Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penentuan Nilai SPF (Sun Protecting Factor) Sunscreen Gel Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Secara In Vitro Nurfadilah Nurfadilah; Fityatun Usman; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Zulkifli Zulkifli; Yulfina Wahdaniah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.352

Abstract

Sunscreen disebut salah satu jenis kosmetik baik secara fisik maupun kimia dapat memberikan efek penghambatan efek penetrasi sinar ultraviolet ke dalam kulit. Dimana adanya paparan sinar secara berlebih dan terus menerus mengakibatkan jaringan epidermis kulit kurang mampu melawan berbagai efek negatifnya seperti penuaan dini, penggelapan pada warna kulit, kulit terbakar sinar matahari, bahkan dapat memicu dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sediaan sunscreen sangat diperlukan dalam membantu mekanisme alami pertahanan tubuh dalam  melindungi dari paparan tinggi radiasi ultraviolet. Efek perlindungan terhadap sinar UV dapat diperoleh dari bahan yang tinggi kandungan antioksidan. Daun cengkeh dengan kandungan flavanoid dan eugenol memiliki efek antioksidan tinggi yang mampu melindungi kulit dari paparan dan bahaya dari sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dan nilai SPF dari sediaan sunscreen gel dengan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum). Ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang dipekatkan menggunakan alat rotary evaporator dan penentuan nilai SPF menggunakan metode spektofotomeri UV-Vis. Ekstrak etanol daun cengkeh discreening fitokimia dan menunjukkan warna orange kemerahan menandakan positif kandungan flavonoid. Sunscreen Gel ekstrak etanol daun cengkeh dibuat 5 formula dengan perbedaan pada konsentrasi ekstrak etanol daun cengkeh, yaitu 0, 1, 2, 4 dan 8 % menggunakan basis karbopol. Formula kemudian diuji karakteristik fisik dan nilai SPFnya. Kelima formula gel ekstrak etanol daun cengkeh memenuhi persyaratan dalam uji karakteristik sifat fisik yaitu organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH, dan viskositas. Nilai SPF untuk formula 1, 2, 3, 4 dan 5 yaitu sebesar 0,19; 0,53; 2,05; 3,83; 2,16 dan berpotensi melindungi kulit dari radiasi UVB.
Identifikasi Variasi Genetik pada Bipolar Disorder Menggunakan Data Genomik dan Pendekatan Bioinformatik Halid, Zulkifli; Nurfadilah, Nurfadilah; Usman, Fityatun; Rasyid, Andi Ulfah Magefirah; Wicaksono, Anggoro; Nugraha, Davit
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 1 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i01.322

Abstract

Pendahuluan: Gangguan bipolar (Bipolar Disorder/ BD) adalah kelainan genetik yang umum dan kompleks, tetapi cara penularannya masih belum ditemukan. Penyebab BD ini dapat disebabkan oleh genetik, lingkungan serta obat-obatan.  Banyak peneliti berasumsi bahwa varian genom yang umum membawa beberapa risiko untuk mewujudkan penyakit ini. Penelitian telah menemukan hubungan signifikan pertama di seluruh genom antara polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yang umum dan gangguan bipolar. Saat ini, berbagai upaya sedang dilakukan untuk menerjemahkan temuan-temuan ini ke dalam praktik klinis, konseling genetik, dan pengujian prediktif.  Begitu banyak varian genetik yang dapat diukur dengan akurasi tinggi dan identifikasi tersebut dapat membantu pengembangan atau indikasi baru untuk terapi. Tujuan: Untuk mengidentifikasi varian patogen yang terkait dengan bipolar disorder menggunakan data genomik dan pendekatan bioinformatik. Metode: Menggunakan database genomik antara lain Genomic Wide Association Study (GWAS), SNPnexus, GTEx dan Ensembl untuk mengidentifikasi variasi patogen dari BD. Data dikumpulkan dari GWAS kemudian diidentifikasi dan disaring berdasarkan kriteria yang telah dibuat dan di telusur masing-masing gen (SNP) yang telah ditemukan. Hasil: Diperoleh 1969 katalog (1560 SNP) dan dari katalog tersebut terdiri dari 77 studi yang menguraikannya. Hasil penyaringan yang termasuk dalam missense varians sebanyak 21 gen, namun ada tiga gen yang teridentifikasi dengan nilai p value diatas 10-8 dan memiliki nilai odds ratio yaitu gen WSCD2 (SNP rs3764002), FKBP2 (SNP rs4672) dan gen PLEC (SNP rs6992333). Untuk skor tertinggi yaitu WSCD2 (SNP rs3764002) dan gen PLEC (SNP rs6992333) dengan nilai hingga 0.999 atau termasuk dalam kriteria probably damaging. Kesimpulan: Ditemukan tiga gen yang diidentifikasi patogen pada Bipolar Disorder. Gen WSCD2 (SNP rs3764002) yang terbanyak di Benua Asia, FKBP2 (SNP rs4672) dan gen PLEC (SNP rs6992333). Dua gen WSCD2 dan PLEC diprediksi dapat merusak struktur protein dan diprediksi spesifik ke penyakit Bipolar Disorder.
Efektivitas Ekstrak Daun Bidara (Zizipus Mauritiana L.) pada Kulit Akibat luka Bakar dalam Berbagai Varian Konsentrasi Ekstrak Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus L.): Effectiveness of Bidara Leaf Extract (Zizipus Mauritiana L.) on Skin Due to Burns in Various Variants of Extract Concentration Against Rabbit (Oryctolagus cuniculus L.) Test Animals Samsidar Usman; Firawati Firawati; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i3.392

