Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Mengikis Prasangka Terhadap Agama, Suku Dan Etnis Dengan Konsep Model Konseling Psikologi Islam Gismin, Sitti Syawaliyah; Mansyur, Ahmad Yasser; Ahmad, Ahmad
KONSELING RELIGI Vol 9, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v9i1.3083

Abstract

Problematika keagamaan dan sosial saat ini semakin kompleks, seperti  adanya prasangka terhadap agama, suku dan etnis di masyarakat. Hal ini akan menjadi bom waktu (konflik) yang dapat meledak. Artikel ini bermaksud mendeskripsikan hasil penelitan mengenai fenomena prasangka di kalangan pelajar guna menyusun model konseling Mengikis Prasangka Berbasis Psikologi Islam (model konseling MEPRASGI). Dalam penelitian ini digunakan teknik random sampling dengan mengikutkan sebanyak 230 siswa SMA dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Digunakan dua alat penelitian berupa skala jarak sosial dan skala stereotip untuk mengungkap prasangka secara kognitif dan afektif terhadap agama, suku dan etnis di Sulawesi Selatan. Hasil penelitian mendapatkan adanya fenomena prasangka, yaitu pada aspek kognisi terdapat kecenderungan agama tertentu mempunyai jarak sosial yang dekat terhadap suku dan etnis tertentu dan sebaliknya. Pada aspek afeksi, didapatkan orang Sulawesi Selatan secara umum  mempunyai sifat positif berupa pemberani dan semangat dalam bekerja, sedangkan sifat negatif yang dominan adalah banyak bicara. Berdasar temuan itu, maka disusun konsep model konseling MEPRASGI yang dirancang untuk mengikis prasangka pada aspek psikologis terdiri dari  kognitif, afektif dan psikomotor. Bukan itu saja, prasangka dapat dihilangkan dengan cara melakukan terapi tazkiyatunnufus di pusat fungsi psikis yaitu qalbu.
SALAT SUBUH DAN DIMENSI IDEAL MAHASISWA Ahmad Yasser Mansyur; Sitti Syawaliyah Gismin
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 4 No 2 (2018): Psikis: Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/psikis.v4i2.2040

Abstract

This study aims to examine the influence of morning prayers on the formation of student ideal dimensions. The subject of the study was a student of Faculty of Psychology xx in Makassar. This research uses experimental method by including as many as 27 students who have been through the assessment stage. The data collection tool used in this research is the ideal dimension of student dimension (DIM). The data obtained were analyzed using paired samples t test with SPSS for Window program. In the experimental process, students are given group counseling services in the form of virtues and aspects of the morning prayer ruhiyah. The results showed mean DIM before and after the test was significantly different (t (.26) = -1.263, p < 05). Where mean DIM after test is higher (mean = 95.7407) than mean DIM before test. With the results it can be stated that the morning prayer is able to form the ideal dimension of Student. The ideal value of the students that comes from the implementation of the morning prayers is the aspect of IQ (tough and confident in seeking a successful study), EQ (empathy, assertiveness and leadership in social life) and SQ (honest and always maintain religiosity). It is an intrinsically ideal student ideal that is needed in college to support qualified human resources in the future.
KOMITMEN ORGANISASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN INTRINSIK: SUATU KAJIAN SPIRITUALITAS DAN AGAMA DI TEMPAT KERJA Sitti Syawaliyah Gismin; Ahmad Yasser Mansyur
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 4, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.179 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v4i1.6836

