Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

The Effectiveness of Topical Tea Tree Oil (Terpinen-4-Ol) in Human Demodicosis: A Literature Review Ayu Mayangsari; Ratih Pramuningtyas; Aulia Nissa Rizky Hariyono; Zhela Fatin Fatiha; Tia Mella Citra
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2312

Abstract

Demodecosis is a skin disorder caused by parasites with the demodicosis type. The primary cause of this condition in humans is two kinds of Demodex mites, D.folliculorum and D.brevis. Demodicosis are usually treated with TTO, but the effectiveness is not well documented. To evaluate the effects of topical Tea Tree Oil on demodicosis infestation in people. We use the following string in Google Scholar; PubMed; Science Directs with keywords (“Demodicosis”iORi“demodex”iOR"D.folliculorum"iORii"D.Brevis) ANDi (TTOiORiT4OiOR "tea tree oil"). The articles compatible with the restriction criteria then screened using the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) method.  The quality of the articles is tested using GRADE method. A total of 4 of 1949 articles recorded according to the inclusion criteria, all three articles were randomized clinical trials. 351 patients were treated with topical Tea Tree Oil (TTO) scrub with eyelash shampoo, the most common ocular symtomps is ocular dryness. The treatment is provided on a scale 18 to 35 years of age, topical TTO scrub with consentrated persentation 5-50% with eyelash shampoo was at twice-daily treament for 4 weeks. No serious side effect. Topical administration of Tea Tree Oil has shown a reduction in human demodicosis.
Propranolol Oral Treatment for Infantile Hemangioma : A Systematic Review Aulia Nissa Rizky Hariyono; Ratih Pramuningtyas; Zhela Fatin Fatiha; Ayu Mayangsari; Tia Mella Citra
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2308

Abstract

The most common benign tumor in infants is infantile hemangioma. Propranolol is often used as a treatment in patients with IHs. Efficacy and side effects of oral propranolol are considered important to be systematically reviewed in the management of IH. We searched Google Scholar, Pubmed, Garuda, and Science Direct. The articles matched with the restriction criteria then screened using the PRISMA method. The quality of the articles is tested using GRADE method. Total of 4 of 6289 articles recorded at the identification stage according to the inclusion criteria, 452 patients were treated with oral propranolol. All four articles were randomized clinical trials. Treatment is given at 0.3 month to 15 years of age, the dose given is 1-3 mg/kg/day. The primary end point was performed at week 24. The most common side effect is sleeping disorder (n=85). Serious side effects (Hypotension, bronchospasm, bradycardia, hypoglycemia) were managed by decreasing doses or temporary/permanent discontinuation of oral propranolol. Oral propranolol can be used with good efficacy. Monitor before and during treatment is assessed appropriately to reduce side effect.
Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian Ruptur Perineum: Sebuah Systematic Review Valda Yulia Annisa; Yuni Prastyo Kurniati; Ratih Pramuningtyas; Supanji Raharja
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.949 KB)

