Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Hubungan Riwayat ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Puskesmas Purwantoro I. Viviandita, Jesian; Kisnawaty, Sudrajah Warajati; Widiyaningsih, Endang Nur; Rakhma, Luluk Ria
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 1 No 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v1i2.8

Abstract

Stunting is a malnutrition for a long time. Malnutrition will cause growth retardation disorders. The percentage of stunting under five nutritional status in Indonesia in 2021 is 24.4%. The factors that cause stunting is infants not getting exclusive breastfeeding. The aim of the study to determine the relationship between history of exclusive breastfeeding on the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of Purwantoro I Health Center, Wonogiri Regency. This type of research is Cross Sectional. The sample for this study was toddlers aged 24-59 months who had met the inclusion criteria. The research subjects were 59 people spread across the work area of the Purwantoro I Health Center. The sampling technique was proportional cluster random sampling. History of exclusive breastfeeding was obtained from secondary data from the Purwantoro I Health Center. Data on stunting events were measured based on the nutritional status of children under five obtained from measurements using a microtoise. The data obtained were tested using the Chi Square test. History of toddlers receiving exclusive breastfeeding (0-6 months) was 67.8% and children who did not receive exclusive breastfeeding (0-6 months) were 32.2%. The relationship between history of exclusive breastfeeding and stunting in infants aged 24-59 months was p=0.005. There is a relationship between history of exclusive breastfeeding on the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of Purwantoro I Health Center
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA DAN SMK BATIK SURAKARTA Hapsari, Zulaiha Anggi; Widiyaningsih, Endang Nur
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 7 No 1 (2023): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.405 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2023.7.1.8169

Abstract

This study aimed to determine the correlation between stress levels and magnesium intake with the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls at Surakarta Batik High School and Vocational High School. The type of research used was observational with a cross-sectional approach. Sampling using simple random sampling technique with 192 research subjects. Data collection on stress levels was obtained through the Perceived Stress Scale questionnaire for the last 1 month. Magnesium intake data was obtained by filling out the SQ-FFQ form for the last 3 months. Data on the incidence of primary dysmenorrhea was obtained through the WaLIDD questionnaire for the past 1 month. The results showed that 91.7% of respondents experienced primary dysmenorrhea, 63.5% experienced moderate stress and 59.4% had good magnesium intake. Based on the chi-square test analysis, there is a correlation between stress levels and the incidence of primary dysmenorrhea (p-value 0.024), but there is no correlation between magnesium intake and the incidence of primary dysmenorrhea (p-value 0.184).
Sifat Kimia Ubi Jalar Ungu berdasarkan Lokasi Panen sebagai Bahan Pangan Fungsional Zulaekah, Siti; Widiyaningsih, Endang Nur; Kurnia, Pramudya
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh luas panen dan perlakuan awal dalam pembuatan tepung ubi jalar ungu terhadap kandungan polifenol, kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh luas tanam yang berbeda dan perlakuan awal pada luas tanam yang berbeda dan perlakuan awal pada pembuatan tepung ubi jalar ungu terhadap karakteristik kimiawi. Ubi jalar ungu diperoleh dari 3 sumber yaitu Boyolali, Karanganyar dan Ngawi kemudian dibuat preparat pembuatan tepung seperti pada penelitian sebelumnya yaitu penggunaan bisulfit, pengukusan dan kombinasi bisulfit dan pengukusan. Tepung ubi ungu Teston termasuk komposisi kimia atau komponen makro. Terdapat pengaruh area panen terhadap kadar air tepung ubi jalar ungu pada berbagai perlakuan awal yang masing-masing memiliki nilai p < 0,05. Tepung ubi jalar ungu dari Karanganyar dan Ngawi menunjukkan adanya pengaruh berbagai perlakuan terhadap kadar abu dengan nilai signifikansi (p=0,005 dan p=0,006). Tepung ubi ungu asal Boyolali tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kandungan lemak pada variasi perlakuan awal. Terdapat pengaruh lokasi panen yang bervariasi terhadap sifat kimia tepung ubi jalar ungu. Secara statistik, lokasi panen berpengaruh terhadap karakteristik kimia tepung ubi jalar ungu, termasuk kadar air, protein, pati dan amilosa.
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMAN 1 KARTASURA Nabila, Syahira Yuma; Widiyaningsih, Endang Nur
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48587

