Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan Alquran dan Hadis tentang Larangan Berkomentar Negatif terhadap Orang Meninggal Amrulloh, Amrulloh; Hasunah, Umi; Maftuhatin, Lilik
Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Alquran dan Hadis, terdapat nilai-nilai pendidikan yang bisa dipadukan dan dikompromikan dengan pendidikan modern, baik konsep maupun sistemnya. Salah satu hadis yang dimaksud adalah hadis tentang larangan berkomentar negatif untuk orang yang telah meninggal dunia. Tujuan kajian ini adalah untuk mengeksplorasi teks hadis tentang larangan berkomentar negatif terhadap orang meninggal, takhrīj-nya, dan juga sabab wurūd-nya; serta mengeksplorasi kandungan hadis tentang larangan berkomentar negatif terhadap orang meninggal di bawah petunjuk umum Alquran. Kajian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka (library research). Sumber kajian ini adalah kitab-kitab yang terhitung sebagai sumber primer hadis (maṣādir aṣliyyah), kitab-kitab syarah hadis, dan kitab-kitab tafsir. Seluruh data yang terhimpun akan dielaborasi dan dianalisis menggunakan pendekatan takhrīj, syarah, dan tafsir. Kajian ini menemukan bahwa hadis tentang larangan berkomentar negatif terhadap orang meninggal ini bisa dijadikan dasar argumentasi (ḥujja) dan bisa dikorelasikan dengan petunjuk umum Alquran.
Etika Guru dan Murid Perspektif KH. Hasyim Asy’ari dan Undang-Undang Guru dan Dosen Ikhsanuddin, Muhammad; Amrulloh, Amrulloh
Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara mengenai etika dalam pendidikan, tidak akan terlepas dari pendidik dan peserta didik. Seperti halnya KH. Hasyim Asy’ari menyampaikan bahwa etika keduanya memengaruhi terhadap hasil pendidikan. Berkaitan tentang pendidikan di Indonesia, pelaksanaannya diatur dalam undang-undang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etika pendidik dan peserta didik menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Ādāb al-‘ālim wa al-muta‘allim, praktik etika keduanya di lapangan dan menganalisis relevansi etika keduanya dengan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 dan PP RI Nomor 17 Tahun 2010. Jenis penelitian berupa kepustakaan dan lapangan. Kepustakaan sebagai dasar dengan literasi (dokumentasi) utama berupa kitab Ādāb al-‘ālim wa al-muta‘allim dan lapangan sebagai penunjang dengan observasi di MA al-Anwar Paculgowang Diwek Jombang. Metode analisis data dengan analisis isi dan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika pendidik dan peserta didik menurut Kiai Hasyim dalam kitab Ādāb al-‘ālim wa al-muta‘allim dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu etika personal, etika dalam belajar, etika antara keduanya, dan etika keduanya terhadap buku. Hasil observasi praktik etika keduanya di MA al-Anwar menunjukkan bahwa keduanya melaksanakan etika dengan baik. Terdapat relevansi pemikiran Kiai Hasyim tentang etika pendidik dengan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 dan etika peserta didik dengan PP RI Nomor 17 Tahun 2010.
Hubungan Kedisiplinan Pengurus Pondok Pesantren dengan Kedisiplinan Belajar Santri Amrulloh, Amrulloh; Umam, Muhammad Safi'ul
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedisiplinan pengurus dengan kedisiplinan belajar santri pondok pesantren Darul Hikmah sangatlah berhubungan yang erat dan mempunyai keterkaitan dalam belajar santi atau siswa di Pondok Pesantren, tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungannya antara disiplin pengurus dengan disiplin belajar para santri atau siswa di pondok pesantren tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan Uji analisis product moment. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel disiplin pengurus (x), dan disiplin belajar santri Pondok Pesantren (y). Dari data penelitian memperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,973 dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis, Pada kasus ini terlihat bahwa koefisien korelasi adalah 0,973 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara Kedisiplinan Pengurus Pondok Pesantren Dengan Kedisiplinan Belajar Santri Pondok Pesantren Darul Hikmah.Berarti terdapat hubungan antara disiplin pengurus dengan disiplin belajar santri Pondok Pesantren Darul Hikmah.
THE NARRATION ANALYSIS OF ‘ABBÂD B. YA‘QÛB AS A SYIAH RÂFIḌAH NARRATOR IN THE MAIN HADITH BOOK OF SUNNI Amrulloh Amrulloh
Jurnal Ushuluddin Vol 27, No 1 (2019): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v27i1.6392