Abstract

The discourse of leadership style in this study is part of the concept of spiritualias and religion in the workplace (spirituality and religion in the workplace-SRW) which can be an important study material for developing leadership theories to improve organizational outcomes in the midst of global environmental change. This study aims to examine the effect of three leadership styles namely prophetic leadership, spiritual leadership and transformational leadership on organizational commitment and work productivity in the organization. A total of 216 respondents from three organizations (business, public and non-profit) based on Islam in the Makassar-Indonesia region were involved in this study. Five measuring tools were used to gather information about the variables studied, namely the Organizational Commitment Questionnaire, Productivity, the SLT Survey Questions, the Multifactor Leadership Questionnaire and L-Prophetic. Parametric inferential statistics in the form of multiple regression analysis and one-way ANOVA are used to reveal the results of each of the variables studied. The results of the study show that there are joint effects of three leadership styles on organizational commitment and work productivity. Of the three leadership styles, prophetic leadership style and dominant spiritual leadership influence organizational commitment and work productivity. In addition, the three leadership styles have the same dominance (existence) in nonprofit organizations. The results of this study enriched the concept of sharia-based prophetic leadership style that was useful for the development of SRW studies, Islamic Psychology and supported the spirit of Indigenous Psychology.
PENANAMAN PERILAKU EMPATI MELALUI ROLE PLAYING PADA ANAK Muh. Fitrah Ramadhan Umar; Nur Aulia Saudi; Sitti Syawaliah Gismin
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 7 (2022): Nusantara Hasana Journal, December 2022
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humans are social creatures who cannot live without other people. We as humans are asked to be able to understand each other's feelings. This condition is usually called empathy. Maclsaac (1997) in his book suggests that empathy is an individual process that thinks about the condition of other individuals as if we were in that person's position. When someone has empathy, it means that person is putting them in someone else's position and learning to understand others. This study uses a systematic literature review method. The results of this study suggest that instilling empathetic behavior through role playing in children has a considerable impact.
Model Prevensi Korupsi Melalui Tadabbur QS. Ali-Imran [3]: 161-164 (Terapan Workplace Spirituality dalam Organisasi) Mansyur, Ahmad Yasser; Gismin, Sitti Syawaliyah; Ahmad, Ahmad; Hamid, Andi Nasrawati
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendepkripsikan hasil tadabbur terhadap Al-Qur`an surah Ali-Imran [3}:161-164 sebagai prevensi perilaku korupsi  pada karyawan BUMD X Kota Makassar.  Selain itu diuraikan hasil kajan literatur model profetik anti korupsi berdasar Q.S.Ali-Imran [3]:161-164 dengan metode tafsir maudu`i (tematik). Penelitian ini menggunakan pendekatan FGD terdahap karyawan BUMD  X yang berjumlah 25 orang dan pendekatan kajian pustaka. Sumber psikoterapi profetik diambil dari menelaah ayat-ayat Al-Qur`an dengan pendekatan tafsir maudhu`i (tematik).  Penulis mengkaji  al-Qur`an surah Ali-Imran ayat 161 sampai 164 yang di dalamnya terdapat konsep korupsi dan penanganannya sebagai langkah preventif pengembangan SDM karyawan bebas korupsi. Tafsir tematik memperhatikan konteks tekstual, konteks historis dan konteks sosiologis. Model prevensi  korupsi bersifat kenabian yang nilainya disandarkan pada keteladanan nabi Muhammad SAW, di dalamya terdapat tiga tahap prevensi yaitu tahap tilawah, tahap tazkiyah dan tahap taklim. Program pengembangan karir yang profesional (qowiyyun) dan berintegritas (al-amiin) menjadi prioritas utama kualitas SDM Indonesia. Ke depan, model Model prevensi  korupsi bersifat kenabian ini akan dideskripsikan dalam bentuk prototipe berupa modul terapi dan pelatihan serta didesain dalam penelitian eksperimen sebagai langkah  pengembangan SDM anti korupsi.  Kata Kunci: Psikoterapi Profetik, Anti Korupsi, Pengembangan SDM
Mental Fatigue and Adversity Quotient: A Correlational Analysis of Final Year Students Working on Thesis Thalib, Tarmizi; Zhohiru, Muhammad; Gismin, Sitti Syawaliyah
Asian Journal of Islamic Psychology Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1 Issue 2 August 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ajip.v1i2.5093

Abstract

This research aims to see whether there is a relationship between mental fatigue and the adversity quotient in college students working on their thesis. This type of research is a survey that aims to see the relationship between mental fatigue and the adversity quotient in final students working on their thesis. The sampling methed used incidental sampling. The research sample was 105 final students who were writing their thesis from different faculties. This instrument uses two models, namely mental fatigue with the "Stroop Test" tool via the psytoolkit and adversity quotient scale. The data analysis method used is person product moment analysis with JASP 0.9.2 and showed r(12) = -.433, p = .00. The results show a negative relationship between mental fatigue and adversity quotient. This study concluded that the higher the mental fatigue of final-year students, the lower their adversity quotient.
Self-control and multitasking digital media: Study of K-Pop fans in Makassar Sinar; Thalib, Tarmizi; Gismin, Sitti Syawaliyah
Digital Theory, Culture & Society Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : C-DISC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61126/dtcs.v2i2.47

Abstract

This study investigates the relationship between self-control and media multitasking among K-Pop fans in Makassar. The research involved 467 participants aged 18–25 years, employing the Media Use Questionnaire (MUQ) to assess multitasking behaviors and a self-control scale based on Tangney's theoretical framework. Data analysis using Pearson Product Moment correlation revealed a weak yet significant positive relationship (r = 0.124, p < 0.05), indicating that higher self-control correlates with increased multitasking. This phenomenon reflects the integration of digital media into daily routines, where media multitasking becomes a habitual activity influenced by technological advancements and social contexts. Findings highlight that self-control plays a role in managing digital consumption, aligning with prior studies linking low self-control to problematic media usage. The study underscores the implications of multitasking behaviors on cognitive and emotional well-being, emphasizing the need for strategies to foster balanced digital media engagement. These results contribute to understanding digital media habits within the context of K-Pop fandom, offering insights for psychological and cultural studies on media behavior.
Hubungan Regulasi Emosi Terhadap Self Compassion Pasca Putus Cinta Pada Mahasiswa Lembang, Enjelia; Gismin, Sitti Syawaliyah
Jurnal Psikologi Karakter Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Psikologi Karakter, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jpk.v5i1.5824

