Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Penambangan Pasir terhadap Laju Degradasi Agradasi Dasar Sungai Progo Rudi Saputra; Jazaul Ikhsan; Hakas Prayuda
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.148 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v1i2.24

Abstract

Sungai Progo merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Sedimentasi lahar dingin Gunung Merapi menghasilkan salah satu bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni pasir. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penambangan pasir di beberapa titik Sungai Progo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volume penambangan pasir, nilai ekonomis penambangan pasir, menghitung besaran angkutan sedimen, dan mengkaji dampak penambangan pasir terhadap stabilitas sungai progo (agradasi/ degradasi). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data penambang pasir dan dampak ekonomi dari penambangan pasir, jumlah angkutan sedimen, dan nilai agradasi/degradasi Sungai Progo. Metode penelitian dilakukan dengan survei wawancara untuk mendapatkan data volume penambang pasir yang diambil setiap hari, kemudian angkutan sedimen dihitung dengan formula Englund dan Hansen (1950). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penambangan pasir sebesar 76680 m3/tahun, dampak ekonomi akibat penambangan pasir salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi penambangan, nilai ekonomis yang dihasilkan oleh penambangan pasir per tahun senilai Rp. 6.129.000.000,- dengan jumlah penambang sekitar 198 orang, angkutan sedimen titik Jembatan Kebon Agung II sebesar 548.700,24 m3/tahun, titik Jembatan Kebon Agung I sebesar 485.977,69 m3/tahun, titik Jembatan Bantar sebesar 763.913,10 m3/tahun. Pias 1 (titik Jembatan Kebon Agung II sampai ke Jembatan Kebon Agung II) mengalami kecenderungan agradasi, dengan nilai degradasi sebesar 0,1537 m/tahun. Sedangkan, pias 2 (titik Jembatan Kebon Agung I sampai ke Jembatan Bantar) mengalami kecenderungan degradasi, dengan nilai degradasi sebesar -0,5218 m/tahun.
Pengaruh Erosi Lahan terhadap Kapasitas Sabo Dam Novika Komariona Dewi; Jazaul Ikhsan; Nursetiawan Ikhsan
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (Juni 2022)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.717 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v2i1.29

Abstract

Indonesia memiliki banyak gunung aktif berapi salah satunya adalah Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia bahkan dunia yang dimana mengalami erupsi dengan mengeluarkan piroklastik sebesar 150 juta m3 pada tahun 2010 dan lebih dominan ke arah Kali Gendol dengan jarak mencapai 15 km. Piroklastik yang dikeluarkan akibat letusan Gunung Merapi akan mengendap, menumpuk dan terjadi sedimentasi bercampur dengan hasil erosi-erosi lahan di sekitar. Seiring berjalannya waktu, endapan tersebut nantinya akan tererosi kembali dan menyebabkan banjir lahar dingin ketika terjadi hujan. Untuk menanggulangi bencana aliran lahar dingin maupun sedimen agar tidak berpotensi mengancam keselamatan manusia, sarana prasarana bangunan umum, hunian, maupun daerah pertanian, maka dilakukan pembangunan sabo dam sebagai pengendali banjir lahar dingin. Salah satu sabo dam yang dibuat adalah GE-C Gadingan. Untuk mengetahui kemampuan sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen, maka perlu diprediksi laju erosi yang terjadi dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan SIG (Sistem Informasi Geografis) berbasis pixel atau software ArcGIS 10.1. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Laju erosi di Sub-DAS Kali Gendol dengan menggunakan metode USLE sebesar 47.119,470 ton/ha/tahun, (2) Besar volume sedimen yang terjadi di Sub-DAS Kali Gendol sebesar 1.132.925 m3/tahun dan tidak ada yang akan terlimpas ke bangunan sabo dam GE-C Gadingan. tahun, (3) Kapasitas sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen sebesar 29.659,71 m3. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sabo dam GE-C Gadingan dapat menampung volume angkutan sedimen yang terjadi dalam satu tahun.
Kelembagaan Kelompok Tani Dan Kelompok Wanita Tani Di Dusun Ngentak Desa Poncosari Srandakan Bantul Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.1015

