Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN PASIEN TB PARU MENGHADAPI PEMULANGAN (STUDI EKSPERIMENTAL DI RSUD TUGUREJO DAN RSUD KOTA SEMARANG) Suprapti, Erni; Kristina, Tri Nur; Sulisno, Madya
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Banyaknya kasus kekambuhan pada pasien TB paru karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pasien untuk melakukan perawatan diri sendiri di rumah, yang diasumsikan sebagai kurangnya kesiapan pasien TB Paru pada saat menghadapi pemulangan.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas discharge planning terstruktur dalam meningkatkan kesiapan pasienparu yang pernah dirawat menghadapi pemulangan ditinjau dari aspek pengetahuan dan keterampilan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment (non blinded, non random with control group design).Selama penelitian 2 bulan, didapatkanjumlah sampel 60 pasien TB Paru yang dirawat di RSUD Tugurejo dan RSUD Kota Semarang, dengan masing-masing sejumlah 30 pasien. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan checklist, metode pengambilan sampling adalah total sampling dengan metode statistik uji independent t-test dan mann whitney, kelompok intervensi mendapatkan perlakuan berupa discharge planning terstruktur setelah pasien melewati fase akut, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan discharge planning sesuai kebiasaan rumah sakit yaitu pada saat pasien akan pulang. Kelompok intervensi di RSUD Tugurejo Semarang dan Kelompok kontrol di RSUD Kota Semarang, pre test dilakukan pada saat pasien melewati fase akut sedangkan post test dilakukan pada saat pasien akan pulang baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil:Setelah intervensi dengan discharge planning terstruktur,pengetahuan maupun keterampilan pasien kelompok intervensidalam menghadapi pemulangan lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,0001). Simpulan:Discharge planning terstruktur terbukti efektif secara bermakna meningkatkan kesiapan pasien TB paru dalam menghadapi pemulangan, baik dari aspek pengetahuan maupun keterampilan Kata Kunci : Kesiapan pasien TB paru, discharge planning terstruktur
Pengaruh Eksrak Etanol Daun Salam terhadap Ekspresi Kolagen Mesangial Tikus Sprague dawley Diabetik Saptawati, Tunik; -, Winarto; Kristina, Tri Nur
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak etanol daun salam (EEDS)  dibuat dari maserasi daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) mengandung flavonoid yang bersifat anti oksidan dan dapat menurunkan glukosa darah . Diperkirakan bahwa EEDS dapat menekan akumulasi kolagen mesangial sebagai komponen matriks ekstra seluler pada DM sehingga  dapat menghambat terjadinya komplikasi DM. Sebanyak 20 ekor tikus Sprague dawley jantan yang diinduksi DM dengan Streptozotocin dosis 40 mg/kgBB, dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan yang diberi EEDS  dosis 150:300;dan 450 mg/200grBB selama 15 hari. Pada hari ke 16 diperiksa kadar gula darah sewaktu (GDS), HBA1c , dan ekspresi kolagen mesangial (Allred Score). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi kolagen yang bermakna pada 4 kelompok penelitian dengan nilai p=0,027 (p<0,05). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ekspresi kolagen pada kelompok P2  lebih rendah dibanding kelompok kontrol dengan nilai p=0,032 (p<0,05).Pemberian EEDS dosis 300 mg/200grBB dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus DM. Kata kunci: EEDS, ekspresi kolagen mesangial, DM
EFEKTIVITAS PENERAPAN BEDSIDE INTERPROFESSIONAL ROUNDS (BIR) UNTUK MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PERAWAT DAN DOKTER Sulistyowati, Arlina Dhian; Kristina, Tri Nur; Santoso, Agus
Journal Of Holistic Nursing Science Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.153 KB)

