Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KAJIAN SINGKAT POTENSI RANCANG BANGUN PABRIK OMEGA-3 (DHA) KEMURNIAN TINGGI BERBAHAN BAKU SPESIES AURANTIOCHYTRIUM DARI HUTAN BAKAU INDONESIA UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Suhendra Suhendra; Hanifah Zahro; Endah Sulistiawati; Andri Hutari
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.291 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.10

Abstract

Asam dokosaheksaenoat atau biasa disingkat DHA adalah asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA) omega-3 yang sangat diperlukan tubuh manusia. Kajian ini memaparkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengeksplorasi mikroalga yang kaya DHA dari hutan bakau Indonesia. Tahapan tersebut dimulai isolasi mikroalga dari hutan bakau Indonesia dan penyimpanan kultur isolat murni dari mikroalga penghasil DHA. Selanjutnya, diskusi tentang produktivitas DHA mikroalga akan dipresentasikan dan dilanjutkan dengan kajian prospek teknologi dan aspek teknologi untuk ditingkatkan menjadi proyek pembangunan pabrik omega-3 skala komersial. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa sumber daya mikroba penghasil DHA dari spesies Aurantiochytrium berlimpah di hutan bakau Indonesia. Produktivitas DHA spesies Aurantiochytrium Indonesia tergolong tinggi dan memungkinkan untuk ditingkatkan lagi pada operasi fed-batch skala yang lebih besar. Pemaparan yang diajukan pada tulisan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memacu pengembangan teknologi lebih lanjut di bidang ini. Harapannya adalah dibangunnya sentra produksi omega-3 di Indonesia yang meningkatkan nilai tambah ekonomi untuk negara serta berkontribusi dalam pemenuhan nilai gizi rakyat pada program ketahanan pangan yang gencar dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Isolasi mikroalga Aurantiochytrium dari Raja Ampat dan potensinya pada industri bahan baku adjuvant vaksin Suhendra Suhendra; Lia Septianingsih; Tifanny Rizka Ariandi; Maratul Husna; Zen Adi Laksana; Dewi Yuniasih; Andri Hutari
Jurnal Rekayasa Proses Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.72045

Abstract

Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi akademis potensi mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia. Tulisan ini mempresentasikan gambaran awal penelitian tentang mikroalga Aurantiochytrium mulai dari teknik isolasi mikroalga dari habitatnya, gambaran produksinya, teknik analisa kualitatif squalene hingga analisa potensi ekonomi dan fungsinya untuk bahan baku adjuvant vaksin. Sebanyak 10 sampel daun bakau diambil dari hutan bakau Raja Ampat, Papua Barat. Teknik isolasi menggunakan metode direct plating method. Setelah aplikasi teknik streaking dari koloni mikroalga yang ada pada sampel ke dalam medium agar, dihasilkan 4 isolat murni.  Produksi awal biomassa berbahan baku mikroalga Aurantiochytrium ditampikan dengan nutrisi glucosa, yeast extract, peptone dan campuran air laut dan aquadest. Analisa kualitatif produk yang dihasilkan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan hasil positif adanya sqalene pada biomassa hasil kultivasi isolat mikroalga Aurantiochytrium. Squalene dari hasil fermentasi mikroalga Aurantiochytrium telah banyak dikaji sebagai sumber bahan baku alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable), Beberapa adjuvant vaksin, termasuk vaksin covid-19 menggunakan bahan baku mikroalga Aurantiochytrium untuk menggantikan adjuvant vaksin yang bersumber dari ikan hiu laut dalam. Di masa depan, potensi produk mikroalga Aurantiochytrium akan semakin dibutuhkan di banyak industri nutrisi kesehatan dan kosmetik. Mengingat relevansinya untuk masa depan industri strategis terkait di Indonesia, seyogyanya perlu riset mendalam yang lebih banyak dari isolat mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia.
Isolation of Dunaliella salina Microalgae from Pari Island, Jakarta, Indonesia Andri Hutari; Ranti An Nisaa; Suhendra Suhendra; Husnin Nahry Yarza; Devi Anugrah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 3 (2022): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i3.3804