Abstract

Mata pencaharian penduduk Dusun Ngentak sebagian besar petani, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu pengelolaan usaha tani secara baik. Salah satunya perlu penguatan kelembagaan Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan Kelompok Ternak. Permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan Kelompok Ternak belum berfungsi secara maksimal karena masih banyak lahan pasir belum dimanfaatkan dengan baik. Masalah masyarakat diselesaikan dengan : (1) Penyuluhan pentingnya manajemen organisasi, manajemen administrasi, dan manajemen keuangan Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan Kelompok Ternak. (2) Penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan lahan pasir pantai untuk usaha tani tanaman hortikultura, (3) Penguatan dan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani, dan (4) Penguatan dan pemberdayaan Kelompok Ternak. Kegiatan yang sudah dirancang dan direncanakan pada waktu observasi telah dilaksanakan dengan baik
Kelembagaan Kelompok Tani Dan Kelompok Ternak Di Dusun Kuwaru Desa Poncosari Srandakan Bantul Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.1016

Abstract

Mata pencaharian penduduk Dusun Kuwaru sebagian besar petani, untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan pengelolaan usaha tani secara baik dan intensif, serta penguatan kelembagaan Kelompok Tani, Kelompok Ternak, dan UMKM. Permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah Kelompok Tani dan Kelompok Ternak belum berfungsi secara maksimal, lahan pasir belum dimanfaatkan dengan baik, UMKM lesu dan Kelompok Ternak belum dikelola secara baik. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat akan diselesaikan dengan (1) Penyuluhan pentingnya manajemen organisasi, manajemen administrasi, dan manajemen keuangan Kelompok Tani dan Kelompok Ternak (2) Penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan lahan pasir pantai untuk usaha tani tanaman hortikultura, (3) Penyuluhan penguatan dan pemberdayaan UMKM, dan (4) Penyuluhan penguatan dan pengembangan Kelompok Ternak. Kegiatan yang sudah dirancang dan direncanakan pada waktu observasi telah dilaksanakan dengan baik
Pengembangan Sumber Air untuk Peningkatan Pelayanan Air Bersih di Dusun Kaliapak, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo. Jazaul Ikhsan; Puji Harsanto; Wawan Shodiq Purnomo; Ali Nursamsi Dahlan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.57.1133

Abstract

Pemerintah melalui Dinas PU mencanangkan program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dalam rangka mewujudkan akses aman air minum 100%. Meskipun demikian, program ini masih belum mampu melayani kebutuhan air masyarakat secara menyeluruh. Di Indonesia, masih ada wilayah yang tidak terjangkau oleh jaringan SPAM Pamsimas. Kondisi ini menyebabkan wilayah tersebut rawan krisis air bersih, khususnya pada musim kemarau. Dalam rangka upaya pencegahan krisis air bersih, masyarakat secara mandiri membentuk kelompok-kelompok pengelola air bersih, salah satunya adalah Kelompok Air Bersih Tirto Lestari yang terletak di Dusun Kaliapak, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok pengelola air yang masih aktif melayani pemenuhan kebutuhan air melalui jaringan air minum sederhana yang disambungkan dari sumber air tanah/permukaan yang tersedia. Permasalahan utama yang terjadi di kelompok tersebut adalah kekurangan debit air dan terjadinya kerusakan pipa jaringan pada wilayah rawan longsor sehingga sistem penyediaan air tidak mampu melayani kebutuhan pengguna secara optimal. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan mencari alternatif sumber air baru dan perbaikan jaringan dilakukan dengan mengganti pipa-pipa yang rusak. Dalam pengabdian ini difokuskan pada pengembangan sumber air baru, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan air oleh Kelompok Air Bersih Tirto Lestari
Peningkatan Jalan Lingkungan Untuk Mendukung Kegiatan Ekonomi Warga RT 01 Dusun Mojolegi Karang Tengah Imogiri Bantul Sriyadi Sriyadi; Jazaul Ikhsan; Budiarto Budiarto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.57.1147