Abstract

Effective teamwork affects job satisfaction so as to improve outcomes in health care in clinical practice. Interpersonal relationship between nurse and phsycian is one of interpersonal relationship that takes place in hospital work environment. Form of interpersonal relationship between nurse and phsycian can be seen from the relationship of collaboration in providing care to the patient during the care. Bedside Interperprofessional Rounds (BIR) is one method to improve collaboration between nurses and phsycian in addition to patient beds that aim to communicate, coordinate, make joint decisions and take responsibility in the care of patients during hospitalization. Implementation of appropriate and effective collaborative methods is an effort that can be used in order to improve interaction between professionals in the work environment Hospital. This study aims to prove the effectiveness of the application of Bedside Interprofessional Rounds (BIR) to improve interpersonal relationships between nurses and phsycian. The research design used was quasi experimental with pre-post test design with control group. The sample size was 20 respondents in the control group and 20 respondents in the intervention group were taken with the sampling consecutive sampling technique. The results of this study indicate that the application of Bedside Interprofessional Rounds (BIR) can improve the interpersonal relationship between nurses and phsycian.
Efektivitas ekstrak etanol daun ungu (Gratophyllum pictum (L.)) untuk menurunkan kadar TNF-α dan NO Tjahjani, Nur Patria; Kristina, Tri Nur; Lestari, Endang Sri
Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.361 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i2.3610

Abstract

Ethanol extract of Gratophyllum pictum L (G. pictum L). leaves contain phytochemical compounds such as alkaloids, tannins and flavonoids, which have antibacterial activity against Staphylococcus aureus. This study aims to prove the effectiveness of  ethanol extract of G. pictum L. to reduce the level of TNF-α and NO in Swiss mice infected with S. aureus.The study treated 30 Swiss mice divided into 5 groups, consist of: K (-) normal mice ; K (+) mice were infected with S. aureus ; P1, P2, P3 were infected with S. aureus and given the ethanol extract of G. pictum leaves,75,150, and 300 mg/kgBW/day for 7 days . Mean levels of TNF-α of group K(-), K (+), P1, P2, P3 were 300.29; 550.29; 390.34; 517.67; 327.55 pg / mL respectively. One Way ANOVA test showed that there were significant differences between all treatment groups (p = 0.001), LSD Post Hoc test revealed P1 and P3 groups different significantly with K (+) with p= 0.013 and p = 0.001. Mean levels of NO of group K (-), K (+), P1, P2, P3 were 1.32; 3.56; 2.50; 2.64; and 1.56 μM/mL respectively. Kruskal WallisTest showed that the levels of NO not significantly different, although NO levels at 300 mg/kgBW/day similar with to the levels of NO group K(-). Spearman correlation test showed that there were correlations between TNF-α and NO with the variation results on each treatment groups. Ethanol extract of G. pictum leaves at 300 mg/kgBW/day for 7 days is regarded as the effective dose to reduce TNF-α and NO levels in Swiss mice infected by S. aureus.
Gambaran Kepatuhan Perawat Dalam Pencegahan Risiko Jatuh Purnomo, Luluk; Kristina, Tri Nur; Santoso, Agus
Jurnal Smart Keperawatan Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.085 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v6i1.244

Abstract

Keselamatan pasien telah menjadi isu global yang sangat penting dilaksanakan oleh setiap rumah sakit dan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan upaya peningkatan mutu dan pelayanan dari rumah sakit, salah satu upaya tersebut adalah kepatuhan perawat dalam pencegahan risiko jatuh.
EFEKTIVITAS PENERAPAN BEDSIDE INTERPROFESSIONAL ROUNDS (BIR) UNTUK MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PERAWAT DAN DOKTER Sulistyowati, Arlina Dhian; Kristina, Tri Nur; Santoso, Agus
Journal of Holistic Nursing Science Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.153 KB)

