Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pengaruh Kecepatan Putar Pengadukan Adonan terhadap Sifat Fisik Roti (Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic): Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati; Sirajuddin H. Abdullah; Guyup Mahardhian Dwi Putra
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.9 KB)

Abstract

This research aimed to study effect of dough mixing speed on bread physical characteristic. Dough mixing is an important process on bread production. At this process, the cohesive elastic characteristic will occur from gluten that attach water molecule. Method used in this research was experimental approach using Completely Randomized Design with variation of mixer speed and determined correlation between physical characteristic of the expansion bread after fermentation and after baked in the oven, bread mass, bread pore, and bread water content. Mixer speed variation of 100, 150, and 200 rpm using three replications had been conducted. Result showed that mixing process using higher speed produced bigger bread mass, larger bread pore, and higher water content.
Karakteristik Dan Simulasi Sistem Kontrol Hidrolik Pada Proses Pengepresan Biji Jaraks Kepyar (Ricinus Communis L.): Characteristic and Simulation of Hydraulic Control System onCastor Beans (Ricinus communis L.) Press Processing Asih Priyati; Ansar Ansar; Sirajuddin Haji Abdullah
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.356 KB)

Abstract

This research aimed to study characteristic of hydraulic control system of castor beans pressing process. Experimental approach was conducted by using Complete Randomized Design to obtained relation between pressure’s variable and characteristics parameters of hydrolic control system and pressing process. Effet of pressure loading were investigated at 3, 5, 7, 9, and 11 kg, which replicated three times in order to obtained 15 units experiment. Characteristics parameters of hydraulic control system are pressure velocity, pressure, and pressure power. Pressing process parameters are distance of displacement, capacity of pressing process, and rendement. Result from this research showed that the hydraulic control system was able to transfered power using hydraulic oil in order to conduct pressing process. Higher loading pressure caused increasing pressure velocity, pressure, pressure power, pressing process capacity, and rendement. Whereas, lower loading pressure caused reduction on distance of displacement. Therefore, development on design is necessary to obtain optimal rendement quantity and further studies using extended pressure loading range is recommended.
KAJIAN KARAKTERISTIK DIGESTER KOTORAN SAPI BERDASARKAN KOMPOSISI AIR BERBASIS KINETIKA GAS METANA UNTUK PRODUKSI GAS BIO: Characteristic Study of Cow Dung Digester Based on Water Composition and Kinetics of Methane Gas for Biogas Production Mu'anah -; Cahyawan Catur Edi Margana; Asih Priyati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.788 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i1.38

Abstract

Biogas adalah salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi limbah (kotoran sapi) dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan biogas, baik sebagai bahan bakar maupun bioslurry. Proses pembuatan biogas melalui proses fermentasi yang menghasilkan gas metana (CH4) sebagai produk utama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari desain dan konstruksi alat digester serta mengetahui secara ilmiah proses produksi gas metana. Proses fermentasi dilakukan secara anaerobik oleh mikrobia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan percobaan di laboratorium dan di lapangan dengan 3 (tiga) perlakuan (air : kotoran), yakni perlakuan 1:1, 1:2, dan 2:1 diulang 3 (tiga) kali, kemudian diukur parameter-parameter penelitian: suhu, tekanan gas, laju produksi gas metana (CH4) dan massa jenis. Pengamatan dilaksanakan selama 2 hari, yakni pada jam berturut-turut 0, 12, 24, 36, dan 48 jam. Total unit percobaan sebanyak 18 unit. Pada percobaan di lapangan diperoleh hasil analisis laju produksi gas metana antara pendekatan teoritis (stoikiometri) dengan eksperimental diperoleh kesesuaian pada perlakuan sampel 2:1 dengan nilai rata-rata % ERMS < 10% (valid) dengan kata lain menunjukkan bahwa persamaan stoikiometri berlaku untuk kondisi perlakuan encer. Lebih jauh pada aspek kinetika, dalam penentuan konstanta produksi gas metana kesemua perlakuan untuk perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1 berturut-turut y = -0.74x-0.238 (R2 = 0.772); y = -0.014x+0.238 (R2 = 0.772); y= -0.112x-1.023 (R2 = 0.723)
Characterization of Red Onion (Alium Ascalonicum.L) Drying using Greenhouse (ERK) Dryer Amalia Islami; - Murad; Asih Priyati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.249 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i1.42

