Articles
PELATIHAN KADER TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU KELURAHAN DARMO SURABAYA
Ethyca Sari;
Herisa Dinarsi;
Intiyaswati -
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.347
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang tumbuh kembang anak melakukan pelatihan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah ceramah, diskusi, lomba dalam mengerjakan protes dan post-tes, serta praktek deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu. Materi pelatihan mencakup deteksi kelainan tumbuh kembangan anak tinjauan psikologis – linguistik ( Psikolinguistik ) dan edukatif, gizi anak dalam masa pertumbuhan, serta pencegahan dan penanggulangan kelainan tumbuh kembang pada anak. Peserta 20 kader kesehatan Posyandu Kelurahan Darmo , Kecamatan Wonokromo . Kegiatan ini berlangsung pada bulan November 2019 . Hasil yang diperoleh adalah seluruh peserta menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat uentuk mengenali secara kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu Model lomba sangat memacu rasa ingin tahu dan antusias peserta.80 % peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang 100 % peserta bisa melakukan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMILIHAN KONTRASEPSI DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA
Ethyca sari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (192.034 KB)
Contraception is to avoid or prevent the occurrence of pregnancy as a result of a meeting between a mature egg with the sperm. Lack of knowledge mother - the mother in choosing a contraceptive barrier contraceptives in the management of elections. Several factors influence the level of knowledge among age, education, occupation, socioeconomic and experience. If the mother's knowledge about contraception less enormous influence, for example if the mother does not use contraception has been in the family planning services can result in pregnancy. The purpose of this study was to obtain an overview of the level of knowledge mother in choosing contraception in Puskesmas Jagir Surabaya. This research is descriptive. Sampling taken at consecutive sampling with a sample population of 27 mothers and 26 mothers who follow the KB at Puskesmas Jagir Surabaya. Intake of processed data through questionnaires in the form of tabulation. Variable in this study is the level of mothers' knowledge of contraception in health centers elections Jagir Surabaya. The results showed a good level of knowledge mother as many as 15 people (57.7%), while as many as 6 people (23%), and less than 5 people (19.3%). Can be drawn from these studies that the level of knowledge of good mothers. Suggestions to improve the knowledge about contraception counseling conducted by the health worker or midwife in the nearest health center. most of the mothers had good knowledge, this was due to the many education and information regarding the direct and indirect both government and non-government, and in general they get the information from visual and electronic media have received adequate information from the existing cadre KB nearest health center.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA METODE BOUNDING (DEKAPAN ) DAN STIMULUS KUTANEUS DALAM MENGURANGI RASA NYERI SUNTIKAN INTRAMUSKULER PADA BAYI
Ethyca Sari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (199.946 KB)
Pain was a sensory experience and unpleasant consequences was emocional of the actual or potencial tissue damage . A baby needs a variety of basic immunizations required for body and immune one at them given by injection intramuskulair immunization (DPT-combo). Injections intramuskulair has pain reaction that make a baby to show pain signs , to assist in reducing the pain there are various treatments to do include bounding attachment and cutaneous stimulus, two second act at them has a good effectiveness to relieve pain due to injection intramuskulair in infants. bounding attachment (arms) psychological help your baby feel comfortable, safe in the arms of a mother while the cutaneous stimulus help the baby feel caressed by the gentle caress and touch it to make baby .This research using analytic study designs with an experimental method with a one shot case study approach and using sampling techniques with systematic random sampling, test results with the value t 2 free samples p value <0.05 then result shows that the response changes p = (0.000) pain in the boundingattachmentrata average 2.60 (1.06) differs from the change in pain response cutaneous stimulation in the group average of 7.53 (1:06) 2 free samples and for t test with the value <0.005 then the results show that there was a change when p = (0.000) minutes, the time the group bounding the average attachment 4.20 (0 , 77) in contrast to the time change in the group of cutaneous stimulation on average 9:26 (1:33), so we can conclude that there was difference in effectiveness between the bounding attachment and cutaneous stimulation in reducing pain on injection intramuskulai infants aged 2 months at the Sawahan health center.