Abstract

Effective teamwork affects job satisfaction so as to improve outcomes in health care in clinical practice. Interpersonal relationship between nurse and phsycian is one of interpersonal relationship that takes place in hospital work environment. Form of interpersonal relationship between nurse and phsycian can be seen from the relationship of collaboration in providing care to the patient during the care. Bedside Interperprofessional Rounds (BIR) is one method to improve collaboration between nurses and phsycian in addition to patient beds that aim to communicate, coordinate, make joint decisions and take responsibility in the care of patients during hospitalization. Implementation of appropriate and effective collaborative methods is an effort that can be used in order to improve interaction between professionals in the work environment Hospital. This study aims to prove the effectiveness of the application of Bedside Interprofessional Rounds (BIR) to improve interpersonal relationships between nurses and phsycian. The research design used was quasi experimental with pre-post test design with control group. The sample size was 20 respondents in the control group and 20 respondents in the intervention group were taken with the sampling consecutive sampling technique. The results of this study indicate that the application of Bedside Interprofessional Rounds (BIR) can improve the interpersonal relationship between nurses and phsycian.
PERBEDAAN POTENSI ANTIBAKTERI BAWANG PUTIH TUNGGAL DENGAN BAWANG PUTIH MAJEMUK TERHADAP SALMONELLA TYPHI Adhuri, Iesha Kinanthi; Kristina, Tri Nur; Antari, Arlita Leniseptaria
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.209 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20670

Abstract

Latar Belakang: Salmonella typhi, bakteri patogen yang dapat menimbulkan demam tifoid pada manusia, pernah menunjukkan resistensi terhadap antibiotika yang digunakan sebagai first line drugs seperti kloramfenikol, kortimoksazol, tetrasiklin, dan ampisilin.  Sehubungan dengan besarnya masalah resistensi obat, beberapa peneliti telah memilih untuk mengembangkan strategi alternatif. Salah satunya adalah pemanfaatan bawang putih yang mempunyai efek antimikroba. Sebagai obat, belakangan ini, masyarakat mempercayai bawang putih tunggal lebih berkhasiat daripada bawang putih majemuk.Tujuan: Membandingkan potensi anteribakteri bawang putih tunggal dan majemuk terhadap S. typhi.Metode: Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Uji aktivitas antibakteri bawang putih tunggal dan majemuk dengan pelarut etanol 96% dan aquades dilakukan dengan metode difusi dan dilusi.Hasil: Dengan metode difusi, bawang putih tunggal dengan pelarut etanol 96% maupun aquades lebih unggul dibandingkan dengan bawang putih majemuk. Pada metode dilusi, dengan pelarut aquades, bawang putih tunggal juga lebih unggul dibandingkan dengan bawang putih majemuk.  Namun demikian, pada satu pengulangan metode dilusi dengan pelarut etanol 96%, bawang putih majemuk lebih unggul dibandingkan bawang putih tunggal.Simpulan: Bawang putih tunggal memiliki kecenderungan lebih unggul dibandingkan dengan bawang putih majemuk sebagai agen antibakteri terhadap S. typhi.
Efek Ekstrak Etanol Daun Salam terhadap Ekspresi VEGF Podosit Glomerulus Tikus Diabetes Melitus Atabaki, Zulfa; Winarto, Winarto; Kristina, Tri Nur
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.1

Abstract

Stres oksidatif pada diabetes melitus meningkatkan ekspresi VEGF podosit glomerulus sehingga menyebabkan disfungsi endotel. Daun salam mengandung antioksidan yang dapat menghambat ekspresi VEGF. Penelitian ini membuktikan  pemberian Ektrak Etanol Daun Salam (EEDS) dapat menurunkan ekspresi VEGF podosit glomerulus tikus Sprague dawley diabetes melitus. Sampel 20  tikus Sprague dawley jantan diabetes melitus dibagi 4 kelompok: Kelompok EEDS (-), kelompok EEDS(+): dosis 150mg/200grBB; 300mg/200grBB; 450mg/200grBB selama 15 hari. Rerata allred score ekpresi VEGF pada kelompok kontrol (1,2±1,09), dosis satu (1,3±1,15), dosis dua (0,50±1,00), dosis tiga (0,00). Analisa Krusskall Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan ekspresi VEGF podosit glomerulus diantara masing-masing kelompok (p=0,20). Dosis 450mg/200gr BB dapat menurunkan ekspresi VEGF  walaupun tidak bermakna (p=0,07). Berdasarkan penelitian ini disimpulkan, EEDS  tidak dapat  menurunkan ekspresi VEGF  podosit glomerulus tikus Sprague dawley diabetes melitus.Kata Kunci: Daun salam, diabetes melitus, VEGF podosit glomerulus
Instrumen Penilaian Diri Kompetensi Klinis Mahasiswa Kedokteran Novitasari, Andra; Ridlo, Saiful; Kristina, Tri Nur
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.16 KB) | DOI: 10.15294/jrer.v6i1.16212