Abstract

Aim of this research was to determine drying rate and moisture content changes on Greenhouse (ERK) Dryer. Result was showed using graphic by analyzing drying rate characteristics of Greenhouse Dryer. Data analysis was performed using mathematical approach that solved using Microsoft Excel. Method used in this research was experimental method. Based on the results, onion drying using ERK showed decreasing rate of weight changes. Sample shrinkage was 25.7% with average moisture content 60.06% for sample weight 0.187 kg. Average humidity (RH) was lower than ambient humidity on the range of 63.4% to 83.0%. Characteristics of onion drying was the decreasing rate of moisture content of 0.17% with equation MR: y = -0,017 + 1,061, R2 is 0,985. Value of Ln MR at first day was y = -0,019x and decreasing rate of moisture content 0,19%. Whereas decreasing rate at second, third and fourth day were 0,008%, 0,11% and 0,002% respectively for 1 hour interval period. Keywords: red onion, Greenhouse effect, drying rate, dryer ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju pengeringan, penurunan kadar air pada alat pengering ERK. Data hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk grafik dengan menganalisis karakteristik laju pengeringan alat pengering ERK. Analisis data dilakukan dengan pendekatan matematis untuk menyelesaikan model perhitungan matematik yang diolah dengan program komputer Microsoft Excel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental dengan melakukan penelitian langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan bawang merah menggunakan alat ERK memiliki laju pengeringan menurun dengan dilihat dari perubahan berat yang semakin berkurang. Penyusutan bahan terjadi 25,7% dengan kadar air rata-rata 60,06% dan berat bahan 0,187 kg. Kelembaban ruang pengering rata-rata 63,4%, lebih kecil dari kelembaban lingkungan sebesar 83,0%. Bawang merah memiliki karakteristik pengeringan dengan penurunan kadar air 0,17% dan MR: y = -0,017 + 1,061 dengan nilai determinasi R2 = 0,985. Ln MR pada hari pertama terlihat y = -0,019x dengan penurunan kadar air sebesar 0,19%. Sedangkan penurunan kadar air pada hari kedua mencapai 0,008%, hari ketiga 0,11%, dan hari keempat 0,002% pada interval waktu 1 jam. Kata kunci: bawang merah, ERK, laju pengeringan, pengeringan
RANCANG BANGUN REAKTOR BIOGAS TIPE PORTABLE DARI LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI Guyup Mahardhian Dwi Putra; Sirajuddin Haji Abdullah; Asih Priyati; Diah Ajeng Setiawati; Surya Abdul Muttalib
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.537 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i1.49

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) merancang reaktor biogas skala kecil dan portable dan (2) menganalis kualitas uji nyala api biogas dengan memperhatikan suhu, pH, dan tekanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan mengukur parameter suhu reaktor biogas, tekanan, derajat keasaman (pH) dan volume gas yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan bahan kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1:2 pada kapasitas 200 liter. Pengambilan data dilakukan selama 37 hari. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah alat biodigester skala laboratorium tipe floating drum atau terapung yang terbuat dari bahan plastik dan fiber glass dengan diamater reaktor 52 cm dan tinggi 92 cm. Volume biogas yang dihasilkan selama 37 hari adalah 2,721 m3 dengan ata-rata pembentukan gas sebesar 0,074 m3/hari dan laju pembakaran 66,44 liter/jam. Kata kunci: biogas, kotoran sapi, lama pembakaran, volume
ANALISIS KUALITAS AIR PADA SISTEM PENGAIRAN AKUAPONIK [Analysis of Water Quality in Aquaponic Irrigation System] Nur Fitria Farida; Sirajuddin Haji Abdullah; Asih Priyati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.681 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i2.54