Abstract

Mata pencaharian penduduk Dusun Mojolegi sebagian besar petani dan sebagian usaha mikro, kecil, dan menengah. Sejalan dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk RT 01 Dusun Mojolegi mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir. Konsekuensinya, lahan kosong menjadi perumahan. Akibatnya beberapa rumah tidak mendapatkan akses jalan umum. Untuk menyelesaikan persoalan diperlukan pembangunan jalan baru. Hal ini tidak mudah karena akan ada warga kehilangan tanahnya, padahal mereka tidak memerlukan jalan baru. Untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara : (1) Forum grup diskusi dengan warga untuk menjembatani warga yang kehilangan tanah untuk jalan, (2) pengukuran dan persiapan lahan, dan (3) pengerasan dan pembuatan tanggul penahan tanah. Kegiatan yang sudah dirancang dan direncanakan bisa dilaksanakan dengan baik. Kegiatan pengabdian meliputi: (a) Forum grup diskusi dengan warga untuk menjembatani warga yang kehilangan tanah untuk jalan; (b) Pengukuran dan persiapan lahan, dan (c) Pengerasan dan pembuatan tanggul penahan tanah diikuti dengan antusias oleh masyarakat. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian program pengabdian mencapai 90%. Berdasarkan tingkat ketercapaian perlu pendampingan oleh pemerintah dan perguruan tinggi yang berkesinambungan demi terbentuknya atau dibukanya jalan baru di RT 01 Dusun Mojolegi yang lebih baik lagi
LOKA KARYA (WORKSHOP) PENERAPAN APLIKASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI DI UPTD CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI Puji Harsanto; Tahadjuddin Tahadjuddin; Jazaul Ikhsan; Hartono Hartono; Nia Kartika; Asril Adi Sunarto
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3397-3402

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan implementasi kerjasama bidang pengabdian dengan mitra dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dengan personal in charge adalah Ir. Tahajudin, SP., IPM program Studi Teknik Sipil. Kegiatan direncanakan berupa pendampingan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Geografi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi (SIGOPI) di dinas UPTD Dinas PU Kabupaten Sukabumi. Aplikasi ini berguna dalam melihat kondisi kinerja Daerah Irigasi (DI) dari sisi kondisi bangunan dan sistem irigasi. Hasilnya berupa rekomendasi skema operasional yang tepat dan pemeliharaan bangunan yang tepat pula. Diharapkan dengan aplikasi ini, dapat memberi masukan dalam keputusan pemeliharaan bangunan yang tepat sasaran. Dengan demikian kinerja DI menjadi optimal dan dalam jangka menengah dapat meningkatkan produksi pangan terutama padi. Secara kebencanaan dapat mengurangi resiko bencana kekeringan dan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini sesuai dengan Peta jalan ketua pengabdian di tahun 2022 yaitu tindak kanjut dari evaluasi dalam peran mengurangi resiko bencana kekeringan, yaitu dengan optimalisasi Aplikasi SIGOPI. Peranan dari tenaga ahli dari UMY dapat memberi masukan dari sisi Sistem Informasi Geografis dan Irigasi yang diwakili oleh Ir. Puji Harsanto, ST., MT., Ph.D dan Ir. Jazaul Ikhsan, ST., MT., Ph.D., IPM.
Rainfall Infiltration-induced Slope Instability of the Unsaturated Volcanic Residual Soils During Wet Seasons in Indonesia Agus Setyo Muntohar; Jazaul Ikhsan; Hung-Jiun Liao; Apiniti Jotisankasa; Victor G. Jetten
Indonesian Journal on Geoscience Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.9.1.71-85

