This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Hedi Pudjo Santosa
Unknown Affiliation

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Daya Tarik Endorser dan Citra Merek dengan Minat Beli Wardah Cosmetics Nofita Fatmawati; Hedi Pudjo Santosa; Djoko Setyabudi
Interaksi Online Vol 1, No 3: Agustus 2013
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJudul Skripsi : Hubungan Daya Tarik Endorser dan Citra Merek dengan Minat Beli Wardah CosmeticsNama : Nofita FatmawatiNim : D2C308011Jurusan : Ilmu KomunikasiMaraknya sertifikasi halal pada produk konsumsi (makanan) akhir-akhir ini mulai merambah pada produk kosmetik. Wardah Cosmetics merupakan kosmetika Indonesia yang sejak awal kemunculannya pada 1995 membawa label halal. Akan tetapi meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, Wardah Cosmetics bukan merupakan merek kosmetika yang penjualannya berada di peringkat treratas atau menjadi top brand pilihan konsumen. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara produsen dengan target market. Iklan Wardah Cosmetics yang menggunakan endorser Inneke Koesherawaty diharapkan mampu menimbulkan minat beli sekailgus menguatkan citra merek Wardah sebagai kosmetika halal dan aman.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang hubungan daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli Wardah Cosmetics. Penulis menggunakan teori respon kognitif yang menjelaskan tentang bagaimana minat beli produk didasari oleh sumber pesan (endorser) yang kemudian dapat membentuk sikap merek, dimana semakin positif sikap konsumen terhadap merek maka citra merek pun juga positif yang kemudian dapat menimbulkan minat beli terhadap produk.Uji korelasi diantara ketiga variable menunjukkan bahwa Nilai Kendall W adalah sebesar 0,980. Nilai signifikansi pengujian diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara Daya tarik Endorser dan Citra Merek dengan Minat Beli Produk. Dengan demikian, hal ini sesuai dengan Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli produk Wardah Cosmetics.ABSTRACTSkripsi Title : Celebrity endorser attractiveness and Brand Image relatedto Buying Intentions of Wardah CosmeticsName : Nofita FatmawatiNIM : D2C308011Departement : Science of CommunicationsThe rise of the halal certification on consumer products (food) recently began to explore in cosmetic products. Wardah Cosmetics is a cosmetic Indonesia since its inception in 1995 to bring halal label. However, although the majority of Indonesia's population is Muslim, Wardah Cosmetics not a brand of cosmetics whose sales ranks treratas or a top brand consumer choice. Advertising is a form of communication between producers and target market. Wardah Cosmetics ads that use Inneke Koesherawaty endorser is expected to generate interest in purchasing sekailgus reinforce brand image Wardah as halal and safe cosmetics.This study aims to explain to the reader about the relationship endorser attractiveness and image of the brand by buying interest Wardah Cosmetics. The author uses the theory of cognitive response that explains how interest in buying products based on message source (endorser) which then can form brand attitudes, which increasingly positive consumer attitudes toward the brand were also positive brand image that can then lead to interest in buying the product.Correlation among the three variables showed that the value is equal to 0.980 W Kendall. Values obtained by testing the significance of 0.000 <0.05. This means that there is a connection between the endorser and the appeal of the Brand Image Buy Interests Products. Thus, it is in accordance with the hypothesis that there is a relationship between the endorser attractiveness and image of the brand with buying interest Wardah Cosmetics products. HUBUNGAN DAYA TARIK ENDORSER DAN CITRA MEREK DENGAN MINAT BELI WARDAH COSMETICSPENDAHULUANSertifikasi halal pada produk konsumsi saat ini semakin marak tidak hanya di negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Di benua Eropa pun saat ini juga sudah mulai diterapkan pelabelan halal pada produk konsumsi. Produk kosmetika merupakan salah satu produk yang juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Meskipun bukan produk konsumsi yang berupa makanan, akan tetapi pemakaian kosmetik juga diserap oleh tubuh melalui kulit. Wardah Cosmetics merupakan kosmetika asli Indonesia yang sejak awal kemunculannya pada tahun 1995 sudah mencantumkan label halal dan aman dari MUI dan BPOM. Meskipun demikian, penjualan Wardah Cosmetics tidak terlalu bagus, karena tidak dapat menjadi top brand ataupun kosmetika terlaris di Indonesia, padahal mayoritas penduduk di Indonesia merupakan muslim.Pertumbuhan indoustri kosmetik di Indonesia cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya produsen kosmetik yang muncul dipasaran. Bahkan menurut Wiyantono, selaku ketua bidang perdagangan persatuan perusahaan dan asosiasi kosmetika Indonesia (Perkosmi) proyeksi penjualan kosmetik semester I cukup baik, naik 14,9% secara tahunan, (http://www.indonesiafinancetoday.com).Wakil Direktur LPPOM MUI Bidang Auditing, Ir. Muti Arintawati, M.Si mengungkapkan, berdasarkan asalnya, kosmetika dapat dikategorikan berasal dari beberapa sumber bahan, yaitu tumbuhan, hewan, sintetik kimia, mikroba dan manusia. Dilihat dari sumber asalnya tersebut, ada beberapa bahan yang menjadi titik kritis pencemaran bahan haram dalam kosmetika, bahkan ada pula bahan-bahan kosmetika yang jelas-jelas haram, seperti plasenta, protein hewani maupun media yang digunakan untuk menghasilkan senyawa tersebut bagi sebagian besar pengguna bersifat haram. (http://www.halalmui.org).Produsen kosmetik pun kemudian seolah berlomba untuk bisa memperoleh sertifikasi halal atas produknya. Jauh sebelum banyaknya produk kosmetik yang mempunyai labelhalal, Wardah Cosmetics muncul dengan karakteristik yang berbeda, yaitu dengan label halal dan aman. Wardah Cosmetics merupakan pioneer kosmetik halal dan aman yang sudah memiliki sertifikat halal dari MUI. Wardah Cosmetics mempunyai kurang lebih 200 jenis produk kosmetik yang tercatat mempunyai label halal dan aman dikonsumsi. Setelah label halal menjadi trend, produsen-produsen kosmetik yang sebelumnya tidak mempunyai sertifikat halal mulai berusaha