Abstract

Many scholars, both Muslim and Western, modern and contemporary, draw erroneous conclusions about the differences in theological flow in the context of the narration of hadith. One of the most crucial wrong conclusions is that the validity of the hadith is questioned because of ideological bias and political interest bias in the narration of the hadith. Whereas, a narrator widely labeled “Shafi’ah Rafi’ah”, an ideology that is claimed to be “extreme bid’ah” (al-ghuluw fi al-bid‘ah) by the Sunnis, namely ʻAbbâd b. Ya’qûb (w. 250 H), adorns many books of Sunni’s main hadith book. By applying the descriptive-analytical method and jarḥ wa ta‘dîl approach, the author is interested in exposing evidence that ‘Abbâd b. Ya‘qûb is a Shî’ah-Râfiḍah. The author is also interested in exploring the existence of ʻAbbâd in the Sunni main hadith books and analyzing the value of the hadith narrated by ‘Abbâd and the substance of the hadith narrated by ʻAbbâd in the books of the Sunni main hadith. This study proves that ‘Abbâd b. Ya‘qûb was a Hadith narrator of Syiah-Râfiḍah ideological. However, the existence of the ‘Abbâd as narrators calculated in the compilation Sunni’s Hadith main books (ummahât kutub al-ḥadîth) cannot be negated
EKSISTENSI KRITIK MATAN MASA AWAL: Membaca Temuan dan Kontribusi Jonathan Brown A Amrulloh
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Kontemplasi
Publisher : IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2016.4.1.1-26

Abstract

This article is a reading of the idea of Jonathan Brown, a scholar of Western-Muslim who paid attention to the study of hadith, as stated in one of his writings, “How We Know Early Hadith Critics Did Matan Criticism and Why It’s So Hard to Find “. In his writings, Brown discovered samples of explicit criticisms made by critics matan hadith early. After analyzing the samples, he later concluded that the critics hadith early criticism matan has applied to test the authenticity and validity of hadith Prophet. According to him, the criticism sanad and matan criticism applied along and in line. However, because of certain reasons-one of which is the tension between traditionalists and rationalists that time, the application of the early criticism matan framed and wrapped in the language of criticism sanad. This reading was intended to reveal the findings of Brown’s early criticism of honor, and then analyze it to know its contributions in the development of critical studies hadith, especially matan criticism.Keywords: Hadith, sanad criticism, matan criticism, Jonathan Brown
Desain Manajemen Pendidikan dengan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Afif Lailatil Fitriyah; Miftakhul Ilmi S Putra; Mujianto Solichin; Amrulloh Amrulloh; M Ansor Anwar
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v6i2.2220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan desain manajemen pendidikan dengan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Mojokerto. Sampel penelitian adalah 34 siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Kota Mojokerto. Penelitian pengembangan ADDIE dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2019 menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data melalui tes kognitif, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Mojokerto. Motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA menggunakan PBL adalah valid dan positif.
Efektivitas Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Model Immersed untuk Meningkatkan Respons Belajar Mahasiswa PGMI Miftakhul Ilmi Suwignya Putra; M. Ansor Anwar; Mujianto Solichin; Amrulloh Amrulloh
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 4, No 1 (2018): June
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v4i1.1229

Abstract

This study was aimed to describe the efectivity of science integrated learning with immersed model to increase student responses in PGMI. Students of 4th semester majoring in PGMI Unipdu Jombang, were subjected with the tested learning method. The study was conducted in February-June 2018 with experimental method. Students’ performance was assesed through cognitive tests, observation, and interviews. Results of this study indicate that science integrated learning with immersed model to improve students responses. Student responses to science integrated learning with immersed model is positive.
GURU SEBAGAI ORANG TUA DALAM HADIS “AKU BAGI KALIAN LAKSANA AYAH” Amrulloh Amrulloh
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v2i1.681

Abstract

Abstrak: Salah satu peran yang dituntut untuk dimainkan oleh guru sebagai pendidik di sekolah adalah peran orang tua, mengingat guru memang adalah orang tua kedua di sekolah. Setidaknya karena itulah dalam sistem pendidikan modern terdapat unsur kompetensi afektif yang harus ada pada diri guru profesional. Guru tidak hanya sekadar mentransfer pengetahuan dari dirinya kepada para peserta didik kemudian bersikap ‘lepas tangan.’ Ini tentu jauh dari idealisme guru profesional. Jauh-jauh hari Rasulullah dalam satu hadis yang berbunyi “aku bagi kalian laksana ayah” telah memberi teladan baik (uswah hasanah) tentang bagaimana guru harus berperan sebagai orang tua dalam setiap proses pendidikan dan pengajaran. Dengan metode deskriptif-analitis serta pendekatan ilmu hadis dan ilmu pendidikan, di sini penulis bermaksud menelusuri otentisitas dan validitas hadis “aku bagi kalian laksana ayah,” mengekspos pemahaman hadis “aku bagi kalian laksana ayah” sebagaimana terdokumentasikan dalam literatur-literatur syarah hadis, dan mengidentifikasi relevansi antara hadis “aku bagi kalian laksana ayah” dan sistem pendidikan modern. Selanjutnya penulis akan membuktikan bahwa peran guru sebagai orang tua kedua peserta didik di sekolah mempunyai dasar yang otentik dan valid sekaligus spesifik dalam hadis Nabi.Abstract: One of the roles needed to be played by teachers as educators at schools is the role of parents, because indeed teachers are the parents of students at schools. At least that’s why there is an element of affective competencies that must exist in the professional teachers. Teachers don’t just transfer knowledge to students and then leave them alone. It’s certainly far from the ideals of professional teachers. In the 7th century the Prophet in a hadīth that says “I’m for you like a father” gave a good example (uswah hasanah) about how teachers should act as parents in every process of education and teaching. Using the descriptive-analytic method and the science of h}adīth and science of education approach, the Author intends to explore the authenticity and validity of the h}adīth “I’am to you like a father,” exposing understanding of the tradition of “I’m to you like a father,” as documented in the literature of sharh hadīth, and identify the relevance between the h}adīth “I’am to you like a father” and the modern education system. Furthermore, the Authors will prove that the teachers role as second parents at school has an authentic, valid and specific base in the hadīth of the Prophet.
Tawaran Komplementer Hadis Nabi Untuk Gagasan “The Right Man On The Right Job”: Penelitian dan Pemahaman Hadis “Idhā Wussida al-Amr ila Ghayri Ahli-hi fa-Intaẓir al-Sā‘ah” Amrulloh Amrulloh
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v1i2.538

