Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Eksplorasi Fusarium Spp yang Berasosiasi Dengan Aquillaria Spp di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara N, Nurbaya; Kuswinanti, Tutik; B, Baharuddin; Rosmana, Ade; Millang, Syamsuddin
Prosiding Seminar Biologi 2015: Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Prosiding Seminar Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fusarium spp adalah salah satu isolat cendawan yang berasosiasi dengan tanaman Aquillaria spp untuk menghasilkan gaharu sebagai hasil hutan bukan kayu. Penelitian ini mengambil sampel dari batang Aquillaria spp yang menunjukkan gejala pembentukan gaharu yang tumbuh secara alami pada ketinggian yang berbeda, mulai dari ketinggian 0-2000 mdpl, yang ada pada empat Kecamatan yaitu: Kecamatan Nunukan Selatan (0-100 mdpl), Lumbis (100-500 mdpl), Krayan Induk (1000-1500 mdpl), Krayan Selatan (1000-2000 mdpl) di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai isolat-isolat Fusarium pembentuk gaharu dari batang Aquillaria spp. Isolat Fusarium diperoleh dengan mengamati pertumbuhan morfologi cendawan pada media PDA. Hasil yang diperoleh diidentifikasi secara molekuler menggunakan jenis primer LSU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada batang Aquillaria spp yang tumbuh pada ketinggian 0-100 mdpl terinfeksi oleh F. solani, ketinggian 100-500 mdpl terinfeksi oleh Fusarium sp, F. fujikuroi dan F. oxysporum, ketinggian 1000-1500 mdpl terinfeksi oleh F. solani, sedangkan Aquillaria spp yang tumbuh pada ketinggian 1000-2000 mdpl terinfeksi oleh F. solani, F. oxysporum dan F. ambrosiumKata Kunci: Aquillaria spp, cendawan, eksplorasi, Fusarium.
Uji Kecepatan Pertumbuhan Fusarium spp. pada Media Organik dan Media Sintetis ., Nurbaya; Kuswinanti, Tutik; ., Baharuddin; Rosmana, Ade; Millang, Syamsuddin
bionature Vol 15, No 1 (2014): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.744 KB) | DOI: 10.35580/bionature.v15i1.1548

Abstract

Fusarium spp., adalah jenis cendawan yang dapat menginfeksi pembentukan gubal pada tanaman gaharu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan dengan jumlah spora yang dihasilkan cendawan pada media cair organik dan media cair sintesis, yang dapat dijadikan media inokulasi terbaik dalam pembentukan gubal pada tanaman gaharu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media air kelapa sebagi media organik memperlihatkan rata-rata jumlah spora tertinggi sekitar 8.83 spora/ml, sedangkan media CDA sebagai media sintetik memperlihatkan rata-rata jumlah spora terendah sekitar 6.85 spora/ml.
Ethnobotany of the Kombong Agroforestry System and Tongkonan Conservation in the Toraja Tribe, South Sulawesi, Indonesia Millang, Syamsuddin; Yuniati, Eny; Paembonan, Samuel A.; Arty, Budi; Makkasau, Ahmad R.
Forest and Society Vol. 8 No. 1 (2024): JUNE
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/fs.v8i1.31156

Abstract

The Kombong agroforestry system (KAS) has long been practiced and plays an important role in the livelihoods of the Toraja tribe's settlements, in addition to their social, cultural, and environmental sustainability. This research aims to explain the species composition and wood volume, how the utilization of plant species in the KAS has social, cultural, economic, and ecological functions, analyze the plant cultural significance of KAS of the Toraja tribe, the role of KAS for the conservation of Tongkonan Traditional Houses (TTHs) and KAS in preserving the Rambu Tuka' and Rambu Solo’ traditional ceremonies of the Toraja tribe. The research used vegetation survey methods and in-depth interviews with respondents, which were conducted using a set of guidelines for questionnaires. The research results indicate that there are 115 plant species belonging to 49 families. The plant use category is high, with foodstuffs and fruit being the use category with the highest number of species. The index of cultural significance (ICS) of the Toraja tribe varies greatly, from very high categories to those whose use is not yet known. Rice has the highest ICS value, with a score of 130. The KAS and TTHs are closely related and are always found in traditional Toraja settlements. They form a unit that supports each other, and the existence and sustainability of a TTH largely depend on the preservation of the KAS. The KAS has a close connection to both the Rambu Solo' and Rambu Tuka' traditional ceremonies. All plant species needed to build and maintain a TTH and for conducting these two traditional ceremonies are found in the KAS. Thus, the KAS is very important for the Toraja tribe because it not only supports the economic and social aspects of their lives but also functions to protect the environment and traditional culture, including preserving the TTH form and the Rambu Solo' and Rambu Tuka' traditional parties.
Analisis Keterkaitan Cadangan Karbon dengan Penyerapan CO2 dan Pelepasan O2 pada Tutupan Lahan Hutan Sekunder dan Kelapa Sawit di Kabupaten Luwu Timur Karuru, Sakti Swarno; Rasyid, Burhanuddin; Millang, Syamsuddin
Jurnal Ecosolum Vol. 9 No. 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ecosolum.v9i2.12285