Abstract

Land conservation has impact on limitation of land and water for agriculture purposes. Availability of water and its quality has effect on plant growth and productivity. Water processing can be done through several ways among other is through aquaponics system. Aquaponics is one of alternative that can be applied to land that have limited water. Therefore, this research aimed to analysis the water quality on two aquaponics irrigations system and to measure the growth and productivity of red spinach. In this study two Aquaponics irrigation systems with three stage were used, which is ebb and flow (A11, A12, A13) and floating rafts (A21, A22, A23). Parameters used in this study are dissolved oxygen, electrical conductivity, total dissolved solid, salinity, ammonia, pH, growth and productivity of red spinach. Result of this study showed that each treatment in different stage had different average value of each parameter. Values of measured dissolved oxygen at ebb and flow treatment respectively A11 = 2.60 mg/l, A12 = 2.62 mg/l, A13 = 2.57 mg/l and at floating rafts respectively A21 = 2.50 mg/l, A22 = 2.44 mg/l, A23 = 2.36 mg/l. Values of electrical conductivity at ebb and flow treatment respectively A11 = 1.55 mS/cm, A12 = 1.53 mS/cm, A13 = 1.51 mS/cm and at floating raft A21 = 1.56 mS/cm, A22 = 1.56 mS/cm, A23 = 1.56 mS/cm. Average value of total dissolved solid in the ebb and flow respectively A11 = 987.8 ppm, A12 = 976.5 ppm, A13 = 965.8 ppm and at floating rafts respectively A21 = 996.5 ppm, A22 = 998.0 ppm, A23 = 999.3 ppm. Average value of salinity obtained at ebb and flow was A11 = 0.98 ppt, A12 = 0.93 ppt, A13 = 0.90 ppt and at floating rafts was A21 = 0.95 ppt, A22 = 0.98 ppt, A23 = 0.98 ppt. Ammonia value at ebb and flow was A11 = 0.025 mg/l, A12 = 0.025 mg/l, A13 = 0.024 mg/l and at floating rafts was A21 = 0.067 mg/l, A22 = 0,039 mg/l, A23 = 0,039 mg/l. Average pH value on first, second, and third stage at ebb and flow was 7.2 and at floating rafts was 7.3. Water quality affect the growth of plant height, leaves width, leaves number, weight of the plant, and plant productivity of red spinach. Keywords: aquaponics, water quality, plant growth, plant productivity ABSTRAK Konversi lahan berdampak pada keterbatasan luas lahan dan jumlah air dari berbagai aspek terutama pada pertanian. Kebutuhan air serta kualitas air pada bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pengairan untuk tanaman dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya akuaponik. Akuaponik merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit dan memiliki keterbatasan air. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air pada dua perlakuan sistem pengairan akuaponik dan mengukur pertumbuhan dan produktivitas tanaman bayam merah. Pada penelitian ini digunakan dua sistem pengairan akuaponik dengan tiga tingkatan, yaitu perlakuan pasang surut (A11, A12, A13) dan rakit apung (A21, A22, A23). Parameter yang di teliti, yaitu: oksigen terlarut, daya hantar listrik, total dissolved solid, salinitas, amonia, pH, pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Data yang diperoleh pada kedua perlakuan memiliki nilai rata-rata yang berbeda di setiap tingkatan. Nilai oksigen terlarut yang terukur pada perlakuan pasang surut sebesar A11 = 2,60 mg/l, A12 = 2,62 mg/l, A13 = 2,57 mg/l dan rakit apung A21 = 2,50 mg/l, A22 = 2,44 mg/l, A23 = 2,36 mg/l. Nilai daya hantar listrik pada perlakuan pasang surut sebesar A11 = 1,55 mS/cm, A12 = 1,53 mS/cm, A13 = 1,51 mS/cm dan rakit apung sebesar A21 = 1,56 mS/cm, A22 = 1,56 mS/cm, A23 = 1,56 mS/cm. Nilai total dissolved solid pada pasang surut sebesar A11 = 987,8 ppm, A12 = 976,5 ppm, A13 = 965,8 ppm dan rakit apung sebesar A21 = 996,5 ppm, A22 = 998,0 ppm, A23 = 999,3 ppm. Nilai rata-rata salinitas pada perlakuan pasang surut didapat sebesar A11 = 0,98 ppt, A12 = 0,93 ppt, A13 = 0,90 ppt dan rakit apung sebesar A21 = 0,95 ppt, A22 = 0,98 ppt, A23 = 0,98 ppt. Nilai amonia pada pasang surut sebesar A11 = 0,025 mg/l, A12 =0,025 mg/l, A13 = 0,024 mg/l dan rakit apung A21 = 0,067 mg/l, A22 = 0,039 mg/l, A23 = 0,039 mg/l. Nilai rata-rata pH baik tingkat satu, dua, dan tiga pada perlakuan pasang surut sebesar 7,2 dan rakit apung sebesar 7,3. Kualitas air yang didapatkan berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan baik dari tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, berat tanaman, dan produktivitas tanaman. Kata kunci: akuaponik, kualitas air, pertumbuhan tanaman, produktivitas tanaman
UJI PERFORMANSI RICE TRANSPLANTER TIPE WALKING MODEL PF48 (2 ZS-4A) DI DESA TANJUNG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA-NTB Ni Luh Tri Dewi Lestari; Murad -; Asih Priyati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.658 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i2.55