Abstract

Penilaian diri dibutuhkan untuk refleksi diri kompetensi klinis bagi mahasiswa sebagai dasar pengembangan diri. Penilaian diri yang selama ini dilakukan belum mampu secara akurat memberikan gambaran kompetensi klinis mahasiswa. Penelitian bertujuan mengembangkan instrumen yang valid, reliabel, dan efektif untuk melakukan penilaian diri kompetensi klinis. Penelitian menggunakan metode campuran dengan rancangan sekuensial eksploratoris. Penelitian dilakukan dalam 4 tahap. Tahap identifikasi dimensi kompetensi klinis dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi pustaka. Tahap penyusunan instrumen dilakukan dengan menyusun definisi konseptual, dimensi, dan indikator, penyusunan kisi-kisi instrumen, menulis butir-butir instrumen, dan penentuan skala pengukuran. Tahap validasi instrumen dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli dalam bidang pendidikan kedokteran dan dianalisis menggunakan Content Validity Ratio (CVR). Tahap implementasi, instrumen diuji reliabilitasnya. Reliabilitas instrumen dianalisis menggunakan Alpha Cronbach’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kompetensi klinis terdiri dari hubungan dokter-pasien, anamnesis, pemeriksaan fisik, kemampuan diagnostik, tata laksana, ketrampilan komunikasi, dan profesionalitas. CVR diperoleh nilai positif pada semua butir sehingga instrumen dinyatakan valid. Uji reliabilitas instrumen menunjukkan nilai Alpha 0.949 sehingga instrumen dinyatakan reliabel. Butir-butir di dalam instrumen telah mencerminkan keseluruhan komponen kompetensi dan memiliki konsistensi dalam mengukur konstruk yang sama, sehingga dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengukur kompetensi klinisnya masing-masing sebagai bahan pengembangan diri. Self-assessment is needed for self-reflection of clinical competence for students as a basis for self-development. Unfortunately, self-assessment has not been able to accurately provide an overview of student clinical competence. The aims of the study is to develop a valid, reliable, and effective self-assessment instrument of clinical competence.The study used a mixed method. The study was conducted in 4 stages. The identification of clinical competence’s dimensions in medical students was done through in-depth interview and literature study. The instrument compilation was performed by defining conceptual definitions, dimensions, and indicators, arranging the instrument blueprint, writing instrument items, and determining the measurement scale. The validation was performed by expert in medical education, and analyzed using Content Validity Ratio (CVR). Instrument implemented and tested quantitatively its reliability. Reliability was analyzed with Alpha Cronbach's. The dimensions of clinical competence consisted of: physician-patient relationships, anamnesis, physical examination, diagnostic ability, management, communication skills, and professionalism. CVR obtained positive values ​​on each item so the instrument is valid. Test reliability of the instrument shows Alpha 0.949 so the instrument is reliable. Self-Assessment Instrument of Clinical Competence for Medical The items within the instrument have reflected the overall component of competence and have consistency in measuring the same constructs, so that students can use it to measure their own clinical competence as a self-development material.
EKSPLORASI PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI COMMUNITY-BASED EDUCATION DI FAKULTAS KEDOKTERAN Meidianawaty, Vivi; Widyandana, Widyandana; Kristina, Tri Nur