STUDI TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMK TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Ethyca Sari
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1552.941 KB)
Perkembangan psikososial remaja adalah perkembangan untuk mencapai identitas diri yang meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan, ciri khas diri, dan kemampuan remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangan psikososialnya.yang bertujuan memberi pengetahuan pada remaja dalam perkembangan psikososial untuk memenuhi harapan yang ada pada dirinya sehingga dapat bermakna khususnya dilingkungannya, yang selalu berpikiran positif dan berintelektual tinggi yang dilihat dari kemampuan psikososial masing-masing remaja. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif yang mengambil dari seluruh siswa SMK Negeri 1 kelas 2 yang berjumlah 310 siswa dengan sempel 62 responden, penelitian ini diambil menggunakan cara Rondom sampling , dengan kuisioner, dari hasil penelitian didapatkan mayoritas siswa SMK negeri 1 kelas 2 dalam perkembangan psikososial remaja baik, dimana dapat diketahui tingkat pengetahuan siswa SMK tentang perkembangan psikososial baik sebanyak 37 (60%) responden, tingkat pengetahuan perkembangan psikososial cukup sebanyak 22 (35%) responden, dan tingkat pengetahuan perkembangan psikososial kurang sebanyak 3 (5%) responden. Oleh karena itu remaja yang berpengetahuaan baik dan sering mendapatkan informasi akan membuat remaja semakin terampil dalam lingkungannya.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KARAKTER ANAK PADA USIA 4 – 6 TAHUN DI TK KETINTANG JAYA SURABAYA
Ethyca Sari;
Zico Andreas
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1241.09 KB)
Orang tua merupakan aktor yang sangat menentukan masa depan perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan prilaku moral pada anak, karena dasar prilaku moral pertama diperoleh anak dari dalam rumah. Karakteristik pada anak yaitu egoisentris pada anak prasekolah tidak berarti mereka tidak melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan karakter anak pada usia 4-6 tahun di TK. Ketintang Jaya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasi. Pengambilan data melalui kuisoner yang diolah dalam bentuk diagram dan di uji statistic T-test. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh remaja di Tk.Ketintang Jaya Surabaya sejumlah 45 responden dengan sampel sebanyak 40 responden menggunakan teknik total sampling. Variable independen yaitu peran orang tua, variable dependen yaitu karakter anak. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar orang tua berperan baik 40 responden ( 100% ), sedangkan karakter anak baik adalah sebanyak 32 orang ( 80 %). Hasil nilai P= 0,003 karena P < 0,005 maka H-1 diterima sehingga dapat disimpulkan ada hubungan peran orang tua dengan karakter anak usia 4-6 tahun di Tk. Ketintang Jaya Surabaya. Dari hasil yang didapat, diharapkan orang tua tetap menunjukkan peran orang tua yang baik agar kelak anak tumbuh berkarakter lebih baik
GAMBARAN HARGA DIRI REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN PUTRA
Alberto .;
Ethyca Sari
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai harga diri rendah yaitu mengkritik diri sendiri atau orang lain, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, sikap negatife pada diri sendiri, sikap pesimis pada kehidupan, perasaan cemas dan takut, mengungkapkan kegagalan pribadi, ketidak mamapuan menentukan tujuan.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harga diri pada remaja yang tinggal di panti asuhan Putra Immanuel Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, populasi remaja yang tinggal di panti asuhan sebanyak 20 responden dan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data yang diperoleh kemudian dihitung dengan tabel distibusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 20 responden diperoleh remaja yang mengalami harga diri positif 15 responden (75%) dan 5 responden (25%) yang mengalami harga diri negatif. Remaja yang tinggal di panti asuhan memiliki harga diri positif. Dengan demikian remaja yang tinggal di panti asuhan tetap mempunyai harga diri yang positif.
STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MAWAR KELURAHAN DARMOKALI SURABAYA
Ethyca Sari
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (166.421 KB)
Status gizi balita adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Gizi merupakan hal penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan balita. Apabila status gizi balita tidak tercukupi, maka dapat terjadi komplikasi pada kesehatannya. Misalnya anak menjadi cepat lelah karena kurang energi, gangguan pada otak dan lain-lain. Hal ini jika terjadi secara terus-menerus akan menjadi masalah yang serius terutama pada status gizi balita. Dibedakan antara status gizi baik, kurang dan buruk yang diukur dengan menggunakan salah satu indeks antropometri yaitu indeks berat badan menurut umur (BB/U. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi balita di Posyandu Mawar Kelurahan Darmokali Surabaya. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalah penelitian deskriptif dengan mengadakan survey. Populasi penelitian ini adalah balita usia 0-59 bulan) dengan sampel sebanyak 44 balita. Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari balita yang menjadi sampel penelitian. Hasil: Berdasarkan pengukuran antropometri dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) didapatkan hasil balita dengan status gizi baik sebanyak 28 orang (63,6%), gizi kurang sebanyak 15 orang (34,1%), dan gizi buruk sebanyak 1 orang (2,3%). Diskusi: Untuk mencegah terjadinya permasalahan status gizi pada balita dapat dilakukan upaya seperti pemberian informasi tentang nutrisi yang baik bagi balita, pemberian makanan tambahan pada balita yang status gizinya kurang.