untuk mendapatkan sertifikasi halal. beberapa produkkosmetik yang beberapa produknya sudah mendapatkan sertifikasi halal antara lain : La Tulipe, Ristra, Sari Ayu, Caring Colours Martha Tilaar, Purbasari (lulur), Pourvous dan Kanna (krim penghalus) (http://naturafia.blogspot.com/2012/06/kosmetik-halal.htmlPasar kosmetik di Indonesia semakin meningkat, persaingan antar produsen kosmetik pun juga semakin kompetitif untuk memperebutkan pasar. Menurut Direktur Marketing Martha Tilaar Group Samuel Pranata di sela pembukaan IFW 2010 di Jakarta, saat ini sejumlah produk lokal kalah bersaing dalam merebut pasar dalam negeri. Sebagai contoh, pangsa pasar produk kosmetik dan skincare Indonesia berada di bawah produk luar negeri. jawara untuk kategori kosmetik di Indonesia adalah Oriflame. Dengan sistem penjualan multilevel marketing, merek kosmetik asal Swedia itu berhasil menguasai pasar Indonesia. Dan Martha Tilaar sendiri berada di posisi 2 atau hanya menguasai 16% atau nomer dua di pasar Indonesia, sedangkan untuk produk skincare Martha Tilaar menguasai 6% atau berada di nomor empat setelah Unilever, P n G dan L’oreal. (http://www.beritasatu.com)Perumusan masalahMaraknya tren halal akhir-akhir ini membuat banyak produsen kosmetik untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Wardah kosmetik merupakan produk kosmetik yang sejak awal kemunculannya pada tahun 1995 sudah mempunyai label halal jauh sebelum tren halal marak akhir akhir ini. Meskipun demikian merek Wardah belum bisa menguasai pasar. Hal ini dapat di lihat dari urutan kosmetika yang paling laris di Indonesia. Bahkan Wardah Cosmetics tidak berada di urutan 3 besar ataupun 10 besar.Adakah hubungan antara daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli produk Wardah Cosmetics?Tujuan penelitianUntuk mengetahui hubungan antara daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli produk Wardah cosmetics?Penelitian ini menggunakan teori respon kognitif, Cognitive Response Model (CRM) adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi pada iklan, melalui tahap pengolahan informasi (kognisi), perubahan sikap terhadap merek (afeksi) yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian (konasi).Fokusnya adalah untuk menentukan jenis respon yang ditimbulkan oleh sebuah pesan iklan dan bagaimana respon ini berhubungan dengan sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan minat pembelian. Gambar 1 menggambarkan tiga kategori dasar respon kognitif yang telah diidentifikasi peneliti – product/message, source oriented, dan ad execution thought – dan bagaimana ketiganya mungkin berhubungan dengan sikap dan minat (attitudes and intentions).Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatory (penjelasan) karena peneliti ingin menjelaskan pengaruh antara tiga variable penelitian, yaitu daya tarik endorser (X1), Citra merek (X2) sebagai variable bebas dan minat beli produk (Y) sebagai variable terikat.Data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner tentang daya tarik endorser, citra merek terhadap minat beli Wardah Cosmetics. Melalui wawancara survey dengan menggunakan kuesioner terhadap sampel penelitianPopulasi dari penelitian ini adalah wanita muslimah yang berstatus mahasiswi, karyawati dan ibu rumah tangga. Pemilihan objek disebabkan karena wanita merupakan sasaran produk Wardah Cosmetics. Karena tuntutan pekerjaan dan kehidupan sosial sangat penting bagi mereka. Kecenderungan itu membuat mereka mencari produk kecantikan yg cocok. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling.Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling, Merupakan metode sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Dimana pengambilan sampel didasarkan pada pemilihan sampel yang sesuai sebagai sumber data oleh peneliti. Metode ini digunakan karena peneliti tidak mempunyai data populasi.ISIWardah Cosmetics merupakan produsen kosmetik yang pertama kali mengusung tema halal dan aman. Muncul di Indonesia pada tahun 1995, didirikan oleh Nurhayati Subakat..Awalnya Wardah dipasarkan secara door to door, multi level marketing, hingga sekarang produknya mudah dijumpai di pasar. Saat ini sudah ada lebih dari 200 produk Wardah yang sudah mempunyai sertifikat halal, mulai dari perawatan wajah hingga perawatan tubuh.Iklan Wardah pada awal kemunculannya di bintangi oleh Marissa Haque, kemudian Inneke Koesherawaty dan sekarang sudah turut menggandeng Marshanda dan seorang desainer muda baju-baju muslimah, Dian Pelangi. Bahkan di beberapa iklan, Wardah tidak hanya menampilkan sosok muslimah yang diwakilkan oleh sosok yang menggunkaan jilbab Dari pemilihan bintang iklan dan penggunaan endorser pendukung, dapat dilihat bahwa Wardah sepertinya sedang melakukan perluasan segment. Karena sebelumnya Wardah Cosmetics terkesan hanya diperuntukkan bagi wanita dewasa saja. Iklan-iklan Wardah saat ini berbeda sekali dengan iklan Wardah yang terdahulu. Iklan Wardah Cosmetics saat ini terlihat lebih fresh dan menarik bersaing dengan iklan-iklan produk kosmetik lainnya.Khalayak sasaran penelitian ini merupakan wanita yang beragama islam. Mulai dari remaja yang diwakili oleh mahasiswi hingga wanita dewasa yang diwakili oleh wanita muslimah yang bekerja hingga ibu rumah tangga. Usia mereka berkisar antara 18-50 tahun.Hasil penelitian- Diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian yang tinggi mengenai Daya Tarik Endorser yaitu sebanyak 75%, dan diikuti dengan 23%responden yang menilai sangat tinggi dan hanya 2% yang menilai bahwa Inneke Koesherawaty memiliki daya tarik yang rendah.- Kemudian sebagian besar responden memberikan penilaian yang tinggi mengenai Citra merek produk Wardah Cosmetic yaitu sebanyak 76%, dan didukung oleh 17% penilaian sangat tinggi dan hanya 7% responden yang menilai rendah.- Dan sebagian besar responden memberikan penilaian yang sangat tinggi mengenai minat beli yaitu sebanyak 87%, didukung oleh 9% menjawab memiliki minat beli yang tinggi dan hanya 1% responden yang menilai rendah dan 3% memiliki minat yang sangat rendah.Temuan penelitian- Korelasi antara Daya Tarik Endorser dengan Minat Beli Produk diperoleh sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat rendah. Nilai signifikansi pengujian diperoleh sebesar 0,381 > 0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara Daya Tarik Endorser dengan Minat Beli Produk. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik endorser dengan minat beli tidak terbukti.- Korelasi antara Citra merek dengan Minat beli produk adalah sebesar 0,379. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang relative rendah. Nilai signifikansi pengujian diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan positif antara Citra merek dengan Minat beli produk. Dengan demikian H2 dalam penelitian ini terbukti, yaitu bahwa terdapat hubungan antara citra merek dengan minat beli produk Wardah Cosmetics- Nilai Kendall W adalah sebesar 0,980. Nilai signifikansi pengujian diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara Daya tarik Endorser dan Citra Merek dengan Minat Beli Produk. Dengan demikian, hal ini sesuai dengan H3 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli produk Wardah Csmetics.- Berdasarkan uji statistik didapati bahwa ternyata tidak terdapat hubungan antara daya tarik endorser dengan minat beli Wardah Cosmetics. Dengan demikian, secara statistik hipotesis di awal yang menyatakan “terdapat hubungan positif antara daya tarikendorser dengan minat beli Wardah Cosmetics”. Artinya, semakin tinggi daya tarik endorser maka akan semakin tinggi pula minat beli Wardah Cosmetics tidak dapat diterima. Dan tidak sesuai dengan teori respon kognitif yang digunakan dalam penelitian ini. Padahal menurut teori respon kognitif disebutkan bahwa terdapat hubungan antara sumber pesan yang diwakili oleh Endorser dengan minat beli. Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat beli Wardah Cosmetics yang berkaitan dengan daya tarik endorser. Antara lain seperti banyaknya responden yang menilai bahwa Inneke Koesherawaty merupakan selebritis yang jarang tampil di Indonesia, dan jarang membintangi film/sinetron dan iklan islami. Selain itu Inneke Koesherawat dianggap tidak sesuai dengan usia target market Wardah Cosmetics dan dianggap tidak dapat memberikan rekomendasi kepada target market yang usianya lebih muda dari Inneke Koesherawaty. Bagi beberapa target market Wardah Cosmetics yang berusia di bawah Inneke Koesherawaty, mereka menilai bahwa Inneke tidak sesuai dengan usia mereka dan tidak dapat memberikan rekomendasi kepada mereka. Inneke hanya dinilai cocok oleh target market Wardah Cosmetics yang berusia kurang lebih sama dengan Inneke Koesherawaty.- Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa tidak adanya hubungan antara daya tarik endorser dengan minat beli bisa jadi juga dikarenakan pemilihan daya tarik endorser yang dinilai tidak sesuai dengan konsumen Wardah Cosmetics. Pemilihan selebriti menjadi sesuatu yang penting. Selebriti harus mempunyai pengakuan yang tinggi, pengaruh yang sangat positif dengan ketepatan produk yang tinggi pula.- Kemungkinan yang terjadi pada penelitian ini, sesuai dengan hasil penelitian di lapangan adalah karena Inneke dinilai sudah jarang tampil di Indonesia, tidak sesering dulu. Dan lagi perubahan image Inneke yang dahulu kerap membintangi film-film yang bertolak belakang dengan penampilannya sekarang. Perubahan image tersebut bagi sebagian target market Wardah Cosmetics yang berusia sama dengan Inneke Koesherawaty mungkin belum bisa diterima. Sedangkan bagi target market yang lebih muda dianggap bahwa Inneke tidak sesuai dengan usia mereka sebagai target market Wardah Cosmetics.- Setelah dilakukan pencarian dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara citra merek dengan minat beli produk Wardah Cosmetics. Dalam hipotesis disebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara citra merek dengan minat beli Wardah Cosmetics yang artinya semakin tinggi/positif citra merek artinya semakin tinggi minat beli terhadap produk Wardah Cosmetics. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian dan seseuai dengan teori respon kognitif yang menyebutkan bahwa sikap terhadap merek dapat memunculkan minat beli.- Jika sikap seorang konsumen terhadap suatu merek cenderung positif maka konsumen tersebut juga cenderung mempunyai citra yang positif terhadap merek tersebut, begitu pula sebaliknya. Maka sangat disayangkan ketika seorang selebritis yang sudah dipilih untuk menjadi endorser suatu produk kemudian tersangkut masalah atau tidak dapat mempertahankan citranya sehingga citra tersebut berdampak pada produk yang diiklankannya.Melalui hasil pencarian dan pengolahan data dalam penelitian ini ternyata membuktikan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik endorser dan citra merek dengan minat beli Wardah Cosmetics. Meskipun pada hasil penelitian tidak didapati hubungan antara daya tarik endorser dengan minat beli akan tetapi setelah dimunculkan faktor lain selain daya tarik endorser yaitu citra merek dapat memunculkan minat beli produk Wardah Cosmetics.- Hal ini konsisten dengan Cognitive Respons Model yang menerangkan bahwa dalam untuk menimbulkan minat beli distimuli oleh beberapa tahap pengolahan informasi (kognisi), perubahan sikap terhadap merek (afeksi) yang pada akhirnya kemudian menuju pada keputusan pembelian (konasi). Konsumen akan mempunyai kecenderungan untuk memeilih sebuah merek saat dalam dirinya terkumpul sejumlah informasi positif tentang merek. Informasi-informasi tersebut disampaikan melalui sumber pesan yang diwakili oleh endorser iklan.. dimana citra endorser tersebut diharapkan mampu untuk memperkuat citra merek dibenak konsumen sehingga dapat mempersuasi target market untuk melakukan pembelian.PENUTUPIklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang sering digunakan oleh produsen untuk mengenalkan produk hingga menarik minat beli konsumen. Dalam iklan, endorser lazim digunakan untuk dapat lebih mempersuasif minat beli konsumen. Penggunaan selebriti sebagai endorser sebuah produk diharapkan untuk dapat menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi konsumen., yaitu untuk menarik minat beli dan menguatkan citra produk di benak konsumen. Pemilihan endorser yang tidak sesuai dengan produk dapat berakibat pada citra produk itu sendiri, sehingga berdampak pada minat beli terhadap produk.KesimpulanDari hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Hasil pengujian hubungan antara Daya tarik Endorser dengan Minat