Abstract

In order to improve the performance of workers and crops, especially rice, the government provides agricultural technology, in the form of rice transplanter machine, to groups of farmer in Tanjung Village, Tanjung Subdistrict, North Lombok Regency. Rice transplanter is a machine used to distribute the plant rice evenly. In this research, the performance of walking type rice transplanter machine PF48 (2 ZS-4A) model was carried out on rice field in Tanjung Village, Tanjung Subdistrict, North Lombok Regency, with the aim to conduct performance testand to determine effectiveness and efficiency of the rice transplanter machine, at various area of paddy fields andvarious planting systems. Method used was experimental by conducting on field research. Research parameters consist of land condition during planting, crops condition, planting line distance, number of clumps per hole, depth of planting, total planting time, tool speed, effective field capacity, theoretical field capacity, and field efficiency. Data analysis in this research were conducted from the measurement at the beginning of the operation of rice transplanter machine on different area, i.e. the smallest (400 m2), moderate (700 m2), and the biggest (1,000 m2), and using different planting system (elongated and shortened). In the terms of area, this study showed field efficiency on the largest plot (1,000 m2) is more efficient (83%) compared to other plots. Whereas field efficiency based on planting system showed that the elongated system is more efficient than shortened system. The field efficiency obtained on the elongated system is above 50%, i.e. 68% for the smallest area, 75% for moderate area, and 83% for the largest one. While the efficiency on the shortened system is 24% for the smallest area, 35% for moderate area, and 45% for the largest area. Keywords: effectiveness, efficiency, rice transplanter, planting system, rice plan ABSTRAK Dalam meningkatkan kinerja pekerja dan hasil panen khususnya padi, pemerintah memberikan teknologi pertanian berupa mesin rice transplanter kepada kelompok tani di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Mesin rice transplanter merupakan mesin yang digunakan untuk menanam padi secara merata. Pada penelitian ini dilakukan uji performansi mesin rice transplanter tipe walking model PF48 (2 ZS-4A) pada lahan persawahan di Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara dengan tujuan untuk melakukan uji performansi mesin rice transplanter serta mengetahui efektivitas dan efisiensi mesin rice transplanter terhadap berbagai luas petakan sawah dan sistem tanam. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan penelitian dilakukan dilapangan. Parameter penelitian dari kondisi lahan saat penanaman, keadaan hasil tanam, jarak baris tanam, jumlah rumpun per lubang, kedalaman tanam, total waktu tanam, kecepatan maju alat, kapasitas lapang efektif, kapasitas lapang teoritis dan efisiensi lapang. Analisis data pada penelitian ini adalah pengukuran dari awal pengoperasian mesin rice transplanter pada luasan yang berbeda, yaitu terkecil (400 m2), sedang (700 m2) dan terbesar (1.000 m2) serta penggunaan sistem tanam yang berbeda (memanjang dan memendek) pada setiap petakan. Pada penelitian ini, dari segi luasan, efisiensi lapang pada petakan terbesar (1.000 m2) lebih efisien (83%) dibandingkan dengan petakan lainnya. Sedangkan, efisiensi lapang berdasarkan sistem tanam lebih efisien dengan menggunakan sistem memanjang dibandingkan dengan sistem memendek. Di mana efisiensi lapang yang didapatkan pada sistem memanjang di atas 50%, yaitu 68% untuk luasan terkecil, 75% untuk luasan sedang, dan 83% untuk luasan terbesar. Sedangkan pada sistem memendek, didapatkan efisiensi 24% untuk luasan terkecil, 35% untuk luasan sedang dan 45% untuk luasan terbesar. Kata kunci: efektivitas, efisiensi, rice transplanter, sistem tanam, tanaman padi
ANALISIS HEAD LOSSES AKIBAT BELOKAN PIPA 90° (SAMBUNGAN VERTIKAL) DENGAN PEMASANGAN TUBE BUNDLE Asih Priyati; Sirajuddin Haji Abdullah; Khairun Hafiz
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.624 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v7i1.104

