Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA TANAH GAMBUT Putri, Resti Amelia; Darussalam, Darussalam; Aprizkiyandari, Siti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.88636

Abstract

Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang digunakan sebagai bahan campuran sayuran pada beberapa jenis makanan popular di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi dan mengetahui pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk Gandasil D berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang terletak diasrama bengkayang Jln. Sepakat 2 ujung, Kota Pontianak, Kalimantan Barat berlangsung pada tanggal 25 Maret "“ 22 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) RAL dengan 2 (dua) faktor. Faktor pertama dosis pupuk kandang sapi sebagai main plot yang terdiri 3 taraf perlakuan, 10 ton/ha, 15 ton/ha, 20 ton/ha sedangkan faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk gandasil D sebagai sub plot dengan 3 taraf perlakuan 0 g/liter air, 2 g/liter air, 4 g/liter air. Setiap unit percobaan diulang sebanyak 3 kali dan tanaman perpetak sebanyak 4 tanaman, sehingga jumlah tanaman berjumlah 108 tanaman. Variabel yang diamati yaitu jumlah anakan, tinggi tanaman, berat segar tanaman, berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi interaksi antara dosis pupuk kandang sapi 15 ton/ha dan pupuk gandasil D 4 g/L sudah memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman, berat segar tanaman dan berat kering tanaman.
PENGARUH PACLOBUTRAZOL DAN KNO3 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA LAHAN SULFAT MASAM Nurjani, Nurjani; Zulfita, Dwi; Darussalam, Darussalam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3882

Abstract

This study aims to determine the effect of paclobutrazol and KNO3 fertilizer on the growth and yield of sweet corn in acid-sulfate soil. This research was conducted in Kalimas Village, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency, starting from September 5th 2022 – January 5th 2023. The research used an experimental method with a factorial Split Block pattern consisting of 3 factors with 3 replications. The first factor was the application of paclobutrazol which consisted of 3 concentration levels, namely: 0, 750, and 1500 ppm, while the second factor was the application of KN03 fertilizer with 3 dose levels, namely 4, 8, 12 g/plant. The variables observed were plant height, leaf length, leaf width, stem diameter, cob weight with cob, cob weight without cob, cob length, number of rows per ear, and cob diameter. The results showed the application of Paclobutrazol and KNO3 affected the growth and yield of maize on acid-sulfate soil. Independently administration of paclobutrazol can suppress elongated growth (plant height, leaf length), widen growth (leaf width), and widen the stem (stem diameter), and does not affect plant yield (cob weight without husk). Administration of 0 ppm paclobutrazol and 8 g/plant equal to 400 kg/ha KNO3 gave the best growth and yield of sweet corn on acid-sulfate soil. Keywords: Acid Sulphate, KNO3, Paclobutrazol, Sweet Corn. INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paclobutrazol dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada lahan sulfat masam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalimas, Kecamatan Sungai kakap, Kabupaten Kubu  Raya, dimulai sejak  5 September 2022 -  5 Januari 2023. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan pola Split Block faktorial yang terdiri dari 3 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian paclobtrazol yang terdiri dari 3 taraf konsentrasi yaitu: 0, 750, dan 1500 ppm, sedangkan faktor kedua adalah pemberian pupuk KN03 dengan 3 taraf dosis yaitu 4, 8, 12 g/tanaman. Variabel yang diamati tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, jumlah baris per tongkol, dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa Pemberian Paclobutrazol dan KNO3 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan sulfat masam. Secara mandiri pemberian paclobutrazol dapat menekan pertumbuhan memanjang (tinggi tanaman, panjang daun), memperlebar pertumbuhan (lebar daun) serta memperlebar batang (diameter batang), serta tidak memperngaruhi hasil tanaman (berat tongkol tanpa kelobot). Pemberian paclobutrazol 0 ppm dan KNO3 8g/ tanaman setara dengan 400 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis terbaik pada lahan sulfat masam. Kata Kunci : Jagung Manis, KNO3, Paclobutrazol, Sulfat Masam
PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL PADA BERBAGAI SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA TANAH GAMBUT DI DESA RASAU JAYA 2 Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Darussalam, Darussalam; Pangestu, Abdur Rahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3806

Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata L.) is a plant that contains more carbohydrates so that it becomes one of the second most important commodities after rice, both as a source of food and feed. The objectives of this study were to obtain the best Paclobutrazol Concentration on the Growth and Yield of Sweet Corn on Peat Soil in Rasau Jaya 2 and to obtain the best Planting System on the Growth and Yield of Sweet Corn on Peat Soil in Rasau Jaya. The research was conducted on Mr. Sugianto's land located at Patok 28, Rasau Jaya 2 Village, Rasau Jaya District, Kubu Raya Regency. This research took place from July 24, 2023 - September 30, 2023. This study used a Split Plot Design consisting of 2 factors. The first factor is the concentration of Paclobutrazol (P) which consists of 4 treatment levels and the second factor is a modified double row planting system (D) with 3 treatment levels, so that the total treatment combination is 12. Each treatment combination was repeated 3 times and each treatment unit consisted of 5 plant samples.  In the Split Plot Design, Paclobutrazol concentration (P) was used as the main plot, while the modified double row planting system (D) was used as a sub plot. The observed variables were plant height, stem diameter, number of leaves, plant fresh weight, plant dry weight, leaf area, root volume, ear weight per plot, weight of ear, weight of ear without shell, weight per ear without shell, ear with shell and ear without shell. Observation data were statistically analyzed using variance (F test at 5% level). If the F test showed a real effect, then the Honestly Significant Difference (HSD) test was continued at the 5% level. On the basis of the results of the study, it can be concluded that the single application of paclobutrazol can suppress the plant height but has the same effect of reduction of plant height by 3-5 cm. The planting system (15+15) cm x 80 cm with the use of paclobutrazol 1000 ppm can increase the weight of cob per plot better than other planting systems. Keywords: Soil, Sweet Corn, Paclobutrazol, Planting System. INTISARIJagung manis (Zea mays saccharata L.) merupakan tanaman yang mengandung karbohidrat lebih banyak sehingga menjadi salah satu komoditi terpenting kedua setelah padi, baik sebagai sumber pangan maupun pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Konsentrasi Paclobutrazol terbaik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Tanah Gambut di Rasau Jaya 2 dan untuk mendapatkan Sistem Tanam terbaik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Tanah Gambut di Rasau Jaya. Penelitian dilaksanakan di lahan Bapak Sugianto yang berada di Patok 28, Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 24 Juli 2023 – 30 September 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi Paclobutrazol (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah modifikasi Sistem Tanam double row (D) dengan 3 taraf perlakuan, sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 12 . Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan masing-masing unit perlakuan terdiri 5 sampel tanaman.  Pada rancangan Split Plot Design konsentrasi Paclobutrazol (P) dijadikan petak utama (main plot), sedangkan modifikasi Sistem Tanam double row (D) dijadikan sebagai anak petak (sub plot). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, luas daun, volume akar, bobot tongkol per petak, bobot per tongkol berkelobot, bobot per tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan diameter tongkol. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan varians (uji F taraf 5%). Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkn uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian paclobutrazol secara tunggal dapat menekan tinggi tanaman namun memberikan pengaruh yang sama pengurangan tinggi tanaman 3-5 cm. Sistem tanam (15+15)cm x 80 cm dengan penggunaan paclobutrazol 1000 ppm dapat meningkatkan bobot tongkol perpetak lebih baik dibandingkan sistem tanam lainnya. Kata Kunci : Gambut, Jagung Manis, Paclobutrazol, Sistem Tanam.
PENGARUH BOKASHI KULIT PISANG DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Adzani, M. Ardies Rama; Susana, Rini; Darussalam, Darussalam
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i4.95871

Abstract

Pengembangan kubis bunga di Kalimantan Barat dihadapkan dengan penggunaan lahan marjinal seperti tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Tanah PMK sebagai media tumbuh tanaman dihadapkan pada kendala sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik. Mengatasi masalah pada tanah PMK dapat diaplikasikan pemberian bokashi kulit pisang dan pupuk NPK. Penelitian bertujuan mendapatkan interaksi bokashi kulit pisang dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah PMK. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Waktu penelitian dimulai dari September 2024 sampai dengan Oktober 2024. Penelitian menggunakan faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama yaitu bokashi kulit pisang (B) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, sedangkan faktor kedua adalah pupuk NPK (N) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan diambil 3 sampel tanaman. Jumlah tanaman keseluruhannya ada 81 tanaman. Faktor pertama adalah bokashi kulit pisang (B) yang terdiri dari 3 taraf: b1 = 20 ton/ha (400 g/polybag), b2 = 40 ton/ha (800 g/polybag) dan b3 = 60 ton/ha (1200 g/polybag). Faktor kedua adalah pupuk NPK (N) yang terdiri dari 3 taraf: n1 = 200 kg/ha (4 g/polybag), n2 = 300 kg/ha (6 g/polybag) dan n3 = 400 kg/ha (8 g/polybag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara bokashi kulit pisang dan pupuk NPK terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian bokashi kulit pisang dengan dosis 40 ton/ha dan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha merupakan dosis yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah PMK
Respon Pertumbuhan dan Hasil Lobak Akibat Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pupuk NPK pada Tanah Aluvial Arien, Arien; Darussalam, Darussalam; Zulfita, Dwi
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i2.91977