Beli Produk diperoleh tidak adanya hubungan yang signifikan,2. Hasil pengujian hubungan antara Citra merek dengan Minat beli produk menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan namun dalam kategori rendah3. Hasil pengujian hubungan Daya tarik Endorser dan Citra merek dengan Minat Beli Produk secara bersama-sama menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.Saran1. Pemilihan selebriti sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu mempertimbangakan faktor-faktor yang membentuk citra selebriti, latar belakang selebriti, reputasi selebriti, kesesuaian karakter selebriti dengan produk yang akan diiklankan.2. Pemilihan selebriti sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan survey terhadap masyarakat yang menjadi target market. Hal ini dimaksudkan agar pesan iklan tersebut nantinya sampai kepada target market.DAFTAR PUSTAKABuku :Assael, Henry, Consumer Behaviour, Houghtn Mifflin 2004Belch&Belch,2001 dalam Ardha, Ardha Berlian, Modu Manajemen Promosi, Universitas MercuBuana Jakarta 2007Kotler, Philips & Armstrong, Gary , Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2 2008,Kotler, Philip,Manajemen Pemasaran Jilid 2, 2000Rangkuti, Fredy, Riset Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama2009Royan, Frans M, Marketing Celebrities, Elex Media Komputindo 2005Setiadi, Nugroho J, Perilaku Konsumen, Kencana 2003Shimp, A Terence, Periklanan Promosi jilid 1, Erlangga 2001Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andy Offset 1997Widiyanto, Ibnu, Pointers Metodologi Penelitian, CV.Dikalia 2008Mowen, John C, Consumer Behaviour, Prentice Hall 1995Skripsi :Prita Ayu Nurastuti, Hubungan Daya Tarik Selebriti dan Atribut Produk terhadap Minat Beli Motor Yamaha Jupiter MX, 2009Rike Ayu Yuniar , Hubungan Daya Tarik Endorser iklan Vaseline Men dan Ekuitas MErek terhadap Minat Beli Konsumen, 2011Pengaruh Terpaan Iklan dan Citra Merek terhadap Loyalitas Knsumen Aqua, Aprilia Nur Prasiwi, 2012Hubungan Daya TArik EmosionalIklan Pond’s Flawless White dan Citra Merek terhadap Minat Beli Produk, Kurnianingrum Ayu Miranti, 2009Hubungan Daya Tarik Iklan Animasi dan Sikap Merek dengan Minat Beli Produk Molto Ultra, Rhima Sugi Prabandani, 2010Hubungan Terpaaan Iklan Televisi dan Tingkat Awareness terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk L-Men, Elbwisza Hertanto, 2010Majalah :Majalah Medisina Edisi 4/Vo.II/Aptil-Juni2008 halaman 5Internet :http://www.indonesiafinancetoday.comhttp://naturafia.blogspot.com/2012/06/kosmetik-halal.htmlhttp://www.halalmui.orghttp://www.indonesiafinancetoday.comhttp://www.beritasatu.com
Memahami Pengalaman Komunikasi Konselor dan Perempuan Korban KDRT Pada Proses Pendampingan di PPT Seruni Kota Semarang Sefti Diona Sari; Turnomo Rahardjo; Taufik Suprihartini; Hedi Pudjo Santosa
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.34 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kekerasan dalam rumah tangga yangbanyak dialami oleh para perempuan namun masih dianggap oleh masyarakat sebagaipermasalahan domestik yang tidak layak untuk diketahui oleh umum. Anggapan bahwa haltersebut sangat tabu dibicarakan karena berkaitan dengan urusan privat antara suami dan istriyang pada akhirnya membuat permasalahan KDRT ini jauh dari penyelesaian dan semakinberlarut dengan peningkatan jumlah kasus maupun korbannya. Kasus KDRT layaknyafenomena gunung es yang mana jumlah kasus yang sebenarnya terjadi jauh lebih banyakdibanding yang dilaporkan dan terungkap karena kurangnya pemahaman para perempuanbahwa kasus KDRT merupakan kasus publik yang hendaknya dilaporkan kepada pihak yangberwajib maupun pada lembaga-lembaga perlindungan perempuan dan anak. Pusat PelayananTerpadu (PPT) Seruni sebagai lembaga perlindungan perempuan dan anak merupakanlembaga yang memberikan layanan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak diKota Semarang. PPT Seruni memberikan pendampingan baik pendampingan hukum, medis,psikologis agar terpenuhinya hak-hak perempuan dan anak atas layanan pemulihan danpenguatan serta mendapat solusi yang tepat yang memungkinkan perempuan dan anak hiduplayak.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman komunikasi antarakonselor dan perempuan korban KDRT pada proses pendampingan di PPT Seruni KotaSemarang. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi antarpribadi, teori self disclosure,teori diri oleh Carl Rogers, teori hubungan Aku-Engkau dari Martin Buber, teori dialogisMikhail Bakhtin. Untuk mendeskripsikan secara detail pengalaman komunikasi antarakonselor dengan perempuan korban KDRT penelitian ini menggunakan metodologi kualitatifdengan pendekatan fenomenologi. Subyek dalam penelitian ini adalah konselor (pendamping)dari PPT Seruni dan perempuan korban KDRT yang menjalani pendampingan di PPT Seruni.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pendampingan dimaksudkan untukmemberikan penguatan secara psikologis dan fisik kepada korban agar korban merasa amandan mendapat perlindungan. Terdapat perbedaan cara berkomunikasi yang dilakukan olehkonselor saat melakukan pendampingan dengan korban KDRT. Dalam menghadapi korbanyang tertutup, konselor berusaha untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pendampinganberkaitan dengan tingkat sensitifitasnya yang lebih tinggi. Sedangkan dengan korban yangterbuka, konselor dapat lebih mudah dalam melakukan pendampingan. Proses dialog antarakonselor dengan korban KDRT efektif dijalankan dengan adanya keterbukaan kedua belahpihak dalam menjalankan proses komunikasi. Keterbukaan diri para korban saat menjalanipendampingan sangat diperlukan oleh konselor berkaitan dengan langkah strategi yang harusdijalankan untuk membantu korban menyelesaikan masalahnya. Menyesuaikan diri denganlatar belakang dan kondisi korban dilakukan oleh para konselor dengan penggunaan bahasayang mudah atau dapat dimengerti oleh korban yang sesuai dengan bahasa sehari-hari korbandapat membuat korban merasa nyaman saat proses pendampingan berlangsung.Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT
Perilaku Berinternet dan Interaksi Sosial Remaja di Kota Semarang (Studi tentang Cyberbullying di Ask.fm) Debi Astari; Hedi Pudjo Santosa; Agus Naryoso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.698 KB)