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang dapat terjadi secara spontan ataupun terencana dengan alat disebut tindakan episiotomi. Ruptur perineum lebih sering terjadi pada wanita primipara karena perineum yang masih utuh, belum pernah dilewati oleh kepala bayi ataupun perineum kaku. Kejadian ruptur perineum dapat dicegah dengan melakukan pijat perineum yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan menjaga elastisitas otot perineum sehingga persalinan menjadi lebih mudah. Untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap kejadian ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan systematic review mengambil sumber dari database online yakni PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, Garuda, dan Research Gate menggunakan kata kunci (“perineal massage”) AND (“rupture perineum” OR “trauma perineum” OR “perineal tears” OR “laceration perineum”). Data dalam penelitian dianalisis secara naratif dengan ekstraksi data yang memuat: nama penulis, tahun, judul, desain penelitian, sampel, dan hasil dengan limitasi waktu pencarian 2015-2020. Screening artikel menggunakan metode PRISMA, dari 609 artikel didapatkan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria restriksi. Penelitian melibatkan nulipara, primipara, dan multipara, rata-rata usia ibu 20-35 tahun, serta usia kehamilan trimester ketiga. Ruptur perineum dapat dipengaruhi oleh paritas dan usia ibu. Terjadinya ruptur perineum pada nulipara dan primipara akan lebih tinggi dibandingkan multipara disebabkan karena perineum yang belum meregang. Usia 20 - 35 tahun merupakan usia yang optimal dan disarankan bagi ibu untuk melahirkan. Pada usia tersebut organ reproduksi ibu sudah matang, emosi ibu stabil, ibu kooperatif, dan siap untuk persalinan. Pijat perineum yang dilakukan pada nulipara, primipara, dan multipara usia 20-35 tahun diminggu-minggu terakhir kehamilan dapat menurunkan kejadian ruptur perineum dan episiotomi saat persalinan.
Hubungan Antara Kecemasan Dan Kebersihan Kulit Wajah Dengan Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2017 Febriani Aldila Safitri; Ratih Pramuningtyas; Flora Ramona Sigit Prakoeswa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.462 KB)

Abstract

Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang banyak terjadi dan mengenai hampir 80%-100% populasi. Menurut studi Global Burden of Disease (GBD), akne vulgaris mengenai 85% dewasa muda dengan usia 12-25 tahun. Faktor penyebab terjadinya akne vulgaris sangat bervariasi (multifaktorial), namun secara pasti masih belum diketahui. Salah satu faktor risiko yaitu kecemasan serta kurangnya menjaga kebersihan kulit wajah dapat menimbulkan akne vulgaris. Desain penelitian menggunakan cross sectional dan dilakukan pada bulan Desember 2020 pada mahasiswa FK UMS angkatan 2017. Besar subjek penelitian 68 responden yang sesuai dengan kriteria restriksi dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data kecemasan dan kebersihan kulit wajah menggunakan kuesioner. Data kejadian akne vulgaris dengan diagnosis dokter umum. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan tidak memenuhi syarat sehingga menggunakan uji alternatif yaitu Fisher’s Exact Test, dilanjutkan dengan uji regresi logistik. Hasil uji Fisher’s Exact Test terdapat hubungan antara kecemasan maupun kebersihan kulit wajah terhadap kejadian akne vulgaris dengan nilai p berturut-turut (p=0,000), (p=0,000). Hasil uji regresi logistik nilai p untuk kecemasan dan kebersihan kulit wajah berturut-turut 0,012, 0,009 serta nilai OR sebesar 6,572, 16,771 yang artinya bahwa responden yang cemas memiliki kemungkinan 6,572 kali lebih mungkin terhadap timbulnya akne vulgaris dan responden yang memiliki kebersihan kulit wajah buruk memiliki kemungkinan sebesar 16,771 kali terhadap timbulnya akne vulgaris.
Hubungan antara Kecemasan dan Pola Makan terhadap Kejadian Acne Vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2018 Rahmi Kurniasih; Ratih Pramuningtyas; Flora Ramona Sigit Prakoeswa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.703 KB)

Abstract

Acne Vulgaris (AV) menjadi masalah kesehatan umum yang terutama terjadi pada kalangan remaja dan dewasa muda dengan puncak tingkat keparahan pada umur 17-21 tahun. Penyebab AV multifaktorial, kecemasan dan makanan merukapan faktor risiko dari AV karena dapat menyebabkan produksi sebum meningkat sehingga memicu terjadinya AV. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dan pola makan terhadap kejadian Acne vulgaris pada FK UMS angkatan 2018. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional, dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek penelitian adalah 33 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara kecemasan dengan acne vulgaris dengan nilai p-value 0.002 < 0.05 dan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan acne vulgaris dengan nilai p-value 0.002< 0.05.
Pengaruh Lama Penggunaan Gadget dan Indeks Massa Tubuh terhadap Kelelahan Fisik Mahasiswa Fk Ums pada Masa Pandemi Covid-19 Hindun Luthfia Rosyida; Tri Agustina; Nining Lestari; Ratih Pramuningtyas
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6908

