Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisa Drug Related Problems pada Pasien Dislipidemia di Bangsal Rawat Inap dan Rawat Jalan Penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Arsil, Yuliana; Arifin, Helmi; Darwin, Deswinar; Raveinal, Raveinal
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 16 No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dyslipidemia is an abnormality of lipid metabolism, which is characterized by elevated or reduced plasma lipid fractions. Dyslipidemia is a major risk factor of cardiovascular disease. An Improve of lipid profile may reduce the risk of cardiovascular disease. This research was conducted to determine the Drug Related Problems (DRPs) occured in patients with dyslipidemia. This research was a prospective observational study using descriptive cross sectional approach, performed on dyslipidemia patients with or without comorbidities in outpatient and inpatient of Internal Medicine DR. M. Djamil Padang from March to May 2011. Evaluation of the data was carried outdescriptively. Results showed that type of DRPs occurred from 11 dyslipidemia patients with or without comorbidities on inpatient of Internal Medicine were drug interactions in 4 patients, adverse drug reactions in 2 patients, noncompliance in 2 patients, dosage too high in 1 patient, inappropriate drug administration interval in 1 patient while other components of DRPs had no problem. In the outpatient of Internal Medicine, DRPs occured at 98 patients of dyslipidemia with or without accompanying diseases were drug interactions in 26 patients, patient noncompliance in 22 patients, adverse drug reactions in 13 patients, dosage too low in 5 patients, drug therapy without medical indications in 4 patients, inappropriate drug administration interval in 3 patients while other components DRPs had no problem. Drug interactions consisted of pharmacokinetic and pharmacodynamic interactions. In practice, those can be accommodates by separating their administration and monitoring of drug interaction. Meanwhile, toxic drug interactions were not found.
HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAN ASUPAN ZAT BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA VEGETARIAN USIA PRODUKTIF DI PEKANBARU SAVIRA RAHMADIAN; FITRI FITRI; YULIANA ARSIL
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 4 No 2 (2015): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1545.957 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v4i2.39

Abstract

Pola konsumsi vegetarian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun pola konsumsi ini juga memiliki resiko defisiensi beberapa zat gizi diantaranya zat besi. Wanita vegetarian, lebih beresiko untuk mengalami anemia karena pola konsumsi vegetarian tidak mengkonsumsi protein hewani. Keterbatasan mengkonsumsi produk hewani ini yang dapat menyebabkan wanita vegetarian ini mudah terkena anemia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola konsumsi dan asupan zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada wanita vegetarian usia produktif di Pekanbaru. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu cross-sectional study. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa identitas responden yang diperoleh melalui kuesioner, pola konsumsi baik berupa jenis dan bahan makanan diperoleh melalui Food Frequency Questionaire, asupan zat besi diperoleh melalui Food Recall 1x24 jam, dan data kadar Hemoglobin diperoleh melalui pengambilan darah kapiler menggunakan alat Easy Touch GCHb. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Indonesia Vegetarian Society (IVS) berupa nama, umur dan alamat anggota. Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 51 responden. Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu survey pendahuluan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian lanjutan dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Tempat Penelitian Sekretariat Indonesia Vegetarian Society (IVS) Pekanbaru dan Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Pekanbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia, p value =0,921 (p > 0,05). Sedangkan asupan zat besi memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia, p value= 0,001 (p < 0,005). Sebaiknya IVS mengadakan konseling dan penyuluhan pada wanita vegetarian agar asupan zat besi wanita vegetarian cukup dan yang terhindar dari anemia.
Tingginya tingkat konsumsi minyak goreng oleh Masyarakat Indonesia menjadikan minyak goreng digunakan sebagai food vehiclepada program fortifikasi vitamin A.Program tersebut dilakukan untuk mengatasi Kekurangan vitamin A (KVA). KVAsangat mempengaruhi kela LILY RESTUSARI; SRI WIDIA NINGSIH; YULIANA ARSIL
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 1 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v5i1.50

