Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

GEDUNG PARKIR VERTIKAL DI MANADO. High Technology Architecture Sherli C. T. Polii; Herry Kapugu; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30170

Abstract

Saat ini salah satu permasalahan di Kota Manado adalah kemacetan. Kemacetan merupakan situasi tersedatnya atau bahkan terhentinya lalulintas yang disebabkan oleh banyaknya kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan di Kota Manado tidak hanya disebabkan oleh  faktor kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, tetapi juga disebabkan oleh kendaraan-kendaraan yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir karena tidak adanya ketersediaan lahan parkir pada pusat-pusat perkantoran, pertokoan ataupun bangunan publik.Salah satu bentuk solusi dalam masalah kekurangan lahan parkir adalah pembuatan Gedung Parkir Vertikal di Manado. Karena dalam realisasinya gedung parkir vertikal dapat dibangun pada lahan yang kecil sehingga sangat cocok dihadirkan pada daerah-daerah pusat kota yang padat penduduk. Dengan mengaplikasikan tema High Technology Architecture pada objek perancangan Gedung Parkir Vertikal di Manado, dapat mempermudah pengguna objek untuk memarkirkan kendaraan mereka pada gedung parkir karena dalam penerapannya Gedung Parkir Vertikal menggunakan sistem parkir otomatis disesaikan dengan tema yang diangkat pada perancangan ini, sehingga pengguna objek tidak perlu bersusah payah untuk memarkirkan kendaraan mereka didalam gedung parkir. Kata Kunci: Gedung Parkir Vertikal, High Tecnology Architecture
KANTOR SEWA DI MANADO. Arsitektur Parametrik Brilian L. Kaunang; Herry Kapugu; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30865

Abstract

Iklim bisnis yang baik di kota Manado mendorong munculnya kantor sebagai suatu wadah yang bisa menampung kegiatan berbisnis. Disisi lain, belum tersedia wadah yang representative yang bisa menampung kegiatan berbisnis ini. Akibatnya, kegiatan berbisnis sekarang ini dilakukan di tempat yang tidak dirancang khusus sesuai dengan fungsinya sebagai wadah untuk kegiatan berbisnis.Mencermati tendensi yang berkembang sekarang ini, bangunan kantor umumnya dibangun dengan sistem sewa. Hal ini dilakukan untuk merespon dinamika penyewa bangunan. Kemudian setelah meninjau tipologi, bangunan Kantor Sewa umunya dibangunan secara vertikal, agar supaya efisien dan efektif dalam pemanfaatan lahan.Dalam kegiatan perancangan Kantor Sewa, terdapat variable dan parameter yang mesti dipertimbangkan. Maka dari itu, penulis mengangkat tema “Arsitektur Parametrik” sebagai pendekatan perancangan. Arsitektur Parametrik adalah pendekatan yang didasarkan pada proses berpikir algoritmik dan bersifat topologis (saling terhubung) antara variable dan parameter. Penulis menggunakan tema ini karena dinilai lebih integratif.Metode yang penulis gunakan dalam perancangan ini adalah metode perancangan menurut Tim Ginty yang terbagi menjadi 5 langkah. Langkah pertama (permulaan), Langkah kedua (persiapan), Langkah Ketiga (pengajuan usulan), Langkah Keempat (evaluasi) dan Langkah kelima (Tindakan).Hasil perancangan Kantor Sewa ini mengambil bentuk komposit yaitu kotak (sebagai respon tipologi) dan bulat (sebagai respon tapak) yang divariasikan menggunakan teknik parametrik dengan cara mengubah parameter desain melalui penggunaan piranti lunak. Desain bangunan yang apik dengan mengkombinasikan kebutuhan objek, lokasi dan tema.Kata Kunci: Kantor, Sewa, Arsitektur, Parametrik
MALL DAN MUSEUM MAKANAN DI MANADO. Arsitektur Futuristik Threeva R. Kaligis; Frits O.P. Siregar; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31005