Abstract

ABSTRACT Indonesia is one of the countries affected by the Covid-19 virus, so many activities are diverted online, leading to increased duration of using gadgets and decreased physical activity, so that it give rise to physical fatigue. The purpose of this study was to find out how much effect duration of using gadgets and body mass index on physical fatigue of FK UMS students during the COVID-19 pandemic. The research data was obtained from the distribution of online questionnaires. Respondents in this research were medical student from Muhammadiyah University of Surakarta 2018, were obtained as many as 114 people, consisting of 90 women and 24 men, with an average age of 21 years. In the analysis of the results with bivariate tests, it was found that the effect of duration of using gadgets to physical fatigue of FK UMS students during the COVID-19 pandemic was p=0,021 (p<0,05), and the effect of Body Mass Index to physical fatigue of FK UMS students during the COVID-19 pandemic p=0,021 (p<0,05). The result with multivariate test The duration of using gadgets and Body Mass Index affect the physical fatigue of FK UMS students during the COVID-19 pandemic is not significal, because Exp (b) OR = 5,308 and p value was 0,119 (p>0,05).  Keywords: Duration Of Using Gadgets, Body Mass Indeks, Physical Fatigue  ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari virus Covid-19, sehingga banyak kegiatan yang dialihkan secara online (daring) menyebabkan meningkatnya penggunaan gadget dan menurunnya aktivitas fisik, sehingga mengakibatkan kelelahan fisik. Tujuan penelitian ini mengetahui seberapa pengaruh lama penggunaan gadget dan indeks massa tubuh terhadap kelelahan fisik mahasiswa FK UMS pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data-data penelitian diperoleh dari pembagian kuesioner secara daring. Responden pada penelitian ini merupakan mahasiswa FK UMS angkatan 2018 didapatkan sebanyak 114 orang, terdiri dari 90 perempuan dan 24 laki-laki, dengan usia rata-rata 21 tahun. Pada analisis hasil dengan uji bivariate didapatkan pengaruh lama penggunaan gadget berpengaruh terhadap kelelahan fisik dengan p=0,021 (p<0,05), dan Indeks Massa Tubuh berpengaruh terhadap kelelahan fisik dengan p=0,021 (p<0,05), tertapi secara multivariate (bersamaan) tidak ada pengaruh yang signifikan, memiliki nilai Exp (b) atau OR = 5,308 dan p sebesar 0,119 (p>0,05). Kata Kunci: Lama Penggunaan Gadget, Indeks Massa Tubuh, Kelelahan Fisik
SKABIES: INFESTASI PARASIT YANG TIDAK HANYA MEMENGARUHI KULIT Flora Ramona Sigit Prakoeswa; Ratih Pramuningtyas; Erika Diana Risanti; Rochmadina Suci Bestari; Listiana Masyita Dewi
Journals of Ners Community Vol 13 No 3 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.1789

Abstract

Skabies adalah salah satu penyakit infestasi parasit pada kulit yang paling umum di dunia dan memiliki dampak yang bervariasi tergantung pada situasi klinis. Beberapa waktu yang lalu, World Health Organization (WHO) telah menambahkan skabies ke dalam daftar penyakit tropis yang terabaikan dalam upaya untuk mengendalikan dan mengeradikasi skabies. Skabies tidak hanya memengaruhi kulit, namun juga berdampak terhadap terhadap aspek psikis, sosial, dan ekonomi pasien. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas hidup pasien skabies, bahkan pada populasi tertentu skabies sudah dianggap hal yang biasa. Tidak hanya itu, skabies juga dapat menimbulkan komplikasi yang berat seperti glomerulonefritis, penyakit ginjal kronik, dan demam rematik akut. Prognosis yang baik dapat diperoleh jika pasien diberi tata laksana yang tepat dan holistik.
Pediatric Viral and Bacterial Skin Infection Profile Rully Setia Agus Dimawan; Flora Ramona Sigit Prakoeswa; Ratih Pramuningtyas
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 34 No. 3 (2022): DECEMBER
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V34.3.2022.184-188