Abstract

Ask.fm dengan fitur anonim memunculkan fenomena cyberbullying yang kini tengah dihadapioleh para remaja di kota – kota besar salah satunya Semarang. Media jejaring sosial yangawalnya dibuat untuk menjadi media yang saling menghubungkan individu dalam menjalinsilaturahmi, justru digunakan untuk kegiatan negatif seperti cyberbullying. Perubahan perilakuberinternet dengan media ask.fm menjadi masalah yang akan diteliti lebih jauh dalam penelitian.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap perilaku berinternetremaja pengguna ask.fm dikota Semarang dan dampaknya terhadap interaksi sosial mereka. Ask.fm digunakan sebagaiobyek penelitian karena Ask.fm merupakan sarana yang mendominasi bagi remaja dalam melihatdan mengalami cyberbullying.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan yangdilakukan adalah fenomenologi. Subjek penelitian yaitu pelajar SMP – SMA di kota Semarangdengan rentang usia 13 – 18 tahun yang memiliki akun ask.fm dan terbilang aktif dalam artianmembuka secara rutin dalam sebulan – dua bulan terakhir. Pelajar SMP dan SMA yang akandiambil sebagai obyek penelitian adalah pelajar SMP 3, SMP 5, SMA 1, dan SMA 3.Pengumpulan data dari sumber data primer dilakukan melalui wawancara mendalam(indepthinterview) sedangkan sumber data sekunder dilakukan dengan cara eksplorasi. Metodeanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa kebanyakan remaja kini tengahmemiliki dua kehidupan yang mereka jalani setiap harinya, yaitu kehidupan di dunia maya dandunia nyata. Perbedaan perilaku mereka di dunia maya dan dunia nyata cukup signifikan dandapat dikatakan cara berkomunikasi mereka turut berbeda di setiap ‘dunia’ tersebut. Perilakuberinternet di kota Semarang saat ini telah mengalami perubahan paradigma dengan munculnyaberbagai media sosial yang menarik bagi remaja.Perubahan perilaku berinternet pada remaja saatini terutama pengguna ask.fm di kota Semarang biasanya akan memiliki dampak terkait denganinteraksi sosial remaja pengguna di dunia nyata. Ask.fm menjadi media yang memudahkancyberbullying, karena memiliki fitur anonim di dalamnya.
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV Sebagai Program Director. Rizki Rengganu Suri Perdana; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.547 KB)

