Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengenalan Tanaman Hortikultura Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Pada Siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Karya Jaya Albetry, Albetry; Ogari, Putri Ayu; Putri, R. A. HayuSriwijaya; Utari, Sindy Tria; Rahma, Sindi Siti; Irawan, Ahmad Dieky; Diana, Susanti; Dewi, Nurmala; Danial, Ekawati; Oktarina, Yetty; Lastinawati, Endang
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 2 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i2.1332

Abstract

This service aims to increase environmental awareness and knowledge of horticultural plants in elementary school students of Karya Jaya Village. The training method and introduction of horticultural plants were carried out for 1 month. The results showed an increase in environmental awareness by 85% and knowledge of horticultural plants by 90%. The introduction of horticultural plants as a medium for developing environmental awareness in elementary school students of Karya Jaya Village proved to be effective.ABSTRAKPengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengetahuan tanaman hortikultura pada siswa sekolah dasar Desa Karya Jaya. Metode pelatihan dan pengenalan tanaman hortikultura dilaksanakan selama 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kesadaran lingkungan sebesar 85% dan pengetahuan tanaman hortikultura sebesar 90%. Pengenalan tanaman hortikultura sebagai media pengembangan kesadaran lingkungan pada siswa sekolah dasar Desa Karya Jaya terbukti efektif.
Pemberdayaan Masyarakat Teknik Sambung Pucuk Tanaman Hias Bougenville di Desa Gunung Kuripan Kabupaten OKU Pusvita, Ema; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Septianita, Septianita; Ogari, Putri Ayu; Danial, Ekawati; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Purwadi, Purwadi; Lestari, Windi; Putri, Piranti Herdaning
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1719

Abstract

This community service aims to improve the skills and knowledge of Gunung Kuripan Village residents in ornamental plant propagation techniques, especially through the grafting method on bougainvillea. This activity was motivated by the high public interest in ornamental plants with economic value but still limited understanding of efficient vegetative propagation techniques. Through an educational and demonstrative approach, 20 participants were given direct training starting from selecting rootstocks and scions, cutting techniques, grafting, to post-grafting care. The evaluation results showed that after 14 days, most of the grafts showed positive growth in the form of new shoots and good tissue unity. This technique allows one plant to produce various flower colors, increasing the aesthetic and commercial value of bougainvillea. This innovation is also a solution to limited planting space and strengthening opportunities for household-scale ornamental plant entrepreneurship. Thus, this activity succeeded in providing applicable technology transfer with the output of grafted plants, increasing community capacity in the field of horticulture, and encouraging the development of a creative economy based on ornamental plants. This service is expected to be an educational model that can be replicated in other areas with similar potential.ABSTRAKPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga Desa Gunung Kuripan dalam teknik perbanyakan tanaman hias, khususnya melalui metode sambung pucuk (grafting) pada bougenville. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat terhadap tanaman hias bernilai ekonomis namun masih terbatasnya pemahaman terhadap teknik perbanyakan vegetatif yang efisien. Melalui pendekatan edukatif dan demonstratif, peserta yang berjumlah 20 orang diberikan pelatihan langsung mulai dari pemilihan batang bawah dan atas, teknik pemotongan, penyambungan, hingga perawatan pasca-grafting. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah 14 hari, sebagian besar sambungan menunjukkan pertumbuhan positif berupa tunas baru dan kesatuan jaringan yang baik. Teknik ini memungkinkan satu tanaman menghasilkan berbagai warna bunga, meningkatkan nilai estetika dan komersial bougenville. Inovasi ini juga menjadi solusi terhadap keterbatasan ruang tanam serta memperkuat peluang wirausaha tanaman hias skala rumah tangga. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberikan transfer teknologi yang aplikatif dengan luaran hasil tanaman yang telah di sambung pucuk, meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang hortikultura, serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis tanaman hias. Pengabdian ini diharapkan menjadi model edukatif yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa.
Pemberian Kapur Pertanian Untuk Meningkatkan pH Tanah di Desa Tanjung Sari, Kabupaten OKU Novriani, Novriani; Pusvita, Ema; Asroh, Ardi; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Danial, Ekawati; Yulhasmir, Yulhasmir; Diana, Susanti; Dewi, Nurmala; Sakalena, Firnawati; Fatmanurshanti, Dora; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Ogari, Putri Ayu; Lestari, Windi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2041