Abstract

Tumbuhan Bidara merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan secara empiris di masyarakat. Olehnya itu perlu dilakukan penelitian fitokimia dalam mendapatkan informasi ilmiah tentang kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan menganalisis efektivitas ekstrak daun Bidara (Zizipus Mauritiana L.) dalam meregenerasi sel kulit akibat luka bakar dalam berbagai variasi konsentrasi. Skrining fitokimia merupakan proses identifikasi senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan, meliputi senyawa alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Berdasarkan hasil skrining diketahui bahwa ekstrak daun Bidara positif mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Uji efektivitas ekstrak daun Bidara merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan hewan uji kelinci dengan indikator luka bakar yang terdiri dari diameter luka dan persentase penyembuhan luka bakar. Hasil yang diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan tekhnik uji beda ANOVA (rancangan Tuckey HSD). Berdasarkan uji ANOVA diperoleh nilai tidak signifikan 0,812 pada hari ke-7 , signifikan 0,025 pada hari ke-14, dan signifikan 0,008. pada hari ke- 21.
KELOMPOK PENDAMPING REMAJA SEHAT NASYIATUL 'AISYIYAH KABUPATEN GOWA Nurdiana Nurdiana; Erni Erni; Zulkifli Zulkifli; Irfana Irfana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23779

Abstract

Abstrak: Pelayanan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Kurangnya edukasi dapat memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, diantaranya penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang dapat mengakibatkan morbiditas bahkan mortalitas ibu. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi melalui pembentukan kelompok Pendamping Remaja Sehat Nasyiatul ‘Aisyiyah kabupaten Gowa. Metode yang digunakan dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik konseling. Mitra kegiatan adalah pimpinan daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Gowa berjumlah 45 orang. Metode evaluasi yang digunakan adalah dengan mengukur tingkat pengetahuan peserta dengan memberikan pertanyaan melalui angket. Hasil evaluasi disimpulkan telah terbentuk 2 Kelompok Pendamping Remaja Sehat dan terdapat peningkatan pengetahuan kader dimana sebelumnya didapatkan gambaran pengetahuan peserta berada di kategori kurang sejumlah 21 peserta (47%), kategori cukup 18 peserta (40%) dan kategori baik 6 peserta (13%) tetapi setelah pemberian materi meningkat yakni di ketegori pengetahuan baik sebanyak 28 orang (62%), cukup sebanyak 15 orang (33%) dan 2 peserta dengan kategori kurang (5%).Abstract: Adolescent reproductive health services aim to prevent and protect adolescents from risky sexual behavior that can affect reproductive health. Lack of education can trigger undesirable things, including sexually transmitted diseases, pregnancy at a young age, and abortion which can result in maternal morbidity and even mortality. The activity aims to increase adolescent knowledge about reproductive health by forming the Nasyiatul 'Aisyiyah Healthy Adolescent Assistance group in the Gowa district. The methods used is lecture, question and answer, discussion, and counseling practice. The activity partners are 45 regional leaders of Nasyiatul 'Aisyiyah, Gowa Regency. The evaluation method used is to measure the participant's level of knowledge by asking questions through a questionnaire. The results of the evaluation concluded that 2 Healthy Youth Assistance Groups had been formed and there was an increase in cadre knowledge where previously it was found that the knowledge of participants was in the poor category with 21 participants (47%), 18 participants (40%) in the sufficient category and 6 participants in the good category (13%) but after providing the material it increased, namely in the good knowledge category as many as 28 people (62%), as many as 15 people (33%) and 2 participants in the poor category (5%). 
Evaluasi Morfologi Organ Pankreas Tikus Wistar Model Diabetes Melitus oleh Ekstrak Purifikasi Daun Galing (Cayratia trifolia L. Domin) Sebagai Antidiabetes Ilyas Y, Muhammad; Bambang, Bambang; Apriyanto, Apriyanto; Rasak, Adriatman; Jabbar, Asriullah; Nasrudin, Nasrudin; Wahyuni, Wahyuni; Malik, Fadhliyah; Halik, Halik; Susanty, Sry; Mubarak, Mubarak; Halid, Zulkifli
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i1.518

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan kelainan sistem endokrin ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal akibat kekurangan hormon insulin yang disekresi sel beta pangkreas yang mengalami kerusakan, sehingga perbaikan sel beta pangkreas menjadi alternatif penting dalam terapi penderita DM. Tumbuhan galing (Cayratia trifolia L. Domin) dilaporkan terbukti menurunkan kadar glukosa darah pada hewan coba DM tipe 2, sehingga berpotensi dalam memperbaiki fungsi dan regenerasi sel beta pancreas pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbaikan morfologi organ pankreas tikus putih jantan galur wistar DM setelah diberi ekstrak purifikasi daun galing. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan post test with control group design, sebanyak 20 ekor tikus wistar jantan dibagi dalam kelompok kontrol normal (non DM), kontrol negatif (DM+Na.CMC), kontrol positif (DM+glibenklamid 0,09 mg/gBB) dan perlakuan sampel (DM+ekstrak purifikasi daun galing 0,4 mg/g BB). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak terpurifikasi daun galing dosis 0,4 mg/g BB terbukti memiliki efek perbaikan morfologi dan regenerasi sel endokrin pulau langerhans organ pankreas tikus wistar yang mengalami DM, sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan galing berpotensi untuk dikembangkan sebagai antidiabetes oral untuk alternatif penaganan penyakit DM tipe 2.