Claim Missing Document
Check
Articles

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) Risti Dwi Arfiningtyas; Trixie Salawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 10. No. 1. Tahun 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.352 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.v10i1.2378

Abstract

Background : Smokers early ages 10-14 years of age is increasing from year to year. Basedon the characteristics of smokers living in rural areas have a higher percentage of urban areas, the prevalence of early age smokers in rural areas has increased each year. This study aims to determine the perceptions of elementary school children about the dangers of smoking in the urban and rural. Method : This type of research is comparative with the independent variable is the urban and ruralareas and the dependent variable is the perception of the dangers of smoking. The samples in this study were primary school children in grade 4 and 5 at SDN Bintoro 1 and SDN Donorojo 2 Demak taken with proportional random sampling technique with a number of respondents was 56 respondents. Analysis of the data using two different test mean (T Independent).Results : Results of Independent T test shows there is a difference between the perceptions of primary school children in urban and rural areas about the dangers of smoking. Primary school children in urban areas have more positive perceptions (56,7%) of primary school children in rural areas (53,8%). Primary school children in urban areas have a positive perception about the dangers of smoking to health, No Smoking Area, and the myth of cigarettes. Primary school children in rural areas have a negative perception about No Smoking Area, chewing tobacco, cigarettes danger to the teeth, cigarette advertising, and the myth of cigarettes. Conclusion : There are differences in the perception of primary school children in urban and rural areas about the dangers of smoking with p = 0.000.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUWERI KABUPATEN SUMBA BARAT Erly Rambu Bita Dopi; Wulandari Meikawati; Trixie Salawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 8. No. 2. Tahun 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.374 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.8.2.2013.35-44

Abstract

Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari 11 gr/dl. Angka anemia dalam kehamilan di Indonesia 63,5 % sedangkan di Kabupaten Sumba Barat anemia dalam kehamilan trimester III tahun 2010 (23,1%). Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil di Wilayah Puskesmas Puweri. Metode : Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan metode survei melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Puweri yang berjumlah 40 orang. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang anemia, status gizi, umur, jumlah anak, jarak kehamilan dan variabel terikat kejadian anemia pada ibu hamil. Uji yang digunakan Chi Square. Hasil : Sebagian besar (72,5 %) responden berpengetahuan kurang, sebagian besar (75,0 %) responden termasuk dalam kategori Kurang Energi Kronik (KEK) sebagian besar umur responden masih produktif 77,5 %, sebagian besar responden mempunyai jumlah anak lebih dari empat dan termasuk kategori berisiko 50,0 %, sebagian besar responden memiliki jarak kehamilan yang berisiko 55,0 %. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian anemia dengan nilai P=0,233 (> 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia diperoleh nilai P = 0,012 (< 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antar umur ibu hamil dengan kejadian anemia diperoleh nilai P = 0,545 (>0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak dengan kejadian anemia diperoleh nilai p = 1,000 (> 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia diperoleh nilai P = 0,579 (>0,05). Kesimpulan : Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia, semakin rendah status gizi semakin tinggi kejadian anemia Kata kunci : Anemia, ibu hamil
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KB PRIA DI KABUPATEN DEMAK (STUDI PADA MASYARAKAT PESISIR DAN MASYARAKAT KOTA DI KABUPATEN DEMAK) Muchamad Taufik; Trixie Salawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 10. No. 2. Tahun 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.698 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.v10i2.2383