Abstract

Menjelang Bulan Ramadhan, banyak stasiun televisi baik nasional maupun lokal yang berlomba-lomba membuat berbagai program untuk ikut memeriahkan datangnya bulan suci Ramadhan. Namun, kebanyakan stasiun televisi menampilkan program-program yang tidak sesuai dengan suasana Ramadhan yang religius seperti program acara lawak yang penuh kekerasan dan hanya menghibur saja, tanpa adanya edukasi.Oleh karena itu program kami membuat satu produk jurnalistik berupa tayangan televisi dengan format berita feature yang membahas tentang informasi-informasi seputar agama Islam untuk mengisi momentum Ramadhan yang dikemas secara santai, mudah dimengerti, dan tampilan visual yang menarik. Pengambilan target audience berdasarkan pada usia produktif dimana usia produktif merupakan usia-usia aktif, kritis dan selalu ingin tahu dan dapat menganalisis, memahami ajaran Islam sehingga dapat menerjemahkan maksud simbolik dari program acara yang disajikan.Pengerjaan tayangan Harmoni Islam melalui tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi, program Harmoni Islam tayang setiap hari pada bulan Ramadhan pada pukul 17.00 - 18.00 WIB, di Cakra Semarang TV, yang tergabung dalam Pelangi Ramdhan.Diharapkan masyarakat mendapatkan tayangan yang edukasi dan menambah informasi mengenai Islam.Kata kunci : Jurnalistik, Program, Feature, Islam
Representasi Kepahlawanan Orang Jawa dalam Film Java Heat Yudi Agung Kurniawan; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; Hapsari Dwiningtyas Sulistyani
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.125 KB)

Abstract

Sebuah film yang diproduksi di negara lain tentunya turut membawa budaya lokal di daerah setempat dan setiap budaya memiliki sosok pahlawan atau tipe karakter kepahlawanan yang menggambarkan nilai budayanya. Salah satu cara menggambarkan ide dari kepahlawanan adalah dengan membandingkan dua kebudayaan, maka kemudian muncul film Java Heat yang disutradarai oleh seorang warga Amerika. Film Java Heat berusaha menyuguhkan bagaimana dua budaya yang memiliki dua karakter kepahlawanan saling bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah kasus, dimana kasus tersebut merupakan kasus terorisme yang dilakukan oleh umat Islam. Tentunya ini mencoreng salah satu tokoh utama yang memang dalam film ini diceritakan sebagai seorang muslim, dan juga tentunya membuat berdampak negatif terhadap citra Islam dan budaya Jawa.Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika dari John Fiske dengan menggunakan the codes of television, dengan fokus penelitian bagaimana representasi nilai kepahlawanan digambarkan dan juga ideologi tersembunyi yang dikonstruksikan melalui film Java Heat. Film Java Heat diuraikan secara sintagmatik melalui analisis leksia yang setiap aspeknya dijelaskan pada level realitas dan level representasi. Selanjutnya level ideologi dianalisis secara paradigmatik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Java Heat tidak sekedar memberi gambaran kepada masyarakat tentang perbedaan nilai kepahlawanan dari dua budaya yang berbeda. Lebih dari itu, film ini dibuat seakan dengan tujuan untuk “melecehkan” Islam dan budaya Jawa dengan jalan ceritanya yang menggambarkan bagaimana Islam menjadi ancaman, namun dengan ditampilkannya sosok pahlawan lokal yang membawa unsur-unsur budaya. Pembuat film ingin menujukkan kolaborasi budaya dengan menampilkan dua sosok pahlawan dengan latarbelakang budaya yang berbeda, namun jalan cerita dalam film justru hanya menonjolkan salah satu karakter, sedangkan karakter pahlawan yang lain hanya menjadi karakter pendamping. Karena itu dapat terlihat bagaimana melalui film, orang-orang dunia timur secara tidak langsung dikendalikan oleh kaum barat dan tanpa pernah menyadari bagaimana bentuk pengendalian yang dilakukan terhadap mereka.
Mengidentifikasi faktor-fakto afektif pada Mobile Advertising Oki Adi Saputra; Hedi Pudjo Santosa; Djoko Setyabudi; Nurrist Surayya Ulfa
Interaksi Online Vol 3, No 2: April 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.835 KB)

Abstract

Mobile advertising merupakan media yang sangat diminati para pengiklan saat ini.Diindonesia sendiri berdasarkan data belanja perusahaan yang diambil olehNelsien pada tahun 2007, total biaya yang dikeluarkan sampai dengan 20 triliununtuk mobile advertising.Hal tersebutkarena SMS ads dianggap sebagai media iklan yang bias menjangkau konsumen melalui channel personal, yaitutelepon selular mereka. Untuk mengukur efek iklan pada penelitian ini peneliti menggunakanTeoriHierarchy Of Effects Model (Model Hirarki-Efek). Iklan mempengaruhikonsumen melalui beberapa tahapan dalam urutan, dimulai dari kesadaranpertama mengenai produk atau jasa hingga tahap pembelian yang sesungguhnya.Hasil penelitian ini menemukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan efektivitas mobile advertising sehingga dapat meningkatkan affective effect yang pada konsumen yang membuka mobile advertising. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor faktor afektif pada mobile advertising
PRODUKSI PROGRAM KULINER PADA PROGRAM ACARA WISATA JALAN KULINER CAKRA SEMARANG TV (Peran dan Pertanggungjawaban sebagai Penulis Naskah dan Pemandu Acara) Theresia Dita Anggraini; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 2, No 3: Agustus 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.705 KB)

