Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PERENCANAAN BANGUNAN GROIN DENGAN BAHAN BATU BUATAN JENIS TETRAPOD DI PANTAI PURNAMA KABUPATEN GIANYAR I Ketut Upadana; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; I Ketut Nudja
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.760

Abstract

Pantai Purnama terletak di Kabupaten Gianyar dengan Panjang pantai sekitar 2 km yang dominan digunakan sebagai tempat rekreasi dan acara keagaamaan masyarakat setempat. Dimana Pantai purnama tercatat beberapa kali mengalami erosi dan kemunduran garis pantai akibat gempuran gelombang. Penangann yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah yaitu pembangunan revitmen sepanjang 300 M, namun masih mengalami erosi. Untuk menghindari kerusakan lebh lanjut maka direncankan bangunan pelindung pantai yaitu Groin. Groin merupakan bangunan pelindung pantai yang dibuat tegak lurus pantai dan berfungsi menahan transport sedimen untuk mengurangi/menghentikan erosi. Bangunan groin yang direncanakan adalah tipe T 1 seri (2 buah) dengan ujung groin overtopping dan lengan groin non overtopping dengan kala ulang gelombang 25 tahun dan umur rencana bangunan 25 tahun dimana bahan yang digunakan adalah batu buatan ( Tetrapod ). Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk konstruksi bangunan groin sebesar Rp 8.422.750,000 (Delapan miliyar empat ratus dua puluh dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Masterplan Penataan Kawasan Kuliner Kampoeng Kepiting di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali I Wayan Wirya Sastrawan; I Gede Surya Darmawan; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.673 KB)