Abstract

Background: Viral and bacterial skin infection is a common condition amongst children. In developing countries, it is a complex major health problem. However, epidemiological study on viral and bacterial skin infection in the pediatric population is still lacking, especially in Indonesia. Purpose: This study aimed to evaluate bacterial and viral skin infection amongst children and its association with age and sex. Methods: This study used a cross-sectional design with a retrospective approach. We retrieved medical records of pediatric patients admitted to Dr. Harjono S Ponorogo General Public Hospital between 2016 and 2020. Result:  Of the 1,427 collected medical records, we found that the viral infection prevalence was 4.9% (n=70) and 7.5% (n= 107) for bacterial skin infection. Viral infection was most observed amongst subjects in the >12-year age group and 2–12-year for bacterial infection. Infection was more commonly observed amongst boys. Conclusion: The skin infection prevalence in Dr. Harjono S. Ponorogo General Hospital is lower compared to other studies. Skin infection of viral origin was most reported in children aged >12 years and bacterial infection in children aged 2–12. Both skin infections were more commonly observed in boys than girls.
Risk Factors For Hand Dermatitis In Hospital Nurses In Sukoharjo Budi Rahmawati; Ratih Pramuningtyas
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 1 No. 11 (2021): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1918.772 KB) | DOI: 10.59188/eduvest.v1i11.273

Abstract

Hands are organs that play a role in communication, because in some jobs shaking hands is crucial. People who are at risk of getting this disease include health workers and it will have an impact in the future. The purpose of this study was to determine the risk factors for hand dermatitis in hospital nurses in Sukoharjo. This type of research is descriptive analytic research with cross sectional design. Cross sectional is a non-experimental research to study the dynamics of the correlation between risk factors and effects, by approach, observation or data collection all at once (point time approach). The research was conducted at dr. New Oen Solo. The research was conducted in November-February 2020. Based on the analysis and discussion, it can be concluded that risk factors, wet work, atopic history, age, gender, years of service are not related to the incidence of hand dermatitis in hospital nurses in Sukoharjo.
Efektivitas Oral Isotretinoin sebagai Pengobatan Acne Vulgaris Derajat Sedang dan Berat Ratih Pramuningtyas; Niken Sari Oktafiani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.044 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i4.6681

Abstract

Akne Vulgaris merupakan gangguan inflamasi yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar polisebasea dengan prevalensi 40 – 80% di Asia. Akne vulgaris memiliki dampak terhadap kehidupan sehari-hari seperti nyeri dan gatal maupun cemas, depresi dan membuat kepercayaan diri seseorang turun. Salah satu obat untuk mengatasi akne vulgaris derajat sedang dan berat adalah isotretinoin. Tujuan: Mengetahui efektivitas oral isotretinoin sebagai pengobatan acne vulgaris derajat sedang dan berat. Penelitian ini merupakan studi literatur review. Data yang diperoleh adalah data sekunder yaitu hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Pencarian artikel dalam literature review ini menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar. Kriteria inklusi adalah jurnal penelitian tanpa batasan tahun, penelitian kuantitatif dan berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Terdapat 1049 jurnal yang ditemukan kemudian diekslusi sesuai kriteria restriksi sehingga didapatkan 10 jurnal untuk di review. Hasil analisis 10 jurnal didapatkan bahwa isotretinoin oral dosis rendah lebih efektif dan minimal efek samping (8 jurnal), isotretinoin dosis tinggi pada awal terapi dan dilanjutkan dosis rendah sebagai terapi pemeliharaan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian dosis rendah dari awal terapi (2 jurnal). Isotretinoin oral efektif untuk pengobatan akne vulgaris derajat sedang dan berat.