Abstract

This study aims to describe the linkage of carbon stocks in secondary forest and oil palm land cover to the amount of CO2 absorbed and the release of O2 to estimate carbon stocks in land cover in secondary forest and oil palm. The research use sample plot size 20 x 50 that taken 9 times for each land cover. Biomass data was collected using non-destructive sampling, since for undergrowth and necromass using destructive sampling by cutting and taking all the undergrowth and litter that are in a 1 x 1 meter quadrant. There are two kinds of soil sampling that collected; disturbed soil and intact soil. The results showed that the ability of each type of plant had varying values ​​of carbon stock, CO2 absorption and oxygen release on land cover. The value of carbon stock, CO2 absorption and oxygen release respectively on land cover, namely on secondary forest land cover is 265.86 tons / ha, 974.82 tons / ha and 708.96 tons / ha and oil palm is 100.89 tons / ha, 369.93 tons / ha and 269.04 tons / ha.
Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Malino Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Nuraeni, Sitti; Alam, Syamsu; Mujetahid, A.; Millang, Syamsuddin; Sadapotto, Andi; Budiaman; Rijal, Syamsu; Ridwan, M.; Wahyuni; Sabar, Adrayanti; Makkasau, Ahmad Rifqi; Arty, Budi; Muin, Andi Vika Varadiba; A, Chairil; Amalia, Rizki; Harlina
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i2.196

Abstract

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan bencana alam yang sangat merusak ekosistem, gas-gas hasil pembakaran yang diemisikan ke atmosfer, seperti CO2 dapat menimbulkan pemanasan global serta menimbulkan berbagai penyakit. Jika hal tersebut tidak ditangani dengan baik, lambat laun akan berdampak pada berbagai sektor, baik lingkungan, sosial dan ekonomi. Karhutla yang terjadi di kawasan wisata hutan pinus Malino, Kecamatan Tinggimoncong September 2023 telah menghanguskan 8 hektar lahan, dikarenakan faktor manusia serta didukung oleh kemarau panjang. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin melaksanakan salah satu program kerja yaitu Kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Karhutla di Desa Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Pengabdian ini memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan dan pengendalian Karhutla, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Metode yang digunakan adalah metode persuasif. Pada kegiatan sosialisasi ini terdapat 4 orang perempuan dan 15 orang laki-laki, namun yang tergabung dalam organisasi Masyarakat Peduli Api (MPA) hanya satu orang saja dan belum pernah ada kegiatan pelatihan pengendalian karhutla di Desa Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa serta adanya kegiatan konversi tutupan lahan dari hutan menjadi lahan hortikultura. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diperoleh peningkatan pemahaman peserta mengenai pencegahan dan pengendalian karhutla sebesar 84%. Selain itu, respon positif dan antusias dari masyarakat dalam mengikuti kegiatan sosialisasi hingga selesai merupakan tolak ukur keberhasilan dari kegiatan ini. Diharapkan kegiatan sosialisasi pencegahan dan pengendalian karhutla dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk membangun kesadaran dan edukasi kepada masyarakat agar kelestarian kawasan hutan tetap terjaga.
Land Productivity and Land Equivalent Ratio of Agroforestry System in Marena Customary Forest, Enrekang Regency, South Sulawesi Province, Indonesia Samrin, Samsul; Millang, Syamsuddin; Ridwan; Daud, M
Jurnal Sylva Lestari Vol. 12 No. 2 (2024): May
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v12i2.877