Abstract

Dunaliella salina is a microalga from the Chlorophyta group which is reported to be found in mangrove forests. These microalgae are reported to have economic value as a producer of beta carotene, astaxanthin, and EPA fatty acids. The microalga was isolated from Pari Island, Jakarta. Sampling by streak plate method. This study aimed to obtain Dunaliella salina isolates for further exploration. The results obtained were, that three pure isolates MKA1, MKA2, and MKA3, were successfully purified. The three isolates showed oval-ovoid morphology and orange-pink pigmentation of the culture. Cultivation using seawater, glucose (10 g/L) and yeast extract (3 g/L) produced biomass of about 2.3 g/L and further optimization needs to be explored.
Isolasi mikroalga Aurantiochytrium dari Raja Ampat dan potensinya pada industri bahan baku adjuvant vaksin Suhendra Suhendra; Lia Septianingsih; Tifanny Rizka Ariandi; Maratul Husna; Zen Adi Laksana; Dewi Yuniasih; Andri Hutari
Jurnal Rekayasa Proses Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.72045

Abstract

Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi akademis potensi mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia. Tulisan ini mempresentasikan gambaran awal penelitian tentang mikroalga Aurantiochytrium mulai dari teknik isolasi mikroalga dari habitatnya, gambaran produksinya, teknik analisa kualitatif squalene hingga analisa potensi ekonomi dan fungsinya untuk bahan baku adjuvant vaksin. Sebanyak 10 sampel daun bakau diambil dari hutan bakau Raja Ampat, Papua Barat. Teknik isolasi menggunakan metode direct plating method. Setelah aplikasi teknik streaking dari koloni mikroalga yang ada pada sampel ke dalam medium agar, dihasilkan 4 isolat murni.  Produksi awal biomassa berbahan baku mikroalga Aurantiochytrium ditampikan dengan nutrisi glucosa, yeast extract, peptone dan campuran air laut dan aquadest. Analisa kualitatif produk yang dihasilkan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan hasil positif adanya sqalene pada biomassa hasil kultivasi isolat mikroalga Aurantiochytrium. Squalene dari hasil fermentasi mikroalga Aurantiochytrium telah banyak dikaji sebagai sumber bahan baku alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable), Beberapa adjuvant vaksin, termasuk vaksin covid-19 menggunakan bahan baku mikroalga Aurantiochytrium untuk menggantikan adjuvant vaksin yang bersumber dari ikan hiu laut dalam. Di masa depan, potensi produk mikroalga Aurantiochytrium akan semakin dibutuhkan di banyak industri nutrisi kesehatan dan kosmetik. Mengingat relevansinya untuk masa depan industri strategis terkait di Indonesia, seyogyanya perlu riset mendalam yang lebih banyak dari isolat mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia.
LITERASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS ZERO WASTE Yuni Astuti; Andri Hutari; Siti Dahlia; Dhanti Cynthia Prameswari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14293