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama pada negara Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat pada remaja putri, termasuk di Kabupaten Sukoharjo dan khususnya di SMAN 1 Kartasura. Kondisi ini ditandai oleh rendahnya kadar hemoglobin yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, dan salah satu faktor penyebabnya adalah asupan gizi yang buruk, termasuk kebiasaan tidak sarapan. Sarapan berperan penting dalam memenuhi 15–30% kebutuhan energi harian dan mendukung pembentukan eritrosit yang memengaruhi kadar hemoglobin. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan dan status anemia, di mana remaja putri yang tidak sarapan memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan yang rutin sarapan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Kartasura. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden. Pengumpulan data kebiasaan sarapan diperoleh melalui recall asupan dan data status anemia diperoleh dari pengecekan kadar hemoglobin dengan metode Cyanmethemoglobin. Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Kartasura menunjukkan bahwa p-value 0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Kartasura.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ANEMIA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 KARTASURA Heriaskalma, Irma Jauza; Widiyaningsih, Endang Nur
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48588

Abstract

Remaja merupakan individu yang mengalami masa peralihan antara fase kanak-kanak dan fase dewasa. Pada masa remaja perkembangan dan pertumbuhan terjadi sangat cepat. Namun, remaja juga rentan mengalami masalah kesehatan seperti anemia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia sebesar 32%. Faktor penyebab terjadinya anemia meliputi tingkat pengetahuan tentang anemia rendah, kebiasaan konsumsi suplemen zat besi atau biasa dikenal tablet tambah darah (TTD), dan kecukupan konsumsi pangan dan pemenuhan kebutuhan zat gizi. studi pendahuluan menunjukkan bahwa SMAN 1 Kartasura memiliki prevalensi anemia sebesar 28,03% dan menjadi alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMAN 1 Kartasura. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional . Sampel yang digunakan sebanyak 83 orang dan dipilih dengan teknik proportional random sampling . Instrumen kuesioner pilihan ganda digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan anemia dan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin digunakan untuk menentukan status anemia. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan adalah uji korelasi Rank Spearman’s dikarenakan data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan anemia dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMAN 1 Kartasura dengan p 0,002 (< 0,05). Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai anemia dan pencegahannya dengan kerjasama puskesmas terdekat maupun instansi kesehatan lainnya
Efforts to Reduce Maternal, Infant, and Under-Five Mortality in Semarang Regency Widiyaningsih, Endang Nur; Zulaekah, Siti; Aprilliani, Dhian Sukma; Seftyarini, Syafiqa Rifda
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 2019, the poverty rate in Semarang Regency declined to 7.04%, down from 7.29% in 2018. Nevertheless, the number of maternal, infant, and under-five deaths in the region increased in 2020 compared to the previous year. Despite numerous interventions that have been implemented, mortality rates among mothers, infants, and young children remain considerably high. This condition is primarily attributed to the inadequate number of healthcare professionals in proportion to the population that must be served across an extensive geographical area. In light of this analysis, the present community engagement initiative seeks to contribute constructively through the development of nutrition education media aimed at promoting nutritional awareness and preventing early maternal, infant, and child mortality. The educational media will be designed to be engaging and culturally appropriate, aligning with the characteristics of the local population in Semarang Regency. Furthermore, this initiative also aims to develop a variety of supplementary feeding (PMT) menus to serve as a reference for improving the nutritional intake of pregnant women and those experiencing Chronic Energy Deficiency (CED).