Abstract

Kuliner adalah segala hal yang berhubungan dengan konsumsi makanan seharihari.Kuliner merupakan bagian dari gaya hidup dan untuk itu menarik untukdiangkat menjadi sebuah tayangan televisi. Wisata Jalan Kuliner adalah salah satuprogram acara di stasiun TV lokal Cakra Semarang TV yang mengangkat temaini. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai kuliner yang enak danmenarik baik dari sisi historis maupun cita rasa. Diharapkan acara ini mampumenjadi referensi bagi penonton yang ingin menambah wawasan dan pengalamandalam menikmati makanan di Semarang. Untuk itu penulis beserta tim membuatnews feature ini ke dalam acara tersebut. Dengan tujuan yang kurang lebih sama;untuk mengemas informasi mengenai bagaimana cara menikmati, menampilkanproses pembuatan secara mendalam, serta nilai historis dari berbagai jajanan diSemarang.Jajanan klenyem, timus, lumpia, tahu isi rebung, wingko babat, gandos, wedangrempah, dan wedang kacang tanah merupakan jajanan di semarang yang masihdiminati oleh sebagian besar masyarakat. News feature ini dibuat dalam empatepisode, yang tayang sekali setiap minggunya selama empat minggu berturut-turutdan dibagi berdasarkan bahan dasar jajanannya. Di tiap episode penulis besertatim mewawancarai narasumber yang berkaitan dengan jajanan yang dibahas.Narasumber tersebut seperti penjual, pembuat jajanan, konsumen, maupun pendapat masyarakat umum.Kata kunci: Kuliner, wisata, televisi
PRODUKSI PROGRAM KEBUDAYAAN GAMBANG SEMARANG PADA PROGRAM ACARA SLUMAN SLUMUN CAKRA SEMARANG TV Gilang Wicaksono; Yanuar Luqman; Nurul Hasfi; Hedi Pudjo Santosa; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.35 KB)

Abstract

Gambang Semarang merupakan sebuah kesenian tradisional kerakyatan yang berkembang dikota Semarang sejak tahun 1930, hal ini berdasarkan peneltian yang dilakukan oleh tim peneliti kesenian Gambang Semarang, fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dipongoro. Dalam sejarahnya kesenian Gambang Semarang merupakan sebuah kesenian yang berasal ataupun memiliki kemiripan dengan Gambang Kromong yang berasal dari Ciputat, dan ini menjadi sebuah perdebatan dalam asal-usul kesenian Gambang Semarang itu sendiri. Walaupun menjadi sebuah perdebatan, kini Gambang Semarang diamini oleh warga kota Semarang sebagai kesenian khas kota Semarang. oleh karena itu juga, tim peneliti kesenian Gambang Semarang FIB mengangkat kesenian gambang Semarang sebagai identitas budaya Semarang.Mengapa kemudian Gambang Semarang di anggap menjadi sebuah kesenian khas dan menjadi identitas kesenian kota Semarang, hal tersebut berdasarkan melalui proses sejarah, dimana Gambang Semarang memiliki sejarah yang panjang di kota ini, berkembang dan mendapat apresiasi dari warga kota Semarang. Dalam perkembangannya, Gambang Semarang mendapat penataan tari yang menggambarkan keadaan geografis kota Semarang. Tidak hanya tari, penataan alat musik turut serta dikembangkan baik itu bentuk, rupa, notasinya serta penggunaan lagu-lagu yang bernuansa Semarang. tidak hanya unsur musik dan tari, kesenian gambang semarang juga memiliki unsur lawak.Beragam kesenian dikota semarang sejatinya tidak bisa terlepas dari berbagai etnis yang berada di kota Semarang Yakni, etnis Jawa, Arab dan Cina. Ini juga yang terlihat dalam kesenian Gambang Semarang, dimana didalamnnya terdapat unsur Cina dan Jawa, baik itu dari segi peralatan dan juga pemainnya. Tak kadang pula perkembangan kesenian tersebut merupakan buah usaha dari berbagai etnis dalam melahirkan, mempertahankan hingga melestarikannya. Oleh karena itu gambang semarang memiliki visi misi sebagai kesenian yang membawa misi akulturasi, hibridasi dan juga asimiliasi.Dalam perkembangannya kesenian gambang semarang mengalami pasang surut, dan keadaan surut paling dirasakan pada tahun 2010, sebagian besar pemain Gambang Semarang klasik telah meninggal dunia. Agar tetap ada yang bisa melestarikan maka terbentuklah sebuah komunitas ang bernama Gambang Semarang Art Company. Melaui komunitas tersebutlah kesenian Gambang Semarang bisa terus ada, dan menjadi sebuah kesenian khas dan identitas kesenian di kota Semarang.Kata kunci : Identitas, Gambang Semarang, perkembangan, pelestarian.
Hubungan Iklim Komunikasi dan Kepuasan Komunikasi dengan Motivasi Kerja Karyawan PT.KAI DAOP 4 Semarang Gilang Maher Pradana; Hedi Pudjo Santosa; M Bayu Widagdo; Turnomo Rahardjo
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.496 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi ditandai dengan munculnya media baru internet telah mempengaruhi industri termasuk industri transportasi.Informasi menjadi mudah untuk didapatkan,hal ini menuntut perusahaan penyedia jasa trasnportasi untuk menyesuaikan diri,termasuk juga PT.KAI DAOP 4 Semarang.PT.KAI DAOP 4 Semarang telah melakukan transformasi besar di tubuh organisasinya.Transformasi tersebut meliputi perubahan di sisi eksternal dan internal.Di sisi internal , perusahaan ini mengubah situasi komunikasi di dalam perusahaannya dari yang tadinya kaku menjadi lebih fleksibel.Salah satunya adalah dengan memperhatikan iklim komunikasi yang bersifat makro dan efek kepuasan komunikasi yang bersifat mikro di dalam tubuh organisasi ini.Karya tulis ilmiah ini disusun untuk mengetahui hubungan antara iklim komunikasi dan kepuasan komunikasi dengan motivasi kerja karyawan back-office PT.KAI DAOP 4 Semarang.            Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menguji hipotesis dengan  uji statistic rank-kendall .Teori-teori yang digunakan adalah  Teori strukturasi dan Teori Hubungan Manusia.Teori Strukturasi dapat menjelaskan hubungan  Iklim Komunikasi dengan motivasi kerja karyawan ,dapat juga menjelaskan hubungan kepuasan komunikasi dengan motivasi kerja karyawan.Teori Hubungan Manusia menjelaskan hubungan kepuasan komunikasi dengan motivasi kerja karyawan.            Penelitian ini menghasilkan hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja karyawan PT.KAI DAOP 4 Semarang karena besar signifikansi sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0,05 dengan keeratan sebesar 0,543 yang berarti memiliki keeratan yang kuat.Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan komunikasi dengan motivasi kerja karyawan PT.KAI DAOP 4 Semarang karena besar signifikansi sebsar 0,000 yaitu kurang dari 0,05 dengan keeratan sebesar 0,501 yang berarti memiliki keeratan yang kuat.            Karya tulis skripsi ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru pada kajian komunikasi organisasi tentang iklim komunikasi dan kepuasan komunikasi di dalam sebuah organisasi.Selain itu , hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru kepada pihak PT.KAI DAOP 4 Semarang sehingga mereka dapat mengelola situasi komunikasi di perusahaannya dengan lebih baik.
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV sebagai Juru Kamera Nanda Dwitiya Swastha; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.764 KB)