Abstract

Tanaman lobak (Raphanus sativus L.) memiliki potensi besar untuk dikembangkan di wilayah Kalimantan Barat. Permasalahan akan ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan masih menjadi kendala bagi petani, walaupun produksi lobak mengalami peningkatan setiap tahun namun angka produksi tersebut masih rendah apabila dibandingkan dengan data nasional. Upaya intensifikasi dengan penambahan kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan NPK diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil lobak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kompos TKKS dan NPK terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu kompos TKKS dan NPK masing-masing 3 taraf perlakuan terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan dan 4 sampel tanaman. Perlakuan Kompos TKKS (K) : k1 = 10 ton/ha atau 50 g/polybag, k2 = 20 ton/ha atau 100 g/polybag dan k3 = 30 ton/ha atau 150 g/polybag. Pupuk NPK (P) : p1 = 200 kg/ha atau 4 g/polybag, p2 = 400 kg/ha atau 8 g/polybag dan p3 = 600 kg/ha atau 12 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS 20 ton/ha dan pupuk NPK 400 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil lobak terbaik pada tanah aluvial dengan parameter pengamatan berat kering tanaman, jumlah daun 2 MST (minggu setelah tanam), berat segar umbi, panjang umbi dan diameter umbi.
Pelatihan Pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Akar Bambu Apindiati, Rita Kurnia; Hendarti, Indri; Darussalam, Darussalam
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 02 (2025): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2025.6.02.261-267

Abstract

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) digunakan sebagai sebagai pupuk hayati dan pengendali patogen yang merupakan usaha pada bidang bioteknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. PGPR diketahui dapat sebagai alternatif teknologi yang ramah lingkungan ketika di lapangan. Sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan pembuatan PGPR dari akar bambu mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani mitra dalam budidaya tanaman hortikultura. Karang Taruna Anugerah Maju berada di Jl Parit Haji Muksin, RT 004, RW 009, Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya yang berpotensi dalam mengembangkan PGPR dari akar bambu pada tanaman hortikultura. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional dari kelompok tani mitra kemudian dilakukan persiapan, sosialisasi, diseminasi teknologi (simulasi), evaluasi, dan montoring. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa mitra mengalami peningkatan keterampilan dalam memanfaatkan akar bambu yang ditunjukkan dengan peningkatan 90% yang semula tidak mengetahui cara pengolahan akar bambu menjadi PGPR sekarang terampil untuk membuat biang akar bambu sebagai sumber bakteri perakaran untuk tanaman baik sebagai pupuk organik maupun pengendali hayati.
Pengaruh Pupuk Kandang Kambing dan Pembelahan Umbi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang pada Tanah Gambut Maharani, Rizka Aulia; Zulfita, Dwi; Darussalam, Darussalam
Sustainability Nexus: Journal of Agriculture Vol 1, No 3 (2025): October
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/snja.v1i3.95011

Abstract

Salah satu tanaman yang populer digunakan adalah bawang sabrang atau Dayak (Eleutherine bulbosa (L.) Merr.). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi terbaik antara pemberian pupuk kandang kambing dan pembelahan umbi bawang sabrang untuk mendapatkan hasil pertumbuhan terbaik bawang sabrang pada tanah gambut. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing dengan simbol (K) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu K1 = 10 ton/ ha atau 200 g/polybag, K2 = 15 ton/ha atau 300 g/polybag, K3 = 20 ton/ha atau 400 g/polybag dan faktor kedua yaitu pembelahan umbi (U) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu U1 = tanpa pembelahan, U2 = umbi belah 2, U3 = umbi belah 4. Hasil penelitian ini adalah diduga interaksi pupuk kandang kambing dosis 15 ton/ha setara dengan 300 g/polybag dan umbi belah 2 dapat memberikan pertumbuhan dan hasil bawang sabrang yang terbaik pada tanah gambut.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PADA TANAH GAMBUT Diputra, Juhar; Darussalam, Darussalam; Zulfita, Dwi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 15, No 2: In Press
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v15i2.99855