Abstract

Tingginya tingkat konsumsi minyak goreng oleh Masyarakat Indonesia menjadikan minyak goreng digunakan sebagai food vehiclepada program fortifikasi vitamin A.Program tersebut dilakukan untuk mengatasi Kekurangan vitamin A (KVA). KVAsangat mempengaruhi kelangsungan hidup anak dan standar upaya penyelamatan proses kehamilan dan persalinan. Namun pemanasan yang terjadi selama proses penggorenganpada minyak dapatmerusak jumlah vitamin A yang difortifikasi. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan nilai retensi vitamin A di dalam kentang yang digoreng dengan menggunakan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi dengan pengaruh suhu dan waktu penggorengan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental disain rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, suhu (140dan 170oC) dan waktu penggorengan (10 dan 15 menit) tanpa pengulangan.Sampel penelitian yang digunakan adalah kentang beku, minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan fortifikasi.Nilai retensi vitamin A kentang dan minyak goreng diukur dengan menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).Analisis perbedaan dan interaksi variabel diolah dengan ANOVA dua arah. Berdasarkan luas area puncak vitamin A pada kromatogram sebelum dan setelah penggorengan, ditemukan kecenderungan penurunan persentase retensi vitamin A dari minyak goreng kemasan fortifikasi dibandingkan minyak goreng curah.Nilai retensi vitamin A pada kentang yang digoreng dengan minyak goreng curah adalah 217-251%,sedangkan retensivitamin A kentang yang digoreng dengan minyak goreng kemasan fortifikasi adalah 48-131%. Analisis ANOVA dua arah tanpa pengulangan untuk persen retensi vitamin A menunjukkan bahwa (p<0,05) variabel jenis minyak goreng berpengaruh secara nyata terhadap retensi vitamin A. Retensi vitamin A pada kentang goreng yang digoreng dengan minyak goreng curah jauh lebih tinggi dibanding minyak goreng kemasan fortifikasi
KEAMANAN SAMBAL KACANG TIDAK BERMEREK DI PASAR TRADISIONAL KOTA PEKANBARU DARI CEMARAN MIKROBIOLOGI Lidya Novita; Yuliana Arsil; Aslis Wirda Hayati; Ninin Septiariza; Mila Astuti
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 6 No 2 (2017): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.52 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v6i2.72

Abstract

Sambal kacang merupakan bumbu utama pada pecel, gado-gado, sate dan ketoprak. Sambal kacang terbuat dari olahan kacang tanah, cabai, gula, garam, bawang, daun jeruk dan buah asam. Sambal kacang tidak bermerk yang dijual dipasar tradisional umumnya diproduksi dalam skala industri kecil. Proses pembuatannya pun juga secara tradisional yang memungkinkan adanya kontaminasi mikrobiologi baik pada proses pengolahan bahan, sumber air yang digunakan dan pada proses penyimpanan. Kontaminasi mikrobiologi yang umum terjadi adalah cemaran bakteri Escherichia Coli (E. coli) dan Salmonella sp. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp pada sambal kacang tidak bermerek yang dijual di pasar tradisional kota Pekanbaru. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Metoda yang digunakan untuk identifikasi bakteri adalah metoda Pour Plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel positif tercemar bakteri E. coli dengan kadar sampel (1) 11.900 cfu/g, sampel (2) 1.287 cfu/g, sampel (3) 2.900 cfu/g, sampel (4) 465 cfu/g dan sampel (5) 95.000 cfu/g. Sedangkan 3 dari 5 sampel positif tercemar Salmonella sp dengan kadar sampel (1) 0 cfu/g, sampel (2) <25 cfu/g, sampel (3) 0 cfu/g, sampel (4) 150 cfu/g, sampel (5) 320 cfu/g.
GAMBARAN ASUPAN ZAT BESI DAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TUALANG Yessi Alza; Yuliana Arsil; Lily Restusari; Dizky Nurihsan
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 6 No 2 (2017): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.346 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v6i2.74