Abstract

Bali adalah medan magnet pariwisata dunia dengan berjuta potensi alam dan budaya masyarakat setempat, tak terkecuali keindahan pesisir dan hutan bakaunya. Potensi inilah yang dimanfaatkan Kelompok Nelayan Wanasari di Desa Adat Tuban, Badung yang mendirikan kawasan kuliner “Kampoeng Kepiting” (KK) dengan konsep ekowisata yang mengandalkan keindahan alam pesisir dan hutan mangrove dengan tetap mempertahankan unsur konservasi. Semenjak didirikan tahun 2013 hingga awal tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke KK cenderung meningkat. Namun, semenjak adanya pandemi covid 19 Maret 2020, pariwisata Bali terpuruk dengan tidak adanya wisatawan lokal dan asing mendatangi obyek-obyek wisata di Bali termasuk ke kawasan KK. Hasil penelusuran di lapangan didapatkan beberapa permasalahan yaitu : hampir seluruh bangunan, jalan setapak, dan keramba kepiting rusak tanpa terawat, wisata masih sebatas kuliner, masih banyak yang dapat dikembangkan dari sisi paket-paket wisata lainnya dengan pemanfaatan potensi alam, belum tertatanya sirkulasi KK dengan areal keramba kepiting, tempat memancing, dermaga nelayan, dan area melasti. Berdasarkan permasalahan ini, solusi yang ditawarkan Tim PKM antara lain : masterplan penataan KK dengan pendekatan arsitektur ekologis, penataan parkir kendaraan, sirkulasi nelayan, sirkulasi ke pura dan areal melasti, dan sirkulasi ke permukiman penduduk, desain spot-spot menarik dengan dengan material ramah lingkungan dan ekonomis dengan memanfaatkan view keluar dan kedalam site. Keseluruhan dokumen ini dapat dijadikan landasan mitra dalam pengajuan bantuan pembangunan dalam bentuk CSR kepada Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi, dan Nasional.
Adaptasi Pelaksanaan Upacara Ngaben Di Br. Tegal Kauh, Desa Pekraman Pohgading, Denpasar Utara A. A. Sagung Dewi Rahadiani; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ngaben adalah upacara (Pitra Yadnya) yang ditujukan untuk roh leluhur. Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Upacara ngaben adalah upacara untuk mensucikan roh leluhur orang yang sudah meninggal. Upacara ngaben berkaitan erat dengan konteks sosial dan budaya, karena dalam pelaksanaannya dibutuhkan seluruh anggota keluarga, warga desa atau anggota banjar pakraman (organisasi) yang mengayomi kegiatan adat istiadat di Bali, untuk saling berpartisipasi dan bergotong royong menyelesaikan ritual tersebut. Sejak kasus pertama covid-19 terkonfirmasi di Indonesia pada Maret 2020, Pemerintah mengharuskan pembatasan kegiatan-kegiatan di masyarakat, termasuk kegiatan yang berkaitan dengan Kebudayaan Bali. Penyesuaian terhadap kegiatan- kegiatan adat Bali yang ditunda atau bahkan tidak dilaksanakan di tengah pandemi, sehingga muncul potensi pergeseran karakter budaya Bali dari yang semula mengedepankan aspek komunal menjadi cenderung individualis. Hal inilah yang mendasari dibuatnya beberapa penyesuaian dalam upacara Ngaben yang dilaksanakan di Br. Tegal Kauh, Desa Pekraman Pohgading, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Pelaksanaan upacara ngaben tetap dilaksanakan secara konvensional (tidak di krematorium) tetapi diatur agar tidak terjadi kerumunan yang dapat menjadi kluster penyebaran covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga diterapkan. Sebelum pandemi covid-19, pembuatan banten ngaben biasanya dilakukan dalam waktu bersamaan, melibatkan seluruh anggota PKK. Namun sejak diberlakukan pembatasan kegiatan agar tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 baru, maka pembuatan banten ngaben di Br. Tegal Kauh diatur sedemikian rupa. Pembuatan banten dilakukan secaran terpisah, disesuaikan dengan urutan upacara.
Inventarisasi Dan Dokumentasi Pura Dalem Singasari, Desa Pekraman Pohgading A. A. Sagung Dewi Rahadiani; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kehidupan beragama di Pulau Bali khususnya agama Hindu, tidak pernah lepas dari kegiatan upacara yadnya. Upacara yadnya merupakan upacara persembahan atau korban suci, baik kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada para resi, kepada leluhur, kepada sesama manusia, maupun kepada para bhuta kala. Pelaksanaan upacara yadnya ini menggunakan sarana bebantenan. Banten upakara merupakan bentuk sesajen yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan antar manusia sebagai pemberi sesaji kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bebantenan yang digunakan biasanya disesuaikan dengan adat di daerah tersebut atau sesuai dengan desa kala patra. Pembuatan banten, biasanya dipimpin oleh seorang serati. Permasalahan timbul apabila banten ataupun adat yang biasa digunakan tidak tercatat dalam sebuah buku, namun diturunkan secara lisan saja. Sehingga banyak terdapat kelemahannya, terutama banyak hal yang bisa tidak tersampaikan karena keterbatasan daya ingat manusia. Disamping itu, karena tidak adanya pencatatan maka akan menyulitkan di dalam perencanaan anggaran biayanya. Anggaran adalah jenis rencana yang menggambarkan rangkaian tindakan atau kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka rupiah untuk suatu jangka waktu tertentu. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, diharapkan masyarakat dapat membuat buku pedoman upakara upacara yadnya sehingga diharapkan agar generasi penerus memiliki panduan dalam pelaksanaan upacara yadnya dan dapat mempermudah masyarakat dalam pelaksanaan pembuatan upakara dalam upacara yadnya.
Pendampingan Penyusunan Penataan Fasilitas Penunjang di Kawasan Pura Sad Kahyangan Luhur Andakasa, Karangasem, Bali I Gede Surya Darmawan; I Kadek Windy Candrayana; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pura Andakasa merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan yang diyakini sebagai tempat pemujaan Dewa Brahma yang sangat disucikan dan dipuja oleh seluruh masyarakat Bali. Namun keberadaan Pura Andakasa sebagai Pura Kahyangan Jagat, belum didukung dengan fasilitas penunjangnya yang terkesan belum tertata dengan baik. Tahun 2021, Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa telah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dan melaksanakan Kerjasama Operasional dengan pihak Mitra yaitu Pengemon Pura Andakasa dan telah menghasilkan Masterplan Penataan Kawasan yang menghasilkan Block Plan. Selanjutnya, beberapa kelompok Dosen melanjutkan pada tahap pendetailan yang pada PkM ini, Tim PkM mencoba menyelesaikan permasalahan keteknikan di kawasan utama yaitu di Pura Luhur Andakasa. Adapun beberapa permalahan yang yang berfokus kepada penataan fasilitas penunjang di kawasan Pura Andakasa antara lain : penataan kawasan yang terkesan sporadis dikarenakan belum ada layout plan di kawasan utama, keterbatasan lahan parkir serta penataan parkir mobil dan motor yang terkesan sporadic, peletakan dan penataan fasilitas penunjang seperti warung yang sporadis dan tercampur dalam prosesi keagamaan, berbaurnya sirkulasi kendaraan dan manusia di wilayah yang seharusnya hanya bisa diakses oleh sirkulasi pemedek/ manusia, belum adanya ruang tunggu pemedek pura sekaligus penunjang aktivitas pura, belum adanya penanda yang menjadi landmark kawasan sekaligus penataan lingkungan kawasan yang menunjang keberadaan Pura Andakasa sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan Jagat, serta geometric dan kemiringan jalan yang terjal sehingga menyulitkan pemedek untuk mengakses Pura dengan kendaraan mobil pribadi. Berdasarkan permasalahan ini, solusi yang ditawarkan Tim PkM antara lain : pembuatan rancangan penataan fasilitas penunjang Pura Andakasa dalam wujud Layout Plan, perancangan Detail Engineering Drawing (DED) Parkir, Warung, Wantilan, Bale Pewaregan dan Toilet, serta perencanaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan skenario tahapan pelaksanaan pembangunan berdasarkan skala prioritas berdasarkan perkiraan dana yang didapatkan.
Masterplan Penataan Jalan Usaha Tani Pada Subak Cemagi Anyar Sebagai Penunjang Pariwisata Desa Munggu Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; A.A Sg. Dewi Rahadiani; Lilik Antarini
Jurnal Sutramas Vol. 4 No. 01 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali, yang sebagian besar pendapatan daerahnya bersumber dari sektor pariwisata. Pengembangan potensi sumber daya sebagai daya tarik wisata di Badung salah satunya adalah pengembangan pariwisata pedesaan dengan konsep pariwisata milik masyarakat dan pemberdayaan masyarakat lokal. Pemerintah Kabupaten Badung mendorong program pariwisata berbasis masyarakat dan pedesaan dengan membentuk Desa Wisata yang bertujuan untuk memanfaatkan fungsi lingkungan guna kepentingan wisata budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata spiritual, wisata olahraga, peningkatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan seperti tertuang dalam Peraturan Bupati Badung No 22 Tahun 2021, Kabupaten Badung memiliki 11 Desa Wisata dimana salah satunya adalah Desa Munggu, Kecamatan Mengwi. Topografi wilayah Desa Munggu berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata dengan potensi alamnya, seperti pantai yang bercirikan berpasir hitam, sungai yang dibatasi dengan tebing dan pepohonan hutan yang masih asri dan persawahan yang masih sangat hijau. Salah satu potensi desa wisata yang akan dikembangkan dan menjadi salah satu program prioritas desa adalah kawasan Subak Cemagi Anyar. Adapun beberapa alternatif dalam penataan fasilitas penunjang di kawasan ini antara lain pembuatan rancangan penataan fasilitas penunjang wisata olahraga berupa Layout Plan, perancangan Detail Engineering Drawing (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dapat dijadikan landasan mitra dalam pengajuan bantuan pembangunan kepada Pemerintah Kabupaten Badung maupun Provinsi.
EVALUASI PERENCANAAN PENGENDALIAN SIMPANG PADA SIMPANG BERSINYAL JL. SUNSET ROAD – JL. IMAN BONJOL, KABUPATEN BADUNG, BALI Hendratma, Diki; Sriastuti, Dewa Ayu Nyoman; Eryani, I Gusti Agung Putu
Jurnal Teknik Gradien Vol 16 No 01 (2024): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v16i01.1178