Abstract

Background: Family planning is an attempt to regulate or control the number of births. Male participants of Family Planning in Indonesia is still low in comparison with other countries. This study aims to determine perceptions of male family planning in urban community and coastal community. Methods: This type of research is observational research using analytical survey, the independent variable is the coastal areas and urban areas and the dependent variable is the perception of KB Men. The sample used in this study is Moro Villagers and Bintoro Villagers, taken by simple random sampling technique with a number of respondents were 63 respondents. Analysis of the data using two different test mean (t-Independent). Results: Results of Independent T-test revealed that there is a difference in perception between Male Family Planning of coastal communities and urban planning communities. Urban communities have a more positive perception (65.7%) and coastal communities (64.3%). Urban communities have a positive perception about family planning slogan, number of male contraception according to BKKBN, MOP, and vasectomy is a long-term contraception, and become family planning acceptors should be decided together. Coastal communities have a negative perception about the amount of contraception by BKKBN, MOP and vasectomy is a long-term contraception and family planning only for women only. Conclusion: There is a difference in the public perception of coastal communities and cities of birth Male p=0.000.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA RADIOGRAFER DI INSTALASI RADIOLOGI 4 RUMAH SAKIT DI KOTA SEMARANG Yuli Hendra; Margo Utomo; Trixie Salawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 7. No. 1. Tahun 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.909 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.7.1.2011.%p

Abstract

Latar Belakang: APD adalah salah satu pelindung radiografer dari bahaya efek radiasi. Berdasarkan  pengamatan masih banyak radiografer yang belum patuh menggunakan APD, khususnya radiografer di 4 Rumah Sakit di kota Semarang. Tujuan : Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi radiografer dalam menggunakan APD pada saat bekerja. Metode : Jenis penelitian ini adalah explanatory, metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan Pendekatan croos sectional. Populasi adalah radiografer 4 rumah sakit di kota Semarang. Jumlah sampel adalah 31 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah umur, pendidikan, pelatihan, masa kerja, keberadaan Protap. variabel terikatnya adalah praktik pemakaian APD. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil : Radiografer yang tidak patuh menggunakan APD 96,8 % dan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur p = 0,484 pendidikan p = 1,000 pelatihan p = 1,000 masa kerja 0,387 dengan praktik penggunaan APD. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, pelatihan, keberadaan protap     dengan praktik penggunaan APD. Kata kunci : APD, umur, pendidikan, pelatihan, masa kerja, protap
KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PRAKTIK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Kota Semarang) Trixie Salawati; Rahayu Astuti; Hayu Nurdiana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 6. No. 1. Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.867 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.6.1.2010.%p

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyebaran penyakit DBD dipengaruhi antara lain oleh faktor lingkungan dan praktik pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Wilayah kerja Puskesmas Srondol termasuk wilayah endemis DBD.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan praktik PSN pada keluarga dengan kejadian DBD di Wilayah kerja Puskesmas Srondol, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.Metode: Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan case control. Sampel (kasus) adalah seluruh penderita DBD yang tercatat di Puskesmas Srondol antara Januari sampai dengan April 2010 (47 kasus), dan sampel (kontrol) adalah orang yang ada di sekitar penderita DBD yang tidak menderita DBD dengan radius 100 meter, antara Januari sampai dengan Juni 2010 yang disamakan umur, jenis kelamin dan status gizinya (47 responden). Variabel terikat adalah kejadian DBD dan variabel bebas adalah breeding place di dalam dan di luar rumah, resting place di dalam dan di luar rumah, pencahayaan, kelembaban udara ruangan, kebiasaan menutup dan menguras tempat penampungan air/TPA, kebiasaan menyingkirkan barang bekas). Uji analisis dengan Chi Square.Hasil: Ada hubungan antara breeding place di dalam rumah (p = 0,048), resting place di luar rumah (p = 0,035), kebiasaan menguras TPA (p = 0,036), dan pencahayaan ruangan (p = 0,013) dengan kejadian DBDdan tidak ada hubungan antara breeding place di luar rumah (p = 0,096), resting place di dalam rumah (p = 0,059), kebiasaan menutup TPA (p = 0,062), kebiasaan mengubur barang bekas (p = 0,223), dan kelembaban udara ruangan (p = 0,483) dengan kejadian DBD Kesimpulan : Faktor lingkungan dan praktik PSN yang berhubungan dengan kejadian DBD adalah breeding place di dalam rumah, resting place di luar rumah, kebiasaan menguras TPA, dan pencahayaan ruangan.Kata kunci: Faktor lingkungan, praktik PSN, DBD
EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA BANTU DALAM PROSES PENYAMPAIAN KIE PENCEGAHAN HIV/AIDS YANG DILAKUKAN ASA PKBI JATENG BAGI SISWA SLTP DAN SMU DI KOTA SEMARANG Trixie Salawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 2. No. 1. Tahun 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6492.752 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.2.1.2005.%p