Abstract

Sistem perpipaan digunakan untuk memenuhi keperluan pertanian berupa irigasi tetes maupun irigasi sprinkler. Head losses pada sistem perpipaan akibat belokan serta gesekan fluida dengan dinding pipa dapat diperkecil dengan flow conditioner berupa tube bundle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan nilai head losses pada belokan 90o (posisi vertikal) setelah pemasangan tube bundle, mengetahui nilai penurunan tekanan akibat belokan 90o, serta menganalisa aspek debit, kecepatan aliran, dan nilai bilangan Reynold pada saluran pipa dengan belokan 90o setelah pemasangan tube bundle. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilakukan dalam laboratorium dengan cara mengamati parameter-parameter penelitian pada 3 jenis rangkaian uji, yaitu rangkaian kontrol (tanpa tube bundle), rangkaian dengan pemasangan tube bundle 0,2 inci dan rangkaian dengan tube bundle 0,4 inci. Tube bundle yang digunakan adalah selang plastik dengan panjang 30 cm dan diikat menjadi satu sehingga berjumlah 18 selang untuk tube 0,2 inci dan 9 selang untuk tube 0,4 inci. Tube bundle ini dimasukkan ke dalam pipa uji yang berdiameter 1,25 inci dan diletakkan setiap sebelum belokan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pemasangan tube bundle ukuran 0,2 inci dan 0,4 inci yang dipasang sebelum belokan 90o (posisi vertikal) akan menurunkan nilai kecepatan fluida yang diikuti dengan penurunan head losses serta akan menaikkan nilai tekanan fluida. Penurunan nilai head losses tertinggi, yaitu pada pemasangan tube bundle ukuran 0,4 inci, yakni dari 0,112 m (kontrol) menjadi 0,076 m atau sebesar 32,14%.
Pembuatan Block Sampah Sebagai Pengendali Erosi di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Endang Purnama Dewi; Joko Sumarsono; Gagassage Nana Luih De Side; Sirajuddin H Abdullah; Asih Priyati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 3 (2023): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i3.5883

