Pengarsipan film khususnya eksperimental sangat perlu dilakukan untuk jejak sejarah sinema Indonesia. Website ini dirancang untuk mendukung literasi akademisi khususnya pengajar film eksperimental yang saat ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 2023 di Bandung. Ruang Film & Experimental melakukan benchamark pengarsipan di Arkipel dan Sinematek untuk melihat jejak arsip sinema Indonesia. Metode yang digunakan adalah observasi partisipatif dengan melihat 2.750 film seluloid dan ribuan film lain dalam format pita analog, pita magnetik, dan format digital dengan genre film baik cerita maupun film noncerita (dokumenter). Kegiatan pemberdayaan ekosistem perfilman juga dilakukan di Arkipel, Forum Lenteng, dan Cinelogue dari Jerman untuk melihat lanskap produksi film alternatif. Hasil kegiatan ini menghasilkan empat pokok untuk pemberdayaan Ruang Film & Experimental khususnya di bidang edukasi, yaitu (1) international benchmark bersama Cinelogue. Cinelogue merupakan bagian dari jaringan global praktisi dan akademisi film dan seni visual yang menggunakan sinema sebagai promosi budaya dan film eksperimental; (2) benchmark pengarsipan secara digital yang sudah dilakukan dengan Arkipel; (3) benchmark edukasi sejarah sinema Indonesia melalui arsip analog Sinematek; dan (4) diseminasi secara internasional. Kegiatan selanjutnya adalah pengadaan kompetisi festival film eksperimental skala nasional untuk mencapai tujuan sinema inklusif. Archiving films—especially experimental works—is essential to preserving the historical trajectory of Indonesian cinema. This website was developed to support academic literacy, particularly for educators of experimental film, a field emerging in Bandung since 2023. Ruang Film & Experimental conducted benchmarking activities with Arkipel and Sinematek to trace the archival footprint of Indonesian cinema by employing participatory observation to analyze 2,750 celluloid films and thousands more in analog tape, magnetic tape, and digital formats, covering both fiction and non-fiction genres. Film ecosystem development efforts were also carried out at Arkipel, Forum Lenteng, and Germany’s Cinelogue to examine the landscape of alternative film production. These activities resulted in four key strategies to empower Ruang Film & Experimental in education: international benchmarking with Cinelogue, collaboration with Arkipel on digital archiving, educational benchmarking through Sinematek’s analog archives, and international dissemination of experimental film practices. The next phase involves organizing a national experimental film festival competition to advance the goal of fostering inclusive cinema.