Abstract

Abstrak: Artikel ini berupaya menangkap tawaran komplementer hadis Nabi yang berbunyi, “idhā wussida al-amr ilā ghayri ahli-hi fa-intazir al-sā‘ah” (jika urusan dikuasakan kepada bukan-ahlinya maka tunggulah hari kiamat) untuk salah satu gagasan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang sudah tidak asing lagi, yaitu “the right man on the right job” (orang yang tepat ditempatkan pada pekerjaan yang tepat), khususnya dalam konteks pendidikan Islam. Sekilas, kedua ungkapan tersebut tampak sama, namun jika ditelaah lebih mendalam sebenarnya yang pertama bisa melengkapi dan menyempurnakan yang kedua. Walaupun hadis tersebut disampaikan sekitar 14 abad yang lalu, namun sikap apatis terhadap gagasan manajerial yang terkandung di dalamnya sebaiknya dikesampingkan dahulu, mengingat Rasulullah, sang penutur hadis, adalah seorang “manajer” bahkan leader di berbagai bidang, termasuk “pendidikan”. Dengan terlebih dahulu memastikan otentisitas dan validitas hadis Nabi tersebut—dengan mengaplikasikan teori-teori penelitian hadis konvensional, di sini akan diungkap sisi komplementer hadis “idhā wussida al-amr ilā ghayri ahli-hi fa-intazir al-sā‘ah” untuk gagasan “the right man on the right job”. Asal hadis Nabi tidak dipandang secara kaku dan tekstual, tawaran komplementernya terhadap konsep-konsep dan gagasan-gagasan manajerial sebenarnya tidak patut dikesampingkan, apalagi dilupakan.Abstract: This article attempts to capture a complementary offer of Prophetic hadīth, which says, “idhā wussida al-amr ila ghayri ahli-hi fa-intazir al-sā‘ah” (if cases given to the non-experts then wait for the doomsday) for one of the human resource management idea, which is already familiar, namely “the right man on the right job,” especially in the context of Islamic education. At first glance, those two words seem have the same mean, but when examined more deeply the first one can complement and enhance the latter. Although the hadīth is delivered about 14 centuries ago, but apathy toward the managerial ideas contained in it should be ruled out, because the Prophet Muhammad—narrator of the hadīth—is a “manager” and even a leader in many fields, including the “education.” Firstly, verifying the authenticity and validity of the hadīth  must be conducted. By applying the theories of conventional research of hadīth, the complementary side of the hadīth that says, “idhā wussida ila al-amr ghayri ahli-hi fa-intazir al-sā‘ah,” for the idea that says, “the right man on the right job,” will be revealed here. As long as the Prophet’s hadīth is not viewed as rigid and textual, complementary offer to the concepts and ideas of managerial actually not be dismissed and forgotten.
Dekonstruksi Makna Hadis-Hadis Bias Gender Seputar Relasi Suami-Istri dalam Rumah Tanggah Amrulloh Amrulloh
Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 1, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksud mengekspos hadis-hadis bias gender seputar gagasan suami kontra pendapat istri, lalu mendudukkannya sebagaimana mestinya. Salah satu unsur utama yang harus ada dalam kehidupan rumah tangga keluarga muslim adalah unsur musyawarah yang bersifat demokratis antara suami istri. Namun, eksistensi hadis-hadis bermasalah seputar gagasan suami kontra pendapat istri, baik yang termanifestasikan dalam realitas kehidupan nyata maupun yang masih berbentuk ide-ide dalam referensi-referensi utama kajian Islam, menjadi salah satu aral dan rintangan tersendiri yang harus dikaji ulang baik sanad maupun maknanya dan didekontruksi pemaknaannya. Oleh karena itu, di sini akan diekspos “masalah-masalah” yang ada pada hadis-hadis bermasalah itu, baik dari segi sanad maupun matannya, lalu dikonfrontasikan dan dikomparasikan dengan kandungan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis sahih, serta dianalisis dengan pendekatan sejarah dalam bingkai sosio-kultural, untuk diketahui progresivitas dan keegaliteran ajaran Islam dalam kaitannya dengan konsep keluarga Islami.