Abstract

Desa kekait merupakan salah satu desa terluas dari 16 desa dan kelurahan di Kecamatan Gunung Sari dengan luas wilayah 10 km2 dengan jumlah penduduk 7.980 jiwa (Gunung Sari Dalam Angka 2021). Sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani aren dan berdagang hasil kebunnya sendiri. Desa Kekait juga merupakan salah satu desa agrowisata. Pengembangan agrowisata aren di desa Kekait ini salah satunya ditujukan untuk mengoptimalkan potensi pohon aren sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani pohon aren. Para pengunjung agrowisata dapat melihat langsung panen air nira dan proses pembuatannya menjadi gula merah dan gula semut di rumah-rumah penduduk. Namun realitanya di lapangan , pengembangan Desa Kekait menjadi Desa Agrowisata memiliki kendala pada permasalahan sampah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran kolektif masyarakat pada kebersihan lingkungan terutama mengenai pengelolaan sampah plastik. Salah satu alternatif solusi yang dapat ditawarkan untuk penangan sampah yang ada di Desa Kekait yaitu dengan cara mengolah sampah menjadi sampah block yang dapat diaplikasikan sebagai pengendali erosi untuk konservasi tanah. Dalam kegiatan pengabdian ini akan dilakukan sosialisasi pada masyarakat Desa Kekait tentang teknologi pengolahan sampah plastik baik dengan alat pencetak sederhana ataupun dengan alat pencetak modern. Masyarakat diberikan sosialisasi bagaimana mengolah limbah dan proses pembuatan hingga aplikasi pemanfaatan sampah block yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pengendali erosi. Dengan adanya alternatif sampah block ini, diharapkan dapat mengurangi penimbunan sampah yang dihasilkan masyarakat sehingga kebersihan dan keindahan Desa Kekait sebagai desa agrowisata dapat dicapai secara maksimal. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat mengolah limbah sampah plastiknya sendiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat
Pelatihan Hidroponik Bagi Petani Milenial di Daerah Kayangan, Kabupaten Lombok Utara Putra, Guyup Mahardhian Dwi; Sumarsono, Joko; Priyati, Asih; Abdullah, Sirajuddin Haji; Setiawati, Diah Ajeng; Side, Gagassage Nanaluih De; Amaliah, Wenny; Dewi, Endang Purnama
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i1.409

Abstract

Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan kabupaten termuda dari 8 kabupaten yang berada di wilayah Nusa Tenggara Barat. KLU sendiri terus berbenah untuk terus dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya, hal ini dapat dilihat dari data BPS, terjadi penurunan kemiskinan yang signifikan dari tahun 2019 berada pada angka 29% dan pada tahun 2023 sudah turun menjadi 25,8%. Capaian ini akan terus ditingkatkan agar penduduk miskin dapat ditekan serendah-rendahnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan peran serta petani milenial yang berada di KLU untuk menggarap lahan pertanian dengan konsep modern. Pengabdian ini berfokus pada budidaya tanaman dengan metode hidroponik sebagai salah satu bentuk pertanian modern. Hal pertama yang dilakukan dalam pelatihan adalah melakukan observasi tingkat pemahaman atau pengetahuan mengenai pertanian modern dengan sistem hidroponik, setelah itu penyampaian materi oleh beberapa narasumber dari akademisi, praktisi dan koperasi, dilanjutkan dengan pelatihan bertanam sayuran hidroponik, dan yang terakhir adalah evaluasi hasil. Hasil dari kegiatan pengabdian di Kayangan, KLU berjalan dengan lancar, masyarakat petani milenial dengan sangat antusias. Hal ini dapat dilihat dari peran serta dan keaktifan mereka selama mengikuti kegiatan pelatihan hidroponik. Pada sesi terakhir banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan nara sumber. Masyarakat petani milenial berharap kegiatan ini terus berkesinambungan dan terus dapat berjalan melalui bimbingan selama melakukan budidaya hidroponik hingga mereka mampu memproduksi sayuran sendiri minimal untuk konsumsi rumah tangga sehari hari