Abstract

Applying agroforestry system in the customary forest area plays a significant role in increasing the productivity of the community’s land because it will increase the economic value and welfare of the customary community. This study aims to analyze the agroforestry system’s land productivity and land equivalent ratio in the Marena Customary Forest (MCF) area, Enrekang Regency. This research used a survey method involving observation, questionnaires, and interviews with sample respondents who owned land and applied agroforestry systems in the MCF. Data obtained from interviews and field observations were then analyzed descriptively. The study revealed that applying agroforestry systems in the community-managed MCF can increase land productivity, showing the value of land productivity of IDR 20,512,208/ha/year. The agroforestry system’s land equivalent ratio (LER) amounted to 2.34. This shows that applying the agroforestry system is considered capable of increasing land productivity and the income and welfare of the indigenous people of Marena. Keywords: agroforestry, customary forest, land equivalent ratio, land productivity
Pengenalan Potensi Tanaman Murbei Sebagai Pakan Ternak di Desa Timpuseng Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Sadapotto, Andi; Prastiyo, Andi; Mas’ud, Emban Ibnurusyid; Sahide, Muhammad Alif K; Soma, Andang Suryana; Makkarennu, Makkarennu; Yusuf, Yusran; Millang, Syamsuddin; Sabar, Adrayanti; Alam, Syamsul; Latif, Nurfadilah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/q4pgrv61

Abstract

Desa Timpuseng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, memiliki potensi besar dalam pengembangan murbei (Morus sp.) sebagai pakan ternak. Pemanfaatan murbei dianggap sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak berkualitas, khususnya di daerah dengan musim kemarau yang panjang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tersebut melalui pendekatan holistik, yaitu pemberian materi, penyebaran kuesioner untuk menggali pengetahuan petani tentang budidaya murbei, serta pembagian bibit murbei kepada kelompok tani hutan (KTH) Mekar, Desa Timpuseng. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar petani (70%) menggunakan metode pribadi dalam menanam murbei, yang menunjukkan inisiatif lokal yang kuat meski belum mengacu pada teknik budidaya yang modern. Sebanyak 90% petani memperoleh bibit murbei melalui stek, metode yang murah dan mudah dilakukan, sementara 60% petani menanam murbei di lokasi strategis dekat area pemberian pakan ternak. Data ini mencerminkan kesadaran petani akan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan lahan. Keberhasilan program ini juga terlihat dari prediksi tingkat keberhasilan penanaman, di mana 80% bibit murbei yang diberikan diharapkan tumbuh dengan baik. Murbei terbukti menjadi alternatif pakan yang ekonomis, kaya nutrisi, dan berkelanjutan. Selain itu, program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ternak secara signifikan, mendukung kesejahteraan petani, dan menjadi model pengelolaan pakan berbasis lokal yang dapat direplikasi di daerah lain. 
THE VIGOR AND VIABILITY TESTS OF BITTI (Vitex cofassus Reinw. ex Blume) SEEDS USING WATER IMMERSION TREATMENT IN A GREENHOUSE Nurdayanti, Siti; Mukrimin, Mukrimin; Millang, Syamsuddin; Sultan, Sultan; Hasanuddin, Hasanuddin
Indonesian Journal of Forestry Research Vol. 12 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Association of Indonesian Forestry and Environment Researchers and Technicians

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59465/ijfr.2025.12.2.299-307

Abstract

Bitti (Vitex cofassus Reinw. ex Blume) is a group of plants in the Verbenaceae family. The species is classified as a promising endemic plant in South Sulawesi; however, it has received little attention and has not been used and developed optimally. The seed is a recalcitrant category, which has responses to water loss. This study aimed to determine the effect of water temperature and storage periods on the vigor and viability of Bitti seeds. The study was conducted at a greenhouse of the Faculty of Forestry, Hasanuddin University, from May to July 2022. The design of the research was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors: water immersion temperature and storage time. Each treatment consists of 30 seeds, with three replications. The results showed that a water immersion temperature of 50°C with a storage period of two weeks gave the best results in the parameters of percentage of sprouts (65,55%), germination viability (65,55%), and mean germinated seeds per day (0,49). The water immersion temperature of 90°C, which was drained for 24 hours without storage, showed the highest value for the mean germination time parameter (31,1), and the soaking temperature of 90°C drained for 24 hours with one week of storage produced gave the best value for the vigor index parameter (4,77). It is considered that germination activities on Bitti seeds require treatment with suitable water immersion. Thus, Bitti seed germination activities require water immersion at a certain temperature and storage time.