Abstract

Permasalahan yang terjadi di kota – kota besar adalah kemacetan. Permasalahan kemacetan terjadi pada simpang jalan yang merupakan penghubung jalan antarkota. Permasalahan simpang pada Jalan Raya Sunset Road – Iman Bonjol ini terjadi dikarenakan waktu sinyal dan waktu siklus yang menyebabkan kinerja simpang menurun. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di simpang Jalan Sunset Road – Iman Bonjol ini menggunakan metode analisis kinerja simpang bersinyal dan perencanaan lampu sinyal dan waktu siklus berdasarkan perhitungan dan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Tujuan untuk memperbaiki masalah ini adalah dengan menganalisis kembali kinerja simpang dengan perencanaan waktu sinyal dan waktu siklus dan memperbaiki permasalahan pada simpang Jalan Raya Sunset Road – Iman Bonjol. Dari hasil analisis kinerja simpang saat ini menghasilkan tingkat pelayanan (F), sehingga pada analisis perencanaan pada penelitian ini menghasilkan waktu sinyal dan waktu siklus yang lebih efisien dan pada tingkat pelayanan (B) maka dapat mengatasi kemacetan yang terjadi.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN RUNWAY BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI KABUPATEN BADUNG Mahardika, Made Angga Dharma; Sriastuti, Dewa Ayu Nyoman; Armaeni, Ni Komang
Jurnal Teknik Gradien Vol 16 No 01 (2024): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik_gradien.v16i01.1182