Abstract

Televisi merupakan salah satu media massa yang memiliki fungsi penting sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Keunggulan berupa sifat audio-visual menjadikan televisi masih menjadi media massa yang digemari oleh sebagian besar masyarakat hingga kini. Oleh sebab itu, para stasiun televisi dituntut kreatif dalam menciptakan program acara yang mampu menarik minat masyarakat untuk menontonnya.Pada momen Ramadhan, stasiun televisi nasional maupun lokal berupaya menciptakan program acara bertemakan “bulan suci” tersebut. Sayangnya, tidak seluruh program acara bertemakan Ramadhan memiliki konten yang edukatif. Beberapa program acara Ramadhan justru hanya menonjolkan komedi yang terkadang mengandung unsur kekerasan, baik secara verbal maupun non verbal, dengan tujuan memperoleh rating dan share yang tinggi.Upaya untuk menampilkan program acara Ramadhan yang edukatif dan menarik menjadi alasan utama kami untuk menciptakan program Harmoni Islam. Pada dasarnya, program Harmoni Islam merupakan salah satu produk jurnalistik berbasis feature yang mengulas informasi seputar Islam untuk mengisi momen Ramadhan dan ditampilkan secara santai, mudah dipahami, dan didukung visual yang menarik. Target audience menyasar masyarakat yang berada pada usia produktif dengan karakter aktif, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dan mampu memahami ajaran Islam yang disampaikan melalui pesan audio-visual.Setelah melalui tahapan praproduksi, proses produksi, pascaproduksi, program Harmoni Islam ditayangkan di Cakra Semarang TV setiap hari selama bulan Ramadhan mulai tanggal 28 Juni 2014 sampai 27 Juli 2014 pukul 17.00 WIB. Melalui program acara televisi ini diharapkan masyarakat memperoleh tayangan yang edukatif, sehingga mampu meningkatkan wawasan dan amalan ibadah di bulan Ramadhan.Kata Kunci: televisi, program acara, Ramadhan, Islam
Co-Authors Adi Nugroho Agus Naryoso S.Sos, M.Si, Agus Naryoso Angga Dwipa Annie Renata Siagian Apriani Rahmawati Arlita Dwi Utami Arum Sawitri Wahyuningtias Asti Kusumaningtyas Ayu Permata Sari Ayu Pramudhita Noorkartika Ayunda Sari Rahmahanti Bagas Satria Pamungkas Brillian Barro Vither Cantya Darmawan Purba Dewanta Citra Luckyta Lentera Gulita Danieta Rismawati Debi Astari Dian Kurniati Diandini Nata Pertiwi Dilla Maulida Distian Jobi Ridwan Djoko Setiabudi Djoko Setyabudi Dwinda Harditya Dyah Puspita Saraswati Eleonora Irsya Fahrina Ilhami Febri Ariyadi Fransiska Candraditya Utami Galih Arum Sri Gelar Mukti Ghela Rakhma Islamey Gilang Maher Pradana Gilang Wicaksono Handi Aditia Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas Sulistyani I Nyoman Winata Indra Prasetya Jenny Putri Avianti Jimmy Fachrurrozy Jonathan Dio Sadewo Joyo NS Gono Kaisya Ukima Tiara Anugrahani Kartika Ayu Pujamurti Kevin Devanda Sudjarwo Lintang Ratri Rahmiaji Luh Rani Wijayanti M Bayu Widagdo Mirnalia Mazaya Mirtsa Zahara Hadi Much Yulianto Much. Yulianto Muhammad Imaduddin Nailah Fitri Zulfan Nanda Dwitiya Swastha Nofita Fatmawati Noni Meisavitri Nugraheni Yunda Nuraga Nur Dyah Kusumawardhani Putri Nurist Surayya Ulfa Nuriyatul Lailiyah Nurrist Surayya Ulfa Nurul Hasfi Oki Adi Saputra Oki Riski Karlisna Phopy Harjanti Bulandari Primada Qurrota Ayun Puji Purwati Rangga Akbar Pradipta Ria Rahmawati Rika Futri Adelia Rika Kurniawati Rizki Rengganu Suri Perdana Rizky Kusnianto Sallindri Sanning Putri Sarah Veradinata Purba Sefti Diona Sari Sembiring, Rinawati Shabara Wicaksono Sri Widowati Herieningsih Sulastri _ Tandiyo Pradekso Taufik Suprihartini Taufik Suprihatini Theresa Christya A Theresia Dita Anggraini Tri Hastuti Caisari Triono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Turnomo Rahardjo Vania Ristiyana Wahyu Widiyaningrum Wiwied Noor Rakhmad Yanuar Luqman Yoga Yuniadi Yuanisa Meistha Yudi Agung Kurniawan Yuliantika Hapsari