Abstract

DOI:10.17014/ijog.9.1.71-85Located in the ring of fire, Indonesia is widely covered by volcanic soil deposits in various hilly or mountainous areas, especially in Java Island. It is also being characterized as a tropical region, rainfall-induced slope failure in residual volcanic soil, and it is of practical significance to study its mechanism. This paper presents the study of the influence of rainfall and antecedent rainfall pattern on the stability of a residual slope in Yogyakarta. Two residual soil types, clayey sand, SC, and high plasticity clay, CH, were investigated in this study which is of different soil-water and hydraulic characteristics. The studied area was located in Kedungrong Village, Samigaluh, Kulonprogo. The rainfall record was obtained from the automatic rain gauge station in Kalibawang catchment area during November 2001. Two rainfall scenarios were modelled in the numerical analysis; those classified as the major rainfall that precipitates for thirty days (Condition 1) and the three influencing-rainfall (Conditions 2 to 4). Based on the simulation result from the major rainfall and the antecedent rainfall, the slope tended to fail when the precipitation went on continuously for three days with the so-called rolling rainfall pattern. The stability of the slope was dependent on the soil-water and hydraulic properties of the soil layer.
STUDI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN RAWAN BENCANA DAS PABELAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 Jazaul Ikhsan; Ade Prima Rivanto
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v13i2.3395

Abstract

Sedimen dari material vulkanik Gunung Merapi yang mencapai 150 juta m3 dapat mempengaruhi kapasitas infiltrasi tanah yang menentukan besarnya limpasan permukaan (surface run off), sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui nilai kapasitas infiltrasi tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pasca erupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air tanah dan nilai kepadatan tanah lapangan serta mengetahui nilai kapasitas infiltrasi tanah dan volume total air infiltrasi di kawasan rawan bencana (KRB) DAS Pabelan pasca erupsi tahun 2010. Pemeriksaan kepadatan tanah lapangan menggunakan alat kerucut pasir (sand cone) dan untuk pengambilan sampel tanah menggunakan silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 30 cm. Untuk pengukuran laju infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer dengan ukuran diameter ring 55 cm dan 30 cm, dengan tinggi 27 cm. Titik-titik pengujian terbagi menjadi tiga lokasi yaitu KRB I, KRB II, dan KRB III. Hasil nilai kadar air tanah pada lokasi KRB I sebesar 52,37 %, lokasi KRB II sebesar 28,05 % dan lokasi KRB III sebesar 36,49 %. Nilai kepadatan tanah lapangan pada lokasi KRB I sebesar 11,05 KN/m3, lokasi KRB II sebesar 9,70 KN/m3 dan lokasi KRB III sebesar 8,45 KN/m3. Nilai kapasitas infiltrasi pada lokasi KRB I sebesar 7,285 cm/jam, lokasi KRB II sebesar 7,859 cm/jam dan lokasi KRB III sebesar 26,227 cm/jam. Volume total air infiltrasi seluas area 1 m2 pada lokasi KRB I sebesar 0,08369 m3, lokasi KRB II sebesar 0,0966 m3 dan lokasi KRB III sebesar 0,28573 m3
Analisis Respon Hidrologi Dengan Simulasi Hujan Terhadap Perubahan Fungsi Lahan: Studi Kasus Di Situ Cibuntu: Analysis Of Hydrological Response With Rainfall Simulation On Changes In Land Function: Study Case Cibuntu Lake Afandi Wahyu Cahyono; Jazaul Ikhsan; Apip Apip
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 (2024): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mits.v12i2.6881

Abstract

Changes in land use in Indonesia are often not accompanied by land conservation measures, which causes land to become increasingly degraded, which is characterized by high erosion hazards and low levels of rainwater infiltration. To determine the impact of changes in land function, it is necessary to carry out a hydrological response analysis to determine the land's response to falling rainfall, one of which is using the rain simulator. This research was carried out by providing rain simulations on two land functions, namely on artificial forest land and open land. This research uses several hydrological parameters such as rainfall, infiltration, soil moisture, runoff and sediment yield as a comparison of the response on the two fields. The results of this research show that the change in land function from forest to open land causes changes in the hydrological response, which causes the potential for flooding due to reduced permeable land, resulting in a lot of rain running off