Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PRIORITAS MUSTAHIQ ZAKAT MENURUT TEUNGKU MUHAMMAD HASBI ASH SHIDDIEQY Jamil, Syahril
Istinbath Vol 15 No 2 (2015): Istinbath
Publisher : Kopertais Wilayah VII Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humans were given the authority to manage, develop, and enable the property and the universe and its environment for survival. That is, human rights over natural resources and assets available to him is limited to the maintenance, management and utilization alone. And as a mandate of his property should be used in His way. Concrete form is by issuing charity, infak and Sadaqah which must be distributed fairly to those who deserve it. In the perspective of Hasbi, zakat is the most powerful weapons to combat and eradicate indigence and poverty are structural, as well as an element of community development just, prosperous, materially and spiritually prosperous. And eight ashnaf zakat (mustahiq), are: Poor, poor, amyl, muallafah, riqâb, ghârim, Sabilillah fi, and Ibn Sabil, a group of people who should be empowered, both in terms of life and social status with priority homeless and destitute
TRADISI SEDEKAH BEDUSUN DALAM RANGKA MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DALAM PERSPEKTIF TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT DI DESA PENANDINGAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN Duwiki Akwinde; Muhammad Torik; Syahril Jamil
Muqaranah Vol 4 No 2 (2020): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.019 KB) | DOI: 10.19109/muqaranah.v4i2.7931

Abstract

Tradisi sedekah bedusun adalah suatu ritual yang dilaksanakan ketika hendak menyambut bulan Ramadhan yang bertujuan untuk bersyukur pada Allah Swt., keselamatan Desa, berdo’a untuk roh nenek moyang dan keluarga yang sudah meninggal Dunia. Banyak proses yang dilakukan dalam tradisi sedekah bedusun, untuk itu peneliti ingin mengetahui hukum-hukum yang terkandung dalam ritual ini antara lain: [1] Bagaimana sejarah tradisi sedekah bedusun di Desa Penandingan Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim, [2] Bagaimana proses penyelenggaraan tradisi sedekah bedusun di Desa Penandingan, [3] Bagaimana perspektif Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat tentang tradisi sedekah bedusun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan di Desa Penandingan, [4] Bagaimana perbandingan pendapat Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat mengenai tradisi ini. Peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi sedekah bedusun yang ada di Desa Penandingan. Penelitian ini termasuk dalam katagori penelitian kualitatif, yang menganalisis tentang hukum-hukum adat dari sekelompok masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain observasi langsung, wawancara terbatas, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan dua sumber data, yaitu: sumber primer yang diperoleh dari Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga setempat, sementara data sekunder didapat dari buku-buku terkait tema penelitian. Temuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah adanya hukum-hukum yang terkandung dalam ritual tradisi sedekah bedusun dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Diantaranya kegiatan sedekah, silaturahmi, bersyukur dengan apa yang didapatkan, dan kegiatan gotong royong membersihkan Desa Penandingan Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim.
IMPLEMENTASI AJARAN ISLAM PADA PERADABAN PRAKSIS Syahril Jamil
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 22 No. 2 (2018): Majalah Ilmiah Tabuah : Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.709 KB) | DOI: 10.37108/tabuah.v22i2.28

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis korelasi implementasi ajaran Islam dengan perkembangan peradaban Islam dan menganalisis implikasi dari ajaran Islam terhadap pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam. Paradigma perkembangan ilmu Islam apabila dihubungkan dengan bentuk ajaran Islam yang terimplementasi dalam peradabannya, dipahami bahwa korelasi implementasi ajaran Islam dengan perkembangan peradabannya adalah seiring. Ajaran dasar Islam (al-Qur’an dan Hadits), dalam fungsinya menjadi sumber bagi tumbuh dan berkembangnya “pohon” peradaban Islam. Di atas nilai normatif nash yang berperan sebagai akar, berdiri kokoh batang peradaban Islam yang memiliki karakteristik dan corak khas yang membedakannya dengan yang lain. Historisitas perkembangan peradaban Islam, sebagaimana tergambar dalam rekam sejarahnya, menunjukkan bahwa semakin tinggi “tingkat kepatuhan” ummat Islam terhadap ajarannya, maka akan semakin baik, tumbuh dan berkembanglah peradabannya. Demikian pula sebaliknya, semakin jauh muslim dari nilai-nilai ajaran Islam, semakin rendah pula peradaban Islam itu.
Kesinambungan dan Perubahan Budaya Pada Perkawinan Adat Uluan Musi Syahril Jamil
Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol. 9, No. 18, Juli-Desember 2019
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.186 KB) | DOI: 10.15548/khazanah.vi.236