Abstract

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Pulau Bali merupakan salah satu pusat pariwisata terkemuka di Indonesia yang melayani jumlah penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya. Dalam menghadapi tuntutan untuk melayani pesawat dengan kapasitas penumpang yang lebih besar, seperti Airbus A380-800, perencanaan pengembangan dimensi runway menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dimensi dan perkerasan runway yang diperlukan untuk mengakomodasi operasional pesawat tipe Airbus A380-800 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Metode perhitungan dimensi runway didasarkan pada persyaratan pesawat terbesar yang beroperasi di bandara tersebut, dengan mempertimbangkan faktor koreksi elevasi, suhu, dan kelandaian. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan panjang runway ideal adalah sekitar 4.628,96 meter dengan lebar minimum 60 meter. Perencanaan perkerasan lentur menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) memberikan ketebalan yang diperlukan untuk menanggung beban operasional pesawat, dengan nilai total perkerasan sebesar 129,38 cm. Penelitian ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam memahami proses perencanaan dimensi dan perkerasan runway, sementara bagi institusi dan pemerintah, hasilnya dapat menjadi masukan dalam pengembangan infrastruktur bandara. Bagi masyarakat umum, penelitian ini juga meningkatkan pemahaman tentang aspek teknis dalam pengelolaan bandara. Dengan demikian, peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur bandara diharapkan dapat mendukung pertumbuhan pariwisata dan perekonomian lokal.
KAJIAN KEBUTUHAN DAN PENDAPATAN PARKIR PADA KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI KELAN KABUPATEN BADUNG BALI Rahmayanti, Ni Made Prisca; Sriastuti, Dewa Ayu Nyoman; Aryastana, Putu
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v12i1.2744

Abstract

Badung Regency is one of the largest contributors to regional economic income, namely in the world of tourism, especially the South Badung area which is famous for its many beach tourism objects which attract many foreign and local tourists. Availability of parking spaces, of course, must have good parking services in order to optimally utilize the available parking space capacity. This research focuses on planning the need for parking space and parking revenue for two-wheeled vehicles and four-wheeled vehicles in the Kelan Beach tourist area, because parking is one of the supports for tourism so that visitors can feel comfortable and can realize an adequate parking pattern. The planned land area for parking two and four-wheeled vehicles at Kelan Beach is 2097.30 m² in total. The survey method used is the cordon count and patrol method. Characteristics of parking for two-wheeled vehicles include the highest volume, namely 461, accumulation of 141 vehicles, duration of 1.63 hours, capacity of 173, turnover rate of 0.18, index of 0.68 less than (<) 1.00, which means the need for parking is below capacity/sufficient, and four-wheeled characteristics include volume maximum of 163, accumulation of 33 vehicles, duration of 1.48 hours, capacity of 49, turnover rate of 0.23, index of 0.57 less than (<) 1.00 which means parking needs are below capacity and do not need expansion. The parking space requirements for two-wheeled and four-wheeled vehicles are 63 and 20 slots respectively. The parking layout at Kelan Beach tourist destination adopts a 90° angle pattern for both two-wheeled and four-wheeled vehicles, with respective parking space dimensions of 0.75 m x 2.00 m and 2.50 m x 5.00 m. The projected annual parking revenue is estimated at IDR.499,441,667.00, calculated based on fixed rates. Paving blocks are chosen for the parking surface, with a cost of IDR.441,345,000.00.
Model prediksi perkembangan kawasan wisata Bali utara ditinjau dari variabel tata guna lahan dan infrastruktur Dewa Ayu Nyoman Sriastuti; Putu Alit Suthanaya; Dewa Made Priyantha Wedagama; Anak Agung Gede Yana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.13.1.9081.64-73

Abstract

Bali is one of the provinces included in the 50 National Tourism Destinations (NTD) which has been developed into 5 Regional Tourism Destinations (RTD) which are supported by Regional Tourism Strategic Areas (RTSA) with a tourism theme. This research aims to examine tourism development by considering the influence of tourism components which are reflected in land use variables and transportation infrastructure components, using the North Bali RTD supported by RTSA Lovina and RTSA Air Sanih as the research location. This research makes a positive contribution to regional economic growth and community welfare and the research output is expected to provide input and information for the region in its efforts to increase the development of tourist areas in North Bali. Data were collected by distributing questionnaires to 100 tourists, using the PLS-SEM analysis method. The research results show that tourism development in North Bali can be predicted significantly through land use and transportation infrastructure variables with a contribution of 63.4%, where the transportation infrastructure variable has a more significant influence, namely 65.7%, than the land use variance of 19%. Meanwhile, land use contributes 70.4% to transportation infrastructure.