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hemoglobin) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi tubuh. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang beresiko tinggi mengalami anemia, Kasus anemia pada ibu hamil sebagian besar disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dalam tubuh yang disebabkan pola makan kurang baik. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan pada janin, yaitu bayi BBLR. Pemeriksaan kadar hemoglobin merupakan cara untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan kadar hemoglobin pada ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga agar meminimalisir terjadinyan anemia. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap gambaran asupan zat besi dan kejadian anemia pada ibu hamil di Kecamatan Tualang. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui gambaran asupan zat besi dan kejadian anemia pada ibu hamil di Kecamatan Tualang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional, sampel yang diambil sebanyak 67 orang ibu hamil di Kecamatan Tualang menggunakan metode simple random sampling. Asupan zat besi diukur dengan metode food recall 2x24 jam dan pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan easy touch GCHb. Analisis data dilakukan secara deskriptif Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 80,60 % asupan zat besi pada ibu hamil di Kecamatan Tualang dalam katagori baik dan sebanyak 19,40 % dalam katagori kurang. Sebanyak 62.69% ibu hamil tidak menderita anemia, 32.83% anemia ringan dan 4.48% menderita anemia .
GAMBARAN ASUPAN KARBOHIDRAT, LEMAK, SERAT DAN VITAMIN C PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Azizah Estu Putri; Yuliana Arsil; Muharni Muharni; Fitri Fitri
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 6 No 2 (2017): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.188 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v6i2.79

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia, gangguan metabolisme serta masalah pada daya kerja insulin. Salah satu cara pengelolaan DM ialah kebiasaan makan, yang erat kaitannya dengan diet. Jumlah penderita DM di Indonesia menduduki rangking ke 4 terbesar setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan serat dan asupan vitamin C yang dikonsumsi oleh pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2015 hingga Juli 2016 di Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Penyakit Dalam) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Metode yang digunakan untuk mengukur asupan zat gizi yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner dan formulir food recall. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang responden. Pengolahan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan asupan karbohidrat lebih sebanyak 28,2%, baik sebanyak 23,1% dan kurang sebanyak 48,7%. Responden dengan asupan lemak lebih sebanyak 71,8%, yang asupannya kurang sebanyak 20,5% dan yang baik 7,7%. Seluruh asupan serat responden tergolong kurang. Responden dengan asupan vitamin C kurang sebanyak 23,1% dan cukup sebanyak 76,9%. Kepada pasien dan keluarga, agar lebih memilih sumber makanan karbohidrat kompleks dengan porsi yang cukup; mengganti cara pengolahan makanan yang mengandung sedikit lemak; mengkonsumsi sumber makanan tinggi serat terutama serat larut air; dan mengkonsumsi sumber makanan tinggi Vitamin C.
PEMANFAATAN UDANG KERING (EBI) DALAM PEMBUATAN NUGGET TEMPE Dian Kurnia Rahayu; Esthy Rahman Asih; Yuliana Arsil
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 7 No 2 (2018): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.704 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v7i2.139

Abstract

Data BPS Riau menunjukkan bahwa produksi udang krosok yang merupakan salah satu jenis udang yang paling banyak digunakan untuk pembuatan udang kering (ebi) berjumlah 39 ton pada tahun 2015. Udang kering (ebi) dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan produk tertentu, salah satunya adalah nugget. Pemanfaatan udang kering (ebi) dalam pembuatan nugget tempe ini diharapkan mampu untuk meminimalisir rasa tempe yang kurang disukai serta aroma langu yang diperoleh dari tempe yang digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan nugget. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana perbedaan persentase udang kering (ebi) dan persentase tempe yang digunakan terdiri dari 4 perlakuan yaitu 2,5% : 97,5%; 5% : 95% ; 7,5% : 92,5% dan kontrol (tanpa ebi). Nugget tempe yang dihasilkan diuji organoleptik oleh 25 orang panelis semi terlatih. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan menggunakan uji ANOVA tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01) dan apabila ada perbedaan nyata akan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) Berdasarkan hasil uji organoleptikterdapat pengaruh pemanfaatan udang kering (ebi) terhadap rasa dan aroma nugget tempe, tetapi tidak berpengaruh terhadap warna dan tekstur nugget tempe. Perlakuan substitusi udang kering (ebi) sebanyak 7,5% menjadi perlakuan yang paling disukai oleh panelis dari segi rasa, aroma, warna dan tekstur, dimana rata-rata tingkat kesukaan terhadap rasa 4,12; warna 3,80; aroma 4,0 dan tekstur 3,80.
Kandungan Gizi Tanaman Maman (Cleome Gynandra L) dan Joruk Maman Restusari, Lily Lily; Mulyani, Sri; Arsil, Yuliana; Jannah, Fathul
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 7 No 1 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v7i1.3603