PENGARUH DEMONSTRASI CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN ANAK TK DI TK SISWA HARAPAN SURABAYA
Ethyca Sari
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (212.79 KB)
Cuci tangan merupakan suatu tindakan yang membentuk perilaku mandiri anak untuk menjaga kesehatannya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini usia golden age seperti itu sudah dapat diajarkan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan menjaga diri sendiri dari lingkungan. Tujuan adalah Menganalisa pengaruhdemonstrasi cuci tangan terhadap perilaku cuci tangan anak TK Siswa Harapan Surabaya. Metode penelitian adalahquasi eksperimentd dengan desain yang digunakan adalah experimental one-group pre-post design.Sampel peneltian sebanyak 27 responden dengan menggunakan metode total sampling. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi kemudian diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh demonstrasi cuci tangan terhadap perilaku cuci tangan anak taman kanak- kanak di TK Siswa Harapan Surabaya dengan nilai signifikan p= 0,00. Penelitian inimerekomendasikan pentingnya pendidikan kesehatan pada anak usia dini mengenai cuci tangan sehingga dapat merubah perilaku cuci tangan serta dapat meningkatkan status kesehatan pada anak
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN SECARA MANDIRI MELALUI TAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA) DI RW 2 KELURAHAN BALASKLUMPRIK
Ethyca Sari;
Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (175.808 KB)
|
DOI: 10.47560/pengabmas.v1i1.251
Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia, karena sebelum rakyat Indonesia merdeka pun, masyarakat pelosok desa sudah menggunakan tanaman obat tersebut hingga sekarang, pengobatan tradisonal masih diakui keberadaannya di kalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya, penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif maupun sebagai pengobatan tradisonal . Pengembangan TOGA bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga Pembudidayaan taman obat keluarga pada hakekatnya adalah penanaman tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan ipteks bagi masyarakat kelompok tani dan Ibu PKK RW 2 melalui kegiatan pelatihan dan aplikatif secara langsung tentang pembudidayaan tanaman obat keluarga sebagai sarana pembelajaran kelompok dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok tani dan Ibu PKK dalam upaya memandirikan keluarga dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam keluarga tersebut sebelum diberikan tindakan lanjutan yang ada di instansi kesehatan . Yang diharapkan keberhasilan dari kegiatan ini adalah terbentuknya di kelompok tani dan Ibu PKK dalam membantu menurunkan angka kematian serta meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dan keluarga melalui pembudidayaan taman obat keluarga dan tersosialisasikannya taman obat keluarga yang bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi serta tersosialisasikannya bebarapa jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk usaha kecil bagi keluarga atau masayarakat melalui pembudidayaan taman obat keluarga . Sebagai panduan masyarakat dalam melakukan kegiatan penenaman obat keluarga beserta manfaatnya akan dibuatkan modul tentang jenis tanaman obat serta bagaimana cara melakukan pengeloalaan tanaman dan pendistribusiannya.
PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI KADER POSYANDU
Ethyca Sari;
Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (125.472 KB)
|
DOI: 10.47560/pengabmas.v2i1.276
Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang terutama pada dua tahun pertama, memberikan interaksi psikologis yang kuat dan adekuat antara bayi dan ibu serta merupakan kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi. Pelatihan Pemberian ASI Eksklusif dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Bagi Kader Posyandu di Kelurahan Sumur Welut Tahun 2020, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kadera dalam hal pemberian ASI Eksklusif. Sasaran dari pelatihan ini adalah kader kesehatan di wilayah kelurahan Sumur Welut yang berjumlah 40 orang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, serta belum optimalnya pembina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI Kader kesehatan merupakan petugas kesehatan yang lebih sering kontak dan lebih dekat dengan masyarakat. Pelatihan diberikan dengan metode ceramah, diskusi kemudian diikuti dengan pelatihan cara pemberian ASI dan Penyimpanan ASI perah. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah peningkatan pemahaman dan persepsi yang benar mengenai ASI, kader kesehatan bisa melakukan penyuluhan dan pelatihan pemberian ASI dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang ASI bagi kader kesehatan dan ibu nantinya di wilayah kelurahan Sumur Welut.