy between actors that produces educational services. The importance of implementing a holistic approach to higher education is based on two reasons. First, the most important key in creating quality public services is the performance of service providers, so improvements must be made in line with bureaucratic reform. Second, all governments fulfill indicators of commitment to quality which include efficiency, effectiveness, innovation and quality orientation. Considering these two reasons, it is appropriate that the Whole of Government approach be implemented comprehensively in academic and non-academic services at higher education institutions in Indonesia.