Abstract

Maman (Cleome gynandra L) is one of the plants that is often consumed by people in Riau Province, especially in Rokan Hulu and Rokan Hilir Regencies. Maman is usually consumed in a fermented form called joruk maman. The nutritional value content of a food ingredient can be known through several analyses, one of which is proximate analysis. Based on the background stated above, it is necessary to conduct research to determine the nutritional content of protein, fat, fiber, carbohydrates, water content and ash content of maman plants, fresh and dried (simplesia), and Joruk Maman. The types and methods used in this research are experimental research and quantitative descriptive methods. The results of proximate analysis on three samples showed that the highest levels of protein in maman powder (30.08%), fat content in joruk maman (2.95%), water content in joruk maman (92.06%), carbohydrate content in maman powder (26.9727%), ash content in maman powder (17.75%), and fiber content in maman powder (7.84%).
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH, KOLESTEROL DAN ASAM URAT, PADA PEGAWAI KANTOR DI PROVINSI RIAU Roziana, Roziana; Gultom, Yessi Marlina; Alza, Yessi; Arsil, Yuliana
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 1 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i1.10771

Abstract

Latar belakang : Pola makan pegawai negeri sipil diketahui tinggi guloksa, purin dan asam lemak hewani. Makanan tinggi glukosa berisiko meningkatkan kadar gula darah, begitupun makanan tinggi purin berisiko untuk meningkatkan kadar asam urat. Masyarakat perkotaan cenderung tinggi mengkonsumsi makanan yang tinggi akan karbohidrat, protein dan lemak sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Tujuan : untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dengan kadar gula darah kolesterol, dan asam urat. Metode : jenis survei yang bersifat analitik dengan desain penelitian crosssectional, dengan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil dengan cara Purposive Sampling. Analisis uji statistic yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95 %. Hasil : Hubungan antara asupan zat energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dengan kadar gula darah adalah (p>0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi dengan kadar gula darah. Hubungan antara asupan zat energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dengan kadar kolesterol adalah (p>0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi dengan kadar kolesterol. Hubungan antara asupan zat energi, karbohidrat, protein, lemak, serat, dengan kadar asam urat adalah (p>0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi dengan kadar asam urat. Kesimpulan : Uji statistic menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dengan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Relationship between Nutrition Knowledge, Breakfast Habits, Snack Practices with Students' Nutrition Status Rahayu, Dewi; Aulia, Vivi; Arsil, Yuliana; Aziz, Alkausyari
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 13 No 2 (2024): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v13i2.759

Abstract

Good nutritional status is obtained from fulfilling the need adequate food intake. Children's nutritional needs can be met with 3 main meals a day and healthy snacks. But the fact is that there are still many children who leave the breakfast habit. School children cannot be separated from snacks. One of the factors that influence the selection of snacks and breakfast is nutritional knowledge. Children who have good breakfast and snack habits can fulfill their nutritional needs so that there is no deficiency or excess of nutritional status. The purpose of this study was to determine the description of nutritional knowledge, breakfast practices and snacks for students at SDN 11 Bathin Solapan, Bathin Solapan District. The sample of this research were grade IV and V students totalling 55 people with proportional random sampling. This study uses primary data by interview method. The results obtained were 69.1% of respondents nutritional knowledge in the moderate category, 36.4% never had breakfast in a week, 80% of respondents snacked 3 times a day, and 70.9% of respondents had good nutritional status.