Kemajuan teknologi informasi telah mendorong perubahan paradigma dalam strategi pemasaran, termasuk dalam pengembangan potensi desa wisata. Desa Kenderan, yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, dikenal sebagai salah satu desa wisata yang mengangkat konsep wellness tourism. Desa ini memiliki potensi lokal berupa tanaman pegagan (Centella asiatica) yang telah diolah menjadi produk teh dan masker. Namun, potensi ini belum diiringi dengan kemampuan pelaku lokal dalam memasarkan produk secara digital, khususnya melalui media sosial. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam digital marketing menjadi kendala dalam memperluas pasar serta meningkatkan nilai tambah produk unggulan desa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kenderan dalam mengelola strategi pemasaran berbasis media sosial. Metode yang digunakan meliputi tahap sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Sosialisasi bertujuan mengenalkan potensi pegagan sebagai penciri desa. Pelatihan difokuskan pada pembuatan akun media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, YouTube), produksi konten digital, serta strategi pemasaran berbasis konsinyasi dengan pelaku pariwisata lokal. Pendampingan diberikan untuk memastikan transfer pengetahuan berjalan optimal, sementara monitoring dilakukan untuk mengukur keberhasilan implementasi program. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas Pokdarwis untuk mengelola akun media sosial secara mandiri dan memproduksi konten promosi yang menarik. Model pemasaran digital yang dikembangkan mampu memperluas jangkauan promosi dan meningkatkan permintaan terhadap produk teh dan masker pegagan. Selain itu, strategi konsinyasi turut memperkuat kerja sama antara Pokdarwis dan pelaku wisata lokal. Kegiatan ini berkontribusi pada penguatan ekonomi desa, peningkatan citra produk lokal, serta pelestarian nilai-nilai budaya dan potensi alam Desa Kenderan.