Abstract

Fokus penelitian ini adalah kesinambungan dan perubahan budaya pada perkawinan adat Uluan Musi Sumatera Selatan. Perkawinan adat sejatinya adalah peristiwa sakral yang tata laksananya diatur sedemikian ketat untuk menjaga budaya yang menjadi citra masyarakat adatnya. Dalam konteks Uluan Musi, terjadi perubahan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data-data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa pada budaya perkawinan adat Uluan Musi masih tetap ada bentuk kesinambungan adatnya dan juga mengalami sejumlah pergeseran. Kesinambungan dan pergeseran terjadi baik pada stuktur dan maupun kulturnya. Perubahan struktur mengakibatkan hilangnya fungsi kontrol dan tanggung jawab agen struktur konvensional pada adat perkawinan adat masyarakat Uluan Musi (hilangnya kesadaran in-group). Perubahan kultur mengakibatkan terjadinya profanisasi nilai kultur, koeksistensi kultur dan globalisasi budaya pada perkawinan adat Uluan Musi.
HAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI PERSPEKTIF GENDER DAN HUKUM ISLAM Kms Al Fathur Ihsan; Syahril Jamil; Sandy Wijaya
Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 5 No 1 (2021): Usroh
Publisher : Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.792 KB)

Abstract

Using of the contraceptives in household cases between husband and wife is still a gender gap, as the impact of contraceptive use causes some repercussions for some womenFrom this background, the writer formulates the problem as follows: What are the obstacles in choosing contraceptives for married couples from a gender perspective? What is the perspective of Islamic law on the right to choose contraceptives for married couples. The research method is normative research. Data collection is carried out by a library process, namely through research originating from laws and regulations, books, official documents, publications, and research results, the data is analyzed descriptively qualitatively, then conclusions are drawn using the deductive method, namely drawing conclusions from general to specific. The obstacle in choosing contraceptives was due to the inappropriate number of contraceptives for men and women, namely two versus five. Program policy makers were not yet gender sensitive and women did not have the power to decide contraceptive methods, resulting in dependence on husband's decisions. The perspective of Islamic law on the right to choose contraception is permissible as long as it has the motivation to regulate the birth spacing in order to create a sakinah mawaddah warahmah family Keywords: Keluarga Berencana, Contraceptive Devices, Islamic Law
Performing Hybrid Learning at Islamic Higher Education Institusions for Mitigating Learning Loss Jamal Fakhri; Heru Juabdin Sada; M Indra Saputra; Syahril Jamil; Dian Mursyidah
Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training associated with PSPII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpi.v9i2.28874

Abstract

This research delves into the integration of hybrid learning amidst digital disruption, targeting the reduction of learning gaps within PTKI (Islamic Higher Education Institutions) context. Utilizing a blend of quantitative analysis of student data and qualitative methods including interviews, surveys, and observations across three PTKIs in South Sumatra, Indonesia, the study evaluates the effectiveness of hybrid learning in mitigating learning loss. Results highlight that the combination of virtual and traditional classroom elements through hybrid learning significantly narrows learning deficits, enhances student involvement, and fosters better academic outcomes. These findings serve as a valuable contribution to understanding hybrid learning practices specifically within PTKI settings, shedding light on its potential in addressing educational challenges amid digital advancements.
Bubue Karang Enim and the Process of Islamization in the Malay Community of Muara Enim Jamil, Syahril; Asmara, Muhammad Abdillah; Sarip, Muhamad; Rizki, Syamil; Atih, Rahmah
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 20 No 1 (2024): Medina-Te: Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v20i1.21696

Abstract

This research shows how the process of Islamization of the Palembang Malay community, especially in the Muara Enim area by examining the Bubue Karang Enim manuscript written by Sheikh Jalaluddin in 1342 Masehi. This research also looks at how the role of the ulama in the spread of Islam in the Muara Enim area which is part of the Palembang Malay community. This research uses a qualitative method with an analytical descriptive approach to the Bubue Karang Enim manuscript as well as through literature studies related to the spread of Islam in the Palembang Malay community. As for the results of this research, it can be seen how the da'wah carried out by Sheikh Jalaluddin, a scholar from Makkah al-Mukaramah, and Sheikh Ja'far Shadiq (Sunan Kudus) who was ordered by Raden Fatah Sultan of Demak, Sheikh Yusuf Ibrahim from Jambi, and Sheikh Ahmad Muhammad were students of Sheikh Jalaluddin, each scholar then had ten students and made ridges then spread the teachings of Islam in various regions such as Bengkulu, Lahata, Bangka, and other areas. This research also shows how the process of spreading Islam by the ulama to the people of Palembang from time to time.
PEMAHAMAN TEKS TENTANG PEREMPUAN DALAM ISLAM Jamil, Syahril
Nurani Vol 13 No 2 (2013): Nurani
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v13i2.126

