Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengembangan Destinasi Desa Wisata Alam Hutan Melalui Program PIID PEL Di Desa Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo Supriadi, Dwi; DJ, Ekapti Wahjuni; Widiyahseno, Bambang
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.399 KB) | DOI: 10.47134/villages.v1i2.6

Abstract

Dalam rangka program dari pemerintah untuk pembuatan desa wisata para pemuda desa bekerjasama dengan pemerintah Desa Ngebel bergotong royong untuk membuat wisata tersebut,yang berlokasi di lahan perhutani.Dalam pembangunan desa wisata di Desa Ngebel ini mengunakaan dana dari (PIID-PEL)  program tersebut dari kementerian perdesaan pada tahun 2018.dalam program ini bertujuan untuk meningkatkan  perekonomia masyarakat lokal dan memajukan sumber daya manusia desa.Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan purvosife sampling. Dan dalam proses pelaksanaan pembangunan desa wisata ini tim TPKK maupun kepala desa bekerja keras dilapangan maupun adminitrasi agar bisa terwujudnya desa  ngebel menjadi sector wisata alam dan dalam pelaksaan ini para tim TPKK saling menjaga kekompakan dan saling koordinasi ke pihak terkait.dan dalam proses pembangunnya mengikuti alur dari kementrian desa.
Dinamika Pengembagan Desa Wisata Mloko Sewu di Desa Pupus Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo Lestari, Dewi; Hilman, Yusuf Adam; Widiyahseno, Bambang; Triono, Bambang
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 2 No. 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.857 KB) | DOI: 10.47134/villages.v2i2.22

Abstract

Desa wisata merupakan sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang dimilikinya dan tepat dapat menjual berbagai atraksi-atraksinya sebagai daya tarik wisata tanpa melibatkan investor. Berdasarkan hal tersebut pengembangan desa wisata merupakan realisasi dari undang-undang otonomi daerah (UU No.22/99), maka setiap Kabupaten perlu memprogramkan pengembangan desa wisata demi meningkatkan pendapatan daerah, dan menggali potensi desa. Kawasan desa Pupus Kecamatan Ngebel mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah, Salah satu wisata alam di desa Pupus kecamatan Ngebel adalah Mloko Sewu. Mloko sewu adalah inisiatif dari sebagian atau sekelompok pemuda di desa pupus untuk di jadikan desa wisata selama proses pembersihan lahan di hutan perhutani kurang lebih 6 bulan kelompok desa tersebut keberatan karena dalam proses tersebut dari pihak pemerintah desa pupus belum yakin bahwa akan di jadikan wisata karena waktu sudah di tetapkan oleh pihak perhutani belum terselesaikan maka lahan tersebut di tawarkan kepada pihak lain atau investor .dan setelah di pegang oleh pihak lain yang di kelola selama 3 bulan jadilah wisata mloko sewu dan sudah di pasarkan. Dalam Dinamika pengembangan desa wisata Mloko Sewu di Desa Pupus Kecamatan ngebel Kabupaten Ponorogo terdapat masalah antara pihak masyarakat dan pihak investor dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata Mloko Sewu yang ada di desa Pupus. penyelesaian masalah telah di selesaikan secara damai oleh pemerintah daerah. Yang tujuanya adalah mengelola bersama desa wisata Mloko Sewu.
Enhancing Teacher Competency In Using Technology-Based Interactive Learning Media Through Wordwall Training At Tsanawiyah Dharut Thalibin Widaningrum, Ida; Puji Astuti, Indah; Nurfitri, Khoiru; Rahmatika Az-Zahra, Rifqi; Mustikasari, Dyah; Selamat, Ali; Widiyahseno, Bambang
International Journal Of Community Service Vol. 4 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v4i4.785