Abstract

Abstrak: Slogan Kota Tangerang “Sehat dan Berdaya Saing” perlu mendapat dukungan masyarakatnya. Kurangnya pengetahuan warga untuk mengelola sampah disinyalir menjadi masalah mitra. Demi terwujudnya slogan tersebut, .RT 001 Kampung Pulo bermitra dengan UHAMKA untuk meningkatkan kesadaran warga mengurangi sampah melalui pembekalan literasi pengelolaan sampah berbasis zero waste dalam bentuk penyuluhan kepada 46 warga. Penyampaian materi dan demonstrasi olah sampah seperti manisan kulit wortel dan kaldu bubuk kulit udang. Efektivitas kegiatan dengan pengisian angket dan monev. Sebelum penyuluhan, sampah dibuang ke tempat sampah tanpa diolah. Setelah mendapat informasi dampak positif pengelolaan sampah, warga memiliki pengetahuan dan intensi (niat) untuk mengolah sampah. Rata-rata produksi sampah menurun (2 kg menjadi 1,5 kg) dengan kondisi sampah terpisah sebagian. Warga mulai memberikan minyak jelantah ke bu Nita, warga yang memiliki usaha lilin hias. Berdasarkan hasil angket, warga memberikan tanggapan baik (67,52%) kegiatan literasi pengelolaan sampah. Walaupun jumlah sampah warga mengalami penurunan yang kurang signifikan, tapi kesadaran warga sudah terlihat dari pengiriman botol plastik, kardus, dan minyak jelantah kepada relawan sampah.Abstract: Tangerang City's slogan "Healthy and Competitive" needs the support of its people. The lack of knowledge of residents to manage waste is allegedly a partner problem. In order to realize this slogan, RT. 001 Kampung Pulo partnered with UHAMKA to increase residents' awareness of reducing waste through provision of zero waste-based waste management literacy in the form of counseling to 46 residents. Delivering material and demonstrating waste processing such as candied carrot skins and shrimp shell powder broth. The effectiveness of activities by filling out questionnaires and monitoring and evaluation. Before counseling, waste is thrown into the trash without being processed. After receiving information on the positive impact of waste management, residents have the knowledge and intention to process waste. The average waste production decreases (2 kg to 1.5 kg) when the waste is partially separated. Residents started giving used cooking oil to Mrs. Nita, a resident who owns a decorative candle business. Residents respond well (67.52%) to literacy activities in waste management. Even though the amount of residents' waste has decreased less significantly, residents' awareness has been seen from sending plastic bottles, cardboard and used cooking oil to waste volunteers.
BIOKONVERSI LIMBAH ORGANIK MENGHASILKAN LIPID BERNILAI EKONOMIS MENGGUNAKAN MIKROALGA AURANTIOCHYTRIUM DARI HUTAN BAKAU BUNAKEN, SULAWESI UTARA Suhendra Suhendra; Sekar Pratiwi; Hutri Puspita Sari; Andri Hutari
Jurnal Konversi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.12.1.8