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v20i1.7169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan-permasalahan yang dapat ditemukan saat implementasi Community-based Education (CBE) di fakultas kedokteran. Pendekatan kualitatif eksplorasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang sering ditemui dalam implementasi program CBE. Pengumpulan data dilakukan di fakultas kedokteran negeri dan swasta dengan evaluasi dokumen, wawancara semistruktur, dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program CBE yang tidak menetapkan tujuan pembelajaran bersifat generik, kurang melibatkan peran aktif masyarakat dalam kegiatan pembelajaran mahasiswa, kebutuhan masyarakat yang jarang teridentifikasi, dan tidak adanya program yang berkelanjutan dapat menyebabkan kejenuhan masyarakat atau kegagalan program CBE mencapai tujuannya.Kata kunci: community-based education, implementasi, masalah, metode berkelanjutann EXPLORATION OF PROBLEMS IN COMMUNITY-BASED EDUCATION IN THE FACULTY OF MEDICINEAbstractThere were sereval problems in the implementation of Community-based Education CBE that need to be further explored. Exploratory qualitative approach was carried out to identify problems that were often encountered. Data collection was conducted in Public Medical School and Private Medical School by using document evaluation, semi-structured interviews, and observation. The conclusion of this study is CBE program that does not set the generic learning objectives, less involvement of the community active participation, the needs of community who are rarely identified, and the absence of a sustainable program can lead to saturation of the CBE program or failure to achieve its objectives.Keywords: community-based education, implementation, problems, sustainable methods
Co-Authors Adhuri, Iesha Kinanthi Ageng Abdi Putra Agus Santoso Alifiati Fitrikasari Andra Novitasari Andria Pragholapati Anggit Prasetyo Mituhu Anggit Prasetyo Mituhu Anna Annisa Aarts Antari, Arlita Leniseptaria Ari Budi Himawan Ariani, Resti Arief Wahyudi Jadmiko Aris Puji Widodo Aryu Candra Ashaeryanto Ashaeryanto Awal Prasetyo Bakrie, Saekhol Chairunnisa, Andita Devi Nurmalia Dewi, Dian Puspita Dian Puspita Dewi Diana Nur Afifah, Diana Nur Doni Widyandana Dwiantoro, Luky Eli Ermawati Elingga Widi Pangestu Endang Lestari Endang Sri Lestari Erni Suprapti Ethyca Sari Eti Poncorini Pamungkasari Eti Poncorini Pamungkasari Fatikhu Yatuni Asmara Firdaus, Iftinan Nida Firman Fuad Wirakusumah Fitria Handayani Fitriana Hangujiwat, Puspo Palupi Yekti Hardian Hardian Hario Seno, Heri Nugroho Hendro Wahjono Ika Pawitra Miranti Ilham Uddin Job FM Metsemakers Lestariningsih Lestariningsih Lestariningsih Lestariningsih Luky Dwiantoro M Martono Diel Madya Sulisno Madya Sulisno Madya Sulisno Mardiana, Sri Siska Marloes A van Bokhoven Masfiyah Masfiyah, Masfiyah Mawardi, Fitriana Mochamad Arif Nugroho Mora Claramita Muchlis Achsan Udji Sofro Nadia Dwi Rahmawati Novyanti, Baiq Mira Nur Patria Tjahjani Nur Setiawati Dewi Nur Wahyu Puspitasari Nuryanto Nuryanto Pratama, Yanuar Surya Purnomo, Luluk R Vivi Meidianawaty Rebriarina Hapsari Renni Yuniati Riski Dwi Utami Saekhol Bakri, Saekhol Saiful Ridlo Sari Sudarmiati Sri Rejeki Sri Siska Mardiana Sri Wahyudati Subakir Subakir Sudaryanto Sudaryanto Surya Akbar Syaropi Simanjuntak, Victor Jeremia Tissa Octavira Permatasari Tri Hartiti Tri Indah Winarni Tridjoko Hadianto Tunik Saptawati Udadi Sadhana, Udadi Udin Bahrudin, Udin Untung Sujianto V. Rizke Ciptaningtyas Wahyu Hidayati Wahyu Hidayati Widyandana Widyandana Winarto - Winarto Winarto Winarto Winarto Wirananda, Abdi Yan Wisnu Prajoko Yayi Suryo Prabandari Yoni Syukriani Zulfa Atabaki, Zulfa ‪Arlina Dhian Sulistyowati‬