Abstract

Pada fase remaja merupakan waktu bagi individu menjalin ketertarikan terhadap lawan jenis, minat karir dan eksplorasi identitas. Hal ini dapat menjadi pendorong bagi individu agar mempelajari, memahami, dan menerapkan sebagai langkah menghadapi fase perkembangan selanjutnya. Namun, tidak menutup kemungkinan keadaan ini juga dapat membuat ketegangan emosi pada remaja semakin bertambah karena perubahan emosional, minat, peran terhadap lingkungan yang menimbulkan tekanan sosial. Bahwa ketika seseorang mengalami putus cinta dan tidak mampu mengontrol emosinya sehingga dominan memunculkan emosi negatif seperti perasaan sedih, pesimis, sulit berkosentrasi, gangguan tidur, hingga hilangnya nafsu makan. Fenomena putus cinta pada seseorang seringkali terjadi dan merupakan keadaan dimana psikologis seseorang mengalami dampak diantaranya harga diri rendah, cemas, tertekan, stress, depresi, bahkan menyebabkan perilaku bunuh diri. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan regulasi emosi terhadap self compassion pasca putus cinta pada mahasiswa di Kota Makassar. Beberapa implikasi seperti perbedaan usia, jenis kelamin, peran orang tua dan lingkungan. Data dikumpulkan dengan skala self compassion scale (SCS) dan emotion regulation questionnaire (ERQ) kemudian dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif dan uji statistik non parametrik Spearman’s Rho. Hasil penelitian ini diperoleh hasil koefisien korelasi r = 0,201, p < 0,05 bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara regulasi emosi terhadap self compassion pasca putus cinta.
Perilaku Altruisme dan Bystander Effect: Studi Korelasional pada Masyarakat di Kota Makassar Rochmadi, Imran; Hayati, Sri; Gismin, Sitti Syawaliyah
Jurnal Psikologi Karakter Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Psikologi Karakter, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jpk.v5i1.6339

Abstract

Kota Makassar saat ini dihadapkan pada berbagai masalah sosial yang serius, mulai dari tindak kriminal hingga perundungan, yang berdampak buruk pada keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Sikap altruisme atau kepedulian terhadap sesama sering kali terhambat oleh berbagai faktor, seperti banyaknya orang disekitar, ketergantungan pada orang lain, dan juga persepsi terhadap gender. Minimnya kesadaran masyarakat untuk bertindak ketika melihat orang lain dalam kesulitan merupakan masalah yang perlu diatasi, karena sikap acuh tak acuh dapat memperparah situasi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku altruisme dengan bystander effect pada masyarakat Kota Makassar. Altruisme didefinisikan sebagai tindakan menolong tanpa mengharapkan imbalan, sedangkan bystander effect mengacu pada kecenderungan seseorang untuk tidak membantu dalam situasi darurat karena adanya orang lain yang juga menyaksikan. Penelitian ini melibatkan 499 responden dengan menggunakan Self Report Altruism Scale (SRA) dengan reliabilitas 0.944 dan skala konstruksi bystander effect yang disusun berdasarkan teori Garcia, dkk (2002) dengan reliabilitas 0.627. Hasil analisis menunjukkan signifikansi (0.000) serta adanya hubungan pada kategori sedang ke arah negatif dengan nilai r= -0.486. Artinya, semakin banyak orang yang menyaksikan suatu kejadian darurat, semakin kecil kemungkinan sesorang untuk membantu.
Dispositional Envy Dan Body Dissatisfaction: Studi Pada Wanita Dewasa Awal di Kota Makassar Qalbi, Nurul; Taibe, Patmawaty; Gismin, Sitti Syawaliyah
Jurnal Psikologi Karakter Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Psikologi Karakter, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jpk.v5i1.6342

Abstract

Body dissatisfaction dan Dispositional Envy merupakan isu psikologis yang semakin relevan di kalangan wanita dewasa awal, terutama di kota-kota besar seperti Makassar. Fenomena ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan individu, sehingga penting untuk memahami hubungan antara kedua variabel ini. Meskipun banyak penelitian yang membahas body dissatisfaction dan envy secara terpisah, masih terdapat kekurangan dalam literatur yang mengkaji hubungan antara dispositional envy dan body dissatisfaction, khususnya di konteks lokal seperti Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah terdapat hubungan antara body dissatisfaction dengan dispositional envy pada perempuan di kota Makassar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, dan data dikumpulkan melalui skala yang telah dimodifikasi untuk mengukur body dissatisfaction. Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi Pearson dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara body dissatisfaction dan dispositional envy, di mana peningkatan body dissatisfaction berkorelasi dengan peningkatan dispositional envy pada responden. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi praktisi kesehatan mental dan pendidik untuk merancang intervensi yang lebih efektif dalam menangani isu body dissatisfaction dan envy di kalangan wanita dewasa awal. Selain itu, penelitian ini juga menyarankan perlunya program edukasi yang meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari body dissatisfaction dan envy.