Abstract

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut C Kluckhohn ada 7 unsur kebudayaan secara universal yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan sistem kekerabatan. Dalam hal ini makanan tradisional masuk kedalam kategori kesenian. Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Di seluruh Sulawesi masih banyak lagi makanan tradisional yang mempunyai makna tersendiri, maka dari itu dibutuhkanlah suatu wadah yang dapat menjadi sarana pembelajaran dan pelestarian sehingga keberadaannya dapat selalu dikenal dan tidak hilang sampai ke generasi-generasi selanjutnya. Namun masih banyak masyarakat yang kurang berminat dengan museum dikarenakan museum terkesan sebagai bangunan yang kuno, sepi dan hanya ramai pada hari-hari tertentu. Oleh karna itu, upaya untuk perancangan mix-use building merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menghadirkan mall.Metode yang di gunakan mengarah pada pengembangan varieta- reduksi varietas yang di kembangkan oleh Horst Rittel. Dimana pengembangan varietas adalah identifikasi atau kreasi dari kemungkinan atau alternatif deskripsi permasalahan dan solusinya. Reduksi varietas adalah prediksi dan evaluasi performa alternatif deskripsi permasalahan dan solusinya, serta seleksi dari alternatif yang terbaik. Dua aktivitas ini berlangsung secara berulang, bukan serial tapi berkelanjutan dengan argumentasi yang dalam.. Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain perancangan Mall dan Museum Makanan Tradisional di Manado seperti, rencana tapak, layout, denah tampak, dan dengan konsep bangunan sesuai implementasi tema Arsitektur Futuristik.Dengan begini tak hanya masyarakat Indonesia yang dapat mengenal makanan tradisional ini tapi juga masyarakat luar. Untuk menambah daya tarik dari museum itu, maka dihadirkan Mall yang merupakan suatu wadah dalam masyarakat yang mengidupkan kota/lingkungan setempat. Selain berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli, juga berfungsi sebagai tempat berkumpul atau berekreasi.Kata Kunci: Mall dan Museum Makanan, Arsitektur Futuristik
RESORT TEPI PANTAI DI INTATA TALAUD. Arsitektur Vernakular Chrisandy Y. Ria; Octavianus H. A. Rogi; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31058

Abstract

Indonesia terkenal dengan memiliki alam dan budaya yang sangat indah serta menarik banyak minat wisatawan. Pada zaman sekarang ini pariwisata merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pemerintahan, pengembangan pariwisata di Indonesia telah difokuskan ke pariwasata ekowisata oleh pemerintah setempat khususnya di Sulawesi Utara. Hal tersebut dikarenakan ekowisata telah menjadi salah satu pariwisata yang sangat populer dan di anggap oleh dunia pada tahun 2015 kemarin. Ekowisata hadir karena adanya pengembangan dan perhatian lebih dari masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Pariwisata di Indonesia khususnya di Sulawesi utara banyak membantu ekonomi pemerintah, disamping itu banyak pengusaha juga menginvestasikan dana mereka untuk pembangunan objek resort sebagai pusat pariwisata. Pada umumnya pembangunan resort di Sulawesi utara hanya melalui pendekatan terhadap pemanfaatan keindahannya saja namun kurang mempertimbangkan cara menjaganya. Namun,konsep – konsep yang ditawarkan resort di Sulawesi utara banyak menarik wisatawan asing untuk datang.Kata kunci : Resort Tepi Pantai Intata , Arsitektur Vernakular
REDESAIN TERMINAL BUS TIPE B DI AMURANG. Arsitektur Perilaku Mirsa M. S. Tarek; Herry Kapugu; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31154