Abstract

Acidic soils are one of the major constraints in agricultural development in tropical regions, including in Tanjung Sari Village, Ogan Komering Ulu (OKU) Regency. Field surveys indicated that most farmlands in this village have soil pH ranging from 4.5 to 5.0, which is categorized as acidic. This condition negatively affects nutrient availability, microbial activity, and the productivity of food and horticultural crops. One of the recommended practices to overcome this problem is the application of agricultural lime (liming). This activity aimed to improve farmers’ knowledge and skills regarding the benefits, dosage, and techniques of lime application, as well as to directly improve soil pH through field demonstration. The method consisted of three stages: preparation (survey and soil analysis), implementation (training, extension, and field practice), and evaluation (measurement of soil pH and assessment of farmers’ knowledge improvement). The training materials included soil pH concepts, its influence on crop growth, types of agricultural lime, calculation of lime requirements, and proper application techniques. The results of this activity indicated an increase in farmers’ understanding of the importance of liming and an improvement in soil pH in demonstration plots after lime application. In conclusion, liming practices in Tanjung Sari Village proved beneficial for improving soil quality and supporting sustainable agricultural productivity. It is expected that farmers will be able to apply this technology independently in the future, with continuous support from local government through the provision of agricultural lime.ABSTRAKTanah masam merupakan salah satu kendala utama dalam pengembangan pertanian di daerah tropis, termasuk di Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar lahan pertanian di desa ini memiliki pH tanah berkisar antara 4,5–5,0, yang tergolong masam dan berdampak negatif terhadap penyerapan unsur hara, aktivitas mikroorganisme, serta produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui pemberian kapur pertanian atau pengapuran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai manfaat, dosis, dan teknik aplikasi kapur pertanian, sekaligus memperbaiki pH tanah melalui penerapan langsung di lahan. Metode kegiatan meliputi tahap persiapan (survei dan analisis tanah), pelaksanaan (penyuluhan, pelatihan, dan praktik lapangan), serta evaluasi (pengukuran pH tanah dan peningkatan pengetahuan peserta). Materi kegiatan mencakup konsep pH tanah, pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, jenis kapur pertanian, perhitungan dosis kapur, serta teknik aplikasi di lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman petani mengenai peran kapur pertanian, serta adanya perbaikan pH tanah di lahan percontohan setelah pengapuran. Dengan demikian, kegiatan pengapuran di Desa Tanjung Sari terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kualitas tanah dan mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan. Ke depan, diharapkan petani dapat menerapkan teknologi ini secara mandiri dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan melalui penyediaan kapur pertanian secara berkelanjutan.
APLIKASI POC ASAL RUMAH TANGGA UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI DESA TANJUNGAN KECAMATAN PENGANDONAN OKU Diana, Susanti; Danial, Ekawati; Yulhasmir, Yulhasmir; Nurshanti, Dora Fatma; Rosmawati, Henny; Sari, Enda Kartika
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ABDIMAS) UNIVERSITAS BATURAJA Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) Universitas Baturaja
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penduduk semakin meningkat menyebabkan tumpukan sampah (sayuran dan buahan) meningkat. Sampah organik maupun anorganik melimpah. Limbah sampah perlu di olah menjadi pupuk organik. Pengabdian telah di laksanakan pada bulan Desember 2021 bertempat di Desa Tanjungan Kabupaten OKU. Metode pengabdian dengan ceramah, tanya jawab, dan praktik pembuatan pupuk organik. Transfer iptek yang di berikan pada kelompok tani dalam pengabdian ini adalah menjelaskan cara pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari limbah buah dan aplikasinya dalam budidaya tanaman sayuran secara vertikultur. Tahap-tahap yang akan dilakukan yaitu 1. persiapan bahan dan alat, 2. Pembuatan POC, 3. Aplikasi POC. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat di Desa Tanjungan bahwa masyarakat mendapat pengetahuan tentang teknologi dalam mengelolah limbah organik asal rumah tangga berupa sayuran dan buuah buahan menjadi pupuk organik cair dan pengaplikasinya dalam budidaya sayuran secara vertikultur.