Abstract

Modernisasi dan industrialisasi telah merevolusi sektor pangan dan pertanian yang mengarah pada peningkatan dramatis dalam produktivitas dan pemasarannya. Dampaknya adalah peningkatan produksi makanan dan limbah agroindustri. Untuk mengatasi problematika masalah sampah secara terpadu, perlu dikembangkan strategi berkelanjutan yang sangat tergantung pada pemahaman tentang tantangan teknologi dan ekonomi. Terkait dengan itu, perlu dieksplorasi teknologi untuk mengkonversi limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, antara lain melalui biokonversi menggunakan mikroalga. Salah satu mikroalga yang menarik perhatian besar dunia industri dunia adalah spesies Aurantiochytrium sp. yang saat telah dikembangkan di Eropa dan Amerika pada skala industri. Mikroalga spesies Aurantiochytrium dikenal memiliki habitat hutan bakau dan pertumbuhannya yang cepat dalam produksi asam lemak tak jenuh ganda (lemak tak jenuh rantai panjang PUFA) dengan nilai ekonomi tinggi. Meski Indonesia dikenal sebagai negara dengan hutan bakau terluas di dunia, tetapi kajian teknik kultivasi mikroalga Aurantiochytrium belum banyak dipublikasikan dengan isolat lokal Indonesia. Produk yang dapat dihasilkan dari mikroalga ini salah satunya yaitu omega-3 DHA (Docosahexaenoic acid). Asam lemak tak jenuh rantai ganda (Polyunsaturated Fatty Acids/ PUFA) omega-3 sangat dibutuhkan tubuh manusia, seperti pencegah penyakit jantung dan diabetes, pertumbuhan sel otak dan lain sebagainya. Produksi PUFA secara ekonomis dari biokonversi mikroalga Aurantiochytrium tergantung dari nutrisi yang digunakan. Karenanya, tujuan penelitian ini adalah mempresentasikan teknik kultivasi mikroalga heterotropik menggunakan mikroalga Aurantiochytrium yang masih jarang dipaparkan pada publikasi nasional. Kedua, memaparkan kemampuan biokonversi limbah organik dengan mikroalga Aurantiochytrium yang berasal dari hutan bakau Bunaken, Sulawesi Utara. Penelitian ini dimulai dengan isolasi sampel mikroalga dari hutan bakau Bunaken dan melakukan teknik isolasi direct plating hingga dihasilkan isolat murni. Setelah itu, dilakukan kultivasi dengan sumber nutrisi dari limbah melon, limbah apel, limbah molasses dan limbah air kelapa. Kultivasi dilakukan dalam tiga tahapan, masing-masing tahap standing culture (SC, 48 jam), pre-culture (PC, 48 jam) dan main culture (MC, 120 jam). Pada tahap kultivasi utama (MC) perbandingan sumber nitrogen dan sumber karbon masing-masing 12,5 gram (sumber nitrogen) dan 37,5 gram (sumber karbon). Sumber karbon berasal dari molasses (hasil samping pabrik gula), sampah buah melon, sampah buah apel dan air kelapa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mikroalga mikroalga Aurantiochytrium dapat tumbuh pada media yang digunakan. Selain itu, biomassa yang dihasilkan berwarna kuning cerah berbau amis seperti ikan. Dari variable jenis limbah organik yang dipakai, sampah limbah buah melon menghasilkan biomassa tertinggi, yaitu 99,4 gram/ liter. Potensi produk omega-3 yang dihasilkan bermanfaat untuk dikembangkan di sektor perikanan, peternakan, nutrisi, kosmetika dan farmasi. Oleh karena itu, dengan penelitian ini, kedepan topik penelitian biokonversi ini semoga dapat bermanfaat untuk dikembangkan dalam menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah ekonomi bagi negara demi terwujudnya negara dengan nilai gizi masyarakat dalam program ketahanan pangan dan obat-obatan nasional
POTENSI LIPID MIKROALGA AURANTIOCHYTRIUM DARI HUTAN BAKAU INDONESIA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI BIOFUEL Suhendra, Suhendra; Veranica, Veranica; Handayani, Nurliana; Hutari, Andri
Jurnal Chemurgy Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Chemurgy-Juni 2024
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/cmg.v8i1.7586