Abstract

Pemanfaatan tanah gambut sebagai media tanam memiliki beberapa faktor pembatas antara lain sifat fisik, kimia dan biologis. Pemberian pupuk NPK bersamaan dengan perlakuan konsentrasi ekstrak daun kelor Daun kelor sebagai zat pengatur tumbuh mengandung sitokinin berupa zeatin yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui respon pertumbuhan dan hasil konsentrasi Ekstrak daun kelor dan pemberian pupuk NPK pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di revormasi jl. Sepakat 2, Gg racana untan, pontianak tenggara kota pontianak kalimantan barat. Penelitian ini dimulai pada tanggal 25 maret 2024-22 april2024. menggunakan metode rancangan RAK Faktorian pupuk NPK (P) dan faktor Ekstrak Daun Kelor (K) dengan 3 ulangan dimana tiap perlakuan terdiri dari 3 sampel. Jadi total keseluruhan yang diperoleh 81 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut Faktor pertama pemberian ekstrak daun kelor (K) terdiri dari 3 taraf, yaitu : k1 : 15 ml/liter air k2 : 30 ml/liter air k3 : 45 ml/liter air Faktor kedua pemberian pupuk NPK (P) terdiri dari 3 taraf, yaitu : p1 : 100 kg/ha setara dengan 0,4 g/tanaman p2 : 200 kg/ha setara dengan 0,8 g/tanaman p3 : 300 kg/ha setara dengan 1,2 g/tanaman setiap perlakuan terdiri dari 9 sampel tanaman, sehingga terdapat 27 tanaman termasuk 81 tanaman sampel didalamnya hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara daun kelor dan pupuk NPKmasing masing 30 ml/L air dan 200 kg NPK/ha.
Inovasi Kurikulum Pendidikan di Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Taruna Al Jabbar Medan) Darussalam, Darussalam; Irwansyah, Irwansyah; Halimatussakdiah, Halimatussakdiah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i2.15203

Abstract

Madrasah Aliyah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam tingkat menengah pertama yang perlu mengadakan reorganisasi dan pembaharuan keseluruhan aspek dan diharapkan mampu membentuk sistem baru dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan diadakannya inovasi pendidikan di Madrasah diharapkan mutu pendidikan kita khususnya untuk sekolah tingkat pertama yang berciri khas Islam atau yang disebut dengan Madrasah akan mengalami kemajuan serta dapat membantu anak didik dalam mempersiapkan diri agar dapat memenuhi kebutuhannya. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan komponen sitem pendidikan yang ada di Madrasah Aliyah Taruna Al Jabbar Medan Amplas sebelum pelaksanaan inovasi sumber daya manusia. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif (descriptive research), dalam mengumpulkan data penulis menggu nakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya penulis menggunakan Reduksi Data, Display Data dan Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan keadaan komponen sistem pendidikan yang ada di Madrasah Aliyah Taruna Al Jabbar Medan Amplas sebelum pelaksanaan inovasi sumber daya manusia pada komponen sistem pendidikan, meliputi: Komponen inovasi sumber daya manusiate naga pendidik dan anak didik.
KEPEMILIKAN TANAH ADAT DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Ahmad, Nanang; Darussalam, Darussalam
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTerbentuknya Hukum Tanah Nasionaol ditandai dengan diundang-undangkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar  Pokok-Pokok Agraria, diundangkan tanggal 24 september 1960 dalam LNRI Tahun 1960 No. 104- TLNRI No. 2043. Undang-undang ini lebih dikenal dengan sebutan Undang-Undang Pokok-Pokok Agraria (UUPA). UUPA melaksanakan pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana yang dinyatakan pasal 2 ayat (1) UUPA, Apatalagi masih banyak kasusdi masyarakat mengenai kepemilikan tanah baik yang termasuk tanah adat dan tanah negara, jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah data yang di peroleh dari informan lapangan untuk menemukan berbagai fakta atau fenomena sosial, semua menganalisisnya dan berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati. Lokasi penelitian dilakukan, Kabupaten Polewali Mandar. Lokasi ini dipilih karena memiliki semua aspek pendukung agar dapat berjalan dengan baik, perlakuan tentang kepemilikan tanah adat yang di percayai oleh masyarakat biasa harus betul di kawal oleh pemerintah untuk di segerah di legalitaskan oleh negara bilamana jika terjadi sengketa maka tidak ada pihak lagi yang akan di rugikan baik dari pihak penuntuk maupun bagi pihat tertuntut bisa menyelesaikan secara musyawarah mufakat di depan pemerintah.Kata Kunci: Kepemilikan, Tanah Adat, Perspektif Hukum IslamAbstractThe establishment of the National Land Law was marked by the enactment of Law No. 5 of 1960 concerning Basic Regulations on Agrarian Principles, promulgated on 24 September 1960 in 1960 LNRI No. 104- TLNRI No. 2043. This law is better known as the Basic Agrarian Law (UUPA). UUPA implements article 33 paragraph (3) of the 1945 Constitution as stated in article 2 paragraph (1) of the LoGA, Apatalagi there are still many cases in the community regarding land ownership, including customary land and state land, this type of research is descriptive qualitative field research. This research was conducted to gather a number of data obtained from field informants to find various facts or social phenomena, all analyze it and attempt to theorize based on what was observed. The location of the study was conducted, Polewali Mandar Regency. This location was chosen because it has all the supporting aspects so that it can run well, the treatment of customary land ownership that is trusted by ordinary people must be properly guarded by the government to be legalized by the state if in case of a dispute there will be no other parties to be treated disadvantage both for the prosecutor and for the prosecutor, the defendant can resolve consensus in front of the government.Keywords: Ownership, Customary Land, Islamic Law Perspective