Abstract

Kehadiran sebuah terminal di setiap kabupaten/kota merupakan hal yang penting dan esensial. Kabupaten minahasa selatan sendiri memiliki terminal angkutan tipe B yang terletak di Kota Amurang sebagai Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan, namun keberadaannya masih diwarnai dengan berbagai permasalahan yang kopleks, yang mengakibatkan terminal Amurang bekerja tidak optimal yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Minahasa Selatan yang di dalamnya Kota Amurang. Hal ini melatarbelakangi gagasan perlunya redesain atau perencanaan kembali terminal tersebut yang mengacu pada RTRW kabupaten Minahasa Selatan, dengan tetap berada dilokasi yang sama yaitu di Kelurahan Buyungon, Kecamatan Amurang. Rencana redesain terminal ini digagas dengan mengplikasikan tema “Arsitektur Perilaku” yang diharapkan mampu mewujudkan suatu terminal baru yang lebih optimal dengan menambah fasilitas-fasilitas terminal sebagai penunjang fungsi terminal itu sendiri. Hasil dari perencanaan kembali terminal ini diwarnai dengan konsep-konsep desain yang mengacu pada tema, dengan tidak mengabaikan aspek penting yang bersifat standar dalam rancangan terminal. Redesain Terminal Bus Tipe B di Amurang ini diharapkan mampu menjadi terminal yang benar-benar berjalan sesuai dengan fungsinya.Kata kunci            : Terminal Amurang, Terminal Tipe B, Arsitektur Perilaku
SPORT CENTER DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR, Asitektur Metafora Efriko F. Mamahit; Herry Kapugu; Johannes V. Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i2.34731

Abstract

Olahraga menjadi aktivitas penting selain untuk menjaga kebugaran juga sebagai hobi masyarakat. Di Indoensia sendiri olahraga mengalami peningkatan yang cukup signifikan hal tersebut dapat dilihat dari prestasi yang dicapai atlet- atlet Indonesia di berbagai kejuaraan olahraga internasional. Di Bolaang Mongondow Timur olahraga berkembang cukup signifikan dimana peningkatan minat masyarakat Bolaang Mongondow Timur terhadap olahraga yang terus naik ke angka 2.5% dari tahun sebelumnya. Pemikiran akan suatu objek arsitektural yang bertujuan untuk mewadai segala aktifitas dalam bidang olahraga di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang berujung pada suatu objek arsitektural yakni Sport Center. Bentuk dukungan nyata pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow terhadap pengadaan Sport Center yakni dengan memasukkan rencana pembangunan Sport Center dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Implementasi Arsitektur Metafora pada Sport Center di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini nantinya akan terwujud pada bentuk bangunan, struktur dan sistem struktur bangunan serta utilitas bangunan sesuai dengan ciri Arsitektur Metafora.Kata Kunci: Olahraga, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sport Center, Arsitektur Metafora
REST AREA JL. MANADO - GORONTALO, Arsitektur Kontemporer Arif A. Sidik; Jefrey I. Kindangen; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i1.35589

Abstract

Transportasi merupakan kegiatan perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Moda Transportasi darat yang tersedia di Sulawesi Utara untuk angkutan umum yaitu Angkutan Kota dan Angkutan Umum AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang setiap hari melayani transportasi di dalam Kota Manado dan juga Ke Luar Kota atau Provinsi, sehingga pada Jalan Trans perlu disediakan fasilitas istirahat bagi kendaraan dan pelaku transportasi demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan kendaraan dan pelaku transportasi. Di sepanjang Jl. Trans Manado – Gorontalo belum tersedia Tempat Istirahat dan pelayanan yang dapat menunjang keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pelaku transportasi pada jalur ini, karena biasanya mereka hanya memanfaatkan warung, bengkel, minimarket yang ada di pinggir jalan, sehingga dapat menyebabkan kemacetan. Dengan adanya Tempat Istirahat dan Pelayanan atau yang biasanya disebut juga Rest Area yang dilengkapi dengan fasilitas SPBU, Restaurant, Cafetaria, Minimarket, Bengkel, Toko Retail, dan Area Istirahat, dan dengan penerapan tema Arsitektur Kontemporer dapat memberikan Keamanan, keselamatan, serta kenyamanan yang hakiki bagi pengunjung.Kata Kunci: Rest Area, Tempat Isitrahat dan Pelayanan, Arsitektur Kontemporer.