Abstract

Background: Using media in health education is a way to make people understand more easily about the material given. ASA PKBI JATENG is an NGO specializing in the prevention of HIV ancl AIDS for stuclents of SLTp anct SMU in Semarang. It tries to reach its goal by giving information through communication, information ancl eclucation (KIE) method to students. Since 2003, ASA PKBI never made any evaluation about the effectiveness of supporting media they used for the elucidation. In addition, they never measured the response about the media from their target audience.Parpose: to evaluate the implementation of the media in the presentation conducted by ASA PKBI Central Java ancl to get response from the target audience about the usage of those supporting media. Method: this research is using qualitative method. The data was collected through directed group discussion with interviews to check its validity.Result: the supporting media to deliver in the classroom is by using blackboard. No supporting media is neetlecl when the presentation takes place in the hall. However, there is always a VCD showing at the end of every presentation. Some audience prefer supporting media such as pictures to clarify the KIE presentation. Conclusion: ASA PKBI hasnot optimized the implementation of supporting media such as pictures in presenting their KIE.Keywords: evaluation, supporting media, SLTP and SMU students.
GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA TINJAUAN ASPEK PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN PENDAPATAN PERKAPITA DI RT 6 RW 1 KELURAHAN PEDURUNGAN TENGAH SEMARANG Mifbakhuddin -; Trixie Salawati; Arif Kasmudi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 6. No. 1. Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.088 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.6.1.2010.%p

Abstract

Background: Rubbish is serious problem for society especially at urban affairs area. rubbish production at Semarang ill assorted with tool and the cleanliness manager infrastructure. This watchfulness is carried out at RT 6 RW 1 sub-district Pedurungan middle Semarang that be RT sample in household rubbish management by wet dustbin supplying and dry dustbin.Objective: Analyze corelation between education, erudition about household rubbish management, income perkapita with household rubbish managementMethod: Watchfulness observasional analytic this use research method and interview by means of help kuesioner. with approach cross sectional. population in this watchfulness entire subdistrict society member houses pedurungan middle RT 6 RW 1 numbers 33 houses. sample in this watchfulness total entire populasi(satisfied sample). big sample that taken in this watchfulness entire society member houses RT 6 RW 1 sub-district pedurungan middle semarang that numbers as much as 33 samples. free variable consists of education, member erudition about household rubbish management, income perkapita family. bound variable in this watchfulness is household rubbish management.Result: respondent education a large part SLTA as much as 20 respondents (60,6%). has erudition as big as 28 respondents (84,8%) about household rubbish management while good erudition, as big as 5 respondents (15,2%). income perkapita member a large part more thanstandard as big as 31 respondents (93,9%). a large part member rubbish management berkategori as big as 27 respondents (81,8%). statistics test shows there is no significant corelation between member education with rubbish management (p=0.096), there is no significant corelation between respondent erudition about rubbish management with rubbishmanagement (p=0,207), there is no significant corelation between income perkapita with rubbish management (p=0,141)Conclusion: there is no significant corelation between education, respondent erudition about rubbish management, income perkapita with household rubbish management.Keywords: education, erudition, income perkapita, household rubbish management
PERILAKU MEROKOK DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG (Smoking behaviour among students in UNIMUS) Trixie Salawati; Rizki Amalia
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Kesehatan Masyarakat, Olahraga, Gizi, dan Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.848 KB)

Abstract

Latar Belakang : Perilaku merokok merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia.  Dalam sepuluh tahun terakhir, konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 44,1% dan jumlah perokok mencapai 70% penduduk Indonesia. Begitu pula di kalangan mahasiswa Unimus, dimana perilaku merokok ini sangat mudah dijumpai di setiap Fakultas di Unimus. Tujuan :  mengetahui gambaran perilaku merokok antara mahasiswa Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan di Unimus.Metode : Jenis penelitian ini Kualitatif. Sumber data penelitian ialah mahasiswa Unimus aktif,  memiliki kebiasaan merokok, berjenis kelamin laki-laki yang layak dan bersedia menjadi informan penelitian ini. Data diambil melalui FGD dan wawancara mendalam, serta  literatur, dan sumber-sumber lain  sebagai pendukung penelitian. Hasil : pengetahuan, sikap, keyakinan, motivasi dan praktik merokok di kalangan informan dari Fakultas kesehatan maupun non kesehatan tidak terlalu jauh berbeda, walaupun pada pertanyaan tertentu informan dari Fakultas kesehatan bisa memberi penjelasan sedikit lebih banyak. Temuan menarik dari penelitian ini antara lain bahwa walaupun beberapa informan dari Fakultas Kesehatan menyatakan bahwa merokok adalah hak azasi dan mereka merasa kesulitan untuk berhenti merokok, namun berdasarkan hasil FGD dan wawancara diketahui bahwa mereka sebenarnya mempunyai beban, karena sebagai calon petugas kesehatan mereka seharusnya bisa menjadi contoh, sehingga sebagian besar dari mereka tetap berniat untuk berhenti bila sudah bekerja. Hal tersebut tidak ditemui pada informan dari Fakultas Non Kesehatan. Walaupun sebagian besar yakin bahwa merokok itu berbahaya., namun mereka tidak yakin mampu berhenti dan hanya berniat mengurangi saja. Mereka tidak memiliki beban yang sama dengan informan dari Fakultas Kesehatan, karena mereka bukan calon petugas kesehatanKata Kunci: Perilaku merokok,  Fakultas Kesehatan, Fakultas non Kesehatan
IDENTIFIKASI PERANAN KADER DALAM PENCEGAHAN DBD DI KELURAHAN SRONDOL KULON KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Trixie Salawati; Ratih Sari Wardani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.944 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang merupakan salah satu kelurahan endemis tinggi DBD. Menurut DKK Semarang tahun 2005 di kelurahan tersebut terdapat 28 kasus, tahun 2006 turun menjadi 18 kasus, namun tahun 2007 naik menjadi 51 kasus. Bahkan pada bulan Februari 2007 Kecamatan Banyumanik ditetapkan dalam status KLB DBD. Mengingat wilayah tersebut merupakan daerah endemis dan KLB DBD, maka peran kader dan puskesmas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD di wilayah tersebut sangat diperlukan. Apalagi Depkes RI telah menetapkan peran kader kesehatan dalam PSN-DBD untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD. Tujuan : Mengidentifikasi Peranan Kader kesehatan dalam pencegahan DBD di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Metode : Jenis penelitian ini Kualitatif. Lokasi penelitian ialah wilayah RT 3 RW VIII Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui DKT dengan ibu-ibu warga (15 – 60 tahun) yang bertempat tinggal RT 3 RW VIII di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan  Banyumanik yang terpilih dan bersedia untuk diteliti serta ada di rumah pada saat penelitian dilakukan. Selanjutnya dilakukan pula wawancara mendalam dengan kader jumantikyang menangani pencegahan DBD di RT 3 RW VIII, pihak Puskesmas setempat, pihak kelurahan dan tokoh masyarakat, observasi sekilas di wilayah tersebut serta literatur, dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian.Hasil : Peranan kader jumantik dalam pencegahan DBD di RT 3 sudah cukup baik, terutama pada saat diberlakukannya PSN Pendampingan. Namun ternyata tujuan program belum tercapai, karena setelah program berakhir warga belum  mampu melakukan PSN secara mandiri dan teratur. Sebagian besar warga dalam DKT menyatakan bahwa untuk sementara mereka ingin istirahat dahulu karena ‘capek’ dan rencananya PJB akan diganti menjadi sore hari. Hal tersebut pun diakui oleh kader jumantik. Warga memaklumi bahwa kader banyak merangkap tugas sehingga kesibukannya cukup tinggi. Namun reinforcing dari kader jumantik kepada warga sangatlah diperlukan, terbukti warga masih berharap untuk “dioyak-oyak”, karena paling tidak akan membuat warga merasa “pekewuh” sehingga mau melaksanakan PSN. Reinforcing penting yang lain ialah dari ibu ketua RT setempat. Dari hasil penelitian terungkap pula bahwa pengetahuan kader jumantik seputar PSN belum sepenuhnya baik, oleh karena itu kader jumantik masih perlu memperoleh binaan agar beperani secaralebih optimal. Kader jumantik mengaku belum pernah memperoleh pelatihan khusus sebagai jumantik, namun sebagai kader posyandu beliau mengaku memperoleh binaanpukesmas secara rutin. Pihak puskesmas juga menyatakan bahwa selama ini kader jumantik dawis belum pernah mendapatkan pelatihan.
Persepsi Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Pada Anak Sd Di Perkotaan Dan Pinggiran Di Kota Blora Trixie Salawati
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2021): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v11i2.1456

Abstract

The use of gadgets among children is now starting to increase. According to digital research data, the use of gadgets in Indonesia has increased every year, namely in 2016 as many as 65.2 million, until in 2019 as many as 97 million. Based on observations in Blora, it is known that there are some children who use gadgets without parental supervision and are not given a time limit. So this research was conducted to determine the perceptions of parents in the use of gadgets in elementary school children in urban and suburban areas in Blora City. Comparative research using cross sectional approach. Samples were taken as many as 100 people in urban elementary schools and 100 people in suburban primary schools. Data analysis used normality test using Kolmogorof Smirnov 1 sample test and Independent t-test. From the research results, it is known that the majority of respondents in urban areas have a 100% positive perception. However, only 67% of respondents in the suburbs had a positive perception. The results of the statistical test on the perceptions of parents in the use of gadgets in urban elementary school children with the parents' perceptions of using gadgets in rural elementary school children, it is known that the value of p = 0.000 (p
Co-Authors - Sugiyarti Agung Widodo Agustin Lutfiana Agustin Rahmawati Aini, Rizqika Sufi Amelia Putri, Vita Aprilia Hidayati Arif Kasmudi Assyifa, Keiza Nur Aurellia Salsabila, Shofi Bagoes Widjanarko Cicilia Presska A.K Dedik Sulistiawan Desy Aviolina Didik Sumanto Dina Dwi Septiani Dyah Larasaty, Nurina Eli Sahiroh Endah Dwi Cahyani, Maulidya Erly Rambu Bita Dopi Erul Wirayuda Hayu Nurdiana Helfi Agustin Hikmah, Arini Nuril Ibrahim, Mustefa Indah Nur Sa’adah Indah Nurhayati Indri Astuti Purwanti Kusumaningrum, Manik Larasaty, Nurina Dayah Mardiyani, Atika Agustin Margo Utomo Maulina, Tia Ayu Mega Rahmawati Sucipto Mifbakhuddin - Muchamad Taufik Muhammad Bayu widagdo Novitasari, Yunensy Nuke Devi Indrawati Nuke Devi Indrawati Nurina Dyah Larasaty Nurina Dyah Larasaty Nurina Dyah Larasaty Nurina Dyah Larasaty, Nurina Dyah Prasetio, Diki Bima Putri, Adelia Rachma Laila Zein Rachmah Laila Zein Rahayu Astuti Rahayu Astuti Ratih Sari Wardani Retno Purwaningsih Risti Dwi Arfiningtyas Rizki Amalia Rizki Nurul Hayati Rizky Nur Isnaini Rofifah, Rahmatina Rokhani Rokhani Romadhomah Romadhomah Rona Zulfa Triamanda Sadida, Tsamarah Qaulan Salsabilla, Zulfa Sadidah Sa’adah, Afifah Zahrotus Septian Emma Dwi Jatmika, Septian Emma Dwi Sholekhah, Nur Khamilatusy Siti Aminah Siti Istiana Solikhah Solikhah Sri Wahyuni Tandiyo Pradekso Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum Titik Haryanti Tri Budi Wahyuni Triamanda, Rona Zulfa Ulfa Nurullita Viki Andriyani Wahyuningsih Wahyuningsih Wulandari Meikawati Yuli Hendra