Abstract

Microalgae's high lipid content makes them an alternative raw material for the generation of biofuel. This research examines the potential of Aurantiochytrium microalgae sourced from mangrove forests. The capacity to create omega-3 polyunsaturated fatty acids, such DHA, which have a high economic value, is one benefit of Aurantiochytrium microalgae and makes integrated production with biofuel production feasible. The possible biofuel products from Aurantiochytrium microalgae, including biodiesel and bioviation fuel, are reviewed in this research. These microalgae go through multiple steps in the biofuel production process, including isolation, cultivation, lipid extraction, and hydroprocessing and transesterification to turn the algae into biodiesel or biojet fuel. The first steps toward producing biofuel from Aurantiochytrium microalgae obtained from Indonesian mangrove forests are expected to be laid by this research.
Bioconversion of Fruit Wastes into High Economic Value of Lipids using Heterotrophic Microalgae Aurantiochytrium from Mangrove Forests of Bunyu Island, North Kalimantan Suhendra, Suhendra; Hutari, Andri; Pratiwi, Sekar; Sari, Hutri Puspita
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2023: PROSIDING SNTKK 2023
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aurantiochytrium microalgae is recognized as heterotrophic microalgae enables to produce high economic value of lipids for the use in health care industries. This research presents the production of biomass containing lipids through the bioconversion of fruit waste using Aurantiochytrium microalgae. Aurantiochytrium microalgae isolate was obtained from isolated mangrove leaves in the mangrove forest of Bunyu Island, North Kalimantan. The production process takes place in three stages, namely standing culture (SC), pre-culture (PC), and main culture. The SC and PC stages took place 48 hours respectively, while the MC took place 120 hours. The source of nutrition at the main cultivation stage (MC) used monosodium glutamate (MSG) as a nitrogen source, while the carbon source was from fruit waste. Amount of 250 grams of fruit waste was mixed and blended, added with 250 ml of water and then sonicated. The mass ratio of nitrogen source and carbon source was 1:3. The maximum of observed microalgal cell diameters for each stage were 14.5 μm (SC), 19.2 μm (PC) and 25.5 μm (MC). Produced biomass in this experiment has the characteristics of a yellow emulsion liquid, pH 6.2, fishy smell and total dissolved solids (TDS) of 4,820 ppm and a wet biomass of 68 g/l
Exploration of High Economic Value Microalgaes in The Mangrove Area of Pari Island, Seribu Islands, Jakarta Hutari, Andri; An Nisaa, Ranti; Suhendra, Suhendra; Agustin, Yeni; Ayunda, Khairunisa Aprilia
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 8, No 3: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v8i3.3096

Abstract

Mangrove areas are widely reported as a place of abundance of microalgae producing omega-3 docosahexaenoic acid (DHA) and other bioactive materials of high economic value from the genus Aurantiochytrium. The search for microalgae was carried out in the mangrove area of Pari Island, Seribu Islands, Jakarta, in April 2022 and identified at the Biology Education Laboratory, FKIP UHAMKA. The purpose of this study is part of the long-term goal of collecting new strains or isolates from the genus Aurantiochytrium and other members of the family Thraustochytriidae from forests in Indonesian mangroves. This research was conducted by isolating microalgae with the pure streaking method and identifying them morphologically. This study succeeded in obtaining eight isolates (UHA1, UHA3, UHA5, UHA6, UHA10, UHA11, UHA12, and UHA13) which in the appearance of colonies and microscopic morphology lead to the species Aurantiochytrium sp. One of the isolates obtained (UHA12) was cultivated by batch culture for five days in an Erlenmeyer flask using glucose, yeasts extract, and seawater as a medium. The result is that the dry biomass obtained is almost equivalent to that of the Aurantiochytrium sp. other famous
Analysis of Ecological Role and Biotechnology Potential of Marine Yeast Rhodotorula sp. in Mangrove Forest of Pari Island, Jakarta Hutari, Andri; Anugrah, Devi; Yarza, Husnin Nahry; Faruq, Hilman; Ar Rasyid, Muhammad Luqman
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 10, No 1: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2024
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v10i1.5406

Abstract

Mangrove forests have a very diverse microbial population. Among these microbes, some have the ability to convert mangrove forest organic waste into useful nutrients for the sustainability of the mangrove ecosystem. One of the species that has this ability is the marine yeast Rhodotorula sp. Apart from this ecological role, the yeast Rhodotorula sp. reported to have a lot of biotechnology potential, including as a producer of lipid omega-3, carotenoids, anti-bacterial, plant growth promoter, anti-cancer, biosurfactant, and a very potential workhorse for biotechnology applications. As a country that has the largest mangrove forest in the world, Indonesia has not reported much and has not intensified the use of marine yeast Rhodotorula sp. from Indonesian mangrove forests as a bioresource for high-value strategic products. This study aims to isolate the marine yeast Rhodotorula sp. from the mangrove forest of Pari island, Jakarta and reviewing the ecological role and biotechnological potential of these species. Marine yeast Rhodotorula sp. obtained will be cultivated and exploited its biotechnology potential in the future