Abstract

Abstract: In the scope of Islamic Studies, woman’s matter has almost become controversy. One side considers woman as a second class. The other side considers as equal as man. Are three topics to be discussed in this article, namely the creating of woman, woman political role, and woman withes value? This article is intended to present philosophers different thought of woman. Through deep research, it is found that controversy occurred based on different understanding toward the religious text. One side comprehends the text in textual, the other side comprehends the text in contextual, without neglecting sociological and historical approaches of the emerging text.ملخص: وفىمجال البحث للتعـاليم الاسلأمـية، مازالـت المرأة موضوعة مشكـة عـن المـفـكـريـن. بعـضهـم يعـدونهاانـسـانا جانبيا، وبـعـضهم يك فحون المساواة بيـن الرجل والمرأة. وفىهذه المقالـة تـبحـث ثلاثمـسا ئل، وهى: اول تكويـن المرأة ودورالمرأة فىميدان السـياســة وقـيـم شـهادةالمرأة. وبعدالبحـث عـن هذهالمـسـألة بحـثـا عـميـقا، فـتـوجدالواقعة ان جذرالمـشـكـة هواخـتلأف الفهـم عـن النـصوالديـنـيـة. كان الفـريـق يـفهـمها فـهـمالفظيـا والـفـريـق الأ خريفهمها فهماسـياقـيا واطاريا بـتـقـرن الاجـتـماعـيـة والتاريخـيـة علىالنصواردة. Kata kunci: pemahaman tekstual-kontekstual, perempuan.
“ARISAN MBANGUN” PERSPEKTIF POLA KEGOTONGROYONGAN EKONOMI PADA MASYARAKAT DESA SAKO KABUPATEN BANYUASIN Jamil, Syahril
Nurani Vol 18 No 2 (2018): Nurani: jurnal kajian syari'ah dan masyarakat
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v18i2.1901

Abstract

Upaya menemukan jatidiri bangsa berdasarkan kearifan lokal merupakan hal yang penting. Rumah yang didirikan dengan sistem arisan di Desa Sako, Banyuasin merupakan salah satu kearifan lokal. Arisan adalah sistem ekonomi yang diambil dari adat istiadat tradisional Indonesia yang menekankan prinsip kerja sama dan kekerabatan. Sampai saat ini arisan masih banyak digunakan oleh masyarakat indonesia. Bagaimana pun, tidak diketahui siapa yang pertama kali memicu sistem ini, dan kapan sistem ini mulai digunakan. Serta berbagai arisan yang ada di desa Sako Banyuasin. Arisan di desa-desa ini sudah lama berevolusi dari arisan bulanan dan tahunan berupa arisan tabungan, arisan bercocok tanam, arisan perayaan atau hajatan dan arisan bahan bangunan. Secara spontan tumbuh sikap kebersamaan, karena rasa senasib sepenanggungan dalam rangka untuk mengolah pertanian. Sikap kebersamaan yang tumbuh itu adalah sikap gotong-royong dalam bentuk arisan yang berasal dari daerah asal. Mereka telah terbiasa hidup dalam suasana gotong-royong dan sikap tenggang rasa di daerah asal, sehingga perlu ditanamkan kembali di daerah baru (transmigrasi) walaupun mereka tidak saling mengenal.
Acomodative Infiltrative Educational Culture of Transnational Salafi on Zād Al-Ma'ād Pesantren in Palembang Indonesia Munir, Munir; Siraj, Fuad Mahbub; Arif, Ridwan; Jamil, Syahril; Qaaf, Muhammad Alfath
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 16 No 2 (2024): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v16i2.5674

Abstract

This research aimed to understand the characteristics of the pesantren’s culture, which is based on transnational culture. This study utilized a mixed-methods approach, including interviews with pesantren leaders and students and participant observations within the pesantren community. The findings revealed that transnational culture within pesantren is influenced by global Islamic discourses and practices while maintaining traditional Indonesian cultural elements. Understanding these characteristics is crucial for policymakers and educators to address the evolving landscape of Islamic education in Indonesia. Further research is needed to explore the impact of transnational culture on the development of pesantren in the future. The Salafi’s Islamic Boarding School, Zād al-Maʿād, was chosen as the research site for that purpose. The approach employed in this research is cultural anthropology with data collection tools in documentation studies, observations, and interviews. The findings emphasize the adaptability of Salafi pesantren to local customs and traditions, showcasing a unique blend of global ideology and local practices that contribute to the movement's continued success in Indonesia. Based on qualitative analysis, the boarding school is also an agent of Islamic preaching in spreading Salafi’s understanding and a center for the cadre of Salafi’s preachers from a young age. The Salafi’s network can use its program to organize various international programs.