Abstract

This community service focuses on training teachers to use technology-based interactive learning media, especially the Wordwall platform, for Tsanawiyah Dharut Thalibin, Sampung, Ponorogo, and East Java. This training aims to improve teachers' skills in creating interactive digital worksheets to overcome student boredom and increase active participation in learning. The training was carried out in several stages, starting from problem identification and planning to evaluation. The results of this training showed that most teachers had not previously used technology-based learning media. After the training, teachers can use the Wordwall platform to create interactive learning activities, such as quizzes and games, which are expected to increase student engagement and create a more dynamic learning atmosphere. The evaluation showed increased teachers' understanding and skills in interactive learning media.
Qua Vadis Pendidikan Dasar dan Menengah di Era Otonomi Daerah antara Persepsi dan Ekspektasi Bambang Widiyahseno
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian tentang pelaksanaan Pendidikan dasar dan menengah menjadi sangat urgent di era otonomi daerah mengingat tidak semua daerah bisa men-support kepada sekolah-sekolah yang ada di daerah untuk melaksanakan 8 standar pendidikan nasional dengan baik dan tepat. Tulisan ini ingin menunjukkan bagaimana tingkat persepsi dan ekspektasimasyarakat terhadap pelaksanaan program pendidikan dasar dan menengah yang meliputi8 standar pendidikan nasional di wilayah Kabupaten Ponorogo. Hasil kajian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah bahkan secara khusus kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Ponorogo bahwa pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah masih harus ditingkatkan kualitasnya. Mengingat jenjang pendidikan ini merupakandasar yang kokoh bagi pembangunan sumber daya manusia sebelum masuk pada jenjangyang lebih tinggi. Banyak pihak (lebih lagi para orang tua wali murid) berharap terhadapkeberhasilan pendidikan anak-anaknya.
Evaluation of the Quality of Human Resources in the Regional Bureaucracy in Ponorogo Regency Widiyahseno, Bambang; Okolie, Ugo Chuks; Arviana, Ekyk; N, Moh Uzma; Ridho, Guruh; Hilman, Yusuf Adam
Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan Vol. 5 No. 2 (2024): JSIP: Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Muhammadiyah Buton.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jsip.v5i2.6895

Abstract

The problem of bureaucracy is a challenge that must be addressed by the government. Improving the local government bureaucracy is a very important effort to be made because in the bureaucracy there are various aspects that can support the implementation of the public service process, one of which is the human resources aspect. The purpose of this paper is to find out how the evaluation and form of reform carried out by the Ponorogo Regency Regional Government on the human resources of its government bureaucracy. The method used in this writing is a qualitative method with a case study on one of the bureaucratic phenomena in Ponorogo Regency. The writing data is obtained through journal articles obtained through websites. Data analysis was conducted using literature studies based on relevant theories and references. The results of the discussion found that several aspects of assessing the performance evaluation of the Regional Apparatus Organisation of Ponorogo Regency include: a) Performance planning; b) Performance measurement; c) Performance reporting; d) Performance evaluation; and e) Performance achievement. Performance achievement. In addition, the bureaucratic reform carried out by the Regional Government of Ponorogo Regency prioritises three main goals, namely: a) A clean and accountable bureaucracy; b) An effective and efficient bureaucracy; and c) A bureaucracy that has quality public services.
PARTNERSHIP MODEL OF THE VILLAGE AUTHORITY IN DEVELOPING TOURISM SECTOR IN CONTO VILLAGE, BULUKERTO SUB-DISTRICT, WONOGIRI REGENCY Nanda Praptiwi, Elista; Hilman, Yusuf Adam; Nasution, Robby Darwis; Widiyahseno, Bambang
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.908 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i2.3581

Abstract

The authority of Conto Village strives to develop the existing natural potentials by collaborating with investors, the community, and all associated actors. The purpose of this study is to describe the village partnership model taken by the authority in developing the village tourism, especially Conto village of tourism, Bulukerto Sub-District, Wonogiri Regency. The method applied in this study is a descriptive qualitative method with a purposive sampling technique. The instruments used are in-depth interviews and documentation by conducting interactive analysis. The Conto village authority and investors become the main actors in developing Goa Resi tourism with a profit-sharing arrangement model, whereas Pokdarwis and Mbah Sadiman are actors in developing Bukit Gendol tourism with a management contract cooperation model. In the other side, Soko Langit is managed privately, however in its development having a verbal profit-sharing arrangement with Pokdarwis. Banteng Vegetable Garden is managed by the owner of the garden and Pokdarwis through a profit-sharing arrangement, meanwhile the Coffee House is managed by BUMDes as well as the community, and developed by Pokdarwis with a management contract collaboration model. With the good cooperative activities from the youth and the farmers in Conto village, it will support the development of the natural potentials that expected to become the tourist attractions. In conclusion, the involvement of several actors is highly essential in conducting a cooperative partnership. Actors are the main key in cooperative relationships, thus in